SKRIPSI
OLEH :
DAHLIA
NIM : 070405008
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pra-Rancangan
Pabrik Pembuatan Fenol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses
Pirolisis dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
persyaratan sidang sarjana Teknik Kimia pada Program Pendidikan Sarjana Departemen
Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan
dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Setiaty Pandia dan Ibu Dr. Maulida, ST, M.Sc selaku dosen
pembimbing I dan II yang telah membimbing dan memberikan masukan serta
arahan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Ir. Renita Manurung, MT. Selaku koordinator Tugas Akhir.
3. Bapak Dr.Eng. Ir. Irvan, MSi. Selaku ketua Departemen Teknik Kimia dan Ibu
Dr. Ir. Fatimah, MT. Selaku sekretaris Departemen Teknik Kimia Universitas
Sumatera Utara
4. H. Legimin, kakek dan sekaligus guru juga nenek Umi Kalsum, yang telah
mengajarkan ilmu, menyampaikan pengetahuan, wawasan, nasihat terutama doa
yang tidak bisa dinilai materi yang telah memberi kekuatan, kesabaran,
ketekunan dan kesyukuran bagi penulis sehingga mampu untuk menyelesaikan
pendidikannya.
5. Kedua orang tua, ayahanda Mahmud Priza S dan ibunda Fauziah Arif Syahbana
yang telah banyak memberikan perhatian, doa, nasehat dan dukungan baik moril
maupun materil, juga abangnda Kurniawan ST, yang telah begitu banyak
berkorban dalam penyelesaian pendidikan penulis dan kakanda Maini, SPd dan
terutama abangnda Sofian Hairi, SPd yang telah menyumbangkan tenaganya
demi kelanjutan pendidikan penulis.
Dahlia
NIM : 070405008
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
INTISARI .......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ I-1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................... I-3
1.3 Tujuan Pra rancangan.................................................................. I-3
1.4 Manfaat Pra Rancangan .............................................................. I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... II-1
2.1 Fenol............................................................................................ II-1
2.2 Bahan Baku ................................................................................. II-2
2.2.1 Lignin................................................................................ II-3
2.2.2 Selulosa............................................................................. II-3
2.2.3 Hemiselulosa .................................................................... II-4
2.3 Bahan Pendukung........................................................................ II-4
2.3.1 Air (H2O) .......................................................................... II-4
2.3.2 Metanol (CH3OH)............................................................. II-5
2.3.3 Nitrogen (N2) .................................................................... II-5
2.3.4 Asam Sulfat (H2SO4) ........................................................ II-6
2.4 Pembuatan Fenol ......................................................................... II-6
2.4.1 Pembuatan Fenol Secara Kimiawi.................................... II-6
2.4.2 Pembuatan Fenol Melalui Proses Pirolisis ....................... II-7
2.5 Pemilihan Proses ......................................................................... II-8
2.6 Deskripsi Proses ......................................................................... II-6
2.6.1 Tahap Pre Treatment ........................................................ II-9
Kapasitas produksi pada pra rancangan pabrik fenol ini adalah 10.000 ton/tahun,
diharapkan sekitar 75% kebutuhan fenol domestik dapat dipenuhi, sehingga tidak hanya
bergantung pada impor fenol.
Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi fenol adalah tandan kosong
kelapa sawit yang ketersediaanya di Indonesia cukup melimpah. Sumber bahan baku
merupakan hal penting dalam pemilihan lokasi pabrik. Hal ini dapat mengurangi biaya
transportasi dan biaya penyimpanan.
Oleh karena itu, dalam menyongsong era industrialisasi yang merupakan
program pemerintah yang sangat penting dalam rangka proses alih teknologi dan
membuka lapangan pekerjaan yang baru serta untuk penghematan devisa negara dan
2.1 Fenol
Fenol juga dikenal dengan nama asam karboksilat, merupakan cairan bening yang
beracun dengan bau yang khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan memiliki struktur
grup hidroksil (-OH) yang terikat dengan sebuah cincin phenyl yang juga merupakan
senyawa aromatis.
Fenol dapat dibuat dari oksidasi parsial benzen atau asam benzoat, dengan proses
cumene, atau dengan proses Raschig. Fenol juga dapat diisolasi dari batubara.
Fenol memiliki sifat antiseptik dan digunakan oleh Sir Joseph Lister (1827-1912)
pada teknik pembedahan antiseptiknya. Fenol juga merupakan bahan aktif anastesi oral
seperti Chloraseptic spray. Fenol juga merupakan bahan utama dari Carbolic Smoke
Ball, sebuah alat yang dipasarkan di London pada abad ke 19 sebagai pengaman
pengguna terhadap influenza dan penyakit lainnya.
Fenol juga digunakan dalam proses produksi obat obatan (merupakan bahan awal
pada produksi aspirin), herbisida, dan resin sintetis (Bakelite, salah satu resin sintetis
awal yang diproduksi, merupakan sebuah polimer dari fenol dengan formaldehid).
(http://en. wikipedia.org/wiki/Phenol, 2011)
2.2.1 Lignin
Lignin adalah molekul komplek yang tersusun dari unit phenylphropane yang
terikat di dalam struktur tiga dimensi. Lignin adalah material yang paling kuat di dalam
biomassa. Lignin sangat resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis,
maupun kimia. Karena kandungan karbon yang relatif tinggi dibandingkan dengan
selulosa dan hemiselulosa, lignin memiliki kandungan energi yang tinggi. Jumlah lignin
yang terdapat dalam tumbuhan yang berbeda sangat bervariasi dan biasanya antara 20-
40%. (Isroi, 2008)
Sebelum material lignoselulosa dipirolisis untuk menghasilkan fenol diperlukan
serangkaian proses untuk memperoleh lignin dalam tandan kosong kelapa sawit.
Selulosa dan hemiselulosa dipecah (dihidrolisis) menjadi monomer gula dengan cara
enzimatis atau menggunakan asam (encer atau pekat) untuk memperoleh lignin yang
nantinya akan menghasilkan fenol.
2.2.3 Hemiselulosa
Hemiselulosa termasuk dalam kelompok polisakarida heterogen yang dibentuk
melalui jalan biosintesis yang berbeda dari selulosa. Berbeda dengan selulosa yang
merupakan homopolisakarida, hemiselulosa merupakan heteropolisakarida. Seperti
halnya selulosa, kebanyakan hemiselulosa berfungsi sebagai bahan pendukung dalam
dinding-dinding sel. Hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis oleh asam menjadi
komponen-komponen monomernya yang terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa,
D-xilosa, L-arabinosa, dan sejumlah kecil L-ramnosa di samping menjadi asam D-
glukuronat, asam 4-0-metil-D-glukuronat, dan asam D-glukuronat. Kebanyakan
hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi hanya 200. Jumlah hemiselulosa dari berat
kayu kering biasanya antara 20 dan 30%. (Sjostrom, 1995)
Hasil perhitungan neraca massa pra rancangan pabrik pembuatan fenol dari
tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut:
Kapasitas produksi : 10.000 ton / tahun
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu kerja per tahun : 330 hari
105161,2861 105161,2861
Total
21 24
7464 -
Lignin
4374,72 -
Selulosa
1337,4 -
Hemiselulosa
2994 -
Abu
67,20267086 -
H2O
5,712064134 -
H2SO4
0,683897727 -
Xylose
15,39253333 -
Glukosa
Fenol - 2112,312
o- cresol - 58,9656
m- cresol - 732,9648
p- cresol - 173,1648
Cathecol - 150,7728
Syringol - 102,2568
3.8 Cyclon
Tabel 3.8 Neraca Massa Cyclon
Komponen Alur Masuk Alur Keluar
(Kg/ jam) (Kg/ jam)
24 25 26
Fenol 2112,312 2112,312 -
o- cresol 58,9656 58,9656 -
m- cresol 732,9648 732,9648 -
p- cresol 173,1648 173,1648 -
Cathecol 150,7728 150,7728 -
Syringol 102,2568 102,2568 -
Pyrocathecol 161,2224 161,2224 -
Guaiakol 182,868 182,868 -
phenol 2-6 dimethoxy 242,58 242,58 -
10478,79365
3.11 Dekanter A
Tabel 3.11 Neraca Massa Dekanter A
Komponen Alur Masuk Alur Keluar
(Kg/ jam) (Kg/ jam)
35 37 36
Fenol 2070,06576 1568,074813 501,990947
o- cresol 57,786288 57,39334124 0,39294676
m- cresol 718,305504 688,6394867 29,6660173
23459,76998
23459,76998
3.13 Dekanter B
Tabel 3.13 Neraca Massa Dekanter B
19547,49918
19547,49918
49509,76885 49509,76885
3.17 Distilasi I
Tabel 3.16 Neraca Massa Distilasi I
Komponen Alur Masuk Alur Keluar
(Kg/ jam) (Kg/ jam)
47 48 49
49509,7689 49509,7689
3.18 Distilasi II
Tabel 3.16 Neraca Massa Distilasi II
Komponen Alur Masuk Alur Keluar
(Kg/ jam) (Kg/ jam)
56 57 58
Fenol 1158,5917 11,5859 1147,0058
o- cresol 0,0117 - 0,0117
m- cresol 0,8537 - 0,8537
p- cresol 0,0993 - 0,0993
Methanol 48198,1325 48198,1325 -
Total 49357,6890 48209,7184 1147,9705
49357,6890 49357,6890
4.2 Cooler I
Tabel 4.2 Neraca Panas Cooler I
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Umpan 17997135,1162 -
Produk - 13197899,0852
Q - 4799236,0310
Total 17997135,1162 17997135,1162
4.4 Cooler II
Tabel 4.4 Neraca Panas Cooler II
4.6 Kondensor I
Tabel 4.6 Neraca Panas Kondensor 1
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Umpan 16728281,8716 -
Produk - 16345441,5066
Q - 382840,3650
Total 16728281,8716 16728281,8716
4.8 Cooler IV
Tabel 4.8 Neraca Panas Cooler IV
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Umpan 4274185,3351 -
Produk - 467508,4096
Q - 3806676,9254
Total 4274185,3351 4274185,3351
4.9 Heater
4.10 Kondensor II
Tabel 4.10 Neraca Panas Kondensor 2
Alur masuk (kJ/jam) Alur keluar (kJ/jam)
Umpan 121307934,5671 -
Produk - 6063515,1659
Qc - 115244419,4012
Total 121307934,5671 121307934,5671
4.15 Reboiler 1
Tabel 4.15 Neraca Panas Reboiler 1
Alur Masuk Alur Keluar
(kJ/jam) (kJ/jam)
Umpan 15699957,9534
Bottom 14570890,3340
Vb 117448321,3508
Panas yang 116319253,7314
dibutuhkan
Total 132019211,6848 132019211,6848
4.16 Reboiler 2
BAB V
Kelangsungan dari suatu proses produksi sangat dipengaruhi oleh alat-alat dan
instrumentasi yang digunakan. Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci, dimensi dari
alat-alat serta instrumentasi yang digunakan pada proses produksi pembuatan Fenol dari
Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses Pirolisis.
Spesifikasi
Tinggi elevator : H = 15 ft = 4,75 m
Ukuran bucket : (14 7 4) ft
Jarak bucket : S = 18 in = 0,457 m
Kecepatan bucket : v = 298 ft/mnt = 90,830 m/mnt = 1,514 m/s
Kecepatan putaran : = 43 rpm
Lebar belt : l = 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
Daya motor : P = 2 hp
Spesifikasi
Daya conveyor : P = 6 hp
Kapasitas conveyor : Q = 4,9183 m3/jam
Spesifikasi
Daya grinder : 25 hp
Laju alir bahan : 30000 kg/jam
Spesifikasi
Kapasitas : 105.161, 2861 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 292
Diameter shell : 35 in
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,2627 m
Tinggi : 9,7880 m
Tebal : 1/2 in
Tutup
Diameter : 3,2627 m
Tinggi : 0,8157 m
1
Tebal : /2 in
Pengaduk
Jenis : turbin impeller daun enam
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,2820 m
Tinggi : 9,8460 m
1
Tebal : /2 in
Tutup
Diameter : 3,2820 m
Tinggi : 0,8205 m
1
Tebal : /2 in
Pengaduk
Jenis : turbin impeller daun enam
Jumlah baffle : 4 buah
Diameter : 1,0940 m
Spesifikasi
Diameter : 0,965 m
Panjang : 4,572 m
Daya : 2,2 hp
Spesifikasi
Jari-jari dalam bin : R = 4,96876 ft = 1,5145 m
Hc = 4,319 ft = 1,317 m
Hh = 2,484 ft = 0,757 m
Tinggi total bin : H = 14,9063 ft = 4,5434 m
Hss = 8,103 ft = 2,47 m
3
Volume Bin : Vbin = 868,583 ft
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,3374 m
Tinggi : 10,0123 m
3
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 3,3374 m
Tinggi : 0,8344 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 7,8089 m
Tinggi : 23,4249 m
Tebal : 1 1/4 in
Daya motor : 2 hp
Debit : 0,2771 ft3/s
Kondisi operasi
Massa gas : mg = 10570,51 kg/jam
Massa char : mchar = 5688,6 kg/jam
Massa total : mtotal = 16259,11 kg/jam
Densitas char : char = 520,6 kg/m3
Densitas campuran gas : g = 0,254087297 kg/m3
Diameter partikel char : dpchar = 200 m
Viskositas gas : g = 0,035925488 kg/m.jam
laju alir volumetric : Q = 153275,680 m3/jam
= 42,576 m3/s
Spesifikasi
Spesifikasi
Kapasitas : 10.572,0862 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 16
Diameter shell : 8 in
Spesifikasi
Kapasitas : 5984,6352 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 86
Diameter shell : 15,25 in
Spesifikasi
Kapasitas : 30.047,54965 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 454
Diameter shell : 31 in
Kondisi operasi:
Tekanan : P = 101,3 kPa
Temperatur : T = 301,15 K
Laju alir massa : F = 10478,7936 kg/jam
Laju alir volume : Q = 26594,155 m3/jam
Densitas gas umpan : g = 0,394 kg/m3
Densitas liquid umpan : L = 1073,1045 kg/m3
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,0470 m
Tinggi : 4,5705 m
1
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 3,0470 m
Tinggi : 0,7618m
1
Tebal : /4 in
Pengaduk
Jenis : turbin impeller daun enam
Jumlah baffle : 4 buah
Diameter : 1,0157 m
1
Daya motor : /4 hp
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,0470 m
Tinggi : 4,267 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 2,7667 m
Tinggi : 4,11501 m
1
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 2,7667 m
Tinggi : 0,6917 m
1
Tebal : /4 in
Pengaduk
Jenis : turbin impeller daun enam
Spesifikasi
Jumlah tube : 147 m
Luas permukaan : 151,685 ft2
Mean bean length : 10,587 ft
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 0,2613 m
Tinggi : 1,3064 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 1,1228 m
Tinggi : 5,6141 m
1
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 1,1228 m
Tinggi : 0,2807 m
1
Tebal : /4 in
Waktu pemisahan : 0,2313 jam
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 1,1702 m
Tinggi : 1,4627 m
Tebal : 1 1/4 in
Tutup
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 30C (303,15 K)
Tekanan operasi : P = 1 atm (101,325 kPa)
Kebutuhan perancangan : t = 7 hari
Laju alir massa : F = 91,7175 kg/jam
Densitas CKS : w = 520,6 kg/m3
Laju alir Volume CKS : Q = 0,17618 m3/jam
= 29,5977 m3/minggu
Spesifikasi
Volume landfill : V = 32,5574 m3
Panjang landfill : p = 1,8044 m
Lebar landfill : l = 1,8044 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 10,8545 m
Tinggi : 13,5681 m
3
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 10,8545 m
Tinggi : 2,7136 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,1679 m
Tinggi : 9,5037 m
1
Tebal : /2 in
Tutup
Diameter : 3,1679 m
Tinggi : 0,79198 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 5,6447 m
Tinggi : 16,9341m
Tebal : 1 in
Tutup
Diameter : 5,6447 m
Tinggi : 1,411 m
Kondisi Operasi
Temperatur : 30 C
Tekanan : 1 atm
Spesifikasi
Kapasitas : 49.357,6890 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 766
Diameter shell : 39 in
Spesifikasi
Kapasitas : 48.221,3044 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 12 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 295
Diameter shell : 27 in
Spesifikasi
Kapasitas : 37.098,6213 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 14 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 664
Diameter shell : 37 in
Spesifikasi
Kapasitas : 1.521,1517 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 14 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 232
Diameter shell : 23 1/4 in
Spesifikasi
Kapasitas : 10.900,2634 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 14 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 454
Diameter shell : 31 in
5.60 Reboiler Distilasi 1 (E-306)
Spesifikasi
Kapasitas : 99.999,4648 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 14 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 664
Diameter shell : 37 in
Spesifikasi
Kapasitas : 259.281,7828 kg/jam
Diameter tube : 1 in
Jenis tube : 18 BWG
Panjang tube : 14 ft
Pitch (PT) : 1 1/4 in triangular pitch
Jumlah tube : 522
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 1,1570 m
Tinggi : 4m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 1,3346 m
Tinggi : 4m
1
Tebal : /4 in
Tutup
Diameter : 1,3346 m
Tinggi : 0,3337 m
1
Tebal : /4 in
Piring
Jumlah : 10
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 3,007 m
Tinggi : 9,0267 m
Tebal : 1 in
Tutup
Diameter : 3,007 m
Tinggi : 0,7518 m
Spesifikasi
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 5,4163 m
Tinggi : 16,2489 m
Tebal : 1 in
Tutup
Diameter : 5,4163 m
Tinggi : 1,354 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 0,3989 m
Panjang : 1,8006 m
Tebal : 1/4 in
Tutup
Diameter : 0,3989 m
Panjang : 0,0997 m
Spesifikasi
Silinder
Diameter : 1,3264 m
Panjang : 1,83368 m
Tebal : 1/4 in
Tutup
Diameter : 1,3264 m
Panjang : 0,3316 m
Tebal : 1/4 in
6.1 Instrumentasi
Pengoperasian suatu pabrik kimia harus memenuhi beberapa persyaratan yang
ditetapkan dalam perancangannya. Persyaratan tersebut meliputi keselamatan,
spesifikasi produk, peraturan mengenai lingkungan hidup, kendala operasional, dan
faktor ekonomi. Pemenuhan persyaratan tersebut berhadapan dengan keadaan
lingkungan yang berubah-ubah, yang dapat mempengaruhi jalannya proses atau yang
disebut disturbance (gangguan) (Stephanopoulus, 1984). Adanya gangguan tersebut
menuntut penting dilakukannya pemantauan secara terus-menerus maupun pengendalian
terhadap jalannya operasi suatu pabrik kimia untuk menjamin tercapainya tujuan
operasional pabrik. Pengendalian atau pemantauan tersebut dilaksanakan melalui
penggunaan peralatan dan engineer (sebagai operator terhadap peralatan tersebut)
sehingga kedua unsur ini membentuk satu sistem kendali terhadap pabrik.
Instrumen adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk
mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat penting
karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan yang
ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien,
sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan. Namun pada
dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai
tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara
optimal (Perry, 1999).
Fungsi instrumen adalah sebagai pengontrol, penunjuk (indicator), pencatat
(recorder), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Instrumen bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk mengukur variabel-variabel
proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas, panas spesifik, konduktifitas,
pH, kelembaman, titik embun, tinggi cairan (liquid level), laju alir, komposisi, dan
a. Konsentrasi
b. Kepadatan (density) dan spesific gravity
c. Kelembaban (humidity) dan kadar air (moisture)
d. Kekeruhan zat cair (turbidity) dan derajat warna zat cair (clarity)
Untuk pengukuran nilai variabel proses di atas dapat digunakan sebuah
penganalisis (analyzer).
SET POINT
ELEMEN
PENGENDALI
ELEMEN
PENGUKURAN ELEMEN
PENGENDALI
ELEMEN
AKHIR
PRIMER
PROSES
GANGGUAN
2. Pompa Listrik
Elemen pompa terdiri dari dua bagian, yaitu:
Actuator Pompa
Sebagai actuator pompa adalah motor listrik. Motor listrik mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik. Prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektro-magnetik yang
menggerakkan motor.
Pompa listrik berfungsi memindahkan/menggerakkan fluida baik itu zat cair, gas dan
padat.
Secara garis besar, fungsi instrumentasi adalah sebagai berikut:
1. Penunjuk (indicator)
2. Pencatat (recorder)
3. Pengontrol (regulator)
4. Pemberi tanda bahaya (alarm)
1. Tangki cairan
2. Pompa
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk mengetahui
laju aliran pada pompa dipasang flow controller (FC) yang berfungsi untuk
mengendalikan aliran agar kecepatan alirnya seperti yang diharapkan. Jika laju aliran
pompa lebih besar dari yang diinginkan maka secara otomatis katup pengendali
(control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan katup.
6. Reaktor Pirolisis
7. Tangki Berpengaduk
8. Kolom Distilasi
9. Blower
Variabel yang dikontrol pada Blower adalah laju aliran, dimana untuk mengetahui laju
aliran dipasang Flow controller (FC). Jika laju alir Kompressor atau Blower lebih besar dari
yang diinginkan maka secara otomatis valve keluaran (control valve) akan menutup atau
memperkecil pembukaan valve. Demikian pula jika laju alir lebih kecil dari yang diinginkan,
maka secara otomatis valve keluaran akan memperbesar pembukaan valve.
10. Dekanter
11. Akumulator
Air yang hilang karena drift loss sekitar 0,1 ~ 0,2 % dari air pendingin yang masuk ke
menara air (Perry, 2008). Ditetapkan drift loss 0,2 %, maka :
Wd = 0,002 Wc = 0,002 664217,094 = 159412,103 kg/jam
Air yang hilang karena blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air pendingin,
sekitar 3 ~ 5 siklus (Perry, 2008). Ditetapkan 5 siklus, maka :
We
Wb (Perry, et al, 2007)
S 1
756091,603
Wb = = 189022,901 kg/jam
5 1
Sehingga make-up air pendingin yang diperlukan, Wm:
Wm = We + Wd + Wb
= 756091,603 + 159412,103 + 189022,901
= 1133586,780 kg/jam
Sumber air untuk pabrik pembuatan fenol ini adalah dari Sungai Rokan, Kabupaten
Bengkalis, Provinsi Riau. Dimana sungai Rokan dengan panjang 150 km memiliki
potensi debit pada musim kemarau 80 m3/detik dan pada musim hujan 120 m3/detik
(Buana, 2008). Adapun kualitas air Sungai Rokan, Riau dapat dilihat pada tabel 7.5
berikut:
II. KIMIA
1. Total kesadahan dalam mg/l SMWW-309B 130
CaCO3
2. Chloride mg/l ASTM D-512 1,3
3. NH3-N mg/l APHA-418A/B Nil
4. Zat organik dalam mg/l SMCA C-48 65
KMnO4 (COD)
5. SO4- mg/l ASTM D-516 0,0025
D
6. Sulfida mg/l APHA-428 0,00012
+2 A
7. Cr mg/l APHA-117 Nil
8. NO3- mg/l ASTM D-3867 0,0031
*
9. NO2 mg/l ASTM D-3867 -
10. Chlorine mg/l CCAM-M2 Nil
11. Ph mg/l ASTM D-1293 6,6
12. Fe2+ mg/l AAS 10
13. Mn2+ mg/l AAS 0,016
2+
14. Zn mg/l AAS 0,0012
2+
15. Pb mg/l AAS Nil
2+
16. Ca mg/l AAS 63
2+
17. Mg mg/l AAS 87
E
18. CO2 bebas mg/l ASTM D-513 132
2+
19. Cu AAS 0,0032
Sumber : Laboratorium PERTAMINA UP II DUMAI, 2008
7.2.4 Screening
Penyaringan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening, partikel-
partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia. Sedangkan
partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan
selanjutnya (Degremont, 1991).
7.2.5 Sedimentasi
Setelah air disaring pada Screening, di dalam air tersebut masih terdapat partikel-
partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening. Untuk menghilangkan
padatan tersebut, maka air yang sudah disaring tadi dimasukkan ke dalam bak
sedimentasi untuk mengendapkan partikel-partikel padatan.
7.2.6 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari
screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan koagulan yaitu larutan alum
Al2(SO4)3 dan larutan abu Na2CO3. Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama
dan larutan Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu
untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi
7.2.7 Filtrasi
Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut
bersama air. Penyaring pasir (sand filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand)
b. Lapisan II terdiri dari antrasit
c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel)
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand filter,
air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu proses
demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium, kantin, tempat ibadah,
dan poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk
membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit,
Ca(ClO)2.
Perhitungan kaporit yang diperlukan:
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 1115,991 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
Kebutuhan klorin = 2 ppm (Gordon, 1968)
-6
Total kebutuhan kaporit = (2 10 1115,991)/0,7 = 0,003 kg/jam
7.2.8 Demineralisasi
Air umpan ketel uap dan air pendingin pada reaktor harus murni dan bebas dari
garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat
demineralisasi dibagi atas:
49 ft 3 20 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 8,741 hari
112,110 kg/hari
3
Kebutuhan regenerant H2SO4 = 112,110 kgr/hari 6 lb/ft 3
20 kgr/ft
49 ft 3 12 kg/ft 3
Waktu regenerasi = = 6,456 hari
91,082 kg/hari
3
Kebutuhan regenerant NaOH = 91,082 kgr/hari 5 lb/ft 3
12 kgr/ft
7.2.9 Deaerator
Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge
(sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan BOD yang
lebih rendah dengan efisiensi mencapai 95 % (Metcalf, 1991 ; Perry, 1999).
7.6.4 Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)
Proses lumpur aktif merupakan proses aerobik di mana flok biologis (lumpur
yang mengandung biologis) tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung
O2. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran. Flok
biologis ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini sehingga akan
diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.
Data:
Direncanakan :
Waktu tinggal sel (c) = 10 hari
1. Penentuan BOD Effluent (S)
So S
E = 100 (Metcalf, 1991)
So
E.S o
S = So
100
0,95
350 17,5mg/L
350
Batas maksimum BOD Effluent S = 17,5 mg/L dapat diterima, dimana batas
maksimum BOD5 menurut baku mutu limbah cair bagi kawasan industri sesuai
dengan Kep.No.3/Menlh/01/1998 , adalah 50 mg/L
Qe = Q = 2.913,818 gal/hari
Xe = 0,001 X = 0,001 315 mg/L = 0,315 mg/L
Xr = 0,999 X = 0,999 315 mg/L = 314,685 mg/L
Px = Qw Xr (Metcalf, 1991)
Px = Yobs Q (So S) (Metcalf, 1991)
Y
Yobs (Metcalf, 1991)
1 k dc
0,8
Yobs = 0,64
1 (0,025).(10)
Px = (0,64) (2981,676 gal/hari) (315 17,5) mg/L = 442981 gal mg/L hari
Neraca massa pada tangki sedimentasi
Akumulasi = jumlah massa masuk jumlah massa keluar
0 = (Q + Qr)X Qe Xe Qw Xr
0,999442981
Px 442981
Qr 0,999Q =
X 315
= 673,307 gal/hari = 2,549 m3/hari
5. Penentuan Waktu Tinggal di Aerator ()
Vr 14062,879
= = 6,756 hari
Q 2081,676
6. Sludge Retention Time (SRT)
Vr 14062, ,879
SRT = = 9,990 hari
Qw 314,685
442981
7. Penentuan Daya yang Dibutuhkan
Tipe aerator yang digunakan adalah surface aerator.
Kedalaman cairan = 3 m dan lebar kolom aerator = 9 m dari Tabel 10-11,
Metcalf, 1991 diperoleh daya aerator sebesar 12 hp.
7.6.5 Tangki Sedimentasi (TS)
Fungsi : mengendapkan flok biologis dari Tangki Aerasi (AR) dan sebagian
diresirkulasi kembali ke Tangki Aerasi (AR)
Laju volumetrik air buangan = (2081,676 + 673,307) gal/hari
= 2754,983 gal/hari = 10,429 m3/hari
Diperkirakan kecepatan overflow maksimum = 33 m3/m2 hari (Perry, 1999)
Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari (Perry, 1999)
Volume bak (V) = 10,429 m3/hari 0,0833 hari = 0,869 m3
Luas tangki (A) = (10,429 m3/hari) / (33 m3/m2 hari) = 0,316 m3
A = D2
D = 0,634 m
Kedalaman tangki, H = V/A = 0,869 / 0,316 = 2,75 m
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat
penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik yang
meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan
kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat diandalkan
terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya yang
terperinci sebelum pendirian pabrik.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan,
seperti (Peters, 2004) :
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi
material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan
mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.
3. Mengurangi ongkos produksi.
4. Meningkatkan keselamatan kerja.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.
W E
No Nama Bangunan
1 Pos Keamanan
2 Parkir
3 Taman
4 Ruang Kontrol
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam memproduksi
dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya peningkatan efektivitas dan
kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen harus menjadi hal yang mutlak.
Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan ada usaha yang berhasil cukup
lama. Dengan adanya manajemen yang teratur dan baik dari kinerja sumber daya
manusia maupun terhadap fasilitas yang ada, secara otomatis organisasi akan
berkembang (Madura, 2000).
Bentuk badan usaha dalam Pra rancangan Pabrik Fenol dari Tandan Kosng
Kelapa Sawit ini yang direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksananya.
9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan Komisaris.
Adapun tugas-tugas Direktur adalah :
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien
2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-perjanjian
dengan pihak ketiga
9.4.4 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk membantu
Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan yang
dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang ditentukan
menurut kebijaksanaan perusahaan.
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri dari
:
Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala
peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:
1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment (DFCI),
yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik, membeli dan
memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk
operasi pabrik.
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung, MITL
sebesar Rp 557.990.517.174,-
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak langsung, MITTL
sebesar Rp 209.406.506.605,-
Maka total modal investasi tetap (MIT),
Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 557.990.517.174 + Rp 209.406.506.605
= Rp 767.397.023.779,-
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai mampu
menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya. Jangka waktu
pengadaan biasanya antara 3-4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya hasil
produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu pengadaan modal kerja
diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi:
- Modal untuk biaya bahan baku proses, utilitas, dan pengolahan limbah
Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai penjualan yang
dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual tiap satuan
produk.
IP
Rumus yang digunakan: PD HPT
12
Dengan : PD = piutang dagang
IP = jangka waktu yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan
Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
beroperasi. Biaya produksi total meliputi:
10.1.3.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah produksi,
meliputi:
- Gaji tetap karyawan
- Biaya asuransi
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap (FC) adalah sebesar
Rp 792.733.660.408,-
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.
Biaya variabel meliputi:
- Biaya bahan baku proses dan utilitas
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel (VC) adalah sebesar
Rp 257.665.593.983
Sesuai fasilitas tenaga kerja dalam pabrik pembuatan Fenol, maka perusahaan
memberikan bonus 0,5% dari keuntungan perusahaan yaitu sebesar Rp 6.214.019.616,-
Rp 1.236.589.903.545
PM = 100%
Rp 2.293.203.177.552
= 53,924 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 53,924 %, maka pra rancangan
pabrik ini memberikan keuntungan.
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung
dan tidak rugi.
Biaya Tetap
BEP = 100
Total Penjualan Biaya Variabel
Rp 792.733.660.408
BEP = 100%
Rp 2.293.203.177.552 Rp 257.665.593.983
= 38,945 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 38,945 % 10000 ton/tahun
= 3.894 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 38,945 % Rp 2.293.203.177.552
Dari perhitungan diperoleh BEP = 38,945 %, maka pra rancangan pabrik ini layak.
Rp 865.630.43 2.482
ROI = 100% = 52,942 %
Rp 1.635.057. 593.226
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam
pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
ROI 15 resiko pengembalian modal rendah.
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 52,942 %, sehingga pabrik yang akan
didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi.
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas
penuh setiap tahun.
1
POT = 1 tahun
ROI
POT = 1,889 tahun
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah
1,889 tahun.
Rp 865.630.432.482
RON = 100% = 88,236 %
Rp 981.034.555.936
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Fenol dari
Tandan Kosong kelapa sawit dengan Proses Pirolisis diperoleh beberapa kesimpulan,
yaitu :
1. Kapasitas rancangan pabrik fenol direncanakan 10.000 ton/tahun
2. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT)
3. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf dengan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan 160 orang.
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 39.023 m2
5. Analisa ekonomi:
Modal Investasi Total : Rp 1.635.057.593.226,-
Biaya Produksi : Rp 1.050.399.254.391,-
Hasil Penjualan : Rp 2.293.203.177.552,-
Laba Bersih : Rp 865.630.432.482,-
Profit Margin : 53,924%
Break Even Point : 38,945 %
Return on Investment : 52,942 %
Pay Out Time : 1,889 tahun
Return on Network : 88,236 %
Internal Rate of Return : 68,292%
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik Pembuatan fenol
ini layak untuk didirikan.
Alur 1
Maka neraca massa tiap komponen di alur 1:
lignin : 0,1244 x F1 = 0,1244x 6000 = 7464 kg/jam
selulosa : 0,3038 x F1 = 0,3038x 6000 = 18228 kg/jam
hemiselulosa : 0,2229 x F1 = 0,2229x 6000 = 13374 kg/jam
abu : 0,049 x F1 = 0,049x 6000 = 2994 kg/jam
H2O : 0,2990 x F1 = 0,2990x 6000 = 17940 kg/jam
Alur 2
Neraca masssa total
F1 = F2 = 6000 kg/jam
Maka neraca massa tiap komponen di alur 2:
lignin : F 2Lignin = F 1Lignin = 7464 kg/jam
2
selulosa : F Selulosa = F 1Selulosa = 18228 kg/jam
Alur 6
Alur 5
Berdasarkan literatur larutan H2SO4 4,4% yang dibutuhkan sebanyak 3% dari jumlah
bahan baku yang masuk (Novitri, Amelia dan Listiyani, 2009), maka
H2SO4 : F 5H2SO4 = 0,03 x F4 = 0,03 x 60000
= 1800 kg/jam
5 5
F H2SO4 4,4 % = 0,044 x F H2SO4
= 0,044 x 1800
= 79,2 kg/jam
F5Air Pengenceran = 1800 79,2
= 1720,8 kg/jam
Alur 7
Komposisi pada alur 4 :
F 4Lignin = 7464 kg/jam
4
F Selulosa = 18228 kg/jam
Total H2O pada saat reaksi berlangsung = F 4H2O + F 6H2O + F5Air Pengenceran
= 17940+ 30000 + 1720,8
N 7Hemiselulo sa = N 4Hemiselulosa (1 - X s )
Alur 11 (Filtrat)
Effisiensi Filter Press I = 95%
Neraca massa tiap komponen di alur 9
H2O : F 11
H2O = F 9H2O x (0,95)
F 11
H2O =48019,4455 x 0,95 = 45618,4732 kg/jam
H2SO4 : F 11
H2SO4 = F 9H2SO4 x (0,95)
F 11
H2SO4 =79,2 x 0,95 = 75,24 kg/jam
Xylose : F 11
xylose = F 9xylose x (0,95)
F 11
xylose =13677,9545 x 0,95 = 12994,0568 kg/jam
Alur 10
F10 = F9 F11
F10 = 91800- 58687,7700 = 33112,2300 kg/jam
Neraca massa tiap komponen di alur 10 :
lignin : F 10
Lignin = F 9Lignin = 7464 kg/jam
selulosa : F 10
Selulosa
9
= F Selulosa = 18228 kg/jam
hemiselulosa : F 10
hemiselulosa = F 9hemiselulosa = 1337,4 kg/jam
abu : F 10
abu = F 9abu = 2994 kg/jam
H2O : F 10
H2O = 48019,4455- 45618,4732 = 2400,9723 kg/jam
H2SO4 : F 10
H2SO4 = 79,2- 75,24= 3,96 kg/jam
Alur 13
Alur 13 merupakan alur penambahan H2SO4 8% yang diencerkan dari H2SO4 98%,
untuk menghitung kebutuhan H2SO4 98% untuk mendapatkan H2SO4 8% diperlukan
data volume total campuran bahan baku pada tabel berikut:
No. Parameter Massa Densitas Volume
1 Lignin 7464 1,3437 5554,8113
2 Selulosa 18228 0,8563 21287,3299
3 Hemiselulosa 1337,4 1,0359 1291,0213
4 Abu 2994 0,6387 4687,5000
5 H2O 2400,9723 0,9940 2415,4456
Asam sulfat murni memiliki konsentrasi 98%. Asam sulfat ini kemudian diencerkan
dengan menambahkan air hingga konsentrasi 8%.
Dengan menggunakan rumus pengenceran, maka volume larutan H2SO4 98% :
V1.N1 = V2.N2
35612,3400.N1 = V2.N2
98% x N1 = 8% x (V1 + Vcampuran)
98% x N1 = 8% x (V1 + 35612,3400)
0,08 x 35612,3400
V1 =
0,98 0,08
V1 = 3165,5413 L/jam
Massa H2SO4 98% yang dibutuhkan = V H2SO4 98% x Densitas H2SO4 98%
= 3165,5413 L/jam x 1,8400 kg/L
= 5824,5961 kg/jam
maka, F 13
H2SO4 = 5824, 5961 kg/jam
Massa H2SO4 dalam larutan H2SO4 98% = 98% x 5824,5961 kg/jam
= 5708,1041 kg/jam
Massa H2O dalam larutan H2SO4 98% (air yang dibutuhkan untuk pengenceran)
= 5824,5961 - 5708,1041 = 116,4919 kg/jam
Alur 14
Dari literatur air proses yang dibutuhkan untuk mengencerkan bahan dengan
perbandingan 2 : 1 dari bahan baku yang masuk (Novitri, Amelia dan Listiyani, 2009):
12
H2O : F 14
H2O = 0,50 x F = 2 x 33112,2300 = 66224,4600 kg/jam
Alur 15
Komposisi masuk pada alur 15:
F 12
H2O = 2400,9723 kg/jam
F 12
xylose = 683,8977 kg/jam
13
Total H2O pada saat reaksi berlangsung = F 12 14
H2O + F H2O + F Air Pengenceran
N 12 Selulosa N Selulosa
= N 12 15
Selulosa X Selulusa
N15
Selulosa = N 12
Selulosa (1 - X s )
N15
Selulosa = 0,0113 (1 0,76)
N15
Selulosa = 0,0027 kmol/jam
N15
Selulosa yang bereaksi = 0,0113 - 0,0027
N15
Selulosa yang bereaksi = 0,0086 kmol/jam
F 15 15
glukosa = N glukosa x BM glukosa
F 15
glukosa = 85,5141 x 180 x 10000 = 15392,5333 kg/jam
15
F 15
selulosa = N selulosa x BM selulosa
F 15
selulosa = 0,027 x 162 x 10000 = 4374,7200 kg/jam
F 15
H2O = N 15
H2O x BM H2O
F 15
H2O = 3733,4817162 x 18 = 67202,6709 kg/jam
selulosa : F 15
Selulosa = 4374,7200 kg/jam
hemiselulosa : F 15
hemiselulosa = F 12
hemiselulosa = 1337,4000 kg/jam
abu : F 15
abu = F 12
abu = 2994 kg/jam
H2O : F 15
H2O = 4374,7200 kg/jam
H2SO4 : F 15
H2SO4 = 5712,0641 kg/jam
105161,2861 105161,2861
Total
Alur 19 (Filtrat)
Effisiensi Filter Press II = 95%
F 19
H2O = 67202,6709 x 0,95 = 63842,5373 kg/jam
H2SO4 : F 19
H2SO4 = F 17
H2SO4 x (0,95)
F 19
H2SO4 = 5712,0641 x 0,95 = 5426,4609 kg/jam
Xylose : F 19
xylose = F 17
xylose x (0,95)
F 19
xylose = 683,8977 x 0,95 = 649,7028 kg/jam
Glukosa : F 19
glukosa = F 17
glukosa x (0,95)
F 19
glukosa = 15392,5333 x 0,95 = 14622,9067 kg/jam
Alur 18
F18 = F17 F18
F18 = 105161,2861- 84541,6078 = 20619,6783 kg/jam
Neraca massa tiap komponen di alur 18 :
lignin : F 18
Lignin = F 17
Lignin = 7464 kg/jam
selulosa : F 18
Selulosa = F 17
Selulosa = 4374,72 kg/jam
hemiselulosa : F 18
hemiselulosa = F 17
hemiselulosa = 1337,4 kg/jam
abu : F 18
abu = F 17
abu = 2994 kg/jam
H2O : F 18
H2O = 67202,6709 - 63842,5373 = 3360,1335 kg/jam
H2SO4 : F 18
H2SO4 = 5712,0641 - 5426,4609 = 285,6032 kg/jam
Xylose : F 18
xylose = 683,8977 - 649,7028 = 34,1949 kg/jam
glukosa : F 18
glukosa = 15392,5333 - 14622,9066 = 769,6267 kg/jam
F 22
H2O = 3360,1335 x 0,98 = 3292,9309 kg/jam
H2SO4 : F 22
H2SO4 = F 21
H2SO4 x (0,98)
F 22
H2SO4 = 285,6032 x 0,98 = 279,8911 kg/jam
Xylose : F 22
xylose = F 21
xylose x (0,98)
F 22
xylose = 34,1949 x 0,98 = 33,5110 kg/jam
22 21
glukosa : F glukosa = F glukosa x (0,98)
22
F glukosa = 769,6267 x 0,98 = 754,2341 kg/jam
Alur 21
F20 = F21 + F22
F22 = 20619,6783- 4360,5671 = 16259,1112 kg/jam
Neraca massa tiap komponen di alur 22 :
Total : F22 = 16259,1112 kg/jam
lignin : F 22
Lignin = F 21
Lignin = 7464 kg/jam
22 21
selulosa : F Selulosa = F Selulosa = 4374,72 kg/jam
H2O : F 22
H2O = 3360,1335 -3292,9309 =67,2027 kg/jam
H2SO4 : F 22
H2SO4 = 285,6032 - 279,8911 = 5,7121 kg/jam
Xylose : F 22
xylose = 34,1949 -33,5110 = 0,6839 kg/jam
22
glukosa : F glukosa = 769,6267 -754,2341 = 15,3925 kg/jam
Alur 23
Merupakan alur gas N2 yang diperlukan sebagai fluidizing gas untuk reaktor pirolisis gas
N2 sebanyak 1,575 kg/jam (Novitri, Amelia dan Listiyani, 2009).
Alur 24
Dengan asumsi bahan masuk (alur 24) dapat terbakar sempurna 100%.
Data Komposisi:
F 21
Lignin = 7464 kg/jam
Fenol : F 24
Fenol =28,30 % x F 21
Lignin = 0,2830 x 7464
= 2112,3120 kg/jam
o- cresol : F o24- cresol =0,79 %x F 21
Lignin = 0,0079 x 7464
= 58,9656 kg/jam
m-cresol : F 24
m - cresol = 9,82 %x F 21
Lignin = 0,0982 x 7464
= 732,9648 kg/jam
p-cresol : F 24
p -cresol = 2,32 %x F 21
Lignin = 0,0232 x 7464
= 173,1648 kg/jam
24
cathecol : F cathecol = 2,02 % x F 21
Lignin = 0,0202 x 7464
= 102,2568 kg /jam
pyrocathecol : F 24
pyrocathec ol = 2,16 % x F 21
Lignin = 0,0216 x 7464
= 161,2224 kg/jam
24
guaiakol : F guaiakol = 2,45 % x F 21
Lignin = 0,0245 x 7464
= 182,8680 kg/jam
24 21
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = 3,25 % x F Lignin = 0,0325 x 7464
= 242,5800 kg/jam
24
eugenol : F eugenol = 1,36 % x F 21
Lignin = 0,0136 x 7464
= 101,5104 kg/jam
24
octane : F Octane = 1,25 %x F 21
Lignin = 0,0125 x 7464
= 93,300 kg/jam
24
acetic acid : F acetic acid = 16,90 % x F 21
Lignin = 0,1690 x 7464
= 1261,4160 kg/jam
24
1,2benzanadiol : F 1,2 benzanadio l = 3,47 %x F 21
Lignin = 0,0347 x 7464
= 259,0008 kg/jam
benzaldehyde : F 24
benzaldehyde = 1,20 %x F 21
Lignin = 0,0120 x 7464
= 89,5680 kg/jam
2 propanonhydroxy : F 224propanon hydroxy = 1,66 %x F 21
Lignin = 0,0166 x 7464
= 123,9024 kg/jam
24
pentanoic acid : F pentanoic acid = 1,86 %x F 21
Lignin = 0,0186 x 7464
= 138,8304 kg/jam
Komposisi produk abu 90% saat terjadi pembakaran hingga 5000 C, maka
21
= 0,90 x F abu = 0,90 x 2994 = 2694,6000 kg/jam,
24 21
Total abu : F abu = produk abu 90% + F abu = 2694,6000 + 2994
= 5688,6000 kg/jam
24 24 24
pyrocathecol + F guaiakol + F 24 24
phenol 2 -6 dimethoxy + F eugenol + F Octane +
24 24 24 24 24
F acetic acid + F 1,2 benzanadio l +F benzaldehyde +F 2 propanon hydroxy +F pentanoic acid +F
24
abu )
24
F gas ( CO, H2, CO2, CH4) = 16259,1112 (2112,3120 + 58,9656+ 732,9648+173,1648+
21 24
7464 -
Lignin
4374,72 -
Selulosa
1337,4 -
Hemiselulosa
2994 -
Abu
67,2027 -
H2O
5,7121 -
H2SO4
0,6839 -
Xylose
15,3925 -
Glukosa
Fenol - 2112,3120
o- cresol - 58,9656
m- cresol - 732,9648
Alur 26
Effisiensi cyclone = 98%, maka gas yang terikut ke padatan adalah sebesar 2%
Neraca massa komponen di alur 26:
26 24
Gas (CO, H2, CO2, CH4) : F gas ( CO, H2, CO2, CH4) = 0,02 x F gas ( CO, H2, CO2, CH4)
26
F gas ( CO, H2, CO2, CH4) = 0,02 x 4585,8760
26
F gas ( CO, H2, CO2, CH4) 91,7175 kg/jam
=
26
Abu yang turun : F abu =5688,6000 kg/jam
maka,
Total = F26 = F gas
26 26
( CO, H2, CO2, CH4) + F abu
Alur 25
F24 = F25 + F26
F26 = 16259,1112 - 5780,3175 = 10478,7936 kg/jam
maka, neraca massa komponen alur 25:
fenol : F 25
Fenol = F 24
Fenol = 2112,3120 kg/jam
m-cresol : F 25
m - cresol = F 24
m -cresol = 732,9648 kg/jam
p-cresol : F 25
p -cresol = F 24
p - cresol = 173,1648 kg/jam
25 24
cathecol : F cathecol = F cathecol = 150,7728 kg/jam
25 24
syringol : F syringol = F syringol = 102,2568 kg /jam
pyrocathecol : F 25
pyrocathecol = F 24
pyrocathecol = 161,2224 kg/jam
25 24
guaiakol : F guaiakol = F guaiakol = 182,8680 kg/jam
25 24
phenol 2-6 dimethoxy :F phenol 2 -6 dimethoxy = F phenol 2 -6 dimethoxy = 242,5800 kg/jam
benzaldehyde : F 25
benzaldehy de = F 24
benzaldehy de = 89,5680 kg/jam
25
pentanoic acid : F pentanoic acid = F 24
pentanoic acid = 138,8304 kg/jam
o- cresol : F 30
o - cresol = 0,05 x F o29- cresol = 1,1793 kg/jam
p-cresol : F 30
p -cresol = 0,05 x F 29
p - cresol = 3,4633 kg/jam
cathecol : F 30
cathecol
29
= 0,05 x F cathecol = 3,0155 kg/jam
syringol : F 30
syringol
29
= 0,05 x F syringol = 2,0451 kg/jam
pyrocathecol : F 30
pyrocathec ol = 0,05 x F 29
pyrocathec ol = 3,2244 kg/jam
guaiakol : F 30
guaiakol
29
= 0,05 x F guaiakol = 3,6574 kg/jam
eugenol : F 30
eugenol
29
= 0,05 x F eugenol = 2,0302 kg/jam
octane : F 30
Octane
29
= 0,05 x F Octane = 1,866 kg/jam
acetic acid : F 30
acetic acid
29
= 0,05 x F acetic acid = 25,2283 kg/jam
30 29
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadio l = 0,05 x F 1,2 benzanadio l = 5,1800 kg/jam
benzaldehyde : F 30
benzaldehyde = 0,05 x F 29
benzaldehyde = 1,7914 kg/jam
2 propanonhydroxy : F 30 29
2 propanon hydroxy = 0,05 x F 2 propanon hydroxy = 2,4780 kg/jam
pentanoic acid : F 30
pentanoic acid = 0,05 x F 29
pentanoic acid = 2,7766 kg/jam
Gas N2 : F 30
N2 = F 29
N2 = 1,575 kg/jam
Total :
F30 = F 30 30 30 30 30 30 30 30
Fenol + F o - cresol + F m -cresol + F p - cresol + F cathecol + F syringol + F pyrocathecol + F guaiakol +
30 30
F 30 30 30 30
phenol 2 -6 dimethoxy + F eugenol + F Octane + F acetic acid + F 1,2 benzanadio l + F benzaldehyde +
30
F 30 30
2 propanon hydroxy + F pentanoic acid + F 30
gas ( CO, H2, CO2, CH4) + F N2
o- cresol : F 31
o - cresol = 0,95 x F o29- cresol = 57,7863 kg/jam
m-cresol : F 31
m - cresol = 0,95 x F 29
m - cresol = 718,3055 kg/jam
p-cresol : F 31
p -cresol = 0,95 x F 29
p - cresol = 169,7015 kg/jam
cathecol : F 31
cathecol
29
= 0,95 x F cathecol = 147,7573 kg/jam
syringol : F 31
syringol
29
= 0,95 x F syringol = 100,2117 kg/jam
pyrocathecol : F 31
pyrocathec ol = 0,95 x F 29
pyrocathec ol = 157,9980 kg/jam
guaiakol : F 31
guaiakol
29
= 0,95 x F guaiakol = 179,2106 kg/jam
eugenol : F 31
eugenol
29
= 0,95 x F eugenol = 99,4802 kg/jam
octane : F 31
Octane
29
= 0,95 x F Octane = 91,4340 kg/jam
acetic acid : F 31
acetic acid
29
= 0,95 x F acetic acid = 1236,1877 kg/jam
31 29
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadio l = 0,95 x F 1,2 benzanadio l = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 31
benzaldehyde = 0,95 x F 29
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
2 propanonhydroxy : F 31 29
2 propanon hydroxy = 0,95 x F 2 propanon hydroxy = 121,4244 kg/jam
pentanoic acid : F 31
pentanoic acid = 0,95 x F 29
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
10478,7936
Alur 34
Perbandingan antara bahan dengan pelarut (methanol) sebesar 1 : 3 (Kawser, MD dan
Farid, 2000), maka
33
F 33
methanol = 3 x F = 3 x 5864,9425 = 17594,8275 kg/jam
Alur 35
F35 = F33 + F34
F35 = 5864,9425 + 17594,8275 = 23459,7700 kg/jam
Maka, neraca massa komponen alur 35:
fenol : F 35
Fenol = F 33
Fenol = 2070,0658 kg/jam
o- cresol : F 35
o - cresol = F o33- cresol = 57,7863 kg/jam
m-cresol : F 35
m - cresol = F 33
m -cresol = 718,3055 kg/jam
p-cresol : F 35
p -cresol = F 33
p - cresol = 169,7015 kg/jam
cathecol : F 35
cathecol = F 33
cathecol = 147,7573 kg/jam
syringol : F 35
syringol = F 33
syringol = 100,2117 kg /jam
pyrocathecol : F 35
pyrocathec ol = F 33
pyrocathec ol = 157,9980 kg/jam
guaiakol : F 35
guaiakol = F 33
guaiakol = 179,2106 kg/jam
octane : F 35
Octane = F 33
Octane = 91,4340 kg/jam
acetic acid : F 35
acetic acid = F 33
acetic acid = 1236,1877 kg/jam
35 33
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadiol = F 1,2 benzanadiol = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 35
benzaldehyde = F 33
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
2 propanon hydroxy : F 35 33
2 propanon hydroxy = F 2 propanon hydroxy = 121,4244 kg/jam
pentanoic acid : F 35
pentanoic acid = F 33
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
methanol : F 35
methanol = F 34
methanol = 17594,8275 kg/jam
LA.11 Dekanter A
Alur 36
Merupakan alur bahan yang terlarut dengan methanol. Bahan yang terlarut dengan
methanol adalah alkohol sebanyak 40% dari jumlah alkohol yang masuk. (Kawser, MD
dan Farid, 2000).
Data Komposisi:
fenol = 24,25 %
o- cresol = 0,68 %
Fenol : F 36
Fenol = 0,2425 x F 35
Fenol = 0,2425 x 2070,0658
= 501,9909 kg/jam
o- cresol : F 36
o - cresol = 0,0068 x F o35- cresol = 0,0068 x 57,7863
= 0,3929 kg/jam
m-cresol : F 36
m - cresol = 0,0413 x F 35
m -cresol = 0,0413 x 718,3055
= 29,6660 kg/jam
p-cresol : F 36
p - cresol = 0,0199 x F 35
p - cresol = 0,0199 x 169,7015
= 3,3771 kg/jam
cathecol : F 36
cathecol = 0,0173 x F 35
cathecol = 0,0173 x 147,7573
= 2,5562 kg/jam
syringol : F 36
syringol = 0,0117 x F 35
syringol = 0,0117 x 100,2117
= 1,1725 kg /jam
guaiakol : F 36
guaiakol = 0,0210 x F 35
guaiakol = 0,0210 x 179,210
= 3,7634 kg/jam
phenol 2-6 dimethoxy : F 36 35
phenol 2 -6 dimethoxy = 0,0279 x F phenol 2 -6 dimethoxy
Total : F36 = F 36 36 36 36 36 36 36
Fenol + F o - cresol + F m - cresol + F p - cresol + F cathecol + F syringol + F guaiakol +
F 36 36 36
phenol 2-6 dimethoxy + F eugenol + F methanol
Alur 37
Merupakan alur bahan yang tidak terlarut dengan methanol.
F35 = F36 + F37
F37 = 23459,7700 - 18145,5431 = 5314,2269 kg/jam
= 1568,0748 kg/jam
o- cresol : F 37
o - cresol = F o35- cresol - F o36- cresol = 57,7863 - 0,3929
= 57,3933 kg/jam
m-cresol : F 37
m - cresol = F 35 36
m -cresol - F m -cresol = 718,3055 - 29,6660
= 688,6395 kg/jam
p-cresol : F 37
p -cresol = F 35 36
p - cresol - F p - cresol = 169,7015 - 3,3771
= 166,3244 kg/jam
cathecol : F 37
cathecol = F 35 36
cathecol - F cathecol = 147,7573 - 2,5562
= 145,2011 kg/jam
37
syringol :F syringol = F 35 36
syringol - F syringol = 100,2117 - 1,1725
= 99,0392 kg /jam
guaiakol : F 37
guaiakol = F 35 36
guaiakol - F guaiakol = 179,2106 - 3,7634
= 175,4472 kg/jam
phenol 2-6 dimethoxy : F 37 35 36
phenol 2 -6 dimethoxy = F phenol 2 -6 dimethoxy - F phenol 2-6 dimethoxy
= 237,7284 - 6,6326
= 231,0958 kg/jam
eugenol : F 37
eugenol = F 35 35
eugenol - F eugenol = 99,4802 - 1,1639
= 98,3163 kg/jam
octane : F 37
Octane = F 35
Octane = 91,4340 kg/jam
acetic acid : F 37
acetic acid = F 35
acetic acid = 1236,1877 kg/jam
37 35
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadio l = F 1,2 benzanadio l = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 37
benzaldehyde = F 35
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
2 propanon hydroxy : F 37 35
2 propanon hydroxy = F 2 propanon hydroxy = 121,4244 kg/jam
pentanoic acid : F 37
pentanoic acid = F 35
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
23459,7700
23459,7700
Alur 38
Perbandingan antara bahan dengan pelarut (methanol) sebesar 1 : 3 (Kawser, MD dan
Farid, 2000), maka
37
F 38
methanol = 3 x F = 3 x 5314,2269 = 152942,6806 kg/jam
Alur 39
o- cresol : F 39
o - cresol = F o37- cresol = 57,3933 kg/jam
m-cresol : F 39
m - cresol = F 37
m -cresol = 688,6395 kg/jam
p-cresol : F 39
p -cresol = F 37
p - cresol = 166,3244 kg/jam
cathecol : F 39
cathecol = F 37
cathecol = 145,2011 kg/jam
syringol : F 39
syringol = F 37
syringol = 99,03912 kg /jam
pyrocathecol : F 39
pyrocathecol = F 37
pyrocathecol = 157,9980 kg/jam
guaiakol : F 39
guaiakol = F 37
guaiakol = 175,4472 kg/jam
eugenol : F 39
eugenol = F 37
eugenol = 98,3163 kg/jam
octane : F 39
Octane = F 37
Octane = 91,4340 kg/jam
acetic acid : F 39
acetic acid = F 37
acetic acid = 1236,1877 kg/jam
39 37
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadio l = F 1,2 benzanadio l = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 39
benzaldehyde = F 37
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
2 propanon hydroxy : F 39 37
2 propanon hydroxy = F 2 propanon hydroxy = 121,4244 kg/jam
pentanoic acid : F 39
pentanoic acid = F 37
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
LA.13 Dekanter B
Alur 40
Merupakan alur bahan yang terlarut dengan methanol. Bahan yang terlarut dengan
methanol adalah alkohol sebanyak 40% dari jumlah alkohol yang masuk. (Kawser, MD
dan Farid, 2000).
Data Komposisi:
fenol = 24,25 %
o- cresol = 0,68 %
m- cresol = 4,13 %
p- cresol = 1,99 %
cathecol = 1,73 %
syringol = 1,17 %
guaiakol = 2,10 %
phenol 2-6 dimethoxy = 2,79 %
eugenol = 1,17 %
(Kawser, MD dan Farid, 2000).
= 380,2581 kg/jam
o- cresol : F o40- cresol = 0,0068 x F o39- cresol = 0,0068 x 57,3933
= 0,3903 kg/jam
m-cresol : F 40
m - cresol = 0,0413 x F 39
m -cresol = 0,0413 x 688,6395
= 28,4408 kg/jam
p-cresol : F 40
p - cresol = 0,0199 x F 39
p - cresol = 0,0199 x 166,3244
= 3,3099 kg/jam
40
cathecol : F cathecol = 0,0173 x F 39
cathecol = 0,0173 x 145,2011
= 2,5120 kg/jam
40
syringol : F syringol = 0,0117 x F 39
syringol = 0,0117 x 99,0392
= 1,1588 kg /jam
40
guaiakol : F guaiakol = 0,0210 x F 39
guaiakol = 0,0210 x 175,4472
= 3,6844 kg/jam
40 39
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = 0,0279 x F phenol 2 -6 dimethoxy
= 1,1503 kg/jam
methanol : F 40
methanol = F 39
methanol = 15942,6806 kg/jam
Total : F40 = F 40 40 40 40 40 40 40
Fenol + F o - cresol + F m - cresol + F p - cresol + F cathecol + F syringol + F guaiakol +
40 40 40
F phenol 2-6 dimethoxy + F eugenol + F methanol
Alur 41
Merupakan alur bahan yang tidak terlarut dengan methanol.
= 1187,8167 kg/jam
o- cresol : F o41- cresol = F o39- cresol - F o40- cresol = 57,3933 - 0,3903
= 57,0031 kg/jam
m-cresol : F 41
m - cresol = F 39 40
m -cresol - F m -cresol = 688,6395 -28,4408
= 660,1987 kg/jam
p-cresol : F 41
p -cresol = F 39 40
p - cresol - F p - cresol = 166,3244 - 3,3099
= 163,0146 kg/jam
41
cathecol : F cathecol = F 39 40
cathecol - F cathecol = 145,2011 - 2,5120
= 142,6892 kg/jam
41
syringol : F syringol = F 39 40
syringol - F syringol = 99,0392 - 1,1588
= 97,8804 kg /jam
pyrocathecol : F 41
pyrocathecol = F 39
pyrocathecol = 157,9980 kg/jam
41
guaiakol : F guaiakol = F 39 40
guaiakol - F guaiakol = 175,4472 - 3,6844
= 171,7628 kg/jam
41 39 40
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = F phenol 2 -6 dimethoxy - F phenol 2-6 dimethoxy
= 231,0958 - 6,4476
= 224,6482 kg/jam
41
eugenol : F eugenol = F 39 40
eugenol - F eugenol = 98,3163 - 1,1503
= 97,1660 kg/jam
41
octane : F Octane = F 39
Octane = 91,4340 kg/jam
41
acetic acid : F acetic acid = F 39
acetic acid = 1236,1877 kg/jam
benzaldehyde : F 41
benzaldehyde = F 39
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
pentanoic acid : F 41
pentanoic acid = F 39
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
Alur 42
Perbandingan antara bahan dengan pelarut (methanol) sebesar 1 : 3 (Kawser, MD dan
Farid, 2000), maka
41
F 42
methanol = 3 x F = 3 x 4886,8748 = 14660,6244 kg/jam
Alur 43
F43 = F41 + F42
F43 = 4886,8748 + 14660,6244 = 19547,4992 kg/jam
Maka, neraca massa komponen alur 43:
Fenol : F 43
Fenol = F 41
Fenol = 1187,8167 kg/jam
m-cresol : F 43
m - cresol = F 41
m -cresol = 660,1987 kg/jam
p-cresol : F 43
p -cresol = F 41
p - cresol = 163,0146 kg/jam
43 41
cathecol : F cathecol = F cathecol = 142,6892 kg/jam
43 41
syringol : F syringol = F syringol = 97,8804 kg /jam
43 41
eugenol : F eugenol = F eugenol = 97,1660 kg/jam
43 41
octane : F Octane = F Octane = 91,4340 kg/jam
43 41
acetic acid : F acetic acid = F acetic acid = 1236,1877 kg/jam
43 41
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadiol = F 1,2 benzanadiol = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 43
benzaldehyde = F 41
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
pentanoic acid : F 43
pentanoic acid = F 41
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
methanol : F 43
methanol = F 41
methanol = 14660,6244 kg/jam
LA.15 Dekanter C
Alur 44
= 288,0455 kg/jam
o- cresol : F o44- cresol = 0,0068 x F o43- cresol = 0,0068 x 57,0031
= 0,3876 kg/jam
m-cresol : F 44
m - cresol = 0,0413 x F 43
m -cresol = 0,0413 x 660,1987
= 27,2662 kg/jam
p-cresol : F 44
p - cresol = 0,0199 x F 43
p - cresol = 0,0199 x 163,0146
= 3,2440 kg/jam
44 43
cathecol : F cathecol = 0,0173 x F cathecol = 0,0173 x 142,6892
= 2,4685 kg/jam
44 43
syringol : F syringol = 0,0117 x F syringol = 0,0117 x 97,8804
= 1,1452 kg /jam
= 3,6070 kg/jam
44 43
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = 0,0279 x F phenol 2 -6 dimethoxy
= 1,1368 kg/jam
methanol : F 44
methanol = F 43
methanol = 14660,6244 kg/jam
Total : F44 = F 44 44 44 44 44 44 44
Fenol + F o - cresol + F m - cresol + F p - cresol + F cathecol + F syringol + F guaiakol +
44 44 44
F phenol 2-6 dimethoxy + F eugenol + F methanol
Alur 45
Merupakan alur bahan yang tidak terlarut dengan methanol.
F43 = F44 + F45
F45 = 19547,4992 - 14994,1930 = 4553,3062 kg/jam
= 899,7711 kg/jam
o- cresol : F o45- cresol = F o43- cresol - F o44- cresol = 57,0031- 0,3876
= 56,6154 kg/jam
m-cresol : F 45
m - cresol = F 43 44
m -cresol - F m -cresol = 660,1987 -27,2662
= 632,9325 kg/jam
p-cresol : F 45
p -cresol = F 43 44
p - cresol - F p - cresol = 163,0146 - 3,2440
= 96,7352 kg /jam
pyrocathecol : F 45
pyrocathec ol = F 43
pyrocathec ol = 157,9980 kg/jam
45 43 44
guaiakol : F guaiakol = F guaiakol - F guaiakol = 171,7628 - 3,6070
= 168,1558 kg/jam
45 43 44
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = F phenol 2 -6 dimethoxy - F phenol 2-6 dimethoxy
= 224,6482 - 6,2677
= 218,3805 kg/jam
45 43 44
eugenol : F eugenol = F eugenol - F eugenol = 97,1660 - 1,1368
= 96,0291 kg/jam
45 43
octane : F Octane = F Octane = 91,4340 kg/jam
45 43
acetic acid : F acetic acid = F acetic acid = 1236,1877 kg/jam
45 43
1,2 benzanadiol : F 1,2 benzanadiol = F 1,2 benzanadiol = 253,8208 kg/jam
benzaldehyde : F 45
benzaldehyde = F 43
benzaldehyde = 87,7766 kg/jam
pentanoic acid : F 45
pentanoic acid = F 43
pentanoic acid = 136,0538 kg/jam
19547,4992
19547,4992
Bahan yang masuk ke dalam tangki penampungan berasal dari bahan larut methanol
dekanter A, dekanter B, dan dekanter C.
Neraca masssa total
F45 = F36 + F40 + F44
F45 = 18145,5431 + 16370,0327 + 14994,1930
F45 = 49509,7689 kg/jam
Alur 46
Neraca massa komponen di alur 46:
Fenol : F 46
Fenol = F 36 40 44
Fenol + F Fenol + F Fenol
49509,7689 49509,7689
LA.17 Distilasi I
Alur 47 (feed)
F47 = 49509,7689 kg/jam
Alur 48 (Distilat)
Neraca massa komponen pada alur 48 :
Fenol : F 48
Fenol = 0,99 x F 47
Fenol = 0,99 x 1170,2946
= 1158,5917 kg/jam
= 0,0993 kg/jam
methanol : F 48
methanol = F 47
methanol = 48198,1325 kg/jam
Total : F48 = F 48 48 48 48 48
Fenol + F o - cresol + F m - cresol + F p - cresol + F methanol
Alur 49 (bottom)
F47 = F48 + F49
F49 = F47 - F48 = 49509,7689 - 49357,6890
F49 = 152,0799 kg/jam
= 9,8316 kg/jam
49 48
cathecol : F cathecol = F cathecol = 7,5367 kg/jam
49 48
syringol : F syringol = F syringol = 3,4764 kg /jam
49 48
guaiakol : F guaiakol = F guaiakol = 11,0548 kg/jam
49 48
phenol 2-6 dimethoxy : F phenol 2 -6 dimethoxy = F phenol 2 -6 dimethoxy = 19,3479 kg/jam
49 48
eugenol : F eugenol = F eugenol = 3,4511 kg/jam
49509,7689 49509,7689
Alur 56 (feed)
F56 = 49357,6890 kg/jam
Alur 57 (Distilat)
Neraca massa komponen pada alur 57 :
Fenol : F 57
Fenol = 0,01 x F 56
Fenol = 0,01 x 1158,5917
= 11,5859 kg/jam
methanol : F 57
methanol = F 56
methanol = 48198,1325 kg/jam
Total : F57 = F 57 57
Fenol + F methanol
Alur 58 (bottom)
F56 = F57 + F58
F58 = F56 - F57 = 49357,6890 - 48209,7184 = 1147,9705 kg/jam
Neraca massa komponen pada alur 58 :
fenol : F 58
Fenol = F 56 57
Fenol - F Fenol = 1158,5917 - 11,5859
= 1147,0058 kg/jam
o- cresol : F 58
o - cresol = F o57- cresol = 0,0117 kg/jam
m-cresol : F 58
m - cresol = F 57
m -cresol = 0,8537 kg/jam
p-cresol : F 58
p - cresol = F 57
p - cresol = 0,0993 kg/jam
49357,6890 49357,6890
4,4
-CH (ring)
5
-CH ( not ring)
-O- 8,4
-OH- 10,7
-C- 1,76
-C=O
12,66
H
-CH2OH 17,5
C 10.89
H 7.56
O 13,42
(Perry, 1997)
Rumus metode Hurst dan Harrison :
n
CpS = .
i 1
i Ei
-1,29
-CH
= 100. 0
f 250 C
C5 10 O 1.
5
0
f 250 C
C5 H 8O4 n 100. 0f 25 C
0 H 2O
= 100. 879900J / mol 1. 88479300 100. 242760J / mol
= 4347000 J/mol
Hr25oC = .
i
0
f 250 C produk i.
0
f 250 C reak tan
= 10000. C O 1.
0
f 250 C 6 12 6
0
f 250 C
C6 H 10O5 10000 10000. 0f 25 C
0 H 2O
= 10000. 1270962J / mol 1. 802998000 10000. 242760J / mol
= -2252040000 J/mol
15. Fenol
Cpl = 101720 + 317,61T (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
16. o- cresol
Cpl = - 185150 + 3148 T 8,0367 T2 + 0,007254 T3 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
Cpg = 16192 + 469,81 T 0,479 T2 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
17. m- cresol
Cpl = - 246700 + 3256,8 T 7,4202 T2+ 0,0060467 T3 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
Cpg = 29002 + 158, 79 T + 0,635 T2 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
22. Guaiakol
Cpl = 2297,015481 J/mol.K (Perry, 1997)
23. Phenol 2-6 dimethoxy
Cpl = 2094,14477 J/mol.K (Perry, 1997)
24. Eugenol
Cpl = 2386,82887 J/mol.K (Perry, 1997)
25. Octane
Cpl = 224830 186,36T + 0,95891 T2 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
26. Acetic acid
Cpl = 139640 320,8 T + 0,8985 T2 (Perry, 1997)
= 6,798 kal/mol.K
= 28,5516 J/mol.K
27. 1,2 Benzenediol
Cpl = 1039,178243 J/mol.K (Perry, 1997)
Tabel LB.4 Data Titik Didih (K) dan Panas Laten (J/mol)
Komponen Titik Didih (K) HVL (J/mol)
Fenol 455 45693
o- cresol 464,165 45192,3
Methanol 337,671 35270,4
CO 194,681 16560,9
CO2 81,691 6065,3
H2 20,381 1.334,6
CH4 111,671 8.179,5
N2 77,361 5577,5
Sumber : Reklaitis, (1983)
Steam
Sebagai steam digunakan saturated steam 2000C pada tekanan 1002,7 kPa
Hvl (2000C) = 1938,6 kJ/kg (Smith, 1987)
Air Pendingin
Sebagai air pendingin digunakan air pada suhu 280C dan keluar pada suhu 900C.
Air (saturated): H(28oC) = 117,3 kJ/kg (Smith, 1987)
H(90oC) = 410,6 kJ/kg (Smith, 1987)
373,15
N6Air
298,15
Cp dT
7 7 7
Panas keluar = N Lig Cp dT + N Hemi Cp dT + N Sel Cp dT +
298,15 298,15 298,15
7 7 7
N Abu Cp dT + N Xyl Cp dT +N Air Cp dT +
298,15 298,15 298,15
373,15
N7Asam
298,15
Cp dT
2. Cooler I
3.Reaktor Hidrolisa
r = 0,086 kmol/jam
Hr25oC = -225204000 kJ/kmol
373,15 373,15 373,15
Hr100oC = Hr25oC + C6H12O6
298,15
Cp dT + (C6H10O5)1000
298,15
Cp dT + H2O
298,15
Cp
4. Cooler II
Qc
m
H(90 C) H(28 C)
38985079,8 594 kJ/jam
(410,600 117,300) kJ/kg
38985079,8 594
kg/jam
293,300
603116,853 2 kg/jam
5. Rotary Drier
Alur 21
Tabel LB.16 Perhitungan Panas Keluar pada Rotary Drier
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cp dT Q(kJ/jam)
Lignin 7464,0000 1500 4,9760 136000,0000 676736,0000
Selulosa 4374,7200 1620000 0,0027 16643,2000 44,9440
Hemiselulosa 1337,4000 13200 0,1013 13488,8000 1366,6607
Abu 2994,0000 100 29,9400 6639,1625 198776,5239
21
Air 67,2027 18 3,7335 5990,2445 22364,4682
Asam Sulfat 5,7121 98 0,0583 11195,5200 652,5462
Xylosa 0,6839 150 0,0046 25556,1600 116,5187
Glukosa 15,3925 180 0,0855 34177,9200 2922,6932
Total 902980,3549
Alur 22
Merupakan alur bahan yang teruapkan dari rotary drier
Tabel LB.17 Perhitungan Panas Keluar bahan yang teruapkan pada Rotary Drier
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cp dT Q(kJ/jam)
Air 3292,9309 18 182,9406 5990,2445 1095858,9438
Asam Sulfat 279,8911 98 2,8560 11195,5200 31974,7641
22
Xylosa 33,5110 150 0,2234 25556,1600 5709,4146
Glukosa 754,2341 180 4,1902 34177,9200 143211,9659
Total 1276755,0884
6. Reaktor Pirolisis
Alur 24
773,15
Alur 25
Merupakan alur panas keluar dari reaktor pirolisis
Tabel LB.20 Perhitungan Panas Keluar pada Reaktor Pirolisis
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cp dT Q(kJ/jam)
Fenol 2112,3120 94 22,4714 93297,3252
1995571,8427
o- cresol 58,9656 108 0,5460 285747,3444
46188,2524
m- cresol 732,9648 108 6,7867 35477,8296
493564,3203
p- cresol 173,1648 108 1,6034 174457,6608
126862,0510
Cathecol 150,7728 110 1,3707 568540,2158
99517,3541
Syringol 102,2568 154 0,6640 635713,9643
58565,0513
Pyrocathecol 161,2224 110 1,4657 1046190,0835
25 106414,5965
Guaiakol 182,8680 124 1,4747 1091082,3535
107513,9784
Phenol 2-6 dimethoxy 242,5800 154 1,5752 994718,7658
138931,6910
Eugenol 101,5104 164 0,6190 1133743,7133
701748,6453
Octane 93,3000 114 0,8184 120891,0899
128751,5738
Acetic acid 1261,4160 60 21,0236 58835,5046
1520323,6271
1,2 benzanadiol 259,0008 110 2,3546 493609,6654
170953,0786
benzaldehyde 89,5680 106 0,8450 994718,7658
74527,0725
7. Kondensor 1
Alur 26
Merupakan alur panas masuk dari kondensor1
Tabel LB.21 Perhitungan Panas Masuk pada Kondensor 1
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cp dT Q(kJ/jam)
Fenol 2112,3120 94 22,4714 64807,7565 1456321,2948
26
o- cresol 58,9656 108 0,5460 68502,2158 37400,6875
Alur 28
Merupakan alur panas keluar dari kondensor1
Tabel LB.22 Perhitungan Panas Keluar pada Kondensor 1
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cpl dT + Q(kJ/jam)
Hvl + Cpv
dT
Fenol 2112,3120 94 22,4714 133617,1420 3002564,8139
28 o- cresol 58,9656 108 0,5460 155136,4789 84701,0700
m- cresol 732,9648 108 6,7867 109555,9926 743524,8725
8. Cooler III
Alur 30
Panas masuk alur 30 = 16728281,8716 kg/jam
Alur 31
Merupakan alur panas keluar dari cooler III
Tabel LB.24 Perhitungan Panas Keluar pada Cooler III
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cpl dT + Q(kJ/jam)
Hvl + Cpv
dT
31 fenol 2112,3120 94 22,4714 56510,6386 1269873,4047
9. Heater
Alur 48
Tabel LB.26 Perhitungan Panas Masuk pada Heater
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cp dT Q(kJ/jam)
Fenol 1170,2946 94 12,4499 3732,2720 46466,5733
o- cresol 1,1708 108 0,0108 4623,7623 50,1268
m- cresol 85,3730 108 0,7905 5865,3097 4636,4748
p- cresol 9,9309 108 0,0920 9431,2189 867,2274
Cathecol 7,5367 110 0,0685 7775,6283 532,7510
48
Syringol 3,4764 154 0,0226 5553,0081 125,3550
Guaiakol 11,0548 124 0,0892 9291,6209 828,3656
Phenol 2-6 dimethoxy 19,3479 154 0,1256 5553,0081 697,6554
Eugenol 3,4511 164 0,0210 11934,1444 251,1308
Methanol 48198,1325 32 1506,1916 5132,2715 7730184,4114
Total 7784640,0715
10. Distilasi I
Ditinjau dari titik didihnya :
Komponen Td C
Fenol 132
o- cresol 191,5
m- cresol 202,9
p- cresol 201,9
Cathecoln 245,5
Syringol 261
Guaiakol 215
Fenol 2,6 dimetoxy 261
Eugenol 253,2
Methanol 64,7
Alur 49
Panas keluar T = 352,15 K (91,47 oC) dan tekanan 1 atm
Tabel LB.32 Panas Keluar Kondensor 2
Alur Komponen Massa (kg) BM (kg/kmol) N (kmol) Cpl dT + Q(kJ/jam)
Hvl + Cpv
dT
49 fenol 11,7029 94,0000 0,1245 8334,4077 5136,2635
11. Distilasi II
Ditinjau dari titik didihnya :
Komponen Td C
Fenol 132
o- cresol 191,5
m- cresol 202,9
Sebagai Input kolom destilasi II adalah hasil atas dari kolom destilasi I,
100% methanol akan terpisahkan sebagai hasil atas,
99% fenol akan terpisahkan sebagai hasil bawah
Seluruh o-cresol, m-cresol, dan p-cresol akan terpisah sebagai hasil bawah,
11.1 Kondensor 3
Untuk bucket elevator kapasitas <52 ton/jam, (Tabel 21-8, Perry, 1999)
Spesifikasi :
- Tinggi elevator = 15 ft = 4,57 m
- Ukuran bucket = (14 7 4) ft
- Jarak bucket = 18 in = 0,457 m
- Kecepatan bucket = 298 ft/mnt = 90,8304 m/mnt = 1,514 m/s
- Kecepatan putaran = 43 rpm
- Lebar belt = 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
Jumlah : 2 unit
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Tekanan operasi P = 1 atm (101,325 kPa)
Jarak angkut L = 10 m
Laju alir bahan F = 30000 kg/jam (per unit conveyor) = 9,33 kg/s
Densitas bahan = 1219,94 kg/m3 (Riegels, 2007)
dari Tabel 12.2, Walas, 1988, Wi untuk padatan TKKS adalah 13,81
Fluida panas
Laju alir bahan masuk = 91.800 kg/jam = 202.385,4141 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 100 C = 212 F
Temperatur akhir (T2) = 80 C = 176 F
Fluida dingin
Laju alir cairan masuk = 76.603,92707 kg/jam = 168.883,6330 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 28 C = 82,4 F
Temperatur akhir (t2) = 90 C = 194 F
Panas yang diserap (Q) = 4.799.236,0310 kJ/jam = 4.548.780,1935 Btu/jam
t 2 t1 75,6
LMTD 45,8555 F
t 2 93,6
ln ln
t1 18
T1 T2 36
R 0,3226
t 2 t1 111,6
t 2 t1 111,6
S 0,8611
T1 t1 212 194
jam ft 2 o F
Luas permukaan luar (a) = 0,2618 ft2/ft (Tabel 10, Kern,1965)
2
A 661,3215 ft
Jumlah tube, N t 210,5047 buah
La "
12ft 0,2618ft 2 /ft
202.385,4141 lbm
Gt 430.263,9684
0,4704 jam ft 2
(8) Bilangan Reynold
Pada Tc = 194 F
= 0,3000 cP = 0,7257 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern, 1965)
Dari Tabel 10, Kern, 1965, untuk 1 in OD, 18 BWG, diperoleh
ID = 0,902 in = 0,0752 ft
ID G t
Re t (Pers. (7.3), Kern, 1965)
0,0752 430.263,9684
Re t 44.564,1055
0,7257
hi
198,2832
t
h
io = 178,8515
t
(12) Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1
h
hio io t
t
Ds C' B 2
as ft (Pers. (7.1), Kern, 1965)
144 PT
Ds = Diameter dalam shell = 23,25 in
B = Baffle spacing = 4,65 in
PT = Tube pitch = 1,25 in
C = Clearance = PT OD
= 1,25 1 = 0,25 in
23,25 0,25 5
as 0,1502 ft 2
144 1,25
(4) Kecepatan massa
w
Gs (Pers. (7.2), Kern, 1965)
as
0,06 240.244,3381
Re s 17.525,5507
0,8225
(6) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, 1965, diperoleh jH = 35
ho 0,3810
35 0,9904 220,1144
s 0,06
(9) Karena viskositas rendah, maka diambil s = 1
h
h o o s
s
ho = 220,1144 1 = 220,1144
(10) Clean Overall coefficient, UC
h h o 178,8515 220,1144
Uc io (Pers.(6.38), Kern, 1965)
h h o 178,8515 220,1144
io
Pressure drop
Fluida panas : bahan, tube
(1) Untuk Ret = 44.564,1055
f = 0,0015 ft2/in2 (Gbr. 26, Kern, 1965)
s = 0,98 (Gbr. 6, Kern, 1965)
t = 1
2
f Gt L n
(2) Pt (Pers. (7.53), Kern, 1965)
5,22 1010 ID s t
Pt
0,0015430.263,96842 (12)2
5,22 1010 0,07520,981
1,7372psi
2
V
(3) Dari grafik 27, hal:837, Kern, 1965, diperoleh = 0,0005
2g'
4n V 2
Pr .
s 2g'
(4).(2)
.0,0005
0,98
0,0041 psi
PT = Pt + Pr
= 1,7372 psi + 0,0041 psi
= 1,7373 psi
Pt yang diperbolehkan = 10 psi
f G s D s N 1
2
(3) Ps (Pers. (7.44), Kern, 1965)
5,22 1010 D e s s
Ps
0,0019240.244,3381 1,937530,9677
2
1. Filtrat
Bahan Laju alir (kg/jam) (kg/m3) Volume (m3/jam)
Air 45618,47 995,68 45,8164
Asam sulfat 75,24 1840 0,04091
Xilosa 12994,06 1525 8,5207
Jumlah 58687,77 54,3780
Laju alir filtrat = 58687,77 kg/jam
Volume filtrat = 54,37798 m3
m , kg/jam
Densitas filtrat = = = 1079,256076 kg/m3
v 54,37789 m3 /jam
2. Cake
Bahan Laju alir (kg/jam) (kg/m3) Volume (m3/jam)
Selulosa 18228 1500 12,1520
Hemiselulosa 1337,4 1110 1,2049
Lignin 7464 1060 7,0415
Abu 2994 600 4,990
Air 2400,9725 995,68 2,4114
Asam Sulfat 3,96 1840 0,0022
Xilosa 683,8977 1525 0,4485
Jumlah 33112,23 28,2504
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dari filter press sebelumnya diperoleh A =
6,8008 m2, maka:
Jumlah plate (n) = 6,8008m2/ 1 m2/buah = 6,8008 buah = 7 buah
Jumlah frame = jumlah plate = 7 buah
Perhitungan:
a. Volume bahan
kg
70362,6796 x 1 jam
jam
Vl =
977,974 kg/m3
= 71,9474 m3
Faktor kelonggaran 20%
Volume tiap tangki, Vt = (1 + 0,2) x 71,9474 m3
= 86,3369 m3
b. Diameter dan tinggi shell
- Volume shell tangki (Vs)
1
Vs = Di 2 hs
4
dimana:
ts = tebal shell (m)
P = tekanan desain (kPa)
R = jari-jari dalam tangki (m)
S = allowable stress (kPa)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (m/tahun)
n = umur alat (tahun)
di mana:
th = tebal head (m)
P = tekanan desain (kPa)
S = allowable stress (kPa)
E = efisiensi pengelasan
C = corrosion allowance (m/tahun)
D = diameter tanki
n = umur alat (tahun)
PD
th = + n.C
2SE 0,2P
(215,4 kPa)(3,2627 m)
= + (10 0,000508)
2 (94,458,2120 kPa)(0,85) - 0,2 (215,4 kPa)
= 0,0121 m = 0,4767 in
Tebal head standar yang digunakan = 1/2 in (Brownell & Young, 1959)
C=1
V Solid 64,3469 m3
Qs =
V total
= 71,9474 m3
= 0,8944
Bilangan Reynold,
N(Da)2 977,974(0,1)(1,0876)2
NRe =
c
= 0,0030
= 38987,8785
m 20619,7
Densitas campuran = = =1019,9364 kg/m3
v 20,2166
Dari perhitungan neraca panas diperoleh :
Beban panas = 408700,3956 kJ/jam
Dari tabel 1222 (Perry, 1999) untuk kondisi operasi di atas diperoleh:
Diameter rotary dryer = 0,965 m
Panjang rotary dryer = 4,572 m
Putaran rotary dryer = 6 rpm
Daya motor = 2,2 hp
Tube steam OD = 114 mm
Jumlah tube steam = 14
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 30C (303,15 K)
Tekanan operasi : P = 1 atm (101,325 kPa)
Kebutuhan perancangan : t = 7 hari
Laju alir massa : F = 6000 kg/jam
Densitas TKKS : w = 1219,936 kg/m3 (Riegels, 2007)
3
Laju alir Volume TKKS : Q = 49,18289 m /jam
= 8262,726 m3/minggu
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 30C (303,15 K)
Tekanan operasi : P = 1 atm (101,325 kPa)
Kebutuhan perancangan : t = 1 hari
Laju alir massa : F = 66138 lb
Densitas TKKS : w = 76,1518 lb/ft3 (Riegels, 2007)
1. Menghitung sudut luar kerucut dasar bin ()
= r + 5o
r = angle of repose (slide angle)
= 36o
(Sumber : Tabel Slide Angle untuk beberapa material)
Maka sudut luar kerucut dasar bin:
= 41o
2. Trial jari-jari dalam bin ( R ) dan menghitung dimensi lainnya,
R ditrial sampai diperoleh volume bin (V) ~ volume katalis yang disimpan (Vw)
Setelah beberapa trial, diperoleh :
R = 4,96876 ft = 1,5145 m
Hc = R tan
= 4,319 ft
= 1,317 m
Kondisi penyimpanan:
di mana:
ts = tebal shell (m)
P = tekanan desain (kPa)
R = jari-jari dalam tangki (m)
S = allowable stress (kPa)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (m/tahun)
n = umur alat (tahun)
di mana:
th = tebal shell (m)
P = tekanan desain (kPa)
S = allowable stress (kPa)
E = efisiensi pengelasan
C = corrosion allowance (m/tahun)
n = umur alat (tahun)
PD
th = + n,C
2SE 0,2P
(302,131 kPa)(3,374 m)
= + (10 0,000508)
2 (94,458,2120 kPa)(0,85) - 0,2 (302,131 kPa)
= 0,0135 m = 0,5316 in
Tebal head standar yang digunakan = 3/4 in (Brownell & Young, 1959)
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas metanol = 781,966 kg/m3 (Othmer, 1968)
Laju alir massa metanol = 16066,0442 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 2 hari
Faktor kelonggaran = 20 %
Data perhitungan
Laju alir F = 79,2 kg/jam = 0,0485 lbm/sec
Densitas = 1840 kg/m3 = 114,8681 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 26,7 cP = 0,0179 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Instalasi pipa:
Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft
1 buah gate valve fully open ; L/D = 7,5 (Appendix C2a, Foust, 1980)
L3 = 3 30 0,0518 = 4,6650 ft
1 buah sharp edge entrance ; K = 0,5; L/D = 22 (Appendix C2c dan C2d, Foust, 1980)
L4 = 0,5 22 0,0518 = 0,5702 ft
1 buah sharp edge exit K =1,0; L/D = 55 (Appendix C2c dan C2d, Foust, 1980)
L5 = 1,0 55 0,0518 = 2,8508 ft
Panjang pipa total (L) = 50 + 0,3888 + 4,6650 + 0,5702 + 2,8508 = 58,4748 ft
Faktor gesekan,
f v2 L 0,2409 0,2001 2 58,4748
F= = = 0,1691 ft,lbf/lbm
2 gC D 2 (32,174) 0,058
Tinggi pemompaan, z = 33,1487 ft
v2
, = 0
2 gc
P
, = 0
g v2 P
= z + + + F
gc 2 gc
= 33,1487 + 0 + 0 + 0,1691
= 33,178 ft,lbf/lbm
Data perhitungan
Laju alir F = 5824,5961 kg/jam = 3,5670 lbm/sec
Densitas = 1840 kg/m3 = 114,8681 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 26,7 cP = 0,0179 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tenaga pompa 0,2710 hp. Maka dipilih pompa
hp.
Data perhitungan
Laju alir campuran F = 91800 kg/jam = 56,2182 lbm/sec
Densitas campuran = 1110,9987 kg/m3 = 69,3578 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas campuran = 13,3930 cP = 0,0090 lbm/ft s (Michael, 2007)
Data perhitungan
Laju alir campuran F = 33112,2300 kg/jam = 20,2279 lbm/sec
Densitas campuran = 1172,0988 kg/m3 = 73,1721 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas campuran = 13,3930 cP = 0,0090 lbm/ft s (Michael, 2007)
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tenaga pompa 1,6219 hp. Maka dipilih daya
pompa standar 2 hp.
Data perhitungan
Laju alir campuran F = 194930,0388 kg/jam = 119,3748 lbm/sec
Densitas campuran = 1253,6783 kg/m3 = 78,2650 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tenaga pompa 1,0173 hp . Maka dipilih daya
pompa standar 1 1/4 hp.
Data perhitungan
Laju alir campuran F = 20619,3930 kg/jam = 12,6275 lbm/sec
Densitas campuran = 1020,5253 kg/m3 = 63,7097 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas campuran = 13,3930 cP = 0,0090 lbm/ft s (Michael, 2007)
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh tenaga pompa 0,0971 hp. Maka dipilih daya
pompa standar 1/4 hp.
Kondisi operasi :
Suhu : 30 C
Tekanan : 1 atm
Data desain :
Aliran massa gas (mg) = 10570,51 kg/jam
Langkah-langkah perhitungan:
1. Menghitung laju alir volumetric per detik aliran masuk Cyclone (Q)
Q = 41612,813 m3/jam
= 11,5591 m3/s
2. Mencari nilai dpc dengan menggunakan nilai efisiensi pemisahan char yang
diinginkan dengan menggunakan rumus:
d pc
2
1 char
d p , char char
= (1-0,98)/0,98
= 0,0204
3. Menentukan dimensi cyclone dengan trial & error sehingga didapatkan efisiensinya
98 %,
Diketahui dari perhitungan diatas : dpc = 28,5657 m,
Cyclone yang digunakan adalah standar Lapple,
Dimensi cyclone yang di trial adalah lebar inlet cyclone (W) kemudian
disubstitusikan ke rumus dibawah ini sehingga nilai dpc nya 28,5657 m,
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan heat exchanger sebelumnya, maka
diperoleh :
Rd = 0,0239 (Rd yang diizinkan 0,003)
PT = 0,530 psi (PT yang diperbolehkan = 10 psi)
Ps = 0,4413 psi (Ps yang diperbolehkan = 10 psi)
5.58 Knock Out Drum (KOD-201)
Fungsi : Memisahkan fase liquid dan fase gas
Desain : Berupa bejana (tangki) vertikal dengan tutup dan alas
berbentuk segmen elips (torispherical head)
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 285 (A)
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Tekanan (P) = 101,3 kPa
Temperatur (T) = 303,15 K
Laju alir massa (F) = 10478,7936 kg/jam
Langkah-langkah perhitungan:
1. Perhitungan maksimum kecepatan gas yang diijinkan (vv)
Desain Knockout drum menggunakan mist eliminator
1
V 2
vv k v L
V
kv = 0,2 ft/s (0,061m/s) tanpa mist eliminator
kv = 0,35 ft/s (0,107m/s) dengan mist eliminator
1
1073,1045 0,394 2
vv 0,35
0,394
vv = 18,2619 ft/s
2. Perhitungan cross sectional area (A) serta panjang (L) dan diameter (D)
14,2854
A D
2
; D2 A = 2 = 4,2648 ft
4
= 1,2999 m
L 2; L = 2D = 2 9,78629 = 8,52965 ft
D
= 2,5998 m
Dimana:
H/D =
tH = HD + tc
1,104 P 1,10442,256
H = =
2 H S 0,2 P 2 0,8 19300,75 0,242,256
= 0,001511
tH = 0,00151157 + 0,125 = 0,211398 inch
= 5,3652 mm
H = 57 = 14,2945 inch
= 363,08 mm
Perhitungan:
a. Volume tangki
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan tangki pencampur sebelumnya, maka
diperoleh :
Dt = 2,7667 m = 108,9264 in
Tinggi silinder (Hs) = 4,11501 m = 163,3897 in
Tinggi head (He) = 0,6917 m
Tinggi total tangki (Ht) = 4,11501 + 0,6917 = 4,8418 m
Data perhitungan
P = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 17584,8275 kg/jam = 10,7750 lbm/sec
Densitas = 781,966 kg/m3 = 48,8168 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 0,59 cP = 0,0004 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan pompa sebelumnya, maka diperoleh
daya pompa 0,4315 hp. Maka dipilih daya pompa standar 1/2 hp.
Perancangan:
Beban panas, Q = 14723675,5 kJ/jam
= 13954767,8 Btu/jam
Effisiensi panas overall diperkirakan 75%
Q
Qt =
75 %
13954767,8 Btu/jam
Qt =
75 %
Qt = 18606357,08 Btu/jam
Dipakai jumlah tube, (Nt) 147 tube dengan Single Row Arrangement
Luas permukaan ekivalen cold plane, ACp per tube :
M = jarak antar pusat tube
= 10 in
= 0,833 ft
Acp/tube = M L
= 0,833 ft 100 ft
= 83,33 ft2
Permukaan refractory :
End walls = 2 6,5 3 = 39 ft2
Side walls = 3 13 = 39 ft2
Bridge walls = 0,625 15 = 19,5 ft2
Floor dan arch = 10 3,795 15 = 169 ft2
+
T = 266,5 ft2
Luas efektif permukaan refractory, Ar :
Ar = T - ACp
= (266,5 114,815) ft2
= 151,685 ft2
ratio, ACp / Ar = 114,815 / 266,5
= 1,32
Mean been length, L = 25 : 16 : 10
= 2,5 : 1,6 : 1
Sehingga :
23
L = volume
3
= 2/3 3 25 16 10
= 10,5827 ft
Kesimpulan rancangan :
Jumlah tube yang direncanakan : 147
Umpan
ZB
ZT ZA2
ZA1
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 C
Tekanan = 1 atm
Lapisan bawah (A) = Terdiri dari fenol, turunan fenol
Lapisan atas (B) = Terdiri dari fenol, turunan fenol dan metanol
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas gas = 1,251 kg/m3 (Perry, 1999)
Laju alir massa gas = 1,575 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Kondisi penyimpanan
Temperatur : T = 500C (773,15 K)
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas gas = 0,9172 kg/m3 (Perry, 1999)
Laju alir massa gas = 4615,43 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas campuran liquid = 1068,6460 kg/m3 (Perry, 1999)
Laju alir massa campuran liquid = 2933,4172 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor kelonggaran = 20 %
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan cooler sebelumnya, maka diperoleh :
Rd = 0,0031 (Rd yang diizinkan 0,003)
PT = 0,03375 psi (PT yang diperbolehkan = 10 psi)
Ps = 7,9325 psi(Ps yang diperbolehkan = 10 psi)
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan cooler sebelumnya, maka diperoleh :
Rd = 0,0038 (Rd yang diizinkan 0,003)
PT = 0,0045 psi (PT yang diperbolehkan = 10 psi)
Ps = 1,8591 psi(Ps yang diperbolehkan = 10 psi)
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan heat exchanger sebelumnya, maka
diperoleh :
Rd = 0,00301 (Rd yang diizinkan 0,003)
PT = 0,01707 psi (PT yang diperbolehkan = 10 psi)
Ps = 3,0827 psi (Ps yang diperbolehkan = 10 psi)
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan reboiler sebelumnya, maka diperoleh :
Rd = 0,00302 (Rd yang diizinkan 0,003)
PT = 0,01736 psi (PT yang diperbolehkan = 10 psi)
Ps = 8,6061 psi (Ps yang diperbolehkan = 10 psi)
Tabel LC.8 Spesifikasi Pompa
No Laju Alir OD ID (ft) Q (ft3/s) Daya Daya
(lbm/sec) (ft) (hp) Standart
(hp)
1
LC.62 0,8343 0,0875 0,0687 0,0020122 0,0285 /4
LC.63 23,644 0,2479 0,2058 0,05703 0,8001 1
1
LC.64 63,3298 0,3750 0,3505 0,1276 0,2359 /4
1
LC.65 6,6753 0,1583 0,1342 0,01367 0,0253 /4
LC.66 33,7214 0,2917 0,2557 0,00836 1,1774 1 1/4
1
LC.67 0,9318 0,1096 0,0874 0,0198 0,03259 /4
Data:
Dari perhitungan neraca massa dan neraca panas diperoleh:
XLW = 0,01043
XHW = 0,9895 D = 1182,6453 kmol/jam
XLD = 0,9896 W = 337,6165 kmol/jam
XHD = 0,0104 LD = 121,7458
XHF = 0,9910 LW = 32,0759
XLF = 0,0082
L ,av LD . LW 121,7459 32,0759 62,493 (Geankoplis, 2003)
log[( X LD D / X HD D)( X HW W / X LW W )]
Nm (Geankoplis, 2003)
log( L,av )
= 2,2019
Nm
Dari Fig 11.7-3, Geankoplis, 2003, hal:688 diperoleh = 0,75 maka:
N
Nm 2,2019
N= = 2,9359
0,75 0,75
Efisiensi kolom destilasi = 30 %
N X W X LW
2
log e 0,206 log HF (Geankoplis, 2003)
Ns X LF D X HD
Rancangan kolom
Direncanakan :
Tray spacing (t) = 0,4 m
Hole diameter (do) = 4,5 mm (Treybal, 1984)
Space between hole center (p) = 12 mm (Treybal, 1984)
Weir height (hw) = 5 cm
Pitch = triangular in
Data :
Suhu dan tekanan pada kolom distilasi T-301 adalah 398,23 K dan 2,4673 atm
Tabel LC.9 Komposisi bahan pada alur Vd destilasi 1 (T-301)
Alur Vd
Komponen %mol Mr %mol x Mr
(kmol/jam)
352,15
Laju alir volumetrik gas (Q) = 0,3285 x 22,4 x = 9,4964 m3/s
273,15
Tabel LC.10 Komposisi bahan pada alur Lb destilasi 1 (T-301)
Alur Lb L
Komponen (kg/jam) % massa (kg/m3) %massa x L
Fenol 11,7029 0,0011 1070 1,1488
O-Cresol 1,1591 0,001 104,5 0,1113
M-Cresol 84,5193 0,0078 105,5 8,1920
P-Cresol 9,8316 0,0009 1034,7 0,9333
Cathecol 7,5367 0,0007 1344 0,9293
Syringol 3,4764 0,003 1080 0,3444
Guaikol 11,0458 0,0010 1120 1,1359
Phenol 2-6 dimetoxy 19,3479 0,0018 1134 2,0128
Eugenol 3,4511 0,0003 1060 0,3356
Metanol 10478,1836 0,9860 7918 7807,5285
Total 10900,2634 1 7822,6718
0, 2
1
CF = log
(q/Q)( L / V ) 0 ,5
0,02
0, 2
1 0,04
= 0,0415 log 0,0272
0,0034 0,02
= 0,1489
0 ,5
V
VF = C F L
V
0, 5
7822,6718 1,1306
= 0,0175
1,1306
= 12,3854 m/s
2
Weff
1,25 1,25 1 20,07781,25
0,5 2
2 2
Weff
0,8118
W
2/3 2/3
q Weff
h 1 0,666
W W
2/3
0,0004
h 1 0,666 0,81882 / 3
0,9256
h 1 0,0033 m
perhitungan diulangi dengan memakai nilai h1 = 0,0033 m hingga nilai h1 konstan
pada nilai 0,0037 m.
uo2 v
h d 51,0 2
Co L
85,9798 2 1,1306
h d 51,0
7822,6718
2
0,66
Hydraulic head
Q 9,4964
Va = 10,9665 m/s
A a 0,8659
T W 1,1570 0,9256
z = 1,0413 m
2 2
q
h L 0,0061 0,725 h w 0,238 h w Va V 1,225
0 ,5
0,0004
h L 0,0061 0,725 (0,0037) 0,238 (0,0037)(10,9655)(1,11306)0,5 1,225
1,0413
h L 0,00010 m
Residual pressure drop
6 gc
hR
Ldog
6 (0,04) (1)
hR = 0,0007 m
7822,6718 (0,0045)(9,8)
Total gas pressure drop
hG = hd + hL + hR
hG = 8,6 E-08 + 0,0010 + 0,0007
hG = 0,0017 m
Pressure loss at liquid entrance
Ada = 0,025 W = 0,025(0,9256) = 0,0231 m2
2
3 q
h2
2g A da
2
3 0,0004
h2 = 4,28 E-05 m
2g 0,0231
Backup in downspout
h3 = hG + h2
h3 = 0,0017 + 4,28 E-05
Tinggi tutup =
1
1,1570 = 0,2893 m
4
Tinggi total = 4 + 2(0,2893) = 4,5785 m
Tekanan operasi= 1 atm = 101,3 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.217,955 kPa (Brownell,1959)
Tekanan uap pada bagian dalam kolom destilasi:
Basis perhitungan = 1 jam operasi
Laju volumetrik gas = 9,4964 m3/s
Densitas gas (v) = 1,1306 kg/m3
Massa gas pada kolom destilasi = 9,4964 m 3 /s 1,1306 kg / m 3 3600 s
= 38.650,8986 kg
F m g
P
A A
38.650,8986 kg 9,8 m/s 2
0,8659 m 2
437.414,2026 N/m 2 437,4142 kPa
Maka Pdesign = (1 + 0,05) x (101,3 kPa + 437,4142 kPa) = 565,6499 kPa
Data:
Dari perhitungan neraca massa dan neraca panas diperoleh:
XLW = 0,0001
XHW = 0,9999 D = 1159,0931 kmol/jam
XLD = 0,9998 W = 23,9054 kmol/jam
XHD = 0,00001 LD = 120,3501
XHF = 0,9896 LW = 29,498
XLF = 0,0104
log(59,5862)
= 5,8444
Nm
Dari Fig 11.7-3, Geankoplis, 2003, hal:688 diperoleh = 0,75 maka:
N
Nm 5,8444
N= = 9,740
0,75 0,75
N X W X LW
2
log e 0,206 log HF (Geankoplis, 2003)
Ns X LF D X HD
Ne
7,6275
Ns
Ne = 7,6275 Ns
N = Ne + Ns
10 = 7,6275 Ns + Ns
Ns = 1,0431 1
Ne = 10 1 = 9
Jadi, umpan masuk pada piring ke dua dari bawah.
Rancangan kolom
Data :
Suhu dan tekanan pada kolom distilasi T-302 adalah 337,65 K dan 1 atm
Tabel LC.11 Komposisi bahan pada alur Vd destilasi 1 (T-302)
Alur Vd
Komponen % mol Mr % mol x Mr
(kmol/jam)
Fenol 0,1232 0,0001 94 0,0099
Metanol 1158,97 0,9999 32 31,9966
Total 1159,093 1 32,0066
1159,093
Laju alir massa gas (G`) = = 0,3220 kmol/s
3600
P BM av (1 atm) (32,0066 kg/kmol)
v = 3
= 1,1560 kg/m3
RT (0,082 m atm/kmol K)(337,65K)
337,65
Laju alir volumetrik gas (Q) = 0,3220 x 22,4 x = 8,9240 m3/s
273,15
0, 2
1
CF = log
(q/Q)( L / V ) 0, 5
0,02
0, 2
1 0,04
= 0,0415 log 0,0272
0,0008 0,02
= 0,1778
0 ,5
V
VF = C F L
V
0 ,5
2755,5364 1,1560
= 0,1778
1,1560
= 8,6793 m/s
2
Weff
1,25 1,25 1 20,06741,25
0,5 2
2 2
Weff
0,8478
W
2/3 2/3
q Weff
h 1 0,666
W W
2/3
0,0002
h 1 0,666 0,84782 / 3
1,0677
h 1 0,0016 m
perhitungan diulangi dengan memakai nilai h1 = 0,0016 m hingga nilai h1 konstan
pada nilai 0,0018 m.
uo2 v
h d 51,0 2
Co L
59,6844 2 1,1560
h d 51,0
2755,5364
2
0,66
h d 124,97 mm 0,12 m
Hydraulic head
Q 8,9240
Va = 7,6126 m/s
A a 1,1723
T W 1,3346 1,0677
z = 1,2012 m
2 2
q
h L 0,0061 0,725 h w 0,238 h w Va V 1,225
0 ,5
0,0002
h L 0,0061 0,725 (0,0018) 0,238 (0,0018)(7,6126)(1,1560) 0,5 1,225
1,2012
h L 0,0040 m
Residual pressure drop
6 gc
hR
Ldog
6 (0,04) (1)
hR = 0,0020 m
2755,5364 (0,0045)(9,8)
Total gas pressure drop
hG = hd + hL + hR
hG = 0,12 + 0,0040 + 0,0020
hG = 0,1310 m
Pressure loss at liquid entrance
Ada = 0,025 W = 0,025(1,0677) = 0,0267 m2
Tinggi tutup =
1
1,3346 = 0,3337 m
4
Tinggi total = 4 + 2(0,3337) = 4,6673 m
Tekanan operasi= 1 atm = 101,3 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.217,955 kPa (Brownell,1959)
Tekanan uap pada bagian dalam kolom destilasi:
Basis perhitungan = 1 jam operasi
Laju volumetrik gas = 8,9240 m3/s
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 30C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Densitas = 1359,3755 kg/m3 (Perry, 1999)
Laju alir massa l = 1521,5169 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor kelonggaran = 20 %
Kondisi operasi :
Temperatur = 79 C
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa = 1362,3257 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Densitas = 7846,5788 kg/m3 (Perry, 1999)
Perhitungan:
c. Tutup tangki
Diameter tutup = diameter tangki = 0,3989 m
Ratio axis = L:D = 1: 4
Hh 1
Lh = D 0,3989 = 0,0997 m
D 4
Lt (panjang tangki) = Ls + 2 Lh
Ls (panjang shell) = 2 m 2(0,0997 m) = 1,8006 m
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal tutup
1/4 in.
Perhitungan:
a. Volume tangki
92.163,1510 kg/jam x 1 jam
Volume larutan, Vl = = 0,3637 m3
7917,2718 kg/m 3
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 0,3637 m3 = 0,4364 m3
Fraksi volum = 0,3637 / 0,4364 = 0,8333
c. Tutup tangki
Diameter tutup = diameter tangki = 1,3264 m
Ratio axis = L:D = 1: 4
Hh 1
Lh = D 1,3264 = 0,3316 m
D 4
Lt (panjang tangki) = Ls + 2 Lh
Ls (panjang shell) = 2 m 2(0,3316 m) = 1,83368 m
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal tutup 1/4 in.
LD.1 Screening
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : Bar screen
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Stainless steel
2m
20 mm
2m
20 mm
2 9,80,6 2,04
2 2 2 2
2 g Cd A 2
= 0,004017 m dari air = 4,0175 mm dari air
Data perhitungan
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 1230927,2308 kg/jam = 753,8178 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Instalasi pipa:
Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft
1 buah gate valve fully open ; L/D = 7,5 (Coulson, 1980)
L3 = 3 30 1,1928 = 107,3550 ft
1 buah sharp edge entrance ; K= 0,5; L/D = 22 (Appendix C2c dan C2d, Foust, 1980)
L4 = 0,5 22 1,1928 = 13,1212 ft
1 buah sharp edge exit K= 1,0; L/D = 55 (Appendix C2c dan C2d, Foust, 1980)
L5 = 1,0 55 1,1928 = 65,6058 ft
T B-601
L1
P1
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Densitas air () = 995,50 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F) = 410309,077 kg/jam
Lama penampungan = 24 jam
Faktor keamanan (fk) = 20%
Sehingga:
Jumlah air masuk (W) = 24 jam 410309,077 kg/jam = 9847417,847 kg
Volume bak =
1 fk W =
1 0,29847417,847
995,50
= 11870,318 m3
Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang
Panjang bak (P) = 3 tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak :
Volume (V) = PLT
= (3T) (2T) (T)
V = 6 T2
T = (V/6)1/3
= (11870,318 /6)1/3
T = 12,5537 m
Sehingga, dari ukuran tinggi bak (T) didapat dimensi lainnya sebagai berikut:
P = 3T
= 3 12,5537
P = 37,661 m
L = 2T
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 1230927,2308 kg/jam = 753,8178 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Berdasarkan cara perhitungan pompa sebelumnya, diperoleh tenaga pompa 2,826 hp.
Maka dipilih daya pompa standar 3 hp.
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1,01325 bar = 1,01325 kPa
Al2(SO4)3 yang digunakan = 19,719 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat)
Laju massa Al2(SO4)3 (F) = 24,273 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30 () = 1363 kg/m3 = 85,090216 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas Al2(SO4)3 30 () = 6,72 10-4 lbm/ft s = 1 cP (Othmer, 1968)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
D 2 H c
Vs = ............................................................................... (Perry, 1999)
12
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
D 3
Vc = ................................................................................(Perry, 1999)
24
3D 3 D 3 5D 3
V = Vs + Vc = + =
8 24 12
51,288 m3 = 1,308997 D3
D = 3,396 m = 11,143 ft
Hs = (3/2) D = 5,095 m = 16,715 ft
Da
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 24,2729 kg/jam = 0,0149 lbm/sec
Densitas = 1363 kg/m3 = 85,0898 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 0,0007 cP = 4,52 E-07 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Maka tebal shell standar yang digunakan = 3/10 in (Brownell & Young, 1959)
e, Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 2,791 m = 0,930 m
E/Da = 1 ; E = 0,930 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,930 m = 0,233 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,930 m = 0,186 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 2,791 m = 0,233 m
dimana:
Dt = diameter tangki
Da = Diameter impeller
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 13,1074 kg/jam = 0,0080 lbm/sec
Densitas = 1327 kg/m3 = 82,8423lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 0,0007 cP = 2,48 E-07 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Laju alir volumetrik :
F 0,0080 lb m /sec
Laju alir volumetrik, Q 0,0001 ft3/s
82,8423 lb m / ft 3
LD.9 Clarifier
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk
karena penambahan alum dan soda abu
Jenis : External Solid Recirculation Clarifier
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B
Data :
Laju massa air (F1) = 1230927,231 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 24,273 kg/jam
Laju massa Na2CO3 (F3) = 13,107 kg/jam
Laju massa total, m = 1230964,611 kg/jam = 341,935 kg/s
Densitas Al2(SO4)3 = 2710 kg/m3 (Perry, 1999)
3
Densitas Na2CO3 = 2533 kg/m (Perry, 1999)
3
Densitas air = 995,5 kg/m (Geankoplis, 2003)
Reaksi koagulasi :
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Hs
3D 3
V = Vs + Vc =
8
1483,807 m3 = 1,178097 D3
D = 10,799 m = 35,431 ft
Hs = (4/3) D = 14,399 m = 47,241 ft
b. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 10,799 m
10,799 m
Tinggi tutup = = 5,400 m =17,715 ft
2
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 1230927,2308 kg/jam = 753,8178 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Berdasarkan cara perhitungan pompa sebelumnya, diperoleh tenaga pompa 2,826 hp.
Maka dipilih daya pompa standar 3 hp.
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Laju massa air (F) = 1230927,231 kg/jam
Densitas air () = 995,50 kg/m3 = 62,147 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
b. Diameter tangki
Volume silinder tangki (Vs)
Hs
D2
Vs = ........................................................................ (Brownell, 1959)
4
Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 4 : 3
D3
Vs =
3
Volume ellipsoidal (Ve)
5D3
V = Vs + 2Ve =
12
370,9474 m3 = 1,309 D3
1
12V 3
D = = 6,568 m = 258,597 in
5
Hs = (4/3) D = 8,758 m = 344,796 in
6,568 m
Tinggi tutup = = 1,642 m
4
d. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 9,032 = 88,1105 kPa
Tekanan operasi : Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 88,1105 kPa = 189,436 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (189,436 kPa) = 227,3226 kPa
Berdasarkan cara perhitungan pompa sebelumnya, diperoleh tenaga pompa 2,826 hp.
Maka dipilih daya pompa standar 3 hp.
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Laju massa air (F) = 604629,611 kg/jam
Densitas air () = 995,5 kg/m3 = 62,1470 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan perancangan = 3 jam
Kondisi operasi :
Berdasarkan cara perhitungan yang sama dengan tangki pelarutan sebelumnya, maka
diperoleh :
a. Volume tangki = 8,897 m3
Volume tangki, VT = 10,676 m3
Maka tebal shell standar yang digunakan = 1/5 in (Brownell & Young, 1959)
e. Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 2,013 m = 0,671 m
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 0,636 kg/jam = 0,0004 lbm/sec
Densitas = 1327 kg/m3 = 82,8423lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 0,0007 cP = 4,7E-07 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Laju alir volumetrik :
F 0,0004 lbm /sec
Laju alir volumetrik, Q 6,06 E-06 ft3/s
82,8423 lbm / ft 3
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Laju massa air (F) = 29060,173 kg/jam
Densitas air () = 995,5 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Laju massa air (F) = 29060,173 kg/jam
Densitas air () = 995,5 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
D 2 H c
Vs = ............................................................................................ (Perry, 1999)
12
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
D 3
Vc = ..............................................................................................(Perry, 1999)
24
Volume tangki (V)
3D 3 D 3 5D3
V = Vs + Vc = + =
8 24 12
14,900 m3 = 1,308997 D3
D = 2,249 m = 7,380 ft
Hs = (3/2) D = 3,374 m = 11,070 ft
3. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter tangki (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 2,249 m = 88,562 inch
2,249 m
Tinggi tutup = = 1,125 m = 44,281 inch
2
Da
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 0,7173 kg/jam = 0,0004 lbm/sec
Densitas = 1039,76 kg/m3 = 64,9104 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 0,6399 cP = 0,0004 lbm/ft s (Othmer, 1968)
Laju alir volumetrik :
F 0,0004 lbm /sec
Laju alir volumetrik, Q 6,77 E-06 ft3/s
64,9104 lbm / ft 3
Desain pompa : Asumsi aliran laminar
Di,opt = 3 (Q)0,36 ()0,18 (Walas,1988)
= 3 (6,77 E-06)0,36 (64,9104)0,18
= 0,0876 in
D 2 H c
Vs = ............................................................................................ (Perry, 1999)
12
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2
D 3
Vc = ..............................................................................................(Perry, 1999)
24
Volume tangki (V)
3D 3 D 3 5D3
V = Vs + Vc = + =
8 24 12
0,009 m3 = 1,308997 D3
D = 0,192 m = 0,630 ft
Hs = (3/2) D = 0,288 m = 0,945 ft
7. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter tangki (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 0,192 m = 7,564 inch
Da
Kondisi operasi :
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
Laju massa air (F) = 531,029 kg/jam
Densitas air () = 995,5 kg/m3 (Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 24 jam
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (130,029 kPa) = 156,035 kPa
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 531,0293 kg/jam = 0,3252 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Laju alir volumetrik :
F 0,3252 lbm /sec
Laju alir volumetrik, Q 0,0052 ft3/s
62,1474 lbm / ft 3
LD.25 Deaerator
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air
Bentuk : Vacuum Deaerator berbentuk vertical vessel dengan tutup
elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
D 2 H c
Vs = ............................................................................................ (Perry, 1999)
12
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:1
D 3
Vc = ..............................................................................................(Perry, 1999)
12
Volume tangki (V)
3D 3 D 3 11D3
V = Vs + 2Vc = + =
4 12 12
1
12V 3
D =
11
D = 4,005 m = 13,141 ft
Hs = (3/1) D = 12,016 m = 39,423 ft
3. Diameter dan tinggi kerucut
Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter tangki (Hh : D) = 1: 2
Diameter tutup = diameter tangki = 4,005 m = 157,693 inch
Tinggi tutup = Diameter tutup = 4,005 m = 157,693 inch
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 149512,5586 kg/jam = 96,5612 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Laju alir volumetrik :
F 96,5612 lbm /sec
Laju alir volumetrik, Q 1,473 ft3/s
62,1474 lbm / ft 3
Desain pompa : Asumsi aliran turbulen
Di,opt = 3,9 (Q)0,45 ()0,13 (Walas,1988)
= 3 (1,473)0,36 (62,1474)0,13
= 7,9422 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis (2003), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal : 8 in
Schedule number : 40
Diameter Dalam (ID) : 1,9810 in = 0,6651 ft
Diameter Luar (OD) : 8,625 in = 0,7188 ft
Inside sectional area : 3,6514 ft2
Berdasarkan cara perhitungan pompa sebelumnya, diperoleh tenaga pompa 4,1624 hp.
Maka dipilih daya pompa standar 4 1/4 hp
Kondisi operasi :
Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2) = 90C = 194 F
Suhu air keluar menara (TL1) = 28C = 82,4F
Suhu udara (TG1) = 28 C = 82,4 F
Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh suhu wet bulb, Tw = 75 F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,0125 kg uap air/kg udara kering
Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 1,75 gal/ft2menit
Densitas air (90C) = 965,34 kg/m3
Laju massa air pendingin = 664217 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin = 664217 / 965,34 = 688,065 m3/jam
Kapasitas air, Q = 688,065 m3/jam 264,17 gal/m3 / (60 menit/jam)
= 3029,44 gal/menit
Faktor keamanan : 20 %
Luas menara, A = 1,2 (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 (3029,44 gal/menit) / (1,75 gal/ft2 menit)
= 2077,33 ft2
(664217 kg/jam).(1 jam).(3,28 08 ft) 2
Laju alir air tiap satuan luas (L) =
(2077,33 ft 2 ).(3600 s).(1m 2 )
Tinggi menara :
Dari Persamaan 9.3-8 Geankoplis, 2003 :
Hy1 = (1,005 + 1,88 0,0125).103 (28 0) + 2,501 106 (0,0125)
Hy1 = 60060,5 J/kg
Dari Persamaan 10.5-2, Geankoplis, 1997 :
0,956 (Hy2 60060,5) = 0,701 (4,187.103).(90 28)
Hy2 = 276388,8 J/kg
600
300
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
T cair (oC)
Gambar LD.14B Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Hy 2
G dHy
Ketinggian menara, z =
M kG a
Hy1
Hy * Hy
(Geankoplis, 2003)
0.0180
0.0160
0.0140
0.0120
0.0100
1/(hy*-hy)
0.0080
0.0060
0.0040
0.0020
0.0000
0.0000 100.0000 200.0000 300.0000
hy
Hy 2
dHy = 0,62561
Luas daerah di bawah kurva dari pada Gambar LD.3 ;
Hy1
Hy * Hy
Diambil performance menara 90 %, maka dari Gambar 12-15 Perry, 1999, diperoleh
tenaga kipas 0,03 Hp/ft2,
Daya menara = 0,03 Hp/ft2 2077,33 ft2 = 62,3199 hp
Digunakan daya standar 62,4 hp
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 664217,0945 kg/jam = 406,7655 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Kondisi operasi :
PSuction = 1 atm (1,01325 bar)
Temperatur T = 30C (303,15 K)
Laju alir F = 96224,46 kg/jam = 58,9277 lbm/sec
Densitas = 995,5 kg/m3 = 62,1474 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)
Viskositas = 0,72 cP = 0,0005 lbm/ft s (Geankoplis, 2003)
Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan Fenol dari Tandan Kosong
Kelapa Sawit dengan Proses Pirolisis digunakan asumsi sebagai berikut :
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun
Kapasitas maksimum adalah 10.000 ton/tahun
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-equipment
delivered (Peters, 2004)
Harga alat disesuaikan dengan basis 12 Mei 2012, dimana nilai tukar dollar terhadap
rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.259,- (Bank Mandiri, 2012)
X I
m
r
n Xi Yi Xi Yi
n Xi 2 Xi 2 n Yi 2 Yi 2
(Montgomery, 1992)
1800,0
1600,0
1400,0
1200,0
1000,0
Index
800,0
600,0
0,0
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Year
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE.2, maka diperoleh harga koefisien
korelasi :
1600
1400
1200 R2 = 0,9971
1000
Index
800
600
Calculated Index
400
Linear (Calculated Index)
200
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Year
b
6 15386329 12033 7671,5 6812,1 64,8771429
6 24132199 12033 2 105
a
7671,5 24132199 12033 15386329 103604228 128832,526 7
6 24132199 12033 2 105
Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah harga faktor eksponsial (m) Marshall
dan Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters, 2004. Untuk alat
yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya diasumsikan sebesar 0,6 (Peters, 2004).
Gambar LE.3 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan (Peters et. al.., 2004)
Indeks harga tahun 2009 (Ix) adalah 1700,3. Maka estimasi harga tangki untuk (X2)
44,4946 m3 adalah:
0, 49
44,4946 1700,3
Cx = US$ 6.700
10 1104
Cx = US$ 21.440 (Rp9.259,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 198.510.465,-/unit
Gambar LE.4 Harga Peralatan untuk Kolom Distilasi. Harga Tidak Termasuk Trays,
Packing, atau Sambungan (Peters et. al., 2004)
Sedangkan dari Gambar LE.5 didapat harga tiap sieve tray adalah US$ 800 untuk
diameter kolom 2 m, untuk kolom berdiameter 1,1570 m dan faktor eksponen untuk tray
adalah (m) 0,86. Maka
0,86
1,1570 1700,3
Cx,tray = 10 US$ 800 (Rp 9.259,-)/(US$ 1)
2 1104
Cx,tray = Rp 6.696.701,-
Jadi total harga keseluruhan unit distilasi tray (T-320) adalah:
= Rp 570.292.940,- + Rp 6.696.701,-
= Rp 639.989.952,-
Tabel LE.3
E.3 Estimasi Harga Peralatan Proses Impor
No Kode Alat Unit Harga / Unit Harga Total
1 C-101
101 2 Rp296.630.178 Rp593.260.356
2 C-102
102 2 Rp46.550.418 Rp93.042.916
3 CR-101
101 2 Rp43.521.458 Rp87.100.836
4 CY-101
101 1 Rp643.711.249 Rp643.711.249
5 E-101
101 1 Rp513.634.242 Rp513.634.242
6 E-102
102 1 Rp807.026.399 Rp807.026.399
7 E-201
201 1 Rp283.678.077 Rp283.678.077
Rp283
8 E-202
202 1 Rp672.898.406 Rp672.898.406
Rp672
9 E-203
203 1 Rp3.416.979.224 Rp3.416.979.224
10 E-301
301 1 Rp1.226.252.898 Rp1.226.252.898
11 E-302
302 1 Rp594.001.959 Rp594.001.959
12 E-303
303 1 Rp908.399.178 Rp908.399.178
13 E-304
304 1 Rp571.922.906 Rp571.922.906
14 E-305
305 1 Rp768.470.770 Rp768.470.770
15 E-306
306 1 Rp1.916.361.190 Rp1.916.361.190
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- Biaya transportasi = 5
- Biaya asuransi = 1
- Bea masuk = 15
- PPn = 10
- PPh = 10
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
Total = 43
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- PPn = 10
- PPh = 10
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
Total = 21
Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 60 dari total harga peralatan (Timmerhaus et al,
2004).
Biaya perpipaan (E) = 0,6 Rp143.429.114.113
= Rp 86.057.468.467
Sarana Transportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan memberi fasilitas sarana transportasi
(J) seperti pada tabel berikut.
= Rp 557.990.517.174
= Rp 57.371.645.645
= Rp 45.897.316.516
Biaya Legalitas
Diperkirakan 8 dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya Legalitas (M) = 0,08 Rp143.429.114.113
= Rp 11.474.329.129
= Rp 63.108.810.209
Total MITTL = K + L + M + N + O
= Rp 209.406.506.605
3. Metanol (CH3OH)
Kebutuhan = 48.198,133 kg/jam
Harga = Rp. 3.500,- /kg (PT.KMI, 2012)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 48.198,133 kg/jam Rp 3.500,- /kg
= Rp 364.377.881.882,-
4. Nitrogen (N2)
Kebutuhan = 0,01258 m3/jam
Harga = Rp 26.200,- / m3 (PT. Aneka Gas Industri, 2012)
Harga total = (90 hari 24 jam/hari 0,01258 m3/jam Rp 26.200,- / m3)
= Rp 711.927,-
6. Solar
Kebutuhan = 1.751.3856 L/jam
Harga solar untuk industri per 12 Februari 2012 = Rp 8.450,-/L
(Pertamina, 2012)
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari) adalah
= Rp 608.419.348.248,-
E. Biaya Start Up
Diperkirakan 8 dari Modal Investasi Tetap (Timmerhause et al, 2004)
= 0,8 Rp 767.397.023.779
= Rp 61.391.761.902
Penjualan :
1) Produk utama
Harga jual Fenol = Rp 10.000/ kg (ICIS Pricing, 2012)
Produksi Fenol = 1147,006 kg/jam
Hasil penjualan Fenol tahunan
= 1147,006 kg/jam 24jam/hari 330 hari/thn Rp10.000/kg
= Rp 90.842.856.868,-
2) Produk samping
Harga jual Xilosa = Rp 5500 (Song Yuan Ltd., 2012)
Produksi Xilosa = 1.2991,1 kg/jam
Hasil penjualan Xilosa tahunan
= 1.2991,1 kg/jam 24jam/hari 330 hari/thn Rp 5500/kg
= Rp 566.021.115.000,-
1
Piutang Dagang = Rp 2.293.203.177.552,-
12
= Rp 191.100.264.796,-
Tabel LE.11 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Masa Tarif
Beberapa Jenis Harta
Berwujud (tahun) (%)
I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1 4 25 Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/
tools industri.
2. Kelompok 2 8 12,5 Mobil, truk kerja
3. Kelompok 3 16 6,25 Mesin industri kimia, mesin industri mesin
II. Bangunan
Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang
(Waluyo, 2000 dan Rusdji, 2004)
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
PL
D
n
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
Tabel LE.12 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen Biaya Depresiasi (Rp)
(tahun)
Bangunan Rp72.909.400.000 25 Rp2.916.376.000,00
Peralatan proses dan Rp210.840.797.746 Rp13.177.549.859
utilitas 16
Instrumentrasi dan Rp37.291.569.669 Rp7.458.313.933
pengendalian proses 5
Perpipaan Rp86.057.468.468 5 Rp17.211.493.693
J. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2012).
= 0,0031 Rp 652.439.435.658,-
= Rp 1.729.770.603
2. Biaya asuransi karyawan
Premi asuransi = Rp 385.000,-/tenaga kerja (Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera, 2012)
Maka biaya asuransi karyawan = 160 orang Rp 385.000,-/orang
= Rp 61.600.000,-
Total biaya asuransi (Y) = Rp 1.791.370.603
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
= Rp 608.419.348.249 330
90
= Rp 2.230.870.943.579,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal
6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 1.097.197.638.154 Rp 5.485.988.191
= Rp 1.236.589.903.545
Rp 1.236.589. 903.545
PM = 100%
Rp 2.293.203. 177.552
= 53,924%
Rp 792.733.66 0.408
BEP = 100%
Rp 2.293.203. 177.552 Rp 257.665.59 3.983
= 38,945 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 38,945 % 10000 ton/tahun
= 3.894 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 38,945 % Rp 2.293.203.177.552
= Rp 893.080.709.329
Rp 865.630.43 2.482
ROI = 100% = 52,942 %
Rp 1.635.057. 593.226
Rp 865.630.43 2.482
RON = 100% = 88,236 %
Rp 981.034.55 5.936