Anda di halaman 1dari 8

Pada kegiatan amdal ada 3 :

1. Identifikasi dampak (KA, DPH)


2. Prakiraan dampak (Andal)
3. Evaluasi/analisa dampak (Andal)

Dampak dari setiap dokumen itu harus sama (konsistensi dampak, yaitu dampak dari dph yang ada
di dok KA). Hasil prediksi dampak berada didalam dokumen Andal. Di KA berhenti pada pelingkupan
dan metode studi.

Expert system amdal: interpretasi interaksi antara buangan dan lingkungna memerlukan ahli dari
berbagai ilmu

Amdal dibuat untuk memperolwh izin lingkungan.

Metode Prediksi Dampak:

Alat bantu prediksi dampak dengan menggunakan pemodelan lingkungan.

Real word problem >(simplify)> working model >(respresent)> mathematical model >(Translate)>
computational model>(stimulate)>Result/conclusion>(interpret)>Real world problem

- Konseptualisai dan identifikasi


Menyusun hipotesi dasar teori (fisika, kimia, biologi, dan manajemen)
Identifikasi struktur model (model 1D, 2D, 3D, dsb)
- Representasi matematika
Biasanya dalam bentuk diferensial atau persamaan aljabar
- Implementasi numerik
Melakukan perhitungan emnggunakan computer

Amdal memayungi semua, walaupun modelnya satu.

Metode Analisa Dampak:

Metode Analisa dampak ada didalam dokumen andal. Dalam proses ini assessment dari professional
judgement akan berlaku, berarti angka-angka yang dikeluarkan ahli ada. Tetapi harus ada penjelasan
tersendiri dari angka-angka ini.

Dampak diartikan sebagai perubahan apapun pada kondisi fisik kimia biologi budaya dan sosiologi.
Karena ada komponen kegiatan maka aka nada dampak pada komponen yang lain.

Metode Analisa dampak diperlukan untuk memastikan bahwa semua faktor lingkungan yang perlu
dianalisa tidak terlewatkan.

Salah satu kegunaan lain dari metode Analisa dampak adalah untuk mengetahui besaran dampak
dan menyediakan evaluasi pemecahan masalah (mitigation measures/metode pencegahan), dan
menyediakan informasi untuk memfasilitasi “partisipasi masyarakat”.
Tiga fungsi dokumen amdal secara keseluruhan:

1. Identifikasi dampak (KA)


Deskripsi kondisi lingkungan yang ada
Menentukan komponen proyek
Mendefinisikan lingkungan yang berubah karena proyek
Pada dasarnya, identifikasi menjawabkan hubungan antara komponen proyek dengan
komponen lingkungan
2. Prediksi dampak (andal)
Identifikasi lingkungan yang berubah dan penting
Perkiraan besaran perubahan tata ruang
Estimasikan kemungkinan dampak yang akan terjadi pada skala waktu
3. Evaluasi dampak (andal)
Penentuan (determination) untung rugi terhadap suatu kelompok masyarakat yang
terpengaruh oleh proyek
Spesifikasi dan pembandingan berbagai pilihan proses proyek dalam hubungannya dengan
biaya dan efek proyek

Fungsi identifikasi:

Fungsi identifikasi dari metode adalah fungsi metode dalam menentukan atau mengidentifikasi:

- Aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak


- Komponen lingkungan yang akan terkena dampak
- Aliran dari dampak diantara komponen lingkungan

Dari komponen kegiatan, komponen lingkungan mana yang akan terkena dampak. Selain itu
dimasukkan pula pelibatan masyarakat.

Fungsi prediksi :

Fungsi prediksi dari metode adalah fungsi metoda dalam menentukan perubahan kuantitatif yang
meliputi dimensi waktu dan ruang yang akan terjadi.

Fungsi evaluasi:

Fungsi evaluasi dari metode yaitu fungsi metode dalam membantu melakukan:

- Evaluasi secara terpadu dari kelompk kelompom komponen dan secara keseluruhan dampak
- Dapat menunjukan besaran keuntungan dari setiap dampak (positif) dan besaran kerugian
dari setiap dampak yang ditimbulkan (negative)

Kriteria penilaian metode Analisa dampak:

1. Komprehensif
Harus mencakup dampak pada elemen hidup dan non hidup
2. Fleksibel
Dapat dipakai pada proyek dengan ukuran dan skala berbeda2
3. Mampu mendeteksi dampak yang ditimbulkan proyek
Dampak terjadi karena kegaitan proyek dan tidak alamiah
4. Objektif, tidak bias
Objektif sesuai dengan data yang ada dan terus diperbaiki, diupdate, dan dimodifikasi. Tidak
terpengaruh kondisi politik sehingga dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusann
5. Input para ahli difasilitasi
Subjektif dalam evaluasi lingkungan oleh karena itu diperlukan pendapat dari para ahli
6. Menggunakan pemikiran yang diterima masyarakat
7. Menggunakan kriteria kriteria yang sudah ada
8. Menilai besaran dampak
Penilaian spesfisik pada suatu parameter
9. Menilai dampak keseluruhan
Penilaian dampak disatukan untuk penilaian dampak secara keseluruhan
10. Mendeteksi lingkungan sensitive

Evaluasi dampak (assessment dampak)

Berdasarkan rona awal dan prediksi dampak

Metode evaluasi dampak amdal, kelebihan dan kekurangan:

1. Ad hoc
Menjelaskan dampak dengan uraian penjelasan ahli ahli dengan sedikit panduan tetapi
dapat mencapai kriteria amdal seperti pada uu

Kelebihan:
Relatif mudah dan singkat
Kekurangan:
Hanya memberikan sedikit pandua pendugaan
Kurang keterpaduan dari disiplin disiplin ilmu yang terlibat

2. Overlay
Dipakai dalam perencanaan dengan menggunakan peta-peta. Dengan demikian lahan
ataupun lingkungan dalam ruang dapat dengan mudah teridentifikasi
Metode ini tidak dapat mengkuantifikasi dampak. Dampak sekunder maupun tersir tidak
dapat terindentifikasi. Pengembangan dilakukan dengan computer. Biasanya digunakan
terkait lahan dll.
Kelebihan
-Lahan ataupun lingkungan dalam ruang mudah mudah diidentifikasi
Kekurangan
-Membutuhkan banyak peta
-Perlu keahlian khusus untuk menginterprestasikan peta hasil overlay
-Sulit dikuantifikasi
-Perlu biaya yang mahal
-Dampak sekunder ataupun tersier tidak teridentifikasi

3. Check list (simple, deskripsi, scaling)


Menampilkan tipe-yipe dampak dalam kaitannya dengan kategori proyek
List factor lingkungan (untuk suatu alternative proyek), dampak lingkungan, pernyataan
dampak, dan evaluasi dampak. Chechlist dapat ditambahkan pula magnitude dan
importanece dampak.

a. Simple checklist

Suatu list parameter tanpa adanya petunjuk bagaimana parameter tersebut diukur dan
diartikan besarannya. Membuat tahapan2 proses dan dampaknya.

b. Descriptive checklist

Termasuk identifikasi parameter lingkungan dan petunjuk pengukurannya

c. Scaling check list

Serupa dengan descriptive check list dilengkapi dengan cara pengkuran skala

d. Scaling weighting check list

Ditambakah info tentang peran atau kepentingan masing-masing parameter satu terhadap
yang lain

Kelebihan:

-Semua factor lingkungan, dampak lingkungan, pernyataan dampak, dam evaluasi dampak
dapat disertakan

Kekurangan:

-Cenderung banyak rincian dan penjelasan sehingga tidak ringkas

4. Matriks (interactive matrix, moore impact matrix, stepped matrix): leopold


Seupa dengan check list
Aktivitas proyek di sumbu x dan factor lingkungan terkena dampak di sumbu y
Yang paling popular adalah Matriks Leopold
Pada matriks leopold terdapat magnitude (besaran) dan importance (penting dan tidak
penting).
Angka Magnitude = 1-10 (tidak penting-penting)
Importance = P (penting) atau TP (tidak penting)
Kelebihan matrix ini:
-Lebih ringkas dari pada checklist

Kelemahan matrix ini:


-Hanya mendeteksi orde 1 dari dampak
-Tidak berhasil mengungkapkan dampak non-ekologi, seperti social, ekonomi, dan visual
effects.
-Matriks ini tidak melihat hubungan sebab akibat dan hanya membahas antar komponen
kegiatan dan lingkungan

Ada komponen lingkungan dan ada komponen kegiatan

Metode fisher dan davies


Dengan cara yang hampir sama dengan leopold
Kolom hanya diisi kualitas lingkungan (M) yang datanya diperoleh dari prakiraan dampak
(metode formal, kuantitaf hitung dan non formal, non hitungan)
Harus mampu melaksanakan assessment dengan memasukkan skala nilai untuk kondisi saat
ini dan kondisi mendatang.
Kekurangan:
Sulit dilaksanakan, harus memiliki kemampuan assessment pada kondisi sebelum, saat, dan
sesudah proyek

5. Network
Pengembangan matriks dengan menyertakan cause condition effect.
Network memungkinkan identifikasi kumulatif atau efek tidak langsing (tidak mungkin
dilakukan oleh metode lain)
Sorensen
Network analysis yang dikembangkan dari suatu seri perubahan konsisi dapat
mengidentifikasi dampak orde I, II, dan seterusnya.
Kelebihan:
- Memungkinkan melakukan analisis secara kronologis
- Mampu mengidentifikasi dampak orde I, II, dan seterusnya
Kekurangan:
- Tidak mengukur relative importance
- Jika detail dampak harus dianalisa, network menjadi sangat sulit dikembangkan dan sangat
kompleks
- Sulit menentukan dampak yang menjadi prioritas untuk dikelola

Modifikasi Evaluasi Dampak (menggunakan 7 kriteria dampak)

Prakiraan sifat penting dampak didasarkan pada tujuh kriteria dampak penting sebagaimana
tercantum pada kejelasan pada 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun
2012 tentang izin lingkungan dan pasal 22 ayat 2 undang undang Republik Indonesia Nomor 32
tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

1. Jumlah manusia terkena dampak


2. Luas wilayah sebaran dampak
3. Lamanya dampak berlangsung - Intensitas dampak
4. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik tidaknya dampak
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Nomer 1 P, maka langsung P

P>4 maka DPH jadi P

Melebihi baku mutu langsung P

RKL-RPL (Rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan)

Fungsi > pedoman pengelolaan Lingkungan Hidup. Karena dampak negative harus dikelola dan
dipantau.

RKL

Diuraikan secara jelas dan sistematik, mengandung ciri-ciri pokok

- Memuat pokok2 arahan, prinsip, pedoman, atau persyaratan untuk mencegah,


menanggulangi, mengendalikan dampak penting negative dan meningkatkan dampak
penting positif yang bersifat strategis
- Diajadikan bahan pertimbangan pembuatan rancangan rinci rekayasa dan dasar pelaksaan
pengelolaan lingkungan.

Upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap Lh akibat rencana usaha atau kegiatan

Ruang lingkup RKL

1. Pernyataan melaksanakan RKL RPL


2. Maksud dan tujuan pengelolaan lingkunga
3. Kebijakn pemrakarsa rencana usaha atau kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
4. Jenis dampak penting yang harus dikelola sesuai dengan hasil KA dan Andal

Kategori pengelolaan lingkungan

1. Bertujuan mencegah dampak negative


2. Menaggulangi dampak negatif
3. Mengendalikan dampak mengatif
4. Meningkatkan dampak positif
5. Memberikan pertimbangan ekonomi pada kondisi lingkungan

Pendekatan RKL

1. Pendekatan teknologi
Misalnya limpasan diolah dengan drainase, jadi tergantung kondisi lingkungan, terasering
2. Pendekatan social eko
Melibatakan masyarakat
Memprioritaskan tenaga local
Bantuan fasilitas umum
3. Pendekatan institusi
Pengawasan dengan bantuan institusi
Rencana pelaksanaan RKL

- Komponen/parameter
- Sd

Pada RKL harus keluar dalam bentuk matriks.

RPL

Upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak besar dan penting akibat usaha.

Implikasi:

- Sistematis
- Berulang dan periodic
- Terencana

Pengelolaan itu harus dipantau!

Pemantauan lingkungan : upaya pengukuran, pengamatan, dan pengumpulan info pada komponen
ling secara periodic, pada lokasi tertentu

Tujuan pemnatauan lingkungan

1. Pembuktian apakah prediksi ang dilakukan pada andal telah sesuai


2. Pembuktian apakah pengelolaan dampak besar dan penting telah berhasil
3. Dasar pengembangan di bidang LH
4. Memperoleh gambaran kondisi lingkungan sebagai dasar tindakan penyempurnaan
5. Dasar untuk menyempurnakan kondisi

Prinsip pemantauan

1. Tidak seluruh komponen lingkungan dipantau


2. Alat penguji efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan
3. Dapat dilakukan di sumber sumber penyebab dampak
4. Harus layak secara ekonomi
5. Rencana manajemen pengumpulan data dan informasi
Lokasi pemantauan
Frekuensi pemantauan dan jangka waktu
Metode pengumpulan data dan info
Metode analisis data
6. Kelembagaan pemantauan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai