Oleh :
0810314161
Preseptor :
1
DAFTAR ISI
Daftar isi ……………………………………………………………………………….2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………3
1.2 Batasan Masalah………………………………………………………….3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..4
1.4 Metode……………………………………………………………………..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kejadian Luar Biasa ………………………………………………….5
2.1.1 Pengertian............……………………………………………………...5
2.1.2 Kriteria Kerja ………………………………………………………....6
2.1.3 Penyakit yang menimbulkan KLB…………………………………...6
2.1.4 Faktor-faktor………………………………………………………….7
2.1.5 Prosedur Penanggulangan……………………………………………7
2.1.6 Pencegahan…………………………………………………………….8
2.1.7 Pelaporan……………………………………………………………...10
BAB III ANALISIS SITUASI
3.1 Gambaran Umum Puskesmas………………………………….……12
3.1.1 Keadaan Demografi…………………………………………….…….12
3.1.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan ……………..…………....……....12
3.1.3 Penyakit Menular……………………………………………….……13
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………….……15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….……...16
5.2 Saran……………………………………………………………….……..16
Daftar Pustaka………………………………………………………………….…….17
Lampiran 1 Formulir Laporan W1 (KLB)…………………………………………18
Lampiran 2 Formulir Pengajuan Permintaaan Bantuan Penanggulangan KLB..19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi di Indonesia. KLB ini
mempunyai makna sosial dan politik tersendiri oleh karena peristiwa yang demikian
mendadak, melibatkan banyak orang dan dapat menimbulkan banyak kematian. Batasan
KLB meliputi arti yang luas, yang dapat diuraikan meliputi semua kejadian penyakit,
dapat suatu penyakit infeksi akut kronis ataupun penyakit non infeksi. Penyakit menular
pada manusia merupakan masalah penting yang dapat terjadi setiap saat, terutama di
negara berkembang khususnya Indonesia. Penyakit menular seperti demam berdarah
dengue sudah merebak hampir di setiap daerah. Penyakit poliomielitis dan flu burung
yang ditularkan melalui unggas dan dinyatakan sebagai kejadian luar biasa juga sempat
merenggut jiwa. Tidak ada batasan mengenai penentuan jumlah penderita yang dapat
dikatakan sebagai KLB. Hal ini selain karena jumlah kasus sangat tergantung dari jenis
dan agen penyebabnya, juga karena keadaan penyakit akan bervariasi menurut tempat
(tempat tinggal, pekerjaan) dan waktu (yang berhubungan dengan keadaan iklim) dan
pengalaman keadaan penyakit tersebut sebelumnya dan tidak ada batasan yang spesifik
mengenai luas daerah yang dapat dipakai untuk menentukan KLB, apakah dusun desa,
kecamatan, kabupaten atau meluas satu propinsi dan Negara. Luasnya daerah sangat
tergantung dari cara penularan penyakit tersebut. Waktu yang digunakan untuk
menentukan KLB juga bervariasi. KLB dapat terjadi dalam beberapa jam, beberapa hari
atau minggu atau beberapa bulan maupun tahun.
3
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kejadian luar biasa (KLB) dan
penanggulangan di Puskesmas Andalas
1.4 Metode
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literature, laporan tahunan Puskesmas Andalas dan diskusi bersama pemegang
program.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Kejadian luar biasa adalah peningkatan kejadian kasus penyakit yang lebih
banyak daripada eksternal normal di suatu area atau kelompok tertentu, selama suatu
periode tertentu. Informasi tentang potensi KLB biasanya datang dari sumber-sumber
masyarakat, yaitu laporan pasien(kasus indeks), keluarga pasien, kader kesehatan, atau
warga masyarakat. Tetapi informasi tentang potensi KLB bisa juga berasal dari petugas
kesehatan, hasil analisis atau surveilans, laporan kematian, laporan hasil pemeriksaan
laboratorium, atau media lokal.
5
2.1.2 Kriteria kerja KLB
6
d. Campak k. Antraks p. Yellow Fever
e. Polio l. Leptospirosis q. Chikungunya
f. Difteri
2. Patogenesitas
7
program/sektor terkait maupun masyarakat yang bertugas menyelesaikan pengamatan
dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau
data penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan :
Pengamatan :
a. Penyelidikan epidemiologis;
Mengetahui gambaran epidemiologi wabah
Mengetahui kelompok masyarakat yang terancam penyakit wabah
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
wabah termasuk sumber dan cara penularan penyakitnya
Menentukan cara penanggulangan wabah
Kegiatan :
8
dan pemeteaan dan melakukan analisis kecenderungan wabah dari
waktu ke waktu dan analisis data menurut tempat, RT, RW, desa dan
kelompok-kelompok masyarakat tertentu lainnya.
Mengadakan pertemuan berkala petugas lapangan dengan kepala
desa, kader dan masyarakat untuk membahas perkembangan
penyakit dan hasil upaya penanggulangan wabah yang telah
dilaksanakan,
Memanfaatkan hasil surveilans tersebut dalam upaya
penanggulangan wabah.
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita, termasuk
tindakan karantina, tujuannya adalah :
Memberikan pertolongan medis kepada penderita agar sembuh dan
mencegah agar mereka tidak menjadi sumber penularan
Menemukan dan mengobati orang yang tampaknya sehat, tetapi
mengandung penyebab penyakit sehingga secara potensial dapat
menularkan penyakit (carrier)
c. Pencegahan dan pengebalan; tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
memberi perlindungan kepada orang-orang yang belum sakit, tetapi
mempunyai resiko terkena penyakit.
d. Pemusnahan penyebab penyakit, terutama memusnahan terhadap bibit
penyakit/kuman dan hewan tumbuh-tumbuhan atau benda yang
mengandung bibit penyakit.
e. Penanganan jenazah akibat wabah; penanganan jenazah yang kematiannya
disebabkan oleh penyakit yang menimbulkan wabah atau jenazah yang
merupakan sumber penyakit yang dapat menimbulkan wabah harus
dilakukan secara khusus menurut jenis penyakitnya tanpa meninggalkan
norma agama serta harkatnya sebagai manusia. penanganan secara khusus
itu meliputi Pemeriksaan jenazah oleh petugas kesehatan dan perlakuan
terhadap jenazah serta sterelisisasi bahan-bahan dan alat yang digunakan
dalam penanganan jenazah diawasi oleh pejabat kesehatan.
f. Penyuluhan
9
Penyuluhan kepada masyarakat, yaitu kegiatan komunikasi yang bersifat
poersuasif edukatif tentang penyakit yang dapat menimbulkan wabah agar
mereka mengertisifat-sifat penyakit, sehingga dapat melindungi diri dari
penyakit tersebut dan apabila terkena, tidak menularkannya kepada orang
lain. Penyuluhan juga dilakukan agar masyarakat dapat berperanserta aktif
dalam menanggulangi wabah.
g. Upaya penanggulangan lainya adalah tindakan-tindakan khusus masing-
masing penyakit yang dilakukan dalam rangka penanggulangan wabah.
2.1.7 Pelaporan
a. Orang tua penderita atau tersangka penderita, orang dewasa yang tinggal
serumah dengan penderita atau tersangka penderita, kepala keluarga, ketua
RT, RW, atau kepala kecamatan.
b. Golongan umur
d. Waktu kejadian
10
e. Jumlah yang sakit dan meninggal
BAB III
ANALISIS SITUASI
11
3.1 Gambaran Umum Puskesmas
Data kependudukan Kecamatan Padang Timur tahun 2014 sebagai wilayah kerja
Puskesmas Andalas adalah :
12
Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas adalah :
Rumah Sakit Pemerintah : 3 Unit
Rumah Sakit Swasta : 6 Unit
Klinik Swasta : 6 Unit
Dr Praktek Umum : 51 orang
Dr Praktek Spesialis : 15 orang
Bidan Praktek Swasta : 30 orang
Kader Aktif : 352 orang
Jumlah 2 orang
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Penderita Difteri di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas
tahun 2014
2. DBD
13
Grafik 3.1 Distribusi DBD di Puskesmas Andalas Berdasarkan Kelurahan
Tahun 2014
3. Campak
5
5
4.5
3.5
2.5 2
2
1.5 1 1 1
1
0.5
0
Andalas Kb marapalam Kb dlm parakah ganting prk gdg Jumlah
Grafik 3.3 Jumlah Penderita Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas tahun
2014
BAB IV
14
PEMBAHASAN
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah.
Kendala yang dihadapi berupa kemungkinan laporan kasus dari sarana kesehatan
lain seperti rumah sakit swasta atau bidan praktek swasta lambat dilaporkan ke
Puskesmas Andalas menyebabkan penanggulangannya pada KLB lambat dilaksanakan.
Ini akan menambahkan risiko penyebaran penyakit tersebut ke masyarakat sekeliling.
BAB V
15
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2. Kerjasama lintas sektoral supaya pelaporan kasus KLB lebih cepat dideteksi
untuk tatalaksana selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
16
1. Agung,trisno.2011.Investigasi Wabah, diakses tanggal 18 October 2015,
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.p
df
Lampiran 1
17
Lampiran 2
18
19
20