PENDAHULUAN
Berdasarkan data yang dirilis dapat kita lihat bahwa kebutuhan pupuk
diamonium fosfat Indonesia cenderung meningkat. Produksi dalam negeri yang
sangat terbatas menjadi alasan utama mengapa pupuk diamonium fosfat harus di
impor dari luar negeri. Produksi diamonium fosfat Indonesia hanya dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik.
Berikut data produksi diamonium fosfat oleh PT Petrokimia Gresik tahun 2010-
2014, dilansir dari pupuk-indonesia.com
Tabel 1.2 Data Produksi Diamonium Fosfat Indonesia
2010 35.586
2011 24.610
2012 21.595
2013 71.491
2014 121.393
(Sumber: Pupuk Indonesia Holding Company, 2018)
1.7 Ketersediaan bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan diamonium fosfat adalah
amonia dan asam fosfat. Amonia diproduksi oleh pabrik PT. Pupuk Iskandar
Muda.Selain amonia, dalam pembuatan diamonium fosfat dibutuhkan pula asam
fosfat. Asam fosfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik yang memproduksi asam
fosfat dengan kapasitas 800.000 ton/tahun. (petrokimia-gresik.com, 2018)
1.8.1 Proses-Proses Pembuatan Diamonium Fosfat
Ada beberapa teknik pembuatan diamonium fosfat (DAP), diantaranya adalah
sebagai berikut:
Dari perhitungan di atas didapatkan proyeksi data impor pada tahun 2019 yaitu
394562,1 ton/tahun. Data tersebut menjadi peluang kapasitas pabrik yang akan
didirikan.
1.11 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta
kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di
sekitar lokasi pabrik, Pabrik akan dibangun di kawasan industry Lhokseumawe, Aceh
(Hindrayani, Aniek. 2010).
ReaksiUtama:
2NH3+ H3PO4(NH4)2HPO4
1. Bahan Baku
Asam Posfat = JumlahMol x BM x Harga
= 1 Kmol x 97,994 Kg/Kmol x Rp. 30.000,-Kg
= 97,994 Kg x Rp. 30.000,-,-Kg
= Rp. 2.939.820,-
Ammonia = JumlahMol x BM x Harga
= 1 Kmol x 17,031 Kg/Kmol x Rp. 7.183,86/Kg
= 17,031 Kg x Rp. 7.183,86/Kg
= Rp. 122.348,31,-
Total = Rp. 3.062.168,31,-
2. Produk
Diamonium Pospat = JumlahMol x BM x Harga
= 1 Kmol x 132,06 Kg/Kmol x Rp. 990.000/Kg
= 132,06 Kg x Rp. 990.000/Kg
= Rp. 130.739.400
Total = Rp. 130.739.400
Keuntungan = Produk – Bahan Baku
= Rp.130.739.400- Rp. 3.062.168,31,-
= Rp. 127.677.231,7,-
Dilihatdari Total Harga Bahan Baku dengan harga produk, dimana total harga
produk lebih besar dari harga bahan baku ,maka pabrik ini layak didirikan dengan
b. Sifat Kimia
Tabel 1.9 Sifat Kimia Amonia
2. Asam Fosfat
a. Sifat Fisik
Tabel 1.10 Sifat Fisik Amonia