Anda di halaman 1dari 6

3.

Tahapan proses perlingkupan batas wilayah studi dan batas waktu kajian yang diatur didalam
permen LH 16/2012

Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

Batas wilayah studi ini merupakan batas terluar dari hasil tumpang susun (overlay) dari batas wilayah
proyek, ekologis, sosial dan administratif setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi.
Batas wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang berhubungan dengan dampak lingkungan suatu
rencana kegiatan, yaitu:

1. Batas Proyek
2. Batas ekologis
3. Batas sosial
4. Batas administratif

2. jelaskan tahapan proses perlingkupan dampak penting yang diatur oleh permen LH 16

1) Mengumpulkan data mengenai komponen kegiatan dari pemrakarsa + Rona lingkungan


hidup + hasil pelibatan masyarakat.

2) Mengidentifikasi dampak potensial yang mungkin terjadi dengan menyilangkan antara


komponen kegiatan dengan komponen lingkungan dengan metode : Metode uji, Matriks, dan
bagan alir sehingga diperoleh data dampak potensial.

3) Evaluasi dampak potensial dilakukan dengan 4 pertanyaan terhadap dampak potensial yang
terjadi:

1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan sudah tinggi?


2. Apakah ada kekhawatiran yang tinggi terhadap komponen lingkungan?
3. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat (nilai sosial dan ekonomi dan ekologis)?
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang dilanggar dan / dilampaui oleh dampak
tersebut?

Jika salah satu dari 4 pertanyaan ada jawaban Ya, maka dijadikan sebagai dampak penting hipotetik.
Hasil evaluasi ini disebut Dampak Penting Hipotetik
2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Tujuan pengumpulan dan analisis data:
1.Menelaah, mengamati, mengukur parameter lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak
besar dan penting dari kegiatan proyek,
2.Menentukan kualitas lingkungan dari berbagai parameter yang yang diperkirakan akan terkena
dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,
3.Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diperkirakan akan terkena
dampak besar dan penting dari lingkungan hidupsekitarnya,
4.Memprakirakan perubahan kualitas lingkungan hidup awal akibat kegiatan proyek

8. jelaskan konsep metoda evaluasi holistic terkait dengan pertimbangan yang diperlukan dalam
kelayakan lingkungan

9. jelaskan apa yang dimaksud dengan uji administrasi uji tahap proyek, uji keharusan, uji
kedalaman yang diatur dalam PermenLH 8/2013
3. Jelaskan metode prakiraan dampak penting secara formal dan non formal yang ditulis
dalam bab metode studi di KA Andal

Metode formal merupakan penerapan formula dan perhitungan matematis yang baku, digunakan dalam
memprakirakan besaran dampak penting pada parameter lingkungan, kemudian hasil perhitungan
matematis tersebut dibandingkan dengan nilai ambang batas atau baku mutu lingkungan yang relevan.
Metode formal akan digunakan bila tersedia cukup data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan
data kuantitatif tersebut tidak terpenuhi maka prakiraan dampak akan dilakukan dengan metode yang
bersifat non-formal.
Metode Non Formal ditekankan terhadap prakiraan dampak yang tidak dapat atau sulit digambarkan
secara matematis, sehingga prakiraan dampak tidak dapat dilakukan dengan metode formal. Dua jenis
Metode non-formal yang digunakan, yaitu: prakiraan dampak secara analogi dan penilaian para ahli
(professional judgement). Dengan metode analogi, dampak lingkungan yang timbul diprakirakan
dengan mempelajari aktivitas sejenis di daerah lain dan/atau berlangsung pada waktu yang lampau.
Penilaian para ahli dalam menentukan prakiraan dampak didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
peneliti dibidangnya. Teknik ini digunakan apabila data dan informasi terbatas, serta fenomena yang
diprakirakan terjadi kurang dipahami.

1. Contoh alasan ilmiah khusus dalam penentuan kegiatan wajib amdal menurut
PermenLH 5/2012
5. Keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam amdal yang diatur
dalam permen LH 17/2012

Pedoman keterlibatan masyarakat dalam proses analisis

mengenai dampak lingkungan hidup dan izin lingkungan dimaksudkan sebagai acuan:
a. pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses analisis

mengenai dampak lingkungan hidup; dan


b. pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses izin

lingkungan.

Pasal 2
Pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan izin lingkungan dilakukan berdasarkan prinsip dasar:

1. pemberian informasi yang transparan dan lengkap;


2. kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat;
3. penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan
4. koordinasi, komunikasi dan kerjasama dikalangan pihak-

pihak yang terkait.

4. Jelaskan konsep metoda evaluasi holistic terkait dengan interaksi dampak dalam skala
ruang dan waktu
10.

Anda mungkin juga menyukai