Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK KASUS LAPORAN PENYELIDIKAN

EPIDEMIOLOGI
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN MAKANAN PADA
PESERTA PASKIBRAKA YANG DILATIH

DI SUSUN OLEH :
Nama :Fisabila Alifia Akbar
NIM : P21345118029

2 DIII A
DOSEN PEBIMBING :
Rojali, SK, M.Epid

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III Blok F3, No.8, RT04 RW08, Gunung, Kebayoran Baru
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
Telepon : (021) 7397641
2020
I. Kronologis Kejadian

Pada hari Jumat pukul 22.00 Wita tanggal 17 Agustus 2012 Tim
surveilans (TGC) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menerima informasi
melalui telpon genggam dari tim surveilans (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Selatan tentang adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan
makanan pada peserta paskibraka yang dilatih di Kabupaten tersebut.
Menindaklanjuti informasi tersebut, maka pada pukul 22.00 Tim
Surveilans Provinsi, menyampaikan informasi ini kepada lintas program terkait
dengan KLB tersebut melalui sms. Kemudian hari Sabtu tanggal 18 Agustus
2012 pukul 06.30 Wita Tim Surveilans Provinsi melanjutkan koordinasi dengan
tim lintas program melalui telpon genggam untuk turun melakukan PE termasuk
mempersiapkan logistik yang diperlukan untuk dibawa ke lapanagan. Pukul
08.30 Wita tanggal 18 Agustus 2012 Anggota Tim Penanggulangan Masalah
Kesehatan (PMK), anggota TimSurveilans UPTD Balai Data Surveilens dan SIK,
Tim UPTD Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan (BPPK) Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Utara dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTK-PP) Kelas I Manado menuju ke Kab.Minahasa
Selatan.
Setibanya di Dinas Kesehatan langsung ke Rumah Sakit GMIM Kalooran
untuk melakukan investigasi bagi para penderita yang dirawat maupun yang
tidak dirawat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para penderita kejadian tersebut
terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 2012 setelah selesai upacara
peringatan hari kemerdekaan RI ke 67 yang dilaksanakan di halaman Kantor
Bupati Minahasa Selatan. Pada pukul 11.00 Wita peserta paskibraka laki – laki
menuju ke kompi 712, sedangkan peserta paskibraka perempuan menunggu di
Aula Waleta sambil makan kue yang disuguhkan panitia yaitu roti dan panekuk
sekitar pukul 12.30 Wita. Kemudian pada pukul 14.00 Wita peserta pasibraka
wanita dan laki – laki makan siang bersama yaitu makanan kotak yang terdiri
dari nasi dan lauk pauk. Sekitar pukul 15.30 Wita terjadi keluhan awal sakit dari
beberapa peserta, panitia dan undangan yang mengalami gejala-gejala.
Jumlah kotak kue yang dibagikan sebanyak 250 dos untuk peserta
paskibraka, pelatih paskibraka, panitia dan undangan.
Penderita yang mengalami sakit langsung dibawa ke RSU GMIM Kalooran
Amurang oleh Tim Medis Dinas Kesehatan setempat dengan total penderita 26
orang, dengan rincian sebagai berikut : rawat inap berjumlah 13 orang (10
orang paskibraka, 1 orang panitia, 1 orang anak panitia, dan 1 purna/senior
paskibraka).
II. Distribusi penderita menurut Gejala klinis
Definisi kasus keracunan makanan adalah semua penderita yang mengalami
mual, muntah, diare, sakit perut, pusing dan sakit kepala setelah makan kue
dan nasi kotak yang diperoleh setelah mengikuti upacara peringatan hari
kemerdekaan RI yang ke 67.
Tabel 1. Jenis kue dan nasi kotak yang dikonsumsi
No Jenis Kue Jumlah Kasus %
1 Panekuk 26 100
2 Roti 22 84.6
3 Nasi 20 76.9
4 Ikan Sous 16 61.5
5 Ikan Woku 11 42.3
6 Sayur Campur 19 73.1

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa seluruh jenis makanan yang


dikonsumsi tertinggi adalah panekuk dengan jumlah kasus 26 orang (100%)
dan terendah adalah yang mengkonsumsi ikan woku sebanyak 11 kasus
(42,3%). Berdasarkan informasi yang diperoleh pada saat wawancara kue
panekuk yang dikonsumsi sudah mulai berlendir dan berbau amis, dan ada
penderita yang dirawat hanya makan kue panekuk dan tidak mengkonsumsi
makanan lainnya, sehingga wawancara kami lebih mengarah pada penderita
yang mengkonsumsi panekuk.
Tabel 2. Distribusi Gejala dari kasus-kasus Keracunan Makanan
No Gejala dan Tanda Jumlah Kasus %
1 Mual 17 65.4
2 Muntah 13 50
3 Sakit Perut 20 76.9
4 Sakit Kepala 12 46.2
5 Pusing 21 80.8
6 Diare 12 46.2
7 Sesak Nafas 0 0

Berdasarkan data diatas, gejala yang paling banyak dialami oleh penderita
adalah pusing sebanyak 21 kasus (80,8%), diikuti gejala sakit perut sebanyak
20 kasus (76,9%) dan terendah gejala diare sebanyak 12 kasus (46,2%).

III. Kurva Epidemi


a. Kurva Epidemi KLB Keracunan Makanan
Berdasarkan grafik dibawah ini ada beberapa puncak kasus, tertinggi pada
jam 15.30 sebanyak 7 kasus dan 17.00 sebanyak 4 kasus.
Grafik 1. Distribusi Keracunan Makanan Berdasarkan
Waktu Timbulnya Gejala

4
3
2 2 2
1 1 1 1 1 1

13.00 13.30 14.00 15.00 15.30 16.00

16.30 17.00 18.00 19.00 19.30 21.30

b. Distribusi Masa Inkubasi


Masa Inkubasi (Jam) Jumlah Kasus %
1 4 15.38
2 8 30.77
3 5 19.23
4 4 15.38
5 1 3.85
6 3 11.54
7 1 3.85
Dilihat dari masa inkubasi:
- Masa inkubasi terpendek yaitu 1 jam
- Masa inkubasi terpanjang yaitu 7 jam

IV. Surveilans Epidemiologi Keracunan Makanan

a. Hasil surveilans atau investigasi di lapangan


1. Makanan yang dicurigai adalah panekuk (makanan khas yang terbuat
dari tepung terigu yang diberi pewarna kue (hijau) kemudian dibuat
seperti telur dadar kemudian diisi unti (campuran gula merah dan
parutan kelapa muda yang sudah dimasak) kemudian digulung dan
dimasukkan dalam dos kue sebanyak 250 kotak sesuai pesanan tim
penggerak PKK Kabupaten Minahasa Selatan.
Dari hasil pelacakan di tempat pembuatan kue tersebut tim investigasi
mendapatkan informasi bahwa kue tersebut dikelola oleh seorang ibu
yang bekerja pada salah satu perusahaan kue yang ada di Kota Manado,
dan kue tersebut dibuat dirumah bukan di perusahaan tersebut.
Berdasarkan wawancara dengan ibu pembuat kue bahwa panekuk mulai
dibuat pada tanggal 17 agustus jam 02.00. dini hari sampai jam 08.00
Wita. Pada jam 10.00 kue tersebut diambil di perusahaan kue dan
diangkut ke tempat pelaksanaan upacara detik-detik peringatan hari
kemerdekaa RI ke 67 di Amurang. Waktu makan kue panekuk sangat
bervariasi yaitu panitia, tamu undangan makan sekitar jam 08.00 – 12.00
tapi tidak menimbulkan gejala apapun, sedangkan yang makan kue
panekuk sesudah jam 13.00 Wita adalah anggota Paskibraka dan para
pelatih, dimana sekitar 1-2 jam kemudian beberapa dari anggota
paskibraka tersebut mengalami gejala sakit kepala, pusing, mual dan
sakit perut.
2. Dengan mempertimbangkan masa inkubasi dan gejala yang timbul serta
jenis bahan baku makanan yang dikonsumsi maka etiologi penyebab
keracunan makanan di Amurang, sebagai penegakan dugaan sementara
adalah disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus.

b. Hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium

a. Hasil laboratorium diketahui pada tanggal 23 Agustus 2012 pukul 14.30


wita.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan
yang ada, dimana sampel tersebut diperiksa di 2 (dua) laboratorium.
Sampel makanan yang diperiksa di Laboratorium BTKL kelas I Manado
menemukan adanya bakteri staphylococcus dan salmonella, walaupun
tidak dirinci lebih jauh tentang jenis spesies salmonella. Sedangkan hasil
pemeriksaan di laboratorium Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan
(BPPK) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menemukan citrobacter
dan enterobacter pada kue panekuk.
c. Perbedaan hasil pemeriksaan terhadap sampel makanan yang sama,
dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
Perbedaan waktu pemeriksaan, dimana penanaman sampel pada
media biakan di Laboratorium BTKL kelas I Manado dilakukan pada
tanggal 18 Agustus 2012 pagi sekitar pukul 09.30 wita (sampel
dibawa oleh petugas Kabupaten Minahasa Selatan ke BTKL),
sedangkan penanaman sampel pada media biakan di laboratorium
BPPK dilakukan setelah investigasi di lapangan yaitu sekitar pukul
18.00 wita tanggal 18 Agustus 2012.
Dengan adanya interval waktu tersebut, dimungkinkan pertumbuhan
bakteri yang lebih banyak, dimana pertumbuhan bakteri dapat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu (temperatur),
oksigen (O2), CO2, pH, nutrient dan cahaya (Swendra, dkk 1991).

c. Jika ditelaah klasifikasi dari bakteri yang di temukan pada ke-2 (dua)
laboratorium ini, sesungguhnya bakteri tersebut berada dalam satu garis
klasifikasi yaitu genus salmonella termasuk dalam family
enterobacteriaceae. Jenis genus lain dari family enterobacteriaceae yang
o
dapat bertumbuh cepat pada suhu 37 C dan pH 6-8 seperti salmonella
adalah genus citrobacter.

d. Sedangakan bakteri staphylococcus merupakan bakteri yang mudah


bertumbuh pada makanan yang bahan bakunya dari susu. Kondisi
tersebut terjadi pada kue panekuk yang salah satu bahan bakunya adalah
0
susu. Staphylococcus bertumbuh cepat pada suhu 20-35 C. Kondisi suhu
pada waktu membawa kue dos ke Amurang saat HUT RI ke-67 tahun
cukup terik (panas), hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi tekstur
kue sebagai media berkembang bakteri staphylococcus dengan masa
inkubasi 2-4 jam. Hal ini sesuai dengan masa inkubasi penderita yang
dirawat di RSU GMIM Kalooran Amurang, dimana mulai mengalami
gejala-gejala sakit perut, mual, pusing sekitar 1-8 jam setelah makan kue
panekuk.

c. Attack Rate adalah 10.4 %


d. Case Fatality Rate (CFR) keracunan makanan = 0 %

V. Tindakan yang sudah dilaksanakan:


1. Tim yang melakukan penyelidikan epidemiologi dan penyuluhan t/d :
- Tim dari Bidang PMK Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara
- Tim surveilans UPTD Balai Data dan Surveilans Propinsi Sulawesi Utara
- Tim dari Balai Penunjang Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara
- Tim dari BTKLPP Kelas I Manado
- Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan
2. Perawatan terhadap penderita dengan manajemen kasus mengacu pada
pedoman penanggulangan KLB keracunan makanan dilakukan oleh RSU
GMIM Kalooran.
3. Pemeriksaan sampel sisa makanan diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi
BTKLPP Kelas I Manado dan Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara;
4. Mengadakan surveilans ketat dengan mengaktifkan pemantauan terhadap
penyebaran dan penambahan kasus melalui penderita yang berobat ke
pusat pelayanan dengan keluhan yang berhubungan dengan kejadian
keracunan makanan yang bersangkutan.
5. Sampai dengan tanggal 23 Agustus 2012, dilaporkan oleh TGC Dinas
Kesehatan Kab. Minahasa Selatan bahwa semua penderita yang dirawat di
RSU Kalooran sudah sembuh dan keluar RS pada tanggal 19 Agutus 2012.

VI. Kesimpulan :

1. Telah terjadi KLB keracunan makanan pada anggota paskibraka dan para
pelatih pada HUT RI ke-67 tahun di Amurang Kab. Minahasa Selatan
2. Penyebab keracunan makanan adalah kue panekuk yang dipesan
tim penggerak PKK Kab. Minahasa Selatan dari Manado.
3. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel kue panekuk adalah
ditemukan bakteri yang termasuk dalam family enterobacteriaceae; genus
salmonella dan genus citrobacter.
4. Secara spesifik dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan juga bakteri
jenis staphylococcus.
5. KLB keracunan makanan di Amurang tanggal 17 Agustus 2012, telah
dinyatakan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2012 setelah tidak ditemukan
ketambahan kasus dari kasus terakhir ditemukan (2 x masa inkubasi
tertinggi yaitu 7 jam tidak ditemukan kasus lagi) .
VII. Rekomendasi atau saran tindak lanjut

A. Bidang Kesehatan:
1. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) termasuk pemeriksaan sampel makanan dan air secara
berkala.
2. Melakukan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya
tentang sanitasi dan hygiene pengolahan makanan bagi TPM dan
masyarakat secara umum.
3. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk
melakukan pemantauan penyakit atau masalah kesehatan yang potensial
Kejadian Luar Biasa.
B. Lintas sektor:
1. Kelompok PKK dapat membina usaha kecil dan menengah tempat
pengolahan makanan untuk memperhatikan sanitasi dan hygiene
pengolahan dan penyajian makanan disamping nilai gizi dan rasa.
2. Penjamah/pengolah makanan di TPM dianjurkan agar secara berkala
dapat memeriksakan kesehatan dan harus memiliki sertifikat serta buku
kesehatan yang berlaku (memuat hasil-hasil pemeriksaan kesehatan)

VIII. Penutup
Demikian laporan lengkap hasil penyelidikan epidemiologi KLB keracunan
makanan di Kabupaten Minahasa Selatan, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai