EVALUASI DAMPAK
BY ISRA’ SURYATI
CAPAIAN • Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir
PEMBELAJARAN semester V), mahasiswa mampu menentukan suatu
kegiatan wajib/tidak memiliki dokumen AMDAL,
melakukan proses penapisan, pelingkupan,
mengidentifikasi dampak, memprakirakan dampak,
mengevaluasi dampak, serta menyusun rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sehingga
bisa mengambil keputusan/rekomendasi kelayakan
lingkungan sesuai dengan kajian lingkungan yang
telah dilakukan
• Mahasiswa mampu menentukan derajat
KEMAMPUAN pentingnya dampak
YANG • Mahasiswa mampu mengevaluasi
DIHARAPKAN dampak dengan berbagai jenis metode
evaluasi dampak
KRITERIA DERAJAT PENTINGNYA DAMPAK (PASAL
22, UU NO. 32 TH 2009)
Kriteria Penjelasan
1 Jumlah manusia yang terkena dampak. Semakin banyak manusia yang terpapar dampak
maka akan semakin penting
2 Luas wilayah sebaran dampak. Semakin luas paparan dan sebaran dampak semakin penting
3 Lama waktu berlangsungnya dampak. Semakin lama dampak berlangsung akan semakin
penting
4 Intensitas dampak. Semakin tinggi intensitas dampak akan semakin penting
5 Jumlah komponen yang terkena dampak. Semakin banyak komponen yang terkena dampak
akibat peran komponen atau parameter terkena dampak akan semakin penting
6 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Apabila dampak tidak berbalik maka akan semakin
penting dampak tersebut
7 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
SKALA DERAJAT PENTINGNYA DAMPAK
Cukup fleksibel
Dapat menampung "input" dari berbagai bidang keahlian yang terkait dan mengintegrasikannya
secara keseluruhan dalam satu kesatuan analisis.
Bila metode yang dipilih menggunakan skala atau bobot, maka perlu diperhatikan prosedur
amalgamasi, yakni "peleburan" berbagai nilai satuan yang berbeda dan skala numerik
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN METODE
EVALUASI DAMPAK (FANDELI, 1992):
Pembangunan
Interchange TOL di
Jombang
Langkah pertama adalah membuat matrik dengan menentukan dampak dari tiap aktivitas proyek
terhadap komponen lingkungan. Apabila diduga akan terjadi dampak pada suatu komponen lingkungan
akibat dari suatu aktivitas maka kotak pertemuan atau sel pada tabel matriks diberi tanda diagonal.
Langkah kedua adalah, setiap kotak yang ada diagonalnya akan ditetapkan besaran (magnitude) dan
tingkat kepentingan (importance) dampaknya. Besaran dampak yang diduga timbul dinyatakan dalam nilai
angka satu sampai sepuluh. Nilai satu merupakan besaran terkecil sedang sepuluh terbesar. Penentuan
besaran dampak berupa skala didasarkan pada analisis evaluasi yang obyektif dengan cara-cara kualitatif
maupun kuantitatif. Seringkali besaran dampak ditentukan secara "profesional judgement" atau pertimbangan
keahlian. Dampak positif diberi tanda "+", dan untuk dampak negatif diberi tanda"-".
Langkah ketiga adalah untuk besaran kepentingan
dampak diberikan nilai satu sampai dengan sepuluh. Nilai
kepentingan ini ditinjau dari kepentingan proyek, sektoral
lokat, regional dan nasional. Penyusunan atau penetapan
arti dari skala dilakukan berdasarkan pertimbangan yang
obyektif dari tim interdisiplin yang melakukan analisis
tersebut.
MATRIK EVALUASI
DAMPAK METODE
MATRIK INTERAKSI
LEOPOLD
METODE MATRIK LEOPOLD YANG DIMODIFIKASI
• Metode matrik Leopold ialah metode tersebut telah dipergunakan oleh banyak tim
dengan modifikasi yaitu dilakukan perubahan pada jumlah aktivitas proyek dan komponen
lingkungan.
• Komponen dan aktivitas proyek diubah menjadi lebih banyak jumlahnya atau dapat pula
menjadi lebih sedikit jumlahnya.
• Metode ini telah digunakan untuk berbagai macam proyek seperti pada proyek-proyek
pembuatan jalan, pertambangan, pembangunan sumberdaya air, jalan kereta api dan
sebagainya (proyek-proyek tersebut berada dalam daerah yang relative masih alami)
• Modifikasi terkait:
• Jumlah komponen lingkungan tidak pasti harus 88 buah
• Banyaknya aktivitas proyek tidak harus 100 buah
METODE MATRIK • Besaran dampak (magnitude) diganti menjadi besaran
(Skala)/Kepentingan (Skala)
Rona Lingkungan Awal
Keadaan Lingkungan pada Konstruksi Kualitas
Evaluasi
Setelah Operasi
aktivitas
Nilai Skala Keadaan Komp
skala
lingkungan berbobot
Lingk x Kepentingan
Kepentingan
Aktivitas 1
Aktivitas 2
Aktivitas 3
Aktivitas 4
4/kolom 5
Selisih
Nilai maksimum
persentase
tafsiran
persen
skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Fisik
Kimia
1.... M1/I1 M1 x I1 Maks (Kolo S1 Ma1/Ia Ma2/Ia Ma3 Ma4/I (Kolom Jumlah (Kolom S2 Kolo S2 – S1 Apabila S2-S1 >,
M1 x m 1 2 /Ia3 a4 8+9+ perkalian 12/Kolo m6– dampak postif,
Maks 4/Kolo 10+11) Mask M m 13) x kolom apabila S1<S2,
I1 m 5) x dan Maks 100% 14 dampak negatif
100% I pada
Kolom 8
+ 9 +10
1
o
1
N
2
Komponen
Fisik Kimia
Kualitas air
permukaan
4
Keadaan Lingkungan
4
(Skala)/Kepentingan (Skala)
Nilai Skala Keadaan Komp Lingk x
16
Kepentingan
25
Nilai Maks Keadaan x Kepentingan
64
Persentase angka kolom 4/kolom 5
Awal
Rona
Lingkungan
4
7
berbobot
1
8 kontruksi
4
1
9
Proses produksi 1
4
1
Proses produksi 2
10
4
Prakiraan
Konstruksi
keadaan pada
Proses produksi 3
4
aktivitas
Nilai maksimum
12
100
an
Setelah
Operasi
Kualitas
16
Keadaan
persentase
Lingkung
13
1
14
skala
48
persen
15
Selisih
-3
skala
16
CONTOH MATRIK LEOPOLD YANG DIMODIFIKASI
3 (sedang)
Evaluasi
tafsiran
17
20 21 22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 rata2 dari
(20) - (3) (20) - (4)
(5) s/d (19)
Komponen Lingkungan GeoFisikKimia
1 Iklim (Cuaca) 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 1 3.533 -0.467 0.533
2 Kualitas Udara 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 2 2 4 4 3.333 -0.667 0.333
3 Kebisingan 4 3 4 4 4 4 4 4 3 0 3 3 4 1 4 4 4 3.333 -0.667 0.333
4 Fisiografi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3.800 -0.200 0.800
5 Hidrologi
- Kualitas Air 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 2 4 3.400 -0.600 0.400
- Penurunan Kapasitas Drainase 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2.733 -0.267 0.733
- Perubahan Limpasan Permukaan 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 1 3 3 1 3 3 1 2.400 -0.600 0.400
- Perubahan Volumen Limpasan 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 1 3 3 2 3 3 3 2.600 -0.400 0.600
Jumlah 29 21 25.133 -3.867 4.133
Rata-rata 3.625 2.625 3.142 -0.483 0.517
Komponen Transportasi dan Tata Ruang
Komponen Lingkungan Biologi
Komponen Sosekbud
Komponen Kesmas
MATRIKS KEPUTUSAN SELURUH LINGKUNGAN HIDUP
Selisih
Dengan
Tanpa Proyek Kondisi
Proyek
No Komponen Lingkungan yad Dampak
Kondisi Kondisi Kondisi
Selisih DP -TP
Awal yad yad
1 Komponen Lingkungan GeoFisikKimia 3.625 2.625 -1.000 3.142 0.517 0.517
2 Komponen Transportasi dan Tata Ruang 3.500 2.500 -1.000 3.150 0.650 0.650
3 Komponen Lingkungan Biologi 4.000 3.000 -1.000 3.467 0.467 0.467
4 Komponen Sosekbud 3.667 2.667 -1.000 3.278 0.611 0.611
5 Komponen Kesmas 4.000 3.000 -1.000 3.067 0.067 0.067
Total Seluruh Komponen 18.792 13.792 -5.000 16.104 2.312 2.312
Rata-rata 3.758 2.758 -1.000 3.221 0.462 0.462
• Terkait dengan hasil analisis Fisher dan Davis pada kegiatan pembangunan TPA Poso tsb, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif sebesar 46,2% (0,462) sehingga
dapat dikatakan layak secara lingkungan dengan memperhatikan program-program pengelolaan
lingkungan
METODE MOORE
• Metode BCA umumnya digunakan untuk mengevaluasi dampak melalui pendekatan secara
makro, yaitu bagaimana mengkaji pengaruh dampak yang diakibatkan oleh suatu proyek
secara lebih luas.
• Oleh karenanya metode ini lebih cocok diterapkan untuk proyek-proyek yang berskala
regional
• Metode BCA mendasarkan pada perhitungan biaya pembangunan proyek dan keluarannya
secara makro. Analisis terhadap keluaran (output) ini tidak hanya terbatas pada
keuntungan (profit) yang tangible saja, tetapi juga terhadap manfaat (benefit) yang tidak
dapat diukur dengan uang atau intangible (misalnya manfaat berupa peningkatan SDM)
METODE ANALISIS UNIT LAHAN
• Inventarisasi secara rinci terhadap komunitas tanaman, habitat hewan, tempat rekreasi,
dan tempat bersejarah untuk menentukan tata guna lahan
• Menduga pengaruh dari suatu proyek dengan menggunakan peta-peta unit lahan → peta
dampak
• Membutuhkan banyak studi lapangan
METODE ANALISIS MASUKAN-KELUARAN (INPUT-
OUTPUT)
• Menjawab berbagai fenomena ekonomi makro
• Membuat tabulasi masukan, keluaran dan hubungan keduanya
• Komponen lingkungan dimasukkan dalam analisis masukan dan keluaran
• Kekurangan : identifikasi dampak dari kegiatan industri yang ada di sekitar wilayah proyek
cukup rumit, butuh waktu lama dan tenaga yang banyak
METODE ANALISIS SISTEM INFORMASI
• Metode ini dikemukakan pertama kali oleh Robert pada tahun 1957
• Analisis sistem informasi merupakan kombinasi antara fotogrametri dan interpretasi foto
udara
• Metode ini merupakan metode transisi antara metode kartografi manual dengan
komputer sebagai alat untuk menyimpan dan menganalisis data
• Area studi dibatasi dan dibuat unit-unit area dengan luas masing-masing 1 km2, setiap unit
area merupakan unit analisis, semua informasi tentang komponen lingkungan dan aktivitas
dimasukkan dalam peta pada unit analisis ini.
METODE DIAGRAM SISTEM ENERGI (ENERGI SISTEM
DIAGRAM/ESD)
• Metode ini menunjukkan diagram aliran energi dalam suatu sistem, termasuk aliran yang
keluar dan masuk
• Mempertimbangkan hubungan antar parameter dan perubahan yang pada lingkungan alam
dan lingkungan sosial
Limbah dari kegiatan
manusia
Sumber
daya air
lain
Sub
sistem
biota
Sumber daya alam
Albedo
dan proses
produksi