Anda di halaman 1dari 53

METODOLOGI

EVALUASI DAMPAK
BY ISRA’ SURYATI
CAPAIAN • Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir
PEMBELAJARAN semester V), mahasiswa mampu menentukan suatu
kegiatan wajib/tidak memiliki dokumen AMDAL,
melakukan proses penapisan, pelingkupan,
mengidentifikasi dampak, memprakirakan dampak,
mengevaluasi dampak, serta menyusun rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sehingga
bisa mengambil keputusan/rekomendasi kelayakan
lingkungan sesuai dengan kajian lingkungan yang
telah dilakukan
• Mahasiswa mampu menentukan derajat
KEMAMPUAN pentingnya dampak
YANG • Mahasiswa mampu mengevaluasi
DIHARAPKAN dampak dengan berbagai jenis metode
evaluasi dampak
KRITERIA DERAJAT PENTINGNYA DAMPAK (PASAL
22, UU NO. 32 TH 2009)
Kriteria Penjelasan
1 Jumlah manusia yang terkena dampak. Semakin banyak manusia yang terpapar dampak
maka akan semakin penting
2 Luas wilayah sebaran dampak. Semakin luas paparan dan sebaran dampak semakin penting
3 Lama waktu berlangsungnya dampak. Semakin lama dampak berlangsung akan semakin
penting
4 Intensitas dampak. Semakin tinggi intensitas dampak akan semakin penting
5 Jumlah komponen yang terkena dampak. Semakin banyak komponen yang terkena dampak
akibat peran komponen atau parameter terkena dampak akan semakin penting
6 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Apabila dampak tidak berbalik maka akan semakin
penting dampak tersebut
7 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
SKALA DERAJAT PENTINGNYA DAMPAK

No Skala Derajat Pentingnya Dampak


1 1 Kurang Penting
2 2 Agak Penting
3 3 Penting
4 4 Lebih Penting
5 5 Sangat Penting
EVALUASI DERAJAT PENTINGNYA DAMPAK BAGI
PARAMETER YANG TERKENA DAMPAK SIMULATIF
Kriteria/ Evaluasi rerata dari jumlah
Parameter skala pada semua kolom
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Terkena dibagi 6
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Parameter A 2 2 1 1 4 3 2 15/7 = 2,1, dibulatkan menjadi
2
Parameter B 3 4 5 5 4 5 4 30/7 = 4,3, dibulatkan menjadi
4
Evaluasi dampak adalah penelaahan
dampak penting dari rencana usaha
dan/atau kegiatan pembangunan
secara holistik
DEFINISI
EVALUASI
DAMPAK
Hasil evaluasi dampak:
kelayakan lingkungan suatu menjadi dasar untuk menetapkan
proyek, pengaruh proyek dampak-dampak negatif
terhadap masyarakat yang yangperlu dilakukan pengelolaan
terkena dampak (kerugian dan dan dampak-dampak positif yang
manfaat) perlu dikembangkan/ditingkatkan.
• Memberikan informasi tentang komponen apa saja yang
terkena dampak dan seberapa besar nilai magnitude atau
SASARAN tingkat besaran dampak itu terjadi dan seberapa besar
EVALUASI derajat pentingnya dampak (nilai importance) terhadap
DAMPAK komponen lingkungan yang terkena dampak
• Memberi bahan untuk mengambil keputusan terutama
komponen apa saja yang terkena dampak. Apabila IPTEK
tidak mampu menanggulangi dan mencegah dampak
negatif, maka dapat diambil keputusan dengan alternatif :
• memindahkan rencana kegiatan pembangunan ke
tempat lain atau memindah lokasi,
• mengganti peratatan atau mengganti proses
pembangunan.
• Memahami kelebihan dan kelemahan dari setiap metode baik
dalam fungsinya maupun cara kerjanya.
• Penguasaan tipe dari aktivitas proyek yang akan di Amdal.
• Penguasaan ciri, sifat umum dan khusus dari rona lingkungan.
• Pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping.

PERTIMBANGAN • Makin besar dan makin kompleks harus memerlukan metode


yang lebih kompleks pula.
MEMILIH METODE
• Batasan-batasan yang tersedia dalam waktu, keahlian, biaya,
ANDAL peralatan dan data yang diperlukan serta teknik-teknik analisis
yang diperlukan.
• Mempelajari metode yang digunakan tim lain dan pustaka-
pustaka mengenai proyek yang sama atau sejenis.
PEDOMAN UMUM MEMILIH METODE EVALUASI
DAMPAK
Bersifat analisis

Bersifat holistik atau komprehensif,

Cukup fleksibel

Dapat menampung "input" dari berbagai bidang keahlian yang terkait dan mengintegrasikannya
secara keseluruhan dalam satu kesatuan analisis.

Dapat memberikan arahan bagi pengambilan keputusan.

Bila metode yang dipilih menggunakan skala atau bobot, maka perlu diperhatikan prosedur
amalgamasi, yakni "peleburan" berbagai nilai satuan yang berbeda dan skala numerik
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN METODE
EVALUASI DAMPAK (FANDELI, 1992):

Keadaan Aktivitas Tersedianya


Lingkungan Pembangunan Sumberdaya
PERBANDINGAN
BERBAGAI
METODE ANDAL
RINGKAS
AN
METODE
ANDAL
RINGKASAN
METODE ANDAL
METODE EVALUASI DAMPAK

NO. Newkirk (1979) Canter (1983)


1 metode Adhoc dengan suatu tim para ahli metode Checklist (cheklis)
berbagai bidang,
2 metode Checklist (daftar uji) metode Matrices (matrik)
3 metode Benefit-Cost Analisis (BCA), metode Flow chart (diagram
alir),
4 metode Input-Output Analisis metode Overlay (penampalan)
5 metode Overlay atau penampalan peta
6 metode Sistem Informasi
7 metode Analisis Matematis.
METODE
ADHOC
• Metode Ad Hoc : sangat
sedikit memberikan
pedoman cara
melakukan pendugaan,
relatif mudah, singkat,
tetapi kurang
keterpaduan dari
disiplin-disiplin ilmu
yang terlibat.
METODE CHECKLIST

Metode Checklist : berbentuk daftar komponen lingkungan yang


kemudian digunakan untuk menentukan komponen mana yang
terkena dampak.

Berdasarkan perkembangannya, metode Checklist dibagi menjadi :


Checklist berskala(scaling Checklist berskala dengan
Checklist sederhana Checklist dengan uraian
checklist) Checklist pembobotan (scale weight
(simple checklist) (descriptive checklist)
berskala(scaling checklist) checklist
CONTOH:
CHECKLIST
BERSKALA
(SCALING
CHECKLIST)
CHECKLIST
BERSKALA DENGAN
PEMBOBOTAN
(SCALE
WEIGHT CHECKLIST)
METODE OVERLAYS

• Sering disebut metode tumpang tindih


• Yaitu metode evaluasi dampak melalui penelaahan peta tematik
suatu wilayah, dimana rencana proyek akan berlokasi
• Penelaahan dilakukan dengan meng-“overlay”-kan berbagai peta
tematik yang berkaitan dengan berbagai aspek yang akan dikaji
dalam studi AMDAL
METODE OVERLAYS
• Metode Overlays : menggunakan sejumlah peta di lokasi yangakan dibangun proyek dan
daerah sekitarnya, tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang
lengkap (meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya)
• Kelebihan : dalam melakukan evaluasi, pemilihan alternatif dan mengidentifikasi dampak
tertentu.
• Kekurangan : tidak dapat menyajikan dampak kuantitatif
Contoh Penerapan Metode
Overlay:

Pembangunan
Interchange TOL di
Jombang

• Berdasarkan pada metode


prakiraan dampak dengan Overlay,
maka setiap dampak terhadap
komponen lingkungan
digambarkan dalam peta tematik.
• Indikator dampak digambarkan
dengan menggunakan warna yang
berbeda, seperti gambar berikut.
Gambar. Kawasan Terdampak Akibat
Pembangunan Interchange TOL
Tembelang
• Metode Bagan Alir, adalah merupakan metode yang
mengupayakan model hubungan sebab akibat melalui
identifikasi keterkaitan antara kegiatan proyek yang
berpotensi menimbulkan dampak, dengan komponen
METODE lingkungan yang akan terkena dampak.
NETWORK/ • Dipelopori oleh Sorenson pada tahun 1971 yang
FLOWCHART menyajikan dampak kegiatan proyek terhadap
lingkungan dalam bentuk jaringan kerja (net working),
yang sering disebut juga sebagai skema aliran (flow
chart) atau aliran dampak (impact flow).
• Metode Network : metode yang disusun
METODE berdasarkan suatu daftar aktivitas proyek yang
NETWORK/ saling berhubungan dengan komponen-
FLOWCHART komponen lingkungan yang terkena dampak.
• Kelebihan : dapat menggambarkan adanya
dampak langsung dan tidak langsung serta
hubungan antar komponen lingkungan.
• Kekurangan : setiap orang dapat meyusun bentuk
aliran dampak yang berbeda tergantung tingkat
keahlian dan pengalamannya
METODE
FLOW
CHART
SORENSEN
• Metode Matrik : merupakan bentuk checklist
dalam dua dimensi, dengan bentuk matriks
tersebut dapat ditetapkan interaksi antara
aktivitas proyek dengan komponen lingkungan.
METODE • Matriks ini disusun dengan terlebih dahulu

MATRIK membuat tabel atau sel yang dibagi 2 sel untuk


sel A (besaran dampak: kecil sd sgt besar) dan
sel B (Derajat dampak: kurang penting sd
sangat penting) dilanjutkan dengan memberikan
skor dan kode positif atau negative
JENIS-JENIS METODE MATRIK

1 Metode Matrik 2 Metode Matrik 3 Metode Matrik


Leopold Fisher and Davis Moore

4 Metode Philip 5 Metode Weich 6 Metode Lohani


and Dfillipi and Lewis and Thank
• Metode Leopold atau Matriks Interaksi Leopold
(1971) : terdiri dari 100 macam aktivitas dengan
88 komponen lingkungan.
• Metode ini dirancang untuk menganalisis dampak
lingkungan pada berbagai proyek konstruksi yang
METODE MATRIK berada di suatu wilayah yang relatif masih alami,
LEOPOLD • Metode ini sangat baik untuk memberi informasi
hubungan sebab dan pengaruh suatu aktivitas atau
kegiatan; disamping itu juga dapat menunjukkan
hasil secara kuantitatif, dan juga balk untuk
mengkomumkasikan hasil.
• Seratus jenis aktivitas proyek tersebut merupakan penjabaran
dari 11 kelompok kegiatan proyek, yang terdiri atas :
AKTIVITAS a. Modifikasi areal (13 aktivitas)
PROYEK (100) b. Perubahan lahan dan pembuatan lingkungan fisik (10
aktivitas)
c. Ekstraksi sumberdaya (7 aktivitas)
d. Pemrosesan (15 aktivitas)
e. Perubahan lahan (6 aktivitas)
f. Pembaharuan sumberdaya (5 aktivitas)
g. Perubahan lalulintas (11 aktivitas)
h. Penempatan dan pengotahan limbah (14 aktivitas)
i. Pengolahan bahan kimia (5 aktivitas)
j. Kecelakaan (3 aktivitas)
k. Lain-lain.
KOMPONEN LINGKUNGAN (88)

88 jenis komponen lingkungan yang terdapat dalam c. Sosial-budaya


matrik merupakan penjabaran dari 5 kelompok • Tata guna tanah (9 parameter)
komponen lingkungan sebagai berikut :
• Rekreasi (7 parameter)
a. Fisik dan Kimia • Estetika dan minat masyarakat (10
• Bumi (6 parameter) parameter)
• Air (7 parameter) • Status budaya (4 parameter)
• Atmosfir (3 parameter)
• Fasilitas dan aktivitas buatan manusia (6
• Proses alamiah (9 parameter) parameter)
b. Keadaan biologi d. Interaksi ekologi (7 parameter)
• Flora (9 parameter)
• Fauna (9 parameter) e. Lain-lain komponen.
LANGKAH EVALUASI DAMPAK DENGAN METODE
MATRIK LEOPOLD

Langkah pertama adalah membuat matrik dengan menentukan dampak dari tiap aktivitas proyek
terhadap komponen lingkungan. Apabila diduga akan terjadi dampak pada suatu komponen lingkungan
akibat dari suatu aktivitas maka kotak pertemuan atau sel pada tabel matriks diberi tanda diagonal.

Langkah kedua adalah, setiap kotak yang ada diagonalnya akan ditetapkan besaran (magnitude) dan
tingkat kepentingan (importance) dampaknya. Besaran dampak yang diduga timbul dinyatakan dalam nilai
angka satu sampai sepuluh. Nilai satu merupakan besaran terkecil sedang sepuluh terbesar. Penentuan
besaran dampak berupa skala didasarkan pada analisis evaluasi yang obyektif dengan cara-cara kualitatif
maupun kuantitatif. Seringkali besaran dampak ditentukan secara "profesional judgement" atau pertimbangan
keahlian. Dampak positif diberi tanda "+", dan untuk dampak negatif diberi tanda"-".
Langkah ketiga adalah untuk besaran kepentingan
dampak diberikan nilai satu sampai dengan sepuluh. Nilai
kepentingan ini ditinjau dari kepentingan proyek, sektoral
lokat, regional dan nasional. Penyusunan atau penetapan
arti dari skala dilakukan berdasarkan pertimbangan yang
obyektif dari tim interdisiplin yang melakukan analisis
tersebut.
MATRIK EVALUASI
DAMPAK METODE
MATRIK INTERAKSI
LEOPOLD
METODE MATRIK LEOPOLD YANG DIMODIFIKASI

• Metode matrik Leopold ialah metode tersebut telah dipergunakan oleh banyak tim
dengan modifikasi yaitu dilakukan perubahan pada jumlah aktivitas proyek dan komponen
lingkungan.
• Komponen dan aktivitas proyek diubah menjadi lebih banyak jumlahnya atau dapat pula
menjadi lebih sedikit jumlahnya.
• Metode ini telah digunakan untuk berbagai macam proyek seperti pada proyek-proyek
pembuatan jalan, pertambangan, pembangunan sumberdaya air, jalan kereta api dan
sebagainya (proyek-proyek tersebut berada dalam daerah yang relative masih alami)
• Modifikasi terkait:
• Jumlah komponen lingkungan tidak pasti harus 88 buah
• Banyaknya aktivitas proyek tidak harus 100 buah
METODE MATRIK • Besaran dampak (magnitude) diganti menjadi besaran

LEOPOLD YANG skala kualitas lingkungan


• Skala besaran dampak menjadi tiga skala yaitu
DIMODIFIKASI kecil/minor, sedang/intermediate dan besar/mayor
• Skala kepentingan dampak menjadi 5 skala (1= kurang
penting, 2=cukup penting, 3 =penting, 4 = lebih penting
dan 5=sangat penting)
SKALA PENILAIAN KOMPONEN/PARAMETER
LINGKUNGAN (1)

No Macam Skala Besaran Tafsiran


1 Keadaan komponen lingkungan 1 1-20 Sangat buruk
2 21-40 Buruk
3 41-60 Sedang
4 61-80 Baik
5 81-100 Sangat Baik
2 Kepentingan komponen lingkungan 1 1-20 Kurang penting
2 21-40 Cukup penting
3 41-60 Penting
4 61-80 Lebih penting
5 81-100 Sangat penting
SKALA PENILAIAN KOMPONEN/PARAMETER
LINGKUNGAN (2)
No Macam Skala Besaran Tafsiran
3 Keadaan kualitas parameter/faktor 1 1-20 Sangat buruk
lingkungan 2 21-40 Buruk
3 41-60 Sedang
4 61-80 Baik
5 81-100 Sangat Baik
4 Tafsiran dampak 1 1-20 Dampak sangat
kecil
2 21-40 Dampak kecil
3 41-60 Dampak sedang
4 61-80 Dampak besar
5 81-100 Dampak sangat
besar
CONTOH MATRIK LEOPOLD YANG DIMODIFIKASI
No
Prakiraan keadaan Keadaan

(Skala)/Kepentingan (Skala)
Rona Lingkungan Awal
Keadaan Lingkungan pada Konstruksi Kualitas
Evaluasi

Jumlah nilai seluruh


Lingkungan
Komponen

Setelah Operasi

aktivitas
Nilai Skala Keadaan Komp

Persentase angka kolom

Skala kualitas kompoen


Nilai Maks Keadaan x

skala
lingkungan berbobot
Lingk x Kepentingan

Kepentingan

Aktivitas 1

Aktivitas 2

Aktivitas 3

Aktivitas 4
4/kolom 5
Selisih

Nilai maksimum

persentase

tafsiran
persen

skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Fisik
Kimia
1.... M1/I1 M1 x I1 Maks (Kolo S1 Ma1/Ia Ma2/Ia Ma3 Ma4/I (Kolom Jumlah (Kolom S2 Kolo S2 – S1 Apabila S2-S1 >,
M1 x m 1 2 /Ia3 a4 8+9+ perkalian 12/Kolo m6– dampak postif,
Maks 4/Kolo 10+11) Mask M m 13) x kolom apabila S1<S2,
I1 m 5) x dan Maks 100% 14 dampak negatif
100% I pada
Kolom 8
+ 9 +10
1
o

1
N

2
Komponen

Fisik Kimia

Kualitas air
permukaan
4
Keadaan Lingkungan

4
(Skala)/Kepentingan (Skala)
Nilai Skala Keadaan Komp Lingk x

16
Kepentingan

25
Nilai Maks Keadaan x Kepentingan

64
Persentase angka kolom 4/kolom 5
Awal
Rona
Lingkungan

Skala kualitas kompoen lingkungan

4
7
berbobot

1
8 kontruksi

4
1
9

Proses produksi 1

4
1

Proses produksi 2
10

4
Prakiraan

Konstruksi
keadaan pada

Proses produksi 3
4

Jumlah nilai seluruh


16
11

aktivitas

Nilai maksimum
12

100
an
Setelah
Operasi
Kualitas

16
Keadaan

persentase
Lingkung

13

1
14

skala
48

persen
15
Selisih

-3

skala
16
CONTOH MATRIK LEOPOLD YANG DIMODIFIKASI

3 (sedang)
Evaluasi

tafsiran
17

Ada dampak negatif


dengan penurunan skala
• Metode ini dapat dipergunakan untuk
melaksanakan prediksi, interpretasi dan evaluasi
dampak
• Sangat cocok untuk wilayah yang dinamis
METODE FISHER perubahannya
DAN DAVIS • Prinsip dari metode ini adalah membandingkan
kondisi lingkungan sekarang dan yang akan
datang, baik tanpa proyek maupun dengan adanya
proyek dalam bentuk matriks interaksi antara
kompone kegiatan dan komponen lingkungan
INTERPRETASI SKALA PADA PARAMETER
LINGKUNGAN
Skala
Uraian
1 2 3 4 5
Keadaan Sangat jelek Jelek Sedang Baik Sangat Baik
lingkungan/rona
lingkungan awal
Kepentingan Sangat tidak Tidak Sedang Penting Sangat
parameter terhadap penting penting Penting
lingkungan
Kepekaan terhadap Sangat tidak Tidak peka Sedang Peka Sangat Peka
lingkungan peka
MATRIK EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN FISHER
DAN DAVIS (CONTOH KASUS: AMDAL TPA POSO)
Skala
No Komponen Lingkungan Kepentingan terhadap Lingkungan saat ini (rona Kepekaan terhadap
proyek lingkungan) pengelolaan
Komponen Lingkungan GeoFisikKimia
1 Iklim (Cuaca) 4 4 3
2 Kualitas Udara 5 4 4
3 Kebisingan 4 4 4
4 Fisiografi 4 4 3
5 Hidrologi
- Kualitas Air 5 4 4
- Penurunan Kapasitas 3 3 3
Drainase
- Perubahan Limpasan 4 3 3
Permukaan
- Perubahan Volumen 4 3 3
Limpasan
Komponen Transportasi dan Tata Ruang dstnya
MATRIKS KESIMPULAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Aktivitas Kegiatan Tanpa Proyek Komponen Kegiatan Evaluasi

No Kondisi yad Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Kondisi yad


Kondisi Selisih
Kompoen Lingkungan tanpa dengan Dampak
Sekarang (+/-)
proyek 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 proyek

20 21 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 rata2 dari
(20) - (3) (20) - (4)
(5) s/d (19)
Komponen Lingkungan GeoFisikKimia
1 Iklim (Cuaca) 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 1 3.533 -0.467 0.533
2 Kualitas Udara 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3.333 -0.667 0.333
3 Kebisingan 4 3 4 4 4 4 4 4 3 0 3 3 4 1 4 4 4 3.333 -0.667 0.333
4 Fisiografi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3.800 -0.200 0.800
5 Hidrologi
- Kualitas Air 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 2 4 3.400 -0.600 0.400
- Penurunan Kapasitas Drainase 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2.733 -0.267 0.733
- Perubahan Limpasan Permukaan 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 1 3 3 1 3 3 1 2.400 -0.600 0.400
- Perubahan Volumen Limpasan 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 1 3 3 2 3 3 3 2.600 -0.400 0.600
Jumlah 29 21 25.133 -3.867 4.133
Rata-rata 3.625 2.625 3.142 -0.483 0.517
Komponen Transportasi dan Tata Ruang
Komponen Lingkungan Biologi
Komponen Sosekbud
Komponen Kesmas
MATRIKS KEPUTUSAN SELURUH LINGKUNGAN HIDUP
Selisih
Dengan
Tanpa Proyek Kondisi
Proyek
No Komponen Lingkungan yad Dampak
Kondisi Kondisi Kondisi
Selisih DP -TP
Awal yad yad
1 Komponen Lingkungan GeoFisikKimia 3.625 2.625 -1.000 3.142 0.517 0.517
2 Komponen Transportasi dan Tata Ruang 3.500 2.500 -1.000 3.150 0.650 0.650
3 Komponen Lingkungan Biologi 4.000 3.000 -1.000 3.467 0.467 0.467
4 Komponen Sosekbud 3.667 2.667 -1.000 3.278 0.611 0.611
5 Komponen Kesmas 4.000 3.000 -1.000 3.067 0.067 0.067
Total Seluruh Komponen 18.792 13.792 -5.000 16.104 2.312 2.312
Rata-rata 3.758 2.758 -1.000 3.221 0.462 0.462

• Terkait dengan hasil analisis Fisher dan Davis pada kegiatan pembangunan TPA Poso tsb, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif sebesar 46,2% (0,462) sehingga
dapat dikatakan layak secara lingkungan dengan memperhatikan program-program pengelolaan
lingkungan
METODE MOORE

Metode Matriks Dampak dari Moore (1973) : matriks Moore


dibagi menjadi 6 kategori yang berbeda, yaitu :
• Pembentuk timbulnya aktivitas dan aktivitas lain yang berhubungan
• Potensi perubahan lingkungan
• Pengaruh pada lingkungan yang utama
• Pemanfaatan pada manusia yang terkena
• Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas
• Besaran umum dari potensi pengurangan dari pemanfaatan manusia
CONTOH
MATRIK MOORE
METODE BENEFIT COST ANALYSIS

• Metode BCA umumnya digunakan untuk mengevaluasi dampak melalui pendekatan secara
makro, yaitu bagaimana mengkaji pengaruh dampak yang diakibatkan oleh suatu proyek
secara lebih luas.
• Oleh karenanya metode ini lebih cocok diterapkan untuk proyek-proyek yang berskala
regional
• Metode BCA mendasarkan pada perhitungan biaya pembangunan proyek dan keluarannya
secara makro. Analisis terhadap keluaran (output) ini tidak hanya terbatas pada
keuntungan (profit) yang tangible saja, tetapi juga terhadap manfaat (benefit) yang tidak
dapat diukur dengan uang atau intangible (misalnya manfaat berupa peningkatan SDM)
METODE ANALISIS UNIT LAHAN

• Inventarisasi secara rinci terhadap komunitas tanaman, habitat hewan, tempat rekreasi,
dan tempat bersejarah untuk menentukan tata guna lahan
• Menduga pengaruh dari suatu proyek dengan menggunakan peta-peta unit lahan → peta
dampak
• Membutuhkan banyak studi lapangan
METODE ANALISIS MASUKAN-KELUARAN (INPUT-
OUTPUT)
• Menjawab berbagai fenomena ekonomi makro
• Membuat tabulasi masukan, keluaran dan hubungan keduanya
• Komponen lingkungan dimasukkan dalam analisis masukan dan keluaran
• Kekurangan : identifikasi dampak dari kegiatan industri yang ada di sekitar wilayah proyek
cukup rumit, butuh waktu lama dan tenaga yang banyak
METODE ANALISIS SISTEM INFORMASI

• Metode ini dikemukakan pertama kali oleh Robert pada tahun 1957
• Analisis sistem informasi merupakan kombinasi antara fotogrametri dan interpretasi foto
udara
• Metode ini merupakan metode transisi antara metode kartografi manual dengan
komputer sebagai alat untuk menyimpan dan menganalisis data
• Area studi dibatasi dan dibuat unit-unit area dengan luas masing-masing 1 km2, setiap unit
area merupakan unit analisis, semua informasi tentang komponen lingkungan dan aktivitas
dimasukkan dalam peta pada unit analisis ini.
METODE DIAGRAM SISTEM ENERGI (ENERGI SISTEM
DIAGRAM/ESD)
• Metode ini menunjukkan diagram aliran energi dalam suatu sistem, termasuk aliran yang
keluar dan masuk
• Mempertimbangkan hubungan antar parameter dan perubahan yang pada lingkungan alam
dan lingkungan sosial
Limbah dari kegiatan
manusia
Sumber
daya air
lain

Sub Sub Sub


sistem sistem sistem
Matahari udara air lahan

Sub
sistem
biota
Sumber daya alam
Albedo
dan proses
produksi

Energi sisa yang


dikeluarkan oleh
panas matahari

Panas yang dikeluarkan Sumber daya alam dan


oleh setiap subsistem jasa untuk sosioekosistem
SEMOGA
BERMANFAAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai