0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) untuk cabai merah di Jawa Barat. Komponen utama PTT cabai meliputi persiapan benih berkualitas, persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, dan panen. Teknologi ini dapat meningkatkan produksi cabai hingga 30% dan mengurangi biaya produksi serta pencemaran lingkungan.
Dokumen tersebut merangkum teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) untuk cabai merah di Jawa Barat. Komponen utama PTT cabai meliputi persiapan benih berkualitas, persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, dan panen. Teknologi ini dapat meningkatkan produksi cabai hingga 30% dan mengurangi biaya produksi serta pencemaran lingkungan.
Dokumen tersebut merangkum teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) untuk cabai merah di Jawa Barat. Komponen utama PTT cabai meliputi persiapan benih berkualitas, persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, dan panen. Teknologi ini dapat meningkatkan produksi cabai hingga 30% dan mengurangi biaya produksi serta pencemaran lingkungan.
sayuran yang cukup penting di - Strerilisasi media dengan uap panas selama 6 jam, - Rendam benih di dalam air hangat (± 50 C) o - Pada saat tanam bedengan berada pada keadaan kapasitas lapang, - Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi Indonesia, baik sebagai komoditas atau larutan Previcur N (1cc/liter) selama 1 jam, hari atau sore hari. yang dikonsumsi di dalam negeri - Benih disebar merata pada bedengan, 5. Pemupukan maupun sebagai komoditas ekspor. - Setelah berumur 12-14 hari hari atau telah terbentuk 2 helai daun, bibit dipindahkan ke - Pemukan dasar berupa pupuk kandang, Produksi cabai merah di Jawa Barat pada dalam bumbungan atau bekongan. diberikan pada saat pengolahan tanah tahun 2006 sebesar 1.813.659 ton menjadi dengan dosis 15-30 ton/ha, di atas pupuk 1.847.642 ton pada tahun 2007. Meskipun secara 3. Penyiapan Lahan kandang di sebagian statistik produksi cabai merah di Jawa Barat - Bertujuan untuk pupuk buatan dengan meningkat, tetapi secara nasional produksi memperbaiki drainase dosis SP-36: 300- 400 tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan. dan aerasi tanah, kg/ha, Sebagai upaya pemecahan masalah - P e m b a j a k a n , - Pupuk susulan terdiri pencangkulan, atas Urea 200-300 tersebut telah dirancang suatu rakitan teknologi pembersihan gulma, kg/ha, ZA 400-500 usahatani cabai merah yang dapat meningkatkan perataan tanah, kg/ha, dan KCl 250-300 kg/Ha. produksi dan mengurangi penggunaan pestisida - Bedengan atau kimia yaitu melalui rakitan teknologi Pengelolaan dibuat dengan Tanaman Terpadu (PTT). - Pupuk dasar berupa pupuk kandang diberikan lebar 1-1,2 m, pada saat pengolahan tanah dengan dosis 15- tinggi 30 cm Komponen Teknologi PTT Cabai Merah dan jarak antar 30 ton/ha dan NPK 16-16-16 sebanyak 700- 1.000 kg/ha, bedengan 30 - 1. Penyiapan Benih 50 cm, - Pupuk susulan berupa NPK 16-16-16 sebanyak 300-500 kg/ha dengan cara dicor. - Benih berkualitas berlabel, - Gunakan mulsa plasik hitam perak. - Penggunaan benih unggul diantaranya 5. Pengairan 4. Penanaman Varietas Tanjung 2, Lembang 1 dan Hot Chilli, - Penanaman dilakukan pada setiap lubang - Kelembaban tanah dijaga pada kondisi - Keperluan benin per hektar 300-400 gram. kapasitas lapang (60-80%), tanam yang telah disiapkan dengan jarak 2. Persemaian 50-60 x 40-50 cm, - Masa kritis pada saat masa vegetatif cepat, - P e n y e m a i a n pembungaan dan pembuahan, dilakukan pada - Sistem penyiraman disesuaikan dengan tempat khusus keadaan air dan kondisi lahan. berupa bedengan, 7. Pengendalian OPT - Media persemaian adalah tanah halus - Dilakukan berdasarkan konsep PHT, dan pupuk kandang, - Pestisida kimia digunakan sebagai alternatif terakhir dengan memperhatikan cara, waktu - Potensi hasil 6-19,9 ton/ha. PENGELOLAAN TANAMAN dan dan dosis yang tepat, - Peka terhadap pengisap daun. SUMBERDAYA TERPADU - Dapat juga digunakan bahan-bahan alami - Agak toleran terhadap penyakit anthraknose. (pestisida nabati). 3. Lembang-1 8. Panen dan Pascapanen - Umur mulai panen 63 HST. - Panen pertama pada umur 60-75 hari interval - Tinggi tanaman 65 cm. 3-7 hari, - Tipe tumbuh kompak. - Bila untuk dikirim jauh sebaiknya dipanen - Warna buah tua, merah. sebelum matang penuh - Permuk aan buah bergelombang dan - Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah mengkilap, ujung buah runcing. matang penuh, - Potensi hasil 5,6-19 ton/ha. - Kemasan cabai dapat berupa karung jala atau - Agak toleran terhadap Thrips. kotak yang berlubang. - Agak tahan terhadap penyakit anthraknose. Keunggulan PTT cabe antara lain: Diskripsi Varietas Cabai 1. Meningkatkan produksi sampai 30%. 1. Varietas Hot Chili 2. Dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi s/d 10 %. - Daun kecil, tanaman tegak dan agak tinggi. 3. Mengurangi pencemaran lingkungan. - Pertumbuhan kuat dan subur. - Masa panen panjang. - Panjang buah 13 cm dengan berat 7,5-12,5 gram. - Kulit buah halus dan mengkilap. - Warna buah tua, merah. - Daya adaptasi tinggi. - Potensi hasil mencapai 22 ton. 2. Tanjung-2 BPTP JAWA BARAT - Umur mulai panen 58 HST. Jl. Kayuambon No. 80 Lembang 40391 Telp./Fax. : 022-2786238/2789846 - Tinggi tanaman 55 cm. Wesite : http://jabar litbang.deptan.go.id - Tipe tumbuh menyebar. E-mail : bptp-jabar@litbang.deptan.go.id - Warna buah tua, merah tua. Seri : Hortikultura BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN - Permukaan buah rata dan kusam. Nomor : 22/Leaflet/APBN/2011 (BPTP) JAWA BARAT - Ujung buah runcing. Penulis : Endjang S., Taemi F., Sumarno T., Susi M. 2011