Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN 30 g/ tanaman, SP-36 = 45 g/tanaman dan KCl = 40 g/tanaman. Jadi 4.

Pemeliharaan
total pupuk yang diberikan = 130 g/tanaman. Apabila ada tanaman yang mati secepatnya dilakukan
Semangka merupakan tanaman semusim, yang buahnya banyak penyulaman agar tanaman seragam, paling lambat 7 hari setelah tanam.
digemari karena memberikan rasa segar terutama jika dimakan pada a. Pemupukan
waktu cuaca panas. Penanaman semangka umumnya dilakukan di lahan 2. Persemaian Pertumbuhan dan hasil tanaman semangka ditentukan oleh
sawah setelah padi dengan memanfaatkan air irigasi, namun tidak Benih direndam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 6 ketersediaan hara di dalam tanah, sehingga untuk memenuhi
menutup kemungkinan bila dibudidayakan di lahan kering yang memiliki jam, kemudian ditiriskan dan disimpan kebutuhannya diperlukan usaha pemupukan.
sumber air kecil pada musim kemarau dengan memanfaatkan teknologi dalam kain atau kertas koran yang 1. Pupuk Susulan I :
tandon air/embung. Dengan pengelolaan air dari tandon air/embung
telah dibasahi untuk dikecambahkan. Pupuk NPK 16-16-16 dilakukan pada usia 10 HST dengan dosis 5
memungkinkan diperoleh keuntungan yang lebih tinggi jika dimanfaatkan
Setelah berkecambah bibit gr/tanaman. Dilarutkan dengan 300 ml air dan dikocorkan pada
untuk berusahatani semangka dibandingkan dengan tanaman lain seperti
jagung dan kacang tanah. dipindahkan dalam polybag yang telah pangkal batang.
disediakan dan disimpan di tempat 2. Pupuk Susulan II :
PERSYARATAN TUMBUH yang diberi naungan plastic bening Pupuk ZA dilakukan pada usia 14 HST dengan dosis 10
Semangka biasanya di tanam pada dataran rendah dan akan untuk menghindari sinar matahari gr/tanaman. Dilarutkan dengan 400 ml air dan dikocorkan pada
berhasil baik bila ditanam dengan keadaan daerah sebagai berikut · langsung. Sungkup dibuka setiap hari pangkal batang.
Ketinggian 100-300 m dpl. · Topografi datar, tekstur tanah berpasir atau hingga pukul 10 pagi kemudian ditutup lagi. Dilakukan sampai bibit siap 3. Pupuk Susulan III :
lempung berpasir, struktur remah dan gembur, banyak mengandung dipindahkan ke lapangan. Kelembaban persemaian harus selalu terjaga Pupuk NPK dan ZA (perbandingan 1 : 2) dilakukan pada usia 18 HST
bahan organik, pH berkisar 5,9-7,2. · Tempat terbuka, penyinaran penuh dengan melakukan penyiraman. Untuk mencegah serangan hama dan dengan dosis 15 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 600 ml air dan
dengan kisaran suhu 22' C-30'C dan kelembaban kurang dari 80%. · penyakit perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida. dikocorkan pada tanaman.
Rata-rata curah hujan 40-50 mm/bulan. 4. Pupuk Susulan IV :
Pupuk TSP, ZA dan KCl (perbandingan 2 : 2 : 1) dilakukan pada usia
BUDIDAYA TANAMAN 3. Penanaman 22 HST dengan dosis 50 gr/lubang. Dilarutkan dengan 500 ml
1. Persiapan Lahan Setelah bibit berumur 8-12 HSS (hari setelah semai) atau air dan dikocorkan pada lubang diantara tanaman (lubang yang
Tanah diolah dan dibuat bedengan selebar 5-6 m (dibagian berdaun 2, bibit siap dibuat ditengah-tengah antara 2 tanaman). Atau ditaburkan jika
samping bedengan), dan digemburkan selebar 1 m. Pengapuran dipindahkan ke lahan. Jarak kondisi memungkinkan (tanah basah atau pada musim hujan)
diberikan apabila pH tanah kurang dari 6 dengan dosis 2 ton/ha. tanam 60 – 70 cm dalam
Pupuk kandang diberikan pada bagian bedengan yang akan barisan dan 5-6 m antar b. Penyiraman
ditanami semangka barisan. Penanaman Penyiraman dilakukan 4 hari sekali dengan mengalirkan air dari
sebanyak 1-2 kg/ sebaiknya dilakukan pada tandon air ke selokan dan dibiarkan sampai selokan penuh dan air
tanaman. Pupuk sore hari, sebelum bibit meresap ke petakan tanaman.
dasar diberikan dipindahkan sebaiknya lahan telah diairi dan bibit direndam dalam c. Penyiangan
sekitar 7 hari larutan fungisida. Penyiangan dilakukan apabila gulma tumbuh di petakan lahan dan
sebelum tanam, sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan tanaman.
yaitu : Urea = 15
g/tanaman, ZA =
d. Pengendalian hama dan penyakit
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengendalian hama
PETUNJUK TEKNIS
penyakit sangat penting, oleh karena itu harus dilakukan tepat waktu, BUDIDAYA SEMANGKA
tepat dosis dan jenis obat. Pencegahan terhadap serangan hama dan
penyakit diperlukan penyemprotan secara rutin 5-7 hari sekali baik
(Citrullus Lanatus)
menggunakan insektisida maupun fungisida sesuai dengan gejala
serangan.
*Virus Gemini*
Gejala daun menguning, keriting, ukuran daun lebih kecil. Pada e. Pemangkasan dan pemilihan buah
umumnya tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil dan ruas-ruas pada Untuk mendapatkan bush yang berukuran besar dalam satu
percabangan memendek. Seringkali menyerang pada fase generative tanaman cukup dipelihara 1-2 buah saja. Untuk itu dipilih dua cabang
(Pembungaan) kebanyakan bunga menjadi gugur. lateral ditambah satu cabang utama. Bakal buah yang dipertahankan
Pengendalian : Monitoring kutu kebul dari awal penanaman dan yaitu bakal bush yang tumbuh pada jarak 1,5-2 m dari pangkal batang
melakukan pengendalian kutu kebul. Membuang dan memusnahkan atau antara ruas 8-15.
tanaman yang telah terinfeksi. Melakukan sanitasi terhadap gulma yang
merupakan inang alternatif dari kutu kebul. Aplikasi insektisida
berbahan aktif Abamectin, Tiametoksam, Metidation dan Diafenturion.

f. Panen
Panen dilakukan
apabila buah sudah
*Layu Fusarium (Fusarium wilt)* masak yang ditandai
Gejalanya berupa Sebagian tanaman menguning atau menguning dengan sudah
Sebagian helaian daun. Tanaman layu kemudian kering dan mati. Apabila mengeringnya sulur
batang dibelah melintang, terlihat jaringan pembuluh berwarna dekat tangkai buah atau
DINAS KETAHANAN
kecokelatan. tangkai buah sudah
PANGAN DAN PERTANIAN
Pengendalian : Hindari pemupukan nitrogen berlebihan agar kekuningan dan bila buah
KABUPATEN BUOL
tanaman tidak terlalu sukulen. Melakukan perbaikan drainase agar air diketuk terasa bergetar. 2021
tidak tergenang dilahan. Memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi
dan mengaplikasikan fungisida Benomil. Sumber : Berbagai Sumber

Anda mungkin juga menyukai