Anda di halaman 1dari 23

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344227889

BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI NATALIE AMELIA PUTRI


43219010043

Article · September 2020

CITATIONS READS

0 1,633

2 authors:

Yananto Mihadi Putra Natalie Amelia Putri


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
1,754 PUBLICATIONS   1,967 CITATIONS    15 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PEMETAAN KONSEP MANAJEMEN PROSES BISNIS PADA PT TELKOM INDONESIA TBK View project

Journal View project

All content following this page was uploaded by Natalie Amelia Putri on 20 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI

NATALIE AMELIA PUTRI (43219010043)


UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA, INDONESIA

I. ABSTRAK
Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang
berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan produk dan
layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang menggunakan informasi
ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sistem Informasi membantu perusahaan dalam mengelola semua informasi mereka, membuat
keputusan yang lebih baik, dan memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.
Sistem informasi dan teknologi selain dapat digunakan oleh perusahaan untuk
melakukan hubungan dan koordinasi dengan karyawan, konsumen, pemasok dan mitra logistik
yaitu melalui sistem jaringan digital dan internet. Selain untuk komunikasi, jaringan internet
sangat aktif digunakan untuk berbisnis secara elektronik seperti dalam istilah: bisnis elektronik
dan perdagangan elektronik.
Bisnis elektronik, atau e-business, menggunakan teknologi digital dan Internet untuk
menjalankan proses bisnis utama di sebuah perusahaan. E-bisnis meliputi kegiatan manajemen
di dalam internal sebuah perusahaan dan juga untuk melakukan koordinasi dengan para
pemasok dan mitra bisnis lainnya. Dalam hal ini e-bisnis juga termasuk perdagangan elektronik,
atau e-commerce. E-commerce merupakan bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Hal ini juga mencakup kegiatan
yang mendukung tentang transaksi di pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran.
Teknologi e-bisnis juga membawa perubahan yang sama terhadap sektor publik.
Pemerintah di semua tingkatan juga telah menggunakan teknologi Internet untuk
menyampaikan informasi dan layanan kepada warga negara, karyawan, dan bisnis tempat
mereka bekerja. E-government mengacu pada penerapan Internet dan teknologi jaringan untuk
memungkinkan hubungan pemerintah dan sektor publik secara digital dengan warganya,
melakukan transaksi bisnis, dan perdagangan senjata pemerintah lainnya.
Dalam sebuah bisnis, dibutuhkan sistem yang khusus untuk mendukung kolaborasi dan
kerja tim untuk menghasilkan tujuan yang ingin dicapai. Kolaborasi merupakan sebuah
kerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama secara eksplisit. Kolaborasi
fokus terhadap penyelesaian tugas atau misi yang biasanya terjadi di dalam sebuah bisnis atau
organisasi dan di antara pelaku bisnis. Kolaborasi dalam jangka waktu yang pendek,
berlangsung hanya beberapa menit, atau dalam jangka panjang, tergantung sifat tugas dan
hubungan di antara para peserta tersebut. Kolaborasi bisa antara satu pihak-dengan-pihak lain
atau banyak pihak-dengan-banyak pihak lainnya.
II. PENDAHULUAN
Saat ini kita berada pada era dimana segala hal dilakukan dengan dukungan teknologi.
Mulai dari berkomunikasi, mengirim surat, melakukan transaksi jual beli, hingga membuat
kerjasama bisnis pun dapat dilakukan dengan dukungan teknologi. Penggunaan teknologi
internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang semakin
kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mampu
mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Oleh karena itu perkembangan
teknologi informasi sangatlah dibutuhkan bagi keberlangsungan suatu bisnis. Salah satu istilah
yang berkaitan dengan kegiatan bisnis dan juga teknologi informasi ialah E-Business dan E-
Commerce. Kedua istilah ini memiliki arti yang berbeda walaupun sama-sama menggunakan
huruf “E” yang mengartikan “elektronik”. Elektronik sendiri memiliki makna bahwa setiap
kegiatan ataupun transaksi dilakukan secara tidak langsung (tidak ada kontak fisik/pertemuan).
Seluruh transaksi diadakan secara elektronik atau digital.
Ada beberapa pengertian E-business, diantaranya :

E-business merupakan aktivitas bisnis dengan memanfaatkan jaringan komputer dan internet.
Tidak hanya pembelian dan penjualan tetapi juga melingkupi keseluruhan dan fungsi dari
perusahaan tersebut, seperti pertukaran informasi, komunikasi, kolaborasi dan sebagainya.

E-business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan melalui perangkat
elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan
costumer, supplier maupun rekan bisnis. Atau arti yang lebih singkat dari E-business yaitu
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan sekaligus mengelola
bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan.
Berdasarkan dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa E-business adalah pemanfaatan
teknologi informasi sebagai alat untuk membantu melaksanakan seluruh kegiatan bisnis guna
menghasilkan keuantungan.

III. LITERATUR TEORI


A. Bentuk-Bentuk E-Business
Beberapa bentuk E-Business yang dikembangkan diantaranya :
1. Customer Relationship Management (CRM) atau Manajemen Hubungan Pelanggan

 Suatu sistem yang membantu sebuah perusahaan untuk berhubungan dengan para
pelanggan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggan.
 Sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra-penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah
organisasi.
 Manfaat CRM antara lain:
o Memungkinkan penyesuaian real time atas berbagai produk dan jasa
berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
o Memberikan layanan dan dukungan yang terbaik bagi pelanggan sehingga
menambah nilai bisnis di mata pelanggan.
o Meningkatkan keuntungan.

2. Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencaan Sumber Daya Perusahaan

 Sistem informasi yang diperuntukan bagi perusahaan dalam mengintegrasikan proses


bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi.
 Mengintegrasikan semua aktivitas inti perusahaan yang meliputi penjualan dan
pemasaran, pemeliharaan, produksi, pengadaan, gudang, SDM, dan keuangan.
 Manfaat ERP antara lain:
o Integrasi data keuangan. Dikarenakan semua data disimpan secara terpusat,
maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang terbaru dan dapat
mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.
o Standarisasi proses operasi. ERP menerapkan sistem yang terstandar, dimana
semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan
demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
o Standarisasi data dan informasi. Basis data terpusat dapat diperoleh dengan
mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.

3. Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan


 Aplikasi terpadu yang memebrikan dukungan sistem informasi dalam hal pengadaan
barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk
menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara
optimal.
 Mengintegrasikan pengiriman dan proses order, pengadaan bahan mentah, order
tracking, penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja,
pendistribusian produk dan pengembangan produk baru.
 Manfaat SCM antara lain:
o Meningkatkan hubungan antara pembeli, pemasok, distributor, dan mitra bisnis
o lainnya.
o Mengendalikan persediaan
o Menurunkan biaya
o Memberikan kepuasan bagi pelanggan
o Meningkatkan keuntungan
B. Keuntungan Penggunaan E-Business
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business, yang diantaranya seperti:

 Memperluas pasar. Dengan E-business perusahaan atau pembisnis dapat memperluas


pasarnya sehingga dapat memasuki pasar nasional maupun internasional, sehingga
pembisnis dapat menjangkau banyak pelanggan.
 Menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi serta penerimaan produk.
 Konsumen dapat melihat barang, spesifikasi dan informasi lainnya melalui internet
sehingga tidak perlu repot-repot harus mendatangi penjual.
 Meningkatkan citra yang baik di mata para konsumen tentunya dengan pelayanan yang
baik juga, sebab dengan media internet informasi dapat dengan cepat tersebar.

C. Kelebihan E-Business
Kelebihan E-business yaitu:

 Memudahkan akses bisnis baik antar penjual dan pembeli, maupun diantara sesame
rekanan bisnis.
 Membuat target konsumen tepat sasaran, hal ini karena melalui e-business penjual
dapat mengatur kemana saja target pemasaran.
 Menghemat waktu, baik penjual maupun konsumen tidak harus setiap saat bertatap
muka secara langsung, dimana ini akan membantu untuk efisiensi waktu.
 Tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, melalui bantuan teknologi dan system
informasi para pelaku bisnis tidak perlu khawatir mengenai ketersedian modal yang
terlalu besar. Hal ini dapat disiasati dengan pengoptimalan e-bussiness sebagai alat
promosi dan alat komunikasi.

D. Kekurangan E-Business

Kekurangan E-business yaitu:


 Membatasi interaksi sosial, hal ini karena komunikasi bisnis dilakukan secara online
atau menggunakan bantuan teknologi saja, sehingga intensitas pertemuan antara
penjual dan pembeli menjadi terbatas.
 Beresiko terjadi penipuan, dikarenakan proses transaksi tidak dilakukan secara
langsung maka rawan terjadi tindak penipuan. Biasanya hal ini terjadi pada pebisnis
pemula yang masih minim pengetahuan mengenai bisnis di internet.
 Rawan terjadi gangguan, seperti yang kita ketahui bahwa apapun kegiatan yang
melibatkan mesin sebagai alat bantu beresiko untuk terjadinya gangguan seperti
kehilangan sinyal, kerusakan jaringan, atau kesalahan sistem.
E. Unsur-Unsur E-Business
Unsur-unsur pada e-business diantaranya sebagai berikut :
 Pelaku Bisnis, seperti organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekanan bisnis,
dan konsumen.
 Alat atau sumber daya yang digunakan, seperti teknologi informasi dan komunikasi
(Komputer, internet, dll)
 Kegiatan dan sasarannya, seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan
transaksi) serta operasi bisnis utama.
 Tujuan, seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi proses
bisnis dan berbagi informasi.
 Keuntungan yang bisa didapatkan.

F. Tahap-Tahap Pembentukan E-Business


1. Perencanaan: Pada tahap ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian rancangan
teknologi dan sistem informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi kebutuhan-kebutuhan
e-business. Kemudian pemaparan kasus-kasus guna pengembangan e-business dan investasi
teknologi. Kemudian barulah penyampaian rencana aplikasi dalam bentuk teknik
pengembangan dan penyebarannya.
2. Tahap Analisis: Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal
yang berkaitan dengan aspek-aspek penting yang sangat berpengaruh didalam membangun
sistem informasi e-business ini seperti kelayakan teknis, pengembalian ekonomis,
pengembalian non ekonomis, hukum dan etika, operasional, jadwal.
3. Tahap Perancangan: Dalam merancangan sebuah sistem informasi e-business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai
dan kebutuhan teknis.
4. Tahap Penerapan: Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan
yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan implementasi untuk prosedur di
dalam teknologi komputer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer,
disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat
dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan
ini, ditempuh beberapa metode,antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh
staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar
seperti konsultan atau software house (outsourcing).
5. Tahap Evaluasi: Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses
uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Karakteristik yang
ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.

G. Pengertian E-Commerce
E-commerce merupakan bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan barang dan jasa melalui Internet. Hal ini juga mencakup kegiatan yang mendukung
tentang transaksi di pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan,
pengiriman, dan pembayaran. Teknologi e-bisnis juga membawa perubahan yang sama
terhadap sektor publik. Pemerintah di semua tingkatan juga telah menggunakan teknologi
Internet untuk menyampaikan informasi dan layanan kepada warga negara, karyawan, dan
bisnis tempat mereka bekerja. E-government mengacu pada penerapan Internet dan teknologi
jaringan untuk memungkinkan hubungan pemerintah dan sektor publik secara digital dengan
warganya, melakukan transaksi bisnis, dan perdagangan senjata pemerintah lainnya.
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah :
 E-mail dan messaging
 Dokumen, spreadsheet, database
 Accounting dan sistem keuangan
 Informasi pengiriman dan pemesanan
 Pelaporan informasi
 Sistem pembayaran (baik domestic maupun international)
 Online Shopping
 Online Banking.

H. Tujuan E-Commerce
Adapun tujuan dari Penggunaan e-Commerce adalah sebagai berikut:
1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau melakukan transaksi melalui internet
hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
2. Menjadikan portal E-commerce/E-shop tidak sekedar portal untuk berbelanja, akan tetapi
menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun
konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release, product
review, konsultasi).
3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional
dan virtual: responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.

I. Keuntungan E-Commerce
Ada banyak keuntungan yang dapat kita rasakan dari penggunaan E-commerce, beberapa
diantaranya:
1. Kemampuan untuk menjangkau pasar global, batas dari tipe perdagangan ini tidak dapat
didefinisikan secara geografis sehingga memungkinkan pelaku bisnis untuk membuat pilihan
secara luas, memperoleh informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari
semua pihak penyedia barang atau jasa tanpa terbatas suatu lokasi.
2. Dengan dibukanya kesempatan interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce
memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan menghilangkannya. Melalui e-commerce,
hubungan langsung antara penjual dan pembeli memungkinkan untuk melakukan penawaran
produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.
3. E-commerce memungkinkan pemasok untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka,
sehingga meningkatkan produktifitas dan daya saing bagi perusahaan. Dengan demikian
konsumen (pembeli) akan diuntungkan karena ada peningkatan kualitas pelayanan dan
dukungan pada pra dan pasca penjualan menjadi lebih efisien.

J. Kelemahan E-Commerce
Beberapa kelemahan dari E-commerce adalah :
1. Ketergantungan yang kuat pada teknologi informasi dan komunikasi.
2. Kurangnya undang-undang untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik nasional maupun
internasional.
3. Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak dapat menyentuh dan
melihat produk secara langsung).
4. Hilangnya privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara.
5. Rawannya penipuan dari transaksi bisnis online.
6. Warna dan kualitas produk yang terkadang berbeda jauh antara foto yang ditampilkan dalam
website dengan produk aslinya.

K. Kolaborasi Terhadap Bisnis Sosial


Tujuan dari sistem dan informasi ini adalah untuk membantu para pekerja di sebuah
perusahaan untuk menarik semua informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, melakukan koordinasi terhadap rencana dan tindakan. Sistem informasi tidak dapat
membuat keputusan, merekrut atau memecat orang, menandatangani kontrak, menyetujui
kesepakatan, atau menyesuaikan harga barang dengan pasar. Sebuah bisnis membutuhkan
sistem yang khusus untuk mendukung kolaborasi dan kerja tim untuk menghasilkan tujuan yang
ingin dicapai.
Apa Itu Kolaborasi?
Kolaborasi merupakan sebuah kerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama secara eksplisit. Kolaborasi fokus terhadap penyelesaian tugas atau misi yang
biasanya terjadi di dalam sebuah bisnis atau organisasi dan di antara pelaku bisnis. Kolaborasi
dalam jangka waktu yang pendek, berlangsung hanya beberapa menit, atau dalam jangka
panjang, tergantung sifat tugas dan hubungan di antara para peserta tersebut. Kolaborasi bisa
antara satu pihak-dengan-pihak lain atau banyak pihak-dengan-banyak pihak lainnya.
Karyawan dapat berkolaborasi dalam sebuah kelompok yang informal yang bukan
merupakan bagian yang formal dari sebuah struktur organisasi perusahaan bisnis, atau mereka
dapat diorganisasikan ke dalam sebuah tim formal. Tim memiliki misi khusus yang ditugaskan
oleh seseorang dalam bisnis tersebut kepada mereka. Anggota tim perlu berkolaborasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas khusus dan secara kolektif mencapai misi dari tim. Misi tim mungkin
bisa seperti "memenangkan permainan" atau "meningkatkan penjualan online sebesar 10
persen." Tim tersebut seringkali berumur pendek, tergantung pada masalah yang akan mereka
tangani dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menemukan solusi dan menyelesaikan misi
tersebut.
Kolaborasi dan kerja tim bisa menjadi sangat penting saat ini dibandingkan sebelumnya dengan
berbagai alasan:
 Perubahan sifat pekerjaan. Sifat pekerjaan telah berubah dari pabrik manufaktur dan
pekerjaan perkantoran pra-komputer di mana setiap tahapan dalam proses produksi
terjadi secara independen antara satu dengan lainnya dan dikoordinasikan oleh seorang
pengawas. Pekerjaan diatur dalam perbagian. Dalam perbagian, pekerjaan pindah dari
satu tempat peralatan mesin ke tempat mesin lainnya, dari satu bagian ke bagian
lainnya, hingga produk tersebut menjadi selesai. Saat ini, pekerjaan membutuhkan
koordinasi dan interaksi yang lebih baik antara masing-masing pihak yang terlibat di
dalam menghasilkan sebuah produk atau layanan.
 Pertumbuhan pekerjaan profesional. Pekerjaan yang "Interaksi" merupakan pekerjaan
profesional di sektor jasa yang membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang erat .
Pekerjaan profesional memerlukan pendidikan yang tinggi dan pembagian informasi dan
pendapat dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Setiap pekerja dalam pekerjaan
harus memiliki keahlian khusus dalam menyelesaikan masalah, dan semua pekerja
harus mempertimbangkan satu dengan lainnya dalam menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
 Perubahan organisasi dalam perusahaan. Sebagian besar industri yang lama, para
manajer akan melakukan pengorganisasian pekerjaan berdasarkan hierarki. Perintah
turun dari hierarki, dan tanggapan harus bergerak kembali ke atas hierarki. Saat ini,
pekerjaan diorganisasikan ke dalam kelompok dan tim, dan para anggota di dalam tim
diharapkan untuk mengembangkan metode masing-masing dalam menyelesaikan
tugas. Manajer senior akan mengamati dan mengukur hasil kinerja dari masing-masing
individu dalam tim.
 Perubahan ruang lingkup perusahaan. Pekerjaan di dalam sebuah perusahaan telah
berubah dari satu lokasi menjadi beberapa lokasi kantor atau pabrik di seluruh wilayah,
negara, atau bahkan di seluruh dunia. Dengan kehadiran globalisasi saat ini, maka
kebutuhan akan koordinasi yang erat antara desain, produksi, pemasaran, distribusi,
dan layanan akan menjadi sangat penting dan dalam skala yang baru. Perusahaan
global yang besar perlu memiliki tim yang dapat bekerja secara global.
 Penekanan terhadap inovasi. Walaupun inovasi seringkali dikaitkan dalam bisnis dan
ilmu yang dimiliki oleh individu-individu hebat, namun masing-masing individu yang
hebat tersebut kemungkinan besar bekerjasama dengan tim koleganya yang brilian
juga. Misalnya seperti Bill Gates dan Steve Jobs (pendiri Microsoft dan Apple), dua
inovator yang sangat dihormati ini ternyata memiliki tim kolaboratif yang sangat kuat
dalam mengembangkan inovasi di perusahaan mereka. Inovasi awal mereka berasal
dari kolaborasi yang erat dengan para kolega dan mitra mereka. Inovasi, dengan kata
lain, merupakan sebuah proses kelompok dan social.
 Perubahan budaya kerja dan bisnis. Sebagian besar penelitian tentang kolaborasi
berpendapat bahwa tim kerja dengan latar belakang yang berbeda akan menghasilkan
sebuah hasil yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan individu yang bekerja
sendiri.
Apa itu Bisnis Sosial?
Banyak perusahaan saat ini telah meningkatkan kolaborasi dengan merangkul bisnis
sosial/social business penggunaan platform jejaring sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan
alat sosial internal perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, konsumen, dan pemasok
mereka. Alat-alat ini memungkinkan para pekerja untuk mengatur profil, membentuk kelompok,
dan "mengikuti" pembaruan status masing-masing. Tujuan dari bisnis sosial adalah untuk
memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok yang ada di dalam dan di luar perusahaan
untuk mempercepat dan meningkatkan pembagian informasi, inovasi, dan pengambilan
keputusan.
Kata kunci dalam bisnis sosial adalah komunikasi. Karyawan, manajer, konsumen,
pemasok, dan bahkan lembaga pengawas akan terus melakukan komunikasi tentang
perusahaan, seringkali tanpa sepengetahuan karyawan dan manajer perusahaan. Pendukung
bisnis sosial berpendapat bahwa, jika perusahaan dapat menyesuaikan dalam komunikasi ini,
maka mereka akan dapat memperkuat ikatan mereka dengan karyawan, konsumen, dan
pemasoknya dan meningkatkan keterlibatan emosional mereka di dalam perusahaan.
Semua proses ini membutuhkan banyak transparansi terhadap informasi. Orang perlu
berbagi pendapat dan fakta dengan orang lain secara langsung, tanpa campur tangan dari
eksekutif atau orang lain. Karyawan ingin mengetahui secara langsung apa yang dipikirkan oleh
karyawan lain, konsumen, dan para pemasok akan mempelajari secara langsung tentang
pendapat dari mitra rantai pasokan mereka, dan bahkan manajer mungkin akan belajar secara
langsung dari karyawan mereka sebaik apa kinerja mereka.
Jika lingkungan seperti itu dapat diciptakan, hal ini dapat mendorong agar bekerja lebih
efisien dalam operasional, memicu inovasi, dan mengakses pengambilan keputusan. Jika para
perancang produk dapat mengetahui secara langsung tentang bagaimana produk mereka
diterima di pasar secara real time, berdasarkan umpan balik konsumen, maka mereka akan
dapat mempercepat proses mendesain ulang terhadap produk tersebut. Jika para karyawan
dapat menggunakan koneksi sosial di dalam maupun di luar perusahaan untuk mendapatkan
pengetahuan dan wawasan baru, mereka akan dapat bekerja lebih efisien dan dapat
menyelesaikan lebih banyak masalah bisnis.
Membangun Budaya Kolaboratif dan Proses Bisnis
Kolaborasi tidak akan terjadi secara spontan di sebuah perusahaan bisnis, terutama jika
tidak ada budaya yang dapat mendukung proses bisnis tersebut. Perusahaan bisnis, terutama
perusahaan besar, memiliki reputasi di masa lalu sebagai sebuah organisasi yang "komando
dan kontrol" di mana para pemimpin puncak yang akan memikirkan semua hal yang sangat
penting dan kemudian memerintahkan karyawan tingkat bawah untuk melaksanakan rencana
manajemen senior. Tugas manajemen menengah adalah menyampaikan pesan kembali ke
pimpinan puncak di sebuah hierarki perusahaan.
Perusahaan-perusahaan ‘komando dan kontrol’ meminta karyawan di tingkat bawah
untuk melaksanakan perintah tanpa terlalu banyak bertanya, tanpa tanggung jawab untuk
memperbaiki proses, dan tanpa imbalan untuk kerja tim atau kinerja tim. Jika sebuah kelompok
kerja membutuhkan bantuan dari kelompok kerja lainnya, maka ini merupakan hal yang penting
untuk para atasan untuk mencari tahu. Tidak pernah boleh berkomunikasi secara horizontal,
harus selalu vertikal, sehingga manajemen dapat mengontrol prosesnya. Secara bersama,
harapan dari manajemen dan karyawan adalah membentuk sebuah budaya, sejumlah asumsi
tentang tujuan yang umum dan bagaimana orang berperilaku.
Sebuah budaya bisnis kolaboratif dan proses bisnis sangat berbeda. Manajer senior
bertanggung jawab untuk mencapai hasil tetapi bergantung kepada tim karyawan untuk
mencapai dan mengimplementasikan hasil tersebut. Kebijakan, produk, desain, proses, dan
sistem lebih bergantung kepada tim di semua tingkatan organisasi untuk menyusun, membuat,
dan membangun. Sebuah tim dihargai untuk kinerja mereka, dan individu dihargai untuk kinerja
mereka di dalam tim. Fungsi manajer menengah adalah membangun tim, mengkoordinasikan
pekerjaan, dan memantau kinerja mereka.
Alat dan Teknologi untuk Kerja Sama dan Bisnis Sosial
Sebuah budaya yang kolaboratif, berorientasi tim tidak akan menghasilkan manfaat
tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan kolaborasi bisnis dan sosial. Saat ini,
terdapat ada ratusan perangkat yang dirancang untuk menghadapi kenyataan bahwa, untuk
mencapai tujuan, semua tergantung antara satu dengan lainnya, sesama karyawan, konsumen,
pemasok, dan produsen. Beberapa alat ini cukup mahal, tetapi ada juga tersedia online secara
gratis.
E-mail dan Pesan Singkat/instant messaging (IM)
E-mail dan pesan singkat (termasuk pesan teks) telah menjadi alat komunikasi dan
kolaborasi utama dalam pekerjaan interaksi. Perangkat lunak dari E-mail dan IM dapat
beroperasi dengan menggunakan komputer, ponsel, dan perangkat nirkabel lainnya dan
mencakup fitur untuk berbagi dokumen serta mengirimkan pesan. Banyak sistem pesan singkat
memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam percakapan real-time dengan banyak peserta
secara bersamaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, penggunaan e-mail telah menurun, dan
komunikasi melalui media sosial telah menjadi saluran komunikasi yang lebih disukai.
Wiki
Wiki merupakan sebuah situs web yang dapat memudahkan para pengguna untuk
berkontribusi dan mengedit konten teks dan gambar tanpa harus memiliki pengetahuan tentang
pengembangan halaman web atau teknik pemrograman. Wiki yang paling terkenal adalah
Wikipedia, proyek referensi terbesar yang diedit secara kolaboratif di dunia. Proses ini
tergantung pada para sukarelawan, karena tidak menghasilkan uang dan tidak menerima iklan.

L. Peran Sistem Informasi Dalam Bisnis


Perusahaan saat ini telah membutuhkan sistem informasi untuk beroperasi dalam bisnis
mereka dan bahkan menggunakan banyak sistem yang berbeda untuk melakukan integrasi
terhadap sistem informasi tersebut. Tetapi siapa yang bertanggung jawab untuk menjalankan
semua sistem ini? Siapa yang bertanggung jawab untuk menentukan tentang perangkat keras,
perangkat lunak, dan teknologi lain yang akan digunakan dalam sistem tersebut berjalan
dengan baik dan sistem tersebut selalu terbaru? Para pengguna sistem mengelola sistem
mereka dari sudut pandang bisnis, tetapi dalam mengelola sebuah teknologi membutuhkan
fungsi sistem informasi yang khusus.
Departemen Sistem Informasi
Di semua perusahaan, departemen sistem informasi merupakan sebuah unit kerja
formal yang bertanggung jawab untuk menangani teknologi informasi. Departemen sistem
informasi bertanggung jawab untuk memelihara perangkat keras, perangkat lunak,
penyimpanan data, dan jaringan yang terdiri dari infrastruktur TI perusahaan.
Departemen sistem informasi terdiri dari para spesialis TI, seperti programmer, analis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Programmer adalah spesialis teknis
yang sangat terlatih yang menulis instruksi perangkat lunak untuk komputer. Analis sistem
merupakan penghubung utama antara kelompok sistem informasi dan seluruh organisasi.
Tugas analis sistem adalah memahami dan menerjemahkan masalah dan kebutuhan bisnis ke
dalam kebutuhan dan sistem informasi. Manajer sistem informasi merupakan pemimpin tim
pemrograman dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, atau
spesialis database. Mereka juga merupakan manajer operasi komputer dan staf entri data.
Mereka juga menjadi spesialis eksternal, seperti vendor dan produsen perangkat keras,
perusahaan perangkat lunak, dan konsultan, dan sering berpartisipasi dalam operasional
sehari-hari dan dalam perencanaan jangka panjang tentang sistem informasi.
Di perusahaan besar, departemen sistem informasi dipimpin oleh seorang chief
information officer (CIO). CIO adalah seorang manajer senior yang mengawasi penggunaan
teknologi informasi di perusahaan. CIO saat ini diharapkan memiliki latar belakang bisnis yang
kuat serta keahlian sistem informasi yang dapat berperan dalam kepemimpinan dan melakukan
integrasi terhadap teknologi ke dalam strategi bisnis perusahaan. Perusahaan besar saat ini
juga memiliki posisi untuk kepala petugas keamanan (CSO), kepala petugas pengetahuan
(CKO), kepala data (CDO), dan kepala petugas privasi (CPO), yang semuanya bekerja sama
dengan CIO.
Chief security officer (CSO) bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi
untuk perusahaan dan bertanggung jawab untuk menegakkan kebijakan keamanan informasi
perusahaan. CSO bertanggung jawab untuk memberikan pelajaran dan melatih para pengguna
dan spesialis sistem informasi tentang keamanan, menjaga agar manajemen selalu mengetahui
tentang ancaman dan gangguan keamanan, dan memelihara alat dan kebijakan yang dipilih
untuk menerapkan keamanan sistem.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan untuk melindungi data pribadi telah menjadi
sangat penting sehingga perusahaan-perusahaan yang mengumpulkan data pribadi dalam
jumlah besar telah menetapkan sebuah posisi untuk seorang chief privacy officer (CPO). CPO
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi dan mematuhi undang-
undang terhadap privasi data.
Chief knowledge officer (CKO) bertanggung jawab terhadap program manajemen
pengetahuan perusahaan. CKO membantu dalam merancang program dan sistem untuk
menemukan sumber pengetahuan baru atau memanfaatkan pengetahuan yang ada dengan
lebih baik dalam proses organisasi dan manajemen.
Chief data officer (CDO) bertanggung jawab terhadap tata kelola perusahaan dan
pemanfaatan informasi untuk memaksimalkan berbagai hal yang dapat direalisasikan oleh
organisasi dari datanya. CDO memastikan bahwa perusahaan mengumpulkan data yang sesuai
dengan kebutuhannya, menggunakan teknologi yang tepat untuk menganalisis data, dan
menggunakan hasilnya untuk mendukung keputusan bisnis. Posisi ini muncul untuk menangani
jumlah data organisasi yang sangat besar yang dihasilkan dan yang dikumpulkan.
Pengguna akhir/End users adalah perwakilan dari departemen yang berada di luar
kelompok sistem informasi dimana aplikasi tersebut dikembangkan. Para pengguna ini
memainkan peran yang sangat besar dalam desain dan pengembangan sistem informasi.
Pada awal tahun komputasi, kelompok sistem informasi dibentuk oleh banyak
programmer yang melakukan melaksanakan tugas yang sangat khusus tetapi memiliki fungsi
teknis yang terbatas. Saat ini, proporsi anggota staf yang terus bertambah adalah analis sistem
dan spesialis jaringan, dengan departemen sistem informasi yang bertindak sebagai agen
perubahan yang kuat dalam organisasi. Departemen sistem informasi menyarankan strategi
bisnis baru dan menemukan produk dan layanan yang berbasis informasi baru dan
mengoordinasikan pengembangan teknologi dan perubahan terencana dalam organisasi.

IV. PEMBAHASAN
A. Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok besar e-
commerce sebagai berikut:
 Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang dan
jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup produk-
produk retail dan jasa para konsumen individu.
 Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara
elektronik antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup
penjualan barang dan jasa antarbisnis.
 Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan jasa
secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara langsung
kepada konsumen.

B. Model E-Business
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan
menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal ini model bisnis menggambarkan bagaimana
perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai
kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).
C. Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet

KATEGORI KETERANGAN CONTOH


Toko Virtual Menjual produk-produk fisik secara langsung Amazon.com
kepada konsumen atau bisnis individual. EPM.com

Pialang Informasi Menyediakan produk, harga, ketersediaan Edmunds.com


informasi kepada individual dan bisnis. Kbb.com
Penghasilan diperoleh dari periklanan atau Insweb.com
mengarahkan pembeli kepada penjual. IndustrialMall.com

Pialang Transaksi Menghemat uang dan waktu pengguna dengan E*TRADE.com


memproses transaksi penjualan secara online, Expedia.com
membuat biaya setiap kali muncul transaksi
serta menyediakan mengenai istilah-istilah dan
daftar harga.
Pasar Online Memberikan suatu lingkungan digital di mana EBay.com
pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari Priceline.com
produk, memajang produk dan menetapkan ChenConnect.com
harga untuk produk. Dapat memberikan lelang Pantellos.com
online atau lelang balik di mana pembeli
mengajukan penawaran kepada banyak penjual
untuk membeli pada harga yang ditetapkan oleh
pembeli, harga negoisasi, atau harga tetap.
Content Provider Menciptakan pendapatan dengan memberikan WSJ.com
isi digital seperti berita digital, music, foto atau CNN.com
video pada Web. Pembayar membayar TheStreet.com
sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya atau Gettyimages.com
pendapatan dihasilkan dengan menjual ruang MP3.com
iklan.
Penyedia Jasa Menyediakan jasa online untuk individu dan @Backup.com
Online bisnis. Menghasilkan pendapatan dari Xdrive.com
pembayaran subskripsi atau transaksi dari iklan Employease.com
atau dengan mengumpulkan informasi Salesforce.com
pemasaran dari para pengguna.
Komunitas Virtual Menyediakan tempat pertemuan online di mana FortuneCity.com
orang-orang dengan minat yang sama dapat IVillage.com
berkomunikasi dan menemukan informasi yang
berguna.
Portal Menyediakan poin entri awal ke Web bersama Yahoo.com
dengan isi spesifik dan layanan lain. MSN.com
D. Merancang Strategi Sistem E-Business
Perusahaan E-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan
dalam bentuk sistem informasi E-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi bisinis
melainkan juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem E-Business dibangun
dengan tumpuan teknologi tersebut. Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab
tantangan bisnis seperti kompetitor pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-
produk substitusi dan tuntutan konsumen. Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya
yang terbatas jumlahnya guna memperoleh laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun
harus terdefinisi dengan jelas dan terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur
pergerakan informasi, jenis dan model informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses
informasi. Strategi meliputi penentuan perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan
aplikasinya.
Strategi Pengembangan E-Business:

 Penyusunan Rencana Pengembangan


 Pembangunan secara bertahap/dinamis
 Perlu menetapkan prioritas implementasi
 Pemilihan Teknologi yang tepat
 Penyiapan Sumber Daya
 Gunakan jasa Web-Hosting
 Pengembangan diserahkan pihak ketiga
 Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
Persyaratan dan tantangan Web-site E-business:
Berikut beberapa persyaratan dan tantangan dari e-business, yaitu:
a) Availability
Ketersediaan berkaitan dengan sisi server e-bisnis. Fasilitas “Always on” dibutuhkan
untuk menjaga aplikasi bisnis penting. Situs web harus diisi pada server (khususnya
hard drive berkapasitas besar) yang mampu mendukung untuk mengakses volume
permintaan, lalu lintas perdagangan, dan ke situs.
b) Accuracy and Quick Response
Tidak hanya server Web yang harus tersedia, Perangkat lunak e-commerce dan
database perlu untuk respon dengan cepat. Perangkat lunak Web harus mampu
mencari, memilah, membandingkan fitur produk, memeriksa ketersediaan, saldo, dan
waktu pengiriman, memproses promosi dan pembayaran, memverifikasi bahwa nomor
kartu kredit yang digunakan oleh pelanggan, dan mengkonfirmasikan pembelian secara
real time.
c) PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard)
PCI DSS adalah satu set persyaratan keamanan informasi untuk membantu mencegah
penipuan/kecurangan kartu kredit.
d) Membangun Keunggulan Kompetitif
Tidak ada inovasi kompetitif yang memiliki keunikan yang bertahan lama. Perusahaan
terkemuka selalu mencari kemampuan generasi mendatang untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif baru. Salah satu pendekatannya adalah dengan
mengintegrasikan jaringan sosial.
e) Integrasi Sistem E-Commerce dengan Sistem Perusahaan
Tantangan besar lain adalah mengintegrasikan sistem e-commerce dengan sistem
perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan karena adanya minat yang memungkinkan
integrasi/hubungan yang lebih baik pada semua titik interaksi pelanggan.

E. Manfaat dan Hambatan E-Business


Manfaat E-business yaitu:

 Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangano


o Memperpendek jarak
o Perluasan pasar
o Biaya terkendal
o Efisien
o Cash flow terjamin
o Manfaat lainya

 Bagi Konsumen
o Efektif
o Biaya terkendali
o Aman secara fisik
o Harga murah
o Fleksibel

 Bagi Masyarakat Pada Umumnya


o Peluang kerja baru
o Wahana kompetisi

 Bagi Dunia Akademis


o Tantangan baru
o Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola
bisnis.
o Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan

Hambatan E-Business yaitu:

Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business :


a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang akan
mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar
konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan flatform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.

F. Kelebihan dan Kelemahan E-business


Kelebihan E-business:

 Akses Mudah
Agar bisa berhubungan dengan konsumen, pebisnis hanya membutuhkan koneksi
internet yang baik dan memadai.
 Menghemat Waktu
Jika bisnis yang dilakukan pada umumnya harus pergi ke tempat konsumen maupun
rekan-rekan bisnis lainnya untuk melakukan transaksi maupun kerjasama. Maka
berbeda dengan e-business, segala jenis komunikasi dilaksanakan secara online di
internet.
 Lebih Tepat Sasaran
Para peminat bisnis yang kita usahakan akan datang kepada kita. Sedangkan yang
tidak berminat, tidak perlu mengindahkan iklan yang kita buat sebagai pebisnis.
 Tidak Membutuhkan Modal Besar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai berbisnis harus mempunyai modal
uang yang besar. Menurut saya hal tersebut adalah pendapat yang kurang tepat, karena
setiap orang bisa memulai bisnis internet bahkan tanpa modal sekalipun. Asalkan
memiliki koneksi internet yang baik dan bisa menggaet kerja sama yang baik dengan
pebisnis lain. Salah satu contoh e-business tanpa modal yaitu bisnis reseller. Kita
menjual ulang barang-barang yang dijual oleh penjual lain. Sebelumnya, kita harus
mengajak kerjasama kepada penjual tersebut untuk menentukan kesepakatan harga.
Selain bisnis reseller, masih ada banyak lagi bisnis internet tanpa modal lainnya. Modal
yang paling penting yang harus kita miliki adalah adanya akses internet dan keberanian
untuk menjalankan bisnis ini.
Kelemahan E-business :

 Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung


Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis
dengankonsumen. Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung, mereka harus
membuat kesepakatan untuk bertemu.
 Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya
Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan sering
terjadi penipuan jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang
pengetahuannnya mengenai seluk beluk bisnis internet. Sekarang ini sedang menjamur
bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat internet yang menawarkan kerja mudah
dengan gaji fantastis. Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan
testimoni-testimoni yang ada di halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu
sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal tersebut. Sebaiknya jangan tergoda dengan
bisnis seperti itu. Mungkin modal awal yang harus dibayarkan tidak seberapa, namun
setelah anda bergabung, mungkin saja akan diminta untuk mencari korban lain.

G. Peran penerapan sistem E-commerce bagi perusahaan baik dari sisi tata kelola
hingga keseluruhan organisasi
E-commerce adalah bagian dari e-business. E-commerce lebih menekankan pada hal –
hal yang berhubungan dengan transaksi jual, beli, tukar dan lain sebagainya antar pebisnis satu
dengan yang lainnya dan suplier mereka. E-commerce yang menjadi bagian penting dari e-
business berfungsi untuk melakukan banyak hal, antara lain: transfer dana secara elektronik,
SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data
elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain sebagainya.
Mengenai tata kelola E-Business saat ini menjadi trend teknologi informasi yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Keuntungan yang diharapkan
dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan E-business adalah untuk meningkatkan
tingkat e>siensi dan efektivitas perusahaan, memperluas jangkauan dan ruang gerak
perusahaan serta meningkatkan peluang perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa yang
baru. Penerapan E-business pada perusahaan di Indonesia diaplikasikan dalam beberapa
sistem perusahaan yang meliputi:

 Sistem Fungsi Bisnis (Functional Business System), Yang Terdiri dari Sistem
Marketing dan Sistem Sumber Daya
 Manusia, Sistem Manajemen Keuangan, Sistem Akutansi dan Sistem Manufaktur
 Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration System)
 Sistem Transaksi (Transaction Processing System)
 Integrasi Aplikasi Perusahaan (Enterprise Application Integration)
H. Penerapan E-commerce menambah sumber daya kemampuan daya saing
perusahaan
Penerapan e-commerce menambah sumber daya kemampuan daya saing perusahaan.
Perusahaan yang menggunakan e-commerce akan menambah saya daing dalam memasarkan
bisnisnya. E-commerce memberikan kemudahan kepada para konsumen karena penjualannya
mudah diakses dan tidak terikat oleh ruang dan waktu. Perusahaan akan mendapatkan akses
pasar yang lebih luas dan pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan
secara online.

I. Pentingnya penerapan sistem E-commerce di perusahaan pada era digital saat ini
untuk menambah kekuatan dan keunggulan perusahaan dalam menghadapi
persaingan bisnis
Kemajuan Teknologi Informasi (TI) perlu dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya melalui E-commerce, karena peluangnya terbuka lebar dan secara
teknis mudah untuk dijalankan. Adapun kekuatan dan keunggulan yang diperoleh perusahaan:
1. Menunjukkan keberadaan (eksistensi) perusahaan.
2. Peningkatan penjualan-penjualan secara online dapat menjadi alternatif tambahan
penjualan atau bahkan saluran penjualan utama dari sebuah perusahaan.
3. Menambah nilai perusahaan melalui website yang merupakan salah satu sarana
mengkomunikasikan imej perusahaan dengan konsumen.
4. Meraih konsumen yang tersebar secara geografis, terutama konsumen dari luar negeri.
5. Memberikan informasi pada konsumen tentang berbagai aspek dari produk, lokasi
perusahaan dan bagaimana cara pembeliannya.
6. Memberikan pelayanan kepada konsumen, misalnya membuka jalur komunikasi untuk
komplain dan order cepat melalui e-mail atau hot-links.
7. Menjalin hubungan personal dengan konsumen dengan memberikan keleluasaan
kepada mereka untuk memilih topik dan spesifikasi produk.
8. Menyelenggarakan bisnis penjualan dengan cara yang lebih efisien dari sisi biaya.
9. Mendapatkan umpan balik dari konsumen.
10. Memberikan penawaran khusus kepada konsumen (misalnya diskon).
11. Memotong jalur distribusi (mengurangi peran broker) bagi barang-barang yang akan
diekspor.
12. Memberikan informasi kepada investor potensial dan media.

J. Implementasi konsep tersebut pada perusahaan terutama dalam hal peningkatan


keunggulan perusahaan dari perusahaan pesaing sejenis
Implementasi konsep tersebut dapat direalisasikan dengan cara aplikasi yang dibuat didesain
dengan tampilan yang ringan dan mudah digunakan, aplikasinya dapat diunduh dengan mudah,
memberikan kapasitas yang besar saat diakses sehingga memberikan kenyamanan bagi
pengguna, memberikan diskon/promo/bebas ongkos kirim, mempermudah pengguna dalam
mencari barang/produk misalnya diurutkan berdasarkan kategori, jenis, harga dan lain-lain.
K. Contoh Penerapan Kegiatan Bisnis (E-Commerce)
PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS)
CJS merupakan industry pakan ternak yang memproduksi pakan ternak Broiler (ayam
pedaging), Layer (ayam petelur), Konsentrat (ayam petelur) dan Breeder (ayam pembibitan)
untuk basis pemasaran berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jabodetabek, Banten,
Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Kalimantan. Modernisasi peralatan produksi dan
perluasan produksi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun 1997, juga didampingi
oleh intensifikasi riset dan pengembangan teknologi serta penerapan pengendalian mutu dan
keamanan pakan ternak. Dengan perkembangan yang berkelanjutan tersebut, maka CJS
menetapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tujuan perusahaan.
Beberapa bentuk penerapan e-commerce yang dilakukan PT. Cheil Jedang Superrfeed
diantaranya :
1. Penggunaan E-mail dan Messaging
Dalam mendukung kegiatan bisnis PT. CJS digunakankan domain khusus yaitu @cj.co.iddan
@cj.net , Adapun fungsi dari e-mail ini bagi CJS antara lain :

 Sebagai corporate e-mail antara karyawan CJS dan relasi atau stake holder
 Sebagai sarana komunikasi dan tukar informasi inter dan antar department
 Sebagai penghantar data yang bersifat confidential

Tampilan E-mail sistem PT. CJS

2. Penggunaan TI untuk Accounting dan Sistem Keuangan


Finance and accounting area meliputi kegiatan transaksi finansial dan akuntansi seperti profile
company, general ledger, account payable, account receivable, bank management, cost control,
cash flow, cost centers, profit center, closing, dan profitabilityanalysis. Berikut tabel
pengaplikasian sistem akunting dan keuangan PT. CJS
Komponen Finance dan Kegiatan PT. CJS
Accounting
Sistem Transaksi Penjualan Kontrak per bulan, dengan harga dan quantity sesuai
kesepakatan.

Delivery method ada yang loco (customer ambil sendiri)


dan franco diantar sampai tempat pembeli.

Payment methode: ada yang CBD (cash before delivery)


dan utang dengan term of payment 30 hari setelah
barang dikirim.

Sistem Transaksi Pembelian Kontrak berdasarkan, harga dan quantity sesuai


kesepakatan. Biasanya perbulan dan per 3 bulan.

Delivery method: ada yang loco (CJS ambil sendiri) dan


franco sampai pabrik CJS.

Payment method: ada yang CBD (cash before delivery)


dan utang dengan term of payment 45-60 hari setelah
invoice diterima.

Sistem Transaksi Penerimaan Menggunakan transfer antar bank, tetapi juga menerima
dan pembayaran pembayaran giro. Tidak melayani
pembayaran tunai

Laporan Keuangan dan Neraca Jurnal laporan keuangan dan neraca dilaporkan setiap
bulan pada saat closing.

Laporan ini dibuat setelah dilakukan stock opname. Untuk


mengetahui stock actual yang ada di system.

Dari laporan keuangan tersebut akan dilakukan analisa


untuk menentukan pricing strategy dan costing.
3. Informasi Pemesanan dan Pengiriman
Proses pemesanan dan transaksi yang terjadi di PT. CJS, sebagai berikut:
- Pemesanan produk tidak on-line tapi lewat fax atau pemberitahuan melalui
petugas technical servie PT. CJS yang biasanya berkeliling ke pelanggan
- Marketing officer melakukan input barang yg dipesan dalam CJFMS system
- Proses pembuatan product yg dipesan
- Pencetakan slip DO dan surat jalan
- Proses delivery ke customer
4. Sistem Pembayaran
Jasa perbankkan digunakan untuk transaksi finansial, baik untuk pembelian atau
pembayaran bahan baku material, pembukaan LC, pembelian atau penukaran mata uang
asing, penukaran transaksi giro pembayaran gaji karyawan. Dalam hal ini fasilitas bank yang
banyak digunakan adalah transaksi E-Banking, dengan basic pemanfaatan teknologi internet.
Beberapa Bank yang dipakai oleh PT. CJS antara lain: Hana Bank Korea, City Bank dan BCA
Bank.
5. Online Banking, dengan menggunakan internet banking BCA.

V. KESIMPULAN
Bisnis elektronik, atau e-business, menggunakan teknologi digital dan Internet untuk
menjalankan proses bisnis utama di sebuah perusahaan. E-bisnis meliputi kegiatan manajemen
di dalam internal sebuah perusahaan dan juga untuk melakukan koordinasi dengan para
pemasok dan mitra bisnis lainnya. Dalam hal ini e-bisnis juga termasuk perdagangan elektronik,
atau e-commerce. E-commerce merupakan bagian dari e-bisnis yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Hal ini juga mencakup kegiatan
yang mendukung tentang transaksi di pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan
konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran.
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi Informasi sebagai tulang punggung
manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan
adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah
sistem bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin
kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Dalam konteks bisnis, internet membawa
dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital
marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi
mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara
elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai
media, pasar, maupun infrastruktur penunjang.
VI. DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2019). Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME’s
Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences
(ACEBISS) 2019, 1(3) (Vol. 1, No. 3).
Laudon & Laudon. 2017. Management Information Systems: Managing the Digital Firm.
Fifteenth Edition. Global Edition. Pearson Education Limited, England.
McLeod, Jr., Raymong & Schell P. George. 2007. Management Information System. Edisi
sembilan (Terjemahan) PT. Indeks, Jakarta
O’Brien, James A. 2006. Introduction to Information Systems. Edisi keduabelas. (Terjemahan)
Salemba Empat, Jakarta.
Karyatiningsih, Ripah. 2011. Paper Penerapan E-Commerce Dalam Menunjang
StrategiBisnis Perusahaan (Kasus Pada PT. Cheil Jedang Superfeed). Institut Pertanian
Bogor:Bogor.
Mahliza, Febrina. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen : Penggunaan
SistemInformasi pada E-Business. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta.
N, Sora. 2016. Pengertian E-Business Dan Contoh Serta Keuntungannya.
http://www.pengertianku.net/2016/06/pengertian-e-business-dan-contohnya.html
https://www.researchgate.net/publication/327861312_TUGAS_SIM_MELINA_FEBI_AWANI_YA
NANTO_MIHADI_PUTRA_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DALAM_E-
BUSINESS_2018
https://www.researchgate.net/publication/335970565_PENGGUNAAN_TEKNOLOGI_INFORMA
SI_PADA_E-BUSINESS
https://www.academia.edu/37452487/Pemanfaatan_Teknologi_Informasi_pada_e_Business

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai