Anda di halaman 1dari 29

KULTURhalkaim

CAMPURAN
ANGGOTA KELOMPOK

1. FARIDA KUSUMA WARDANI


2. JAUHAR ILMI
3. VINA MAHARANI S.

1. AMALIA PUTRI DWI


2. BAGOS TEDY ARTHA
3. SALSABILA ALYA S.
KELOMPOK 5

KELOMPOK 4 KELOMPOK 6

1. PUTRI DWI OKTAVIA


2. SANDI PUTRA W
3. DINDA ANNISA K.
AdalaKultur campuran adalah kultur yang berasal lebih
dari satu spesies yang tumbuh dalam suatu media steril.
Kultur campuran dapat mencakup beberapa spesies virus,
bakteri dan parasit yang mungkin atau mungkin tidak

PENGERTIAN
hidup bersinergi satu sama lain, berbagi makanan atau
nutrisi yang tersedia.

Biasanya untuk mendapatkan satu spesies dalam


suatu kultur, maka perlu diadakan suatu kultur murni.
Kultur murni ini dapat diperoleh dari kultur campuran
yang membutuhkan metode yang aseptis dan teknik
sterilisasi.

Contohnya pada kefir yang difermentasikan


dengan menggunakan bakteri asam laktat seperti
Lactobacillus sp dan ragi jenis khamir yang menghasilkan
alcohol dan asam
Interaksi Mikroba

Interaksi antar mikroorganisme yang


menempati suatu habitat yang sama akan memberikan
pengaruh positif, saling menguntungkan dan pengaruh
negatif; saling merugikan dan netral; tidak ada
pengaruh yang berarti.
Bakteri Pediococcus banyak digunakan dalam
pembuatan sosis. Bahan baku sosis bermacam-macam
jenisnya, ada yang menggunakan daging sapi, daging
ayam dan daging ikan.

Sosis adalah satu-satunya produk daging


terfermentasi. Sosis yang telah diolah kemudian disimpan Contoh Interaksi
Mikroba Antagonis
pada suhu 8 derajat celcius selama 40 hari atau lebih, yang
selama waktu itu terjadi fermentasi asam laktat disertai
dehidrasi daging yang cukup.

Tentu saja hal ini meningkatkan kadar garam


yang bersama dengan asam laktat mencegah pertumbuhan
organisme yang merusak. Saat tumbuh pada daging,
Pediococcus dapat menghasilkan diasetil yang berperan
sebagai antimikroba, namun juga dapat menghilangkan
rasa makanan meskipun dalam jumlah kecil.

Contohnya Pediococcus dapat menghambat


pertumbuhan Escherichia coli pada sosis fermentasi Pediococcus Escherichia coli
selama masa inkubasi.
Interaksi Mikroba

Netralisme
A
Antagonisme
1. Kompetisi
Komensalisme E B 2. Amensalisme (Antagonisme)
3. Parasitisme
4. Predasi

Mutualisme D C Sinergisme
Netralisme adalah hubungan antara dua
populasi yang tidak saling mempengaruhi dan
terjadi pada kepadatan populasi yang sangat
rendah atau secara fisik dipisahkan dalam
mikrohabitat. Netralisme terjadi pada keadaan
A. Netralisme mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering
beku, atau fase istirahat (spora, kista).

Contoh:
Interaksi antara mikroba allocthonous
(nonindigenous) dengan mikroba autocthonous
(indigenous).
Mikroba antagonis adalah bakteri yang memiliki sifat
berlawanan dengan bakteri pembusuk, patogen atau yang tidak
diharapkan. Bakteri antagonis sering disebut sebagai bakteri
menguntungkan, karena dapat digunakan untuk menghambat
atau menghentikan aktivitas bakteri pembusuk yang merugikan.
Mikroba antagonis yang digunakan tidak menimbulkan bahaya
apabila dikonsumsi.
B. Antagonisme Sedikitnya ada 40 genus mikroba antagonis yang aman
untuk dikonsumsi. Pengetahuan mengenai penggunaan bakteri
antagonis berdasarkan prinsip fermentasi. Fermentasi mampu
menghentikan proses pembusukan hasil perikanan dengan
cara mengendalikan populasi mikroba pembusuk.
Mekanisme Kerja Mikroba
Antagonis

1 2 3

Menimbulkan persaingan Menurunkan pH sehingga Menghasilkan produk


makanan sedemikian rupa aktifitas mikroba pembusuk metabolit yang bersifat
sehingga bakteri pembusuk dapat terganggu dan tidak racun bagi mikroba
sulit mendapatkan makanan bertahan hidup merugikan (bakteriosin).
(kompetisi). (pengendalian lingkungan).
1. Kompetisi
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang
keduanya mengalami kerugian yang ditandai
dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya.
Paramaecium caudatum
Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang
menggunakan nutrien/makanan yang sama, atau
dalam keadaan nutrien terbatas.
Contoh:
Antara protozoa Paramaecium caudatum dengan
Paramaecium aurelia.

Paramaecium aurelia
Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak
dirugikan, pihak lain diuntungkan atau tidak terpengaruh
apapun.Umumnya merupakan cara untuk melindungi diri terhadap
populasi mikroba lain, misalnya dengan menghasilkan senyawa
asam, toksin, atau antibiotika.
2. Amensalisme Contoh:
Bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi asam asetat.
Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.

Acetobacter
3. Parasitisme
Terjadi antara dua populasi, satu
diuntungkan (parasit) dan populasi lain
dirugikan (host/inang). Terjadi karena
keperluan nutrisi dan bersifat spesifik, ukuran
parasit biasanya lebih kecil dari Inangnya dan Trichoderma sp.
memerlukan kontak secara fisik maupun
metabolik serta waktu kontak yang relatif
lama.

Contoh:
Jamur Trichoderma sp. Memparasit jamur
Agaricus sp.
Agaricus sp.
Hubungan predasi terjadi apabila satu
organisme predator memangsa atau memakan dan
mencerna organisme lain(Prey).Umumnya predator
berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan
peristiwanya berlangsung cepat.

Contoh:
4. Predasi
Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan
Paramaecium caudatum (prey).

Protozoa Didinium nasutum Paramaecium caudatum


(Predator) (Prey)
C. Sinergisme
Asosiasi melibatkan 2 populasi atau
lebih dalam keperluan nutrisi bersama,
maka disebut sintropisme yang sangat
penting dalam peruraian bahan organik
Streptococcus faecalis
tanah, atau proses pembersihan air secara
alami.

Contoh:
Sinergisme Streptococcus faecalis dan
E.Coli dan memproduksi arginin menjadi
putresin memproduksi arginin menjadi putresin

E.Coli
Asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya saling
D. Mutualisme tergantung dan sama-sama mendapat keuntungan.Simbiosis
bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat
digantikan oleh spesies lain yang mirip.

Contoh:
Bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil akar tanaman
kacang-kacangan.

Rhizobium sp.
E. Komensalisme
Hubungan terjadi apabila satu populasi
diuntungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh.

Contoh:
Bakteri Flavobacterium brevis dapat menghasilkan
ekskresi sistein. Sistein digunakan oleh Legionella
pneumophila.Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2
untuk respirasi anaerobik Methanobacterium.

Flavobacterium brevis
PROSES
INTERAKSI
MIKROBA
Proses Mikrobiologi di dalam penguraian Limbah
dengan Kultur Campuran
Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam
transformasi senyawa komplek organik menjadi metan. Lebih jauh
lagi, terdapat interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok
bakteri yang berperan dalam penguraian limbah. Keseluruhan reaksi
dapat digambarkan sebagai berikut :

Senyawa Organik —> CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S


4 MACAM BAKTERI YANG TERLIBAT DALAM TRANSFORMASI MATERIAL KOMPLEK

Kelompok bakteri anaerobik yang . Bakteri asetogenik merubah asam


memecah molekul organik komplek lemak dan alkohol menjadi asetat,
menjadi molekul monomer hidrogen, dan karbon dioksida
BAKTERI
HIDROLITIK BAKTERI
ASETOGENIK
BAKTERI
ASIDOGENIK
FERMENTATIF
BAKTERI Kelompok ini dapat berupa
METANOGEN kelompok bakteri gram positip
dan gram negatif dengan variasi
yang banyak.
Bakteri asidogenik merubah gula, Terdapat 2 macam bakteri
asam amino, dan asam lemak metanogen :
menjadi asam organik alkohol a. Bakteri metanogen
dan keton, asetat, CO2 dan H2. . hidrogenotropik
b. Bakteri metanogen
Asetotropik
1. Bakteri Hidrolitik
Kelompok bakteri anaerobik memecah molekul organik komplek
(protein, cellulose, lignin, lipids) menjadi molekul monomer yang terlarut seperti
asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Hidrolisis molekul komplek
dikatalisasi oleh enzim ekstra seluler seperti sellulase, protease, dan lipase.
Walaupun demikian proses penguraian anaerobik sangat lambat dan menjadi
terbatas dalam penguraian limbah sellulolitik yang mengandung lignin
2. Bakteri Asogenik Fermentatif
Bakteri asidogenik (pembentuk asam) seperti Clostridium merubah gula,
asam amino, dan asam lemak menjadi asam organik (seperti asam asetat,
propionik, formik, lactik, butirik, atau suksinik), alkohol dan keton (seperti etanil,
metanol, gliserol, aseton), asetat, CO2 dan H2. Asetat adalah produk utama dalam
fermentasi karbohidrat. Hasil dari fermentasi ini bervariasi tergantung jenis bakteri
dan kondisi kultur seperti temperatur, pH, potensial redok.
Bakteri asetogenik (bakteri yang memproduksi
asetat dan H2) mengubah asam lemak (seperti asam
propionat, asam butirat) dan alkohol menjadi asetat,
hidrogen, dan karbon dioksida, yang digunakan oleh
bakteri pembentuk metan (metanogen). Kelompok ini

3. Bakteri
membutuhkan ikatan hidrogen rendah untuk merubah
asam lemak; dan oleh karenanya diperlukan monitoring
hidrogen yang ketat.

Dibawah kondisi tekanan H2 parsial yang Asetogenik


relatif tinggi, pembentukan asetat berkurang dan subtrat
dirubah menjadi asam propionat, asam butirat, dan
etanol dari pada metan. Ada hubungan simbiotik antara
bakteri asetonik dan metanogen. Metanogen membantu
menghasilkan ikatan hidrogen rendah yang dibutuhkan
oleh bakteri asetogenik.
4. Bakteri Metanogen
Kelompok ini dapat berupa kelompok bakteri gram positip dan gram
negatif dengan variasi yang banyak dalam bentuk. Mikroorganime
metanogen tumbuh secara lambat dalam air limbah dan waktu tumbuh
berkisar 3 hari pada suhu 35oC sampai dengan 50 hari pada suhu 10oC.
a. Bakteri Metanogen Hidrogenotropik
Bakteri matanogen hidrogenotropik mengubah hidrogen dan karbon dioksida
menjadi metan.

CO2 + 4H2 —> CH4 (Metan) + 2H2O

Bakteri metanogen yang menggunakan hidrogen membantu memelihara


tekanan parsial yang sangat rendah yang dibutuhkan untuk proses konversi
asam volatil dan alkohol menjadi asetat.
Bakteri metanogen Asetotropik atau biasa disebut sebagai
bakteri asetoklastik atau bakteri penghilang asetat, mengubah
asam asetat menjadi metan dan CO2.

b. Bakteri metanogen CH3COOH —> CH4 + CO2

Asetotropik Kurang lebih sekitar dua per tiga metan dihasilkan dari konversi
asetat oleh metanogen asetotropik. Sepertiga sisanya adalah
hasil reduksi karbon dioksida oleh hidrogen (Mackie dan Bryant,
1984).
Pertanyaan

1. Bagaimana jika saat membuat kultur terdapat kontaminan?

Jawab : Kontaminan pada kultur campuran dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme


yang ingin kita tumbuhkan. Adanya kontaminan bisa menimbulkan persaingan dengan
mikroorganisme yang kita tumbuhkan. Kontaminan bisa menimbulkan persaingan untuk mendapat
nutrisi, menghasilkan metabolit yg mungkin beracun bagi mikroorganisme lain, bisa menimbulkan
predasi dengan memangsa mikroorganisme lain.

2. Dalam pembuatan metana, apakah peran bakteri hidrolitik dapat digantikan?


Jawab : Tidak bisa, karena dalam pembuatan metana terdapat proses hidrolisis. Hidrolisis
merupakan penyederhanaan senyawa yang melalui proses penguraian komplek satau rantai
panjang. Dalam hal ini, bakteri yang membantu penguraiannya adalah bakteri dari kelompok
hidrolitik yang meliputi Bacteriodes, Streptococci, dan beberapa Enterobactericeae. Bakteri
hidrolitik berperan sebagai pengurai molekul zat organik komplek (Polisakarida, lemak, dll)
menjadi Monomer (glukosa, As. Amino, As. Lemak).
Pertanyaan
3. Manfaat kultur campuran di bidang industri dan rumahan?
Jawab :
1. Fermentasi Kombucha
Pembuatan Kombucha tea (Tea Kombucha) yang dihasilkan dari fermentasi larutan teh dengan gula
menggunakan Acetobacter xylinum dan beberapa khamir. Kombucha banyak diproduksi dalam skala rumah
tangga untuk kebutuhan sendiri maupun dijual sebagai minuman kesehatan tradisional.
2. Pembuatan Tape
Pada pembuatan tape memanfaatkan kultur campuran menggunakan 3 kelompok mikroorganisme
yaitu mikroba perombak pati manjadi gula, mikroba yang banyak dianggap penting adalah Endomycopsis
fibuliger yang menghasilkan rasa manis; kemudian adanya gula menyebabkan mikroba yang menggunakan
sumber karbon gula tumbuh dan menghasilkan alkohol, mikroba yang terlibat adalah Saccharomyces dan
Cabdida yang menyebabkan tape berubah menjadi alkoholik; alkohol yang memacu Acetobacter Aceti yang
mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebabkan rasa masam pada tape.
3. Penguraian Limbah Secara Anaerob
Senyawa kompleks organik dari limbah diuraikan menjadi metana dan karbondioksida oleh kumpulan
mikroorganisme yang umumnya adalah bakteri yang melakukan sinergis. Bakteri yang terlibat antara lain
bakteri hidrolitik; bakteri asidogenik fermentatif; bakteri asetogenik seperti Syntrobacter wolinii dan
Syntrophomonas wolfei (McInernay et al., 1981); bakteri metanogen.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai