EPIDEMIOLOGI
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN MAKANAN PADA
PESERTA PASKIBRAKA YANG DILATIH
DI SUSUN OLEH :
Nama :Fisabila Alifia Akbar
NIM : P21345118029
2 DIII A
DOSEN PEBIMBING :
Rojali, SK, M.Epid
Pada hari Jumat pukul 22.00 Wita tanggal 17 Agustus 2012 Tim
surveilans (TGC) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menerima informasi
melalui telpon genggam dari tim surveilans (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Selatan tentang adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan
makanan pada peserta paskibraka yang dilatih di Kabupaten tersebut.
Menindaklanjuti informasi tersebut, maka pada pukul 22.00 Tim
Surveilans Provinsi, menyampaikan informasi ini kepada lintas program terkait
dengan KLB tersebut melalui sms. Kemudian hari Sabtu tanggal 18 Agustus
2012 pukul 06.30 Wita Tim Surveilans Provinsi melanjutkan koordinasi dengan
tim lintas program melalui telpon genggam untuk turun melakukan PE termasuk
mempersiapkan logistik yang diperlukan untuk dibawa ke lapanagan. Pukul
08.30 Wita tanggal 18 Agustus 2012 Anggota Tim Penanggulangan Masalah
Kesehatan (PMK), anggota TimSurveilans UPTD Balai Data Surveilens dan SIK,
Tim UPTD Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan (BPPK) Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Utara dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTK-PP) Kelas I Manado menuju ke Kab.Minahasa
Selatan.
Setibanya di Dinas Kesehatan langsung ke Rumah Sakit GMIM Kalooran
untuk melakukan investigasi bagi para penderita yang dirawat maupun yang
tidak dirawat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para penderita kejadian tersebut
terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 2012 setelah selesai upacara
peringatan hari kemerdekaan RI ke 67 yang dilaksanakan di halaman Kantor
Bupati Minahasa Selatan. Pada pukul 11.00 Wita peserta paskibraka laki – laki
menuju ke kompi 712, sedangkan peserta paskibraka perempuan menunggu di
Aula Waleta sambil makan kue yang disuguhkan panitia yaitu roti dan panekuk
sekitar pukul 12.30 Wita. Kemudian pada pukul 14.00 Wita peserta pasibraka
wanita dan laki – laki makan siang bersama yaitu makanan kotak yang terdiri
dari nasi dan lauk pauk. Sekitar pukul 15.30 Wita terjadi keluhan awal sakit dari
beberapa peserta, panitia dan undangan yang mengalami gejala-gejala.
Jumlah kotak kue yang dibagikan sebanyak 250 dos untuk peserta
paskibraka, pelatih paskibraka, panitia dan undangan.
Penderita yang mengalami sakit langsung dibawa ke RSU GMIM Kalooran
Amurang oleh Tim Medis Dinas Kesehatan setempat dengan total penderita 26
orang, dengan rincian sebagai berikut : rawat inap berjumlah 13 orang (10
orang paskibraka, 1 orang panitia, 1 orang anak panitia, dan 1 purna/senior
paskibraka).
II. Distribusi penderita menurut Gejala klinis
Definisi kasus keracunan makanan adalah semua penderita yang mengalami
mual, muntah, diare, sakit perut, pusing dan sakit kepala setelah makan kue
dan nasi kotak yang diperoleh setelah mengikuti upacara peringatan hari
kemerdekaan RI yang ke 67.
Tabel 1. Jenis kue dan nasi kotak yang dikonsumsi
No Jenis Kue Jumlah Kasus %
1 Panekuk 26 100
2 Roti 22 84.6
3 Nasi 20 76.9
4 Ikan Sous 16 61.5
5 Ikan Woku 11 42.3
6 Sayur Campur 19 73.1
Berdasarkan data diatas, gejala yang paling banyak dialami oleh penderita
adalah pusing sebanyak 21 kasus (80,8%), diikuti gejala sakit perut sebanyak
20 kasus (76,9%) dan terendah gejala diare sebanyak 12 kasus (46,2%).
4
3
2 2 2
1 1 1 1 1 1
c. Jika ditelaah klasifikasi dari bakteri yang di temukan pada ke-2 (dua)
laboratorium ini, sesungguhnya bakteri tersebut berada dalam satu garis
klasifikasi yaitu genus salmonella termasuk dalam family
enterobacteriaceae. Jenis genus lain dari family enterobacteriaceae yang
o
dapat bertumbuh cepat pada suhu 37 C dan pH 6-8 seperti salmonella
adalah genus citrobacter.
VI. Kesimpulan :
1. Telah terjadi KLB keracunan makanan pada anggota paskibraka dan para
pelatih pada HUT RI ke-67 tahun di Amurang Kab. Minahasa Selatan
2. Penyebab keracunan makanan adalah kue panekuk yang dipesan
tim penggerak PKK Kab. Minahasa Selatan dari Manado.
3. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel kue panekuk adalah
ditemukan bakteri yang termasuk dalam family enterobacteriaceae; genus
salmonella dan genus citrobacter.
4. Secara spesifik dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan juga bakteri
jenis staphylococcus.
5. KLB keracunan makanan di Amurang tanggal 17 Agustus 2012, telah
dinyatakan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2012 setelah tidak ditemukan
ketambahan kasus dari kasus terakhir ditemukan (2 x masa inkubasi
tertinggi yaitu 7 jam tidak ditemukan kasus lagi) .
VII. Rekomendasi atau saran tindak lanjut
A. Bidang Kesehatan:
1. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap Tempat Pengolahan
Makanan (TPM) termasuk pemeriksaan sampel makanan dan air secara
berkala.
2. Melakukan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya
tentang sanitasi dan hygiene pengolahan makanan bagi TPM dan
masyarakat secara umum.
3. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk
melakukan pemantauan penyakit atau masalah kesehatan yang potensial
Kejadian Luar Biasa.
B. Lintas sektor:
1. Kelompok PKK dapat membina usaha kecil dan menengah tempat
pengolahan makanan untuk memperhatikan sanitasi dan hygiene
pengolahan dan penyajian makanan disamping nilai gizi dan rasa.
2. Penjamah/pengolah makanan di TPM dianjurkan agar secara berkala
dapat memeriksakan kesehatan dan harus memiliki sertifikat serta buku
kesehatan yang berlaku (memuat hasil-hasil pemeriksaan kesehatan)
VIII. Penutup
Demikian laporan lengkap hasil penyelidikan epidemiologi KLB keracunan
makanan di Kabupaten Minahasa Selatan, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.