Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 343 – 348
experiment showed that the character which BAHAN DAN METODE PENELITIAN
delivered a high heritability value and high
value of genetic advance were flowering age, Penelitian dilaksanakan pada bulan
harvesting age, leaf length and leaf width. April 2012 sampai bulan Oktober 2012, di
Individual of F2 that produced a high value of Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota
heritability and genetic advance were Batu. Lokasi berada pada ketinggian tempat
number 25, 51, 58, 59, 67, 73, 77, and 88. sekitar 560m dpl, dengan suhu rata-rata
These individuals are recommended for harian berkisar antara 21-25⁰C, curah hujan
further evaluation. 1750 mm/tahun, kelembaban 81% dan jenis
tanah Alluvial. Alat yang digunakan pada
Keywords : Heritability, Genetic Advance, penelitian ini adalah pinset, cangkul, sabit,
Chili, Qualitative and Quantitative Characters gembor, ember, tray persemaian, tali raffia,
ajir, alat pelubang mulsa, penggaris,
PENDAHULUAN meteran, sprayer, timbangan analitik, jangka
sorong,kamera digital, dan alat tulis. Bahan
Tanaman cabai merah (Capsicum yang digunakan adalah Bahan yang
annuum L.) merupakan salah satu sayuran digunakan untuk penelitian ini adalah 200
penting yang memiliki nilai ekonomi tinggi individu tanaman cabai generasi F 2
dan dibudidayakan secara komersial di kombinasi persilangan antara CB051 x
daerah tropika termasuk Indonesia. Selain CB053, serta 25 tanaman CB051 dan 25
dapat digunakan untuk keperluan rumah tanaman CB053 sebagai genotip parental.
tangga, cabai juga dapat digunakan untuk Penelitian dilaksanakan dengan
keperluan industri diantaranya, industry menggunakan metode single plant, yaitu
bumbu masakan, industri makanan, dan dengan menanam semua benih cabai
industri obat-obatan modern atau tradisional generasi F2 hasil kombinasi persilangan
Produksi cabai merah di Indonesia antara CB051 x CB053. Serta menanam
masih rendah, yaitu 5,61 ton.ha-1. Potensi tanaman tetua sebagai pembanding untuk
hasil cabai sebenarnya tinggi, menurut mengetahui sejauh mana karakter dapat
Duriat et al., (1996) dapat mencapai 12-20 diturunkan di generasi F2.
ton-1.
Pengamatan dilakukan pada setiap
Salah satu usaha yang dapat
individu tanaman. Karakter yang diamati
dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
terdiri dari karakter kualitatif dan karakter
cabai adalah dengan merakit varietas unggul
kuantitatif. Pengamatan karakter kualitatif
melalui program pemuliaan tanaman. Seleksi
meliputi tipe pertumbuhan, warna batang,
tanaman merupakan program pemuliaan
warna buku pada batang, warna daun,
tanaman yang bertujuan untuk memperoleh
bentuk daun, bentuk tepi kelopak, bentuk
tanaman yang memiliki potensi genetik
buah, bentuk pangkal buah, bentuk ujung
tinggi. Sebelum melakukan seleksi perlu
buah, warna buah muda, warna buah
diketahui informasi parameter genetik pada
masak, permukaan buah, dan warna biji.
tanaman, antara lain adalah nilai heritabilitas
Karakter kuantitatif meliputi umur berbunga,
dan kemajuan genetik. Pendugaan nilai
umur panen buah, tinggi tanaman, lebar
heritabilitas berguna untuk mengetahui
canopy, tinggi dikotomus, diameter batang,
pengaruh genetik yang dapat diwariskan
panjang daun, lebar daun, panjang buah,
kepada keturunannya. Dengan mendapatkan
diameter buah, tebal daging buah, jumlah
nilai heritabilitas akan dapat pula menduga
buah per tanaman, bobot buah pertanaman
tingkat kemajuan genetik untuk memperbaiki
dan bobot per buah.
daya hasil pada seleksi berikutnya. Semakin
Analisis data kuantitatif dengan
tinggi nilai heritabilitas dan diiringi oleh nilai
menghitung rerata, simpangan baku fenotip,
kemajuan genetik yang tinggi maka seleksi
ragam fenotip, ragam lingkungan, ragam
akan berjalan efektif.
genotip, pendugaan nilai heritabilitas, dan
pendugaan kemajuan genetik harapan.
Nilai heritabilitas dalam arti luas dapat
dihitung dengan rumus :
345
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 343 – 348
Tabel 3 Karakter Kualitatif dan Persentase Populasi F 2 dengan Tetua CB051 dan CB053
Tetua %
Karakter Tetua CB053 % Populasi F2 %
CB051
Tipe pertumbuhan Tegak 100 Intermediate 100 Tegak 18
Intermediate 82
Warna batang Hijau 47 Hijau 42 Hijau 56
Hijau ungu 53 Hijau ungu 58 Hijau ungu 44
Warna buku pada batang Hijau 16 Hijau 42 Hijau 10
Ungu gelap 4 Ungu 58 Ungu 90
Warna daun Hijau 100 Hijau 100 Hijau 46
Hijau tua 54
Bentuk daun Lanset 100 Oval 100 Lanset 31
Oval 69
Bentuk buah Memanjang 100 Memanjang 100 Memanjang 100
Bentuk tepi kelopak buah Bergerigi 100 Agak bergerigi 100 Bergerigi 37
Agak bergerigi 63
Bentuk pangkal buah Tumpul 100 Tumpul 100 Tumpul 100
Bentuk ujung buah Runcing 100 Runcing 100 Runcing 100
Permukaan buah Agak berkerut 100 Halus 58 Halus 20
Agak berkerut 42 Agak berkerut 80
Warna buah muda Hijau tua 100 Hijau muda 100 Hijau 59
Hijau tua 41
Warna buah masak Merah 100 Merah 100 Merah 100
Warna biji Kuning jerami 100 Kuning jerami 100 Kuning jerami 100
heritabilitas dapat digunakan untuk bobot per buah yang memiliki nilai
mengetahui tingkat keterwarisan sifat tetua heritabilitas rendah akan kurang efektif
kepada keturunannya dan untuk mengetahui karena kemungkinan sifat tersebut akan
proporsi genetik terhadap fenotip. Menurut berubah bila ditanam pada lingkungan yang
Putri et al. (2009) nilai duga heritabilitas yang berbeda, karena pengaruh faktor lingkungan
tinggi untuk suatu karakter menggambarkan cukup besar pada karakter-karakter tersebut
karakter tersebut penampilannya lebih (Jameela et al., 2014). Menurut Zen (1995),
ditentukan oleh faktor genetik dibandingkan seleksi terhadap sifat yang mempunyai nilai
dengan faktor lingkungan. heritabilitas tinggi dapat dilakukan pada
Seleksi terhadap karakter jumlah buah generasi awal, sedangkan bila nilai
per tanaman, bobot buah per tanaman dan
347
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 2, Februari 2017, hlm. 343 – 348