Anda di halaman 1dari 11

Tugas Paper Mikrobiologi Dasar Tentang Sediaan dan Perwarnaan

Bakteri

Nama : Marshendra Eka Putra

Kelas : 1E

Nim : P07534022222

Jurusan : Teknologi Laboratorium Medis

Politeknik Kemenkes Medan

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................ii

1.1 Latar Belakang ....................................................................................ii


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................ii
1.3 Tujuan ..................................................................................................ii

BAB II PEMABAHASAN ..................................................................................1

A. Sediaan ..................................................................................................1

2.1a Pengertian dan fungsi Sediaan ..........................................................1

2.2b Jenis jenis sediaan ..............................................................................1

2.3b Bagaimana cara menggunakan sediaan .............................................3

B. Pewarnaan .............................................................................................4

3.1a Pengertian dan fungsi pewarnaan ......................................................4

3.2b Jenis jenis pewarnaan beserta cara kerja dan contoh .........................4

3.3c Faktor-faktor yang diperlukan agar pewarnaan baik .........................6

3.4d Instrumen yang diperlukan untuk pewarnaan ....................................7

3.5e Tujuan Pewarnaan ..............................................................................7

BAB III PENUTUP .............................................................................................7

4.1a Kesimpulan ........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan ilmu yang berhubungan tentang mikroorganisme yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang dalam melihat apa saja yang terkandung di
mikroorganisme. Bakteri adalah mahluk mikroorganimes yang bahwasanya bakteri
memiliki morfologi struktur, serat sifat-sifat yang sangat khas. Bakteri adalah suatu
maikroorganisme yang memiliki ukuran mikroskoptik.Selain itu, bakteri hampir tidak
memiliki warna atau transparan dan sangat kontras dengan air. Hal ini menyebabkan,
mengamati bakteri dalam keadaan hidup akan sulit. Karena hal tersbebutlah,
dikembangkan teknik atau metode pewarnaan sel gram bakteri . Teknik pewarnaan sel
bakteri adalah suatu cara utama dalam penelitian mikrobiologi. Hal tersebut dilakukan
untuk mempermudah proses identifikasi bakteri.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu sediaan dan guna/fungsinya?
b. Apa saja jenis sediaan?
c. Bagaimana cara menggunakan sediaan?
d. Apa itu pewarnaan dan guna pewarnaan?
e. Faktor faktor apa saja yang diperlukan agar pewarnaan baik?
f. Jenis jenis pewarnaan dan tujuannya?
g. Instrumen apa yang digunakan untuk pewarnaan?
h. Apa regensianya bahan bahan/zat?
i. Bagaimana prosedur kerja masing masing pewarnaan beserta contohnya?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang sediaan dan teknik pewarnaan bakteri serta mengidentifikasi
pewarnaanbakteri.

ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sediaan

2.1a Pengertian dan fungsi sediaan

Sediaan yaitu sampel atau kultur bakteri yang diletakkan atau dipulaskan pada permukaaan
objek gelas atau slide yang dapat langsung dilihat dengan mikroskop atau harus diwarnai
terlebih dahulu. Sediaan juga berarti permulaan sebelum bakteri diwarnai.Fungsinya adalah
sebagai bahan/objek yang akan diamati menggunakan mikroskop.

2.1b.Jenis jemis Sediaan

a) Sediaan basah :
 Hidup tidak diwarnai
 Hidup diwarnai

Tujuan : untuk melihat gerak bakteri

Ada 2 macam gerak bakteri;

 Gerak sejati yaitu bakteri bergerak karena adanya flagel bakteri. Gerak bakteri teratur
dan gerakan biasanya progresif.
 Gerak semu (gerak Brown) yaitu pergerakan bakteri bukan karena adanya flagel
melainkan karena adanya pukulan partikel-partikel kecil yg ada dlm cairan atau
karena arus cairan sekitar sediaan

 Sediaan Basah Tidak Diwarnai

Sediaan basah tidak diwarnai dilakukan bertujuan : untuk melihat bakteri bisa bergerak atau
tidak dalam keadaan alamiah yang tidak terganggu.Dimana umumnya bakteri bergerak
dengan flagella atau bulucambuk.

1
Ada 2 macam yaitu :

 Sediaan tetes tegak : - pakai kaca penutup - tanpa kaca penutup


 Sediaan tetes bergantung:
-Sediaan tetes tegak pakai kaca penutup
Keuntungan:
 Mencegah kontaminasi
 Gerak tidak dipengaruhi arus
 Sediaan tidak cepat kering

Kelemahan:

 Gerak bakteri dapat dihambat kaca penutup

-Sediaan tetes tegak tanpa kaca penutup

Keuntungan :

 Gerak tidak dihambat kaca penutup

Kelemahan:

 Insiden kontaminasi tinggi


 Gerak dapat dipengaruhi arus cairan 3.Sediaan cepat kering

Sediaan Tetes Bergantung Sediaan bakteri yang menggantung pada dek gelas dengan objek
gelas yg ditengahnya ada cekungan. Metode inilah yang terbaik digunakan untuk melihat
gerak bakteri karena

 Menghindari kontaminasi
 Gerak tidak dipengaruhi arus cairan dan kaca penutup

 Sediaan Basah Diwarnai

Ditujukan untuk melihat protozoa atau telur cacing.Dengan prinsip mikroogranisme tidak
berwarna, tetapi latar belakang berwarna.Biasanya mo tidak mati, hal ini dapat dilakukan
pengamatan gerak amuba, flagellata dan ciliata.

2
Sediaan mati diwarnai.

Tujuan :

 melihat morfologi bakteri.


 Struktur bakteri.
 sifat-sifat kuman terhadap zat warna.

2.1c Bagaimana cara menggunakan sediaan.

-Cara Membuat tetes bergantung.

 Diambil gelas penutup yang bersih dan bebas lemak.


 Pindahkan satu tetes suspensi kuman pada gelas penutup tersebut.
 Ambillah kaca cekung, bagian keliling cekung tersebut diolesi dengan vaselin.
 Letakkanlah gelas kaca cekung tersebut diatas gelas penutup sedemikian
rupa,sehingga bagian yang cekung terletak persis diatas tetesan kuman.
 Baliklah dengan cepat gelas kaca cekung tersebut, sehingga gelas penutup posisinya
terdapat diatas, sehingga tetesan kuman posisisnya menggantung.

-Sediaan mati dan diwarnai.

Alat: Objek gelas Ose cincin Lampu spiritus.

Bahan: Biakan kuman dalam media cair.

Cara kerja:

 Bakar ose sampai merah membara.


 Setelah dingin ambil biakan kuman 1-2 ose oleskan pada permukaan objek gelas
membentu lingkaran dengan diameter 1,5-2 cm.
 Bakar ose kembali sebelum diletakkan.
 Keringkan sediaan pada suhu kamar, fiksasi.
 Setelah kering, fiksasi dengan cara melewatkan diatas api 3 x berturut-turut dengan
cepat.

Tujuan fiksasi :

 Untuk merekatkan kuman pada objek gelas.


 Mematikan kuman.
 Mempertahankan struktur sel bakteri.

3
Fiksasi dapat dilakukan dengan 2 cara:

 Cara fisik; melewatkan sediaan diatas api 3 x berturut-turut dengan cepat


 Cara kimia; meneteskan larutan pada sediaan sebelun diwarnai, seperti metanol.

Sediaan yang sudah difiksasi diwarnai menurut fungsi dan tujuan pewarnaan.

B.Pewarnaan

3.1a Pengertian dan fungsi pewarnaan

Pewarnaan adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan kontras dalam sampel,
umumnya pada tingkat mikroskopis. Noda dan pewarna sering digunakan dalam histologi,
sitologi, dan di bidang medis histopatologi, hematologi, dan sitopatologi yang berfokus pada
studi dan diagnosis penyakit pada tingkat mikroskopis.

Fungsi Pewarnaan

 untuk mengawetkan bakteri supaya tidak cepat mati undefined.


 mempermudah dalam pengamatan morfologi bakteri dengan bantuan mikroskop
undefined.
 mempermudah dalam pengamatan morfologi bakteri tanpa bantuan
mikroskopundefined
 untuk melihat sebagian morfologi dari bakteri undefined.
 untuk mengetahui gerak bakteri undefined.

3.2b Jenis jenis pewarnaan

 Sederhana ( pewarnaan yang prosesnya sangat sederhana dengan menggunakan satu


zat warna ).
Contoh : biru metilen ( 30 – 60 detik), ungu kristal ( 10 detik ) dan tujuan fukhsin-
karbol ( 5 detik )
 Pewarnaan Negatif (pewarnaan yang tidak langsung mewarnai bakteri, melainkan
mewarnai latar belakang preparat bakteri tersebut. Pewarnaan ini dilakukan dengan
menggunakan pewarna yang bersifat asam seperti nigrosin, tinta india atau eorsin).

4
Cara kerja:

 Teteskan biakan kuman pada salah satu sisi objek gelas.


 Teteskan tinta cina pada objek gelas berdekatan dengan tetesan biakan kuman.
Campur tinta cina dengan biakan kuman sampai homogen dengan
menggunakan sudut objek gelas, buat sediaan.hapus dengan mendorong sisi
objek gelas kesisi lain.objek gelas keringkan pada suhu kamar.
 Amati sediaan pada mikroskop menggunakan objektif 10x dan 40 x.
 Pewarnaan diferesial (teknik pewarnaan yang menggunakan lebih dari 1 zat
warna.Tujuan dari pewarnaan gram ini untuk mengelompokkan bakteri menjadi
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif).

Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia
dan fisik dinding sel mereka.

Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri
Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.

Contoh: bakteri tahan asam dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari
genus Nocardia. Bakteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat
lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut
relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak
terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.

Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

* Zat warna utama (violet kristal)

* Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.

* Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk
melunturkan zat warna utama.

* Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.

Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu :

 Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.


 Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
 Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
 Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin.

5
Pewarnaan Tahan Asam( BTA )

Pewarnaan ini ditujukan terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi
sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna khusus misalnya
karbolfukhsin melalui proses pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan
diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol.
Karena itu bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA).

Teknik pewarnaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosa keberadaan bakteri penyebab
tuberkulosis yaitu Mycobacterium tuberculosis . Ada beberapa cara pewarnaan tahan asam,
namun yang paling banyak adalah cara menurut Ziehl-Neelsen.

Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculose, Mycobacterium bovis,
Mycobacterium leprae, Nocandia meningitidis, dan Nocandia gonorrhoeae. Mycobacterium
tuberculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit tuberculose, dan
bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA).Penularan
Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan.

TAHAP PEWARNAAN BTA

 Buat Preparat
 Fiksasi
 Zat Warna Karbol Fuchsin sambil dipanaskan (tidak mendidih) 3 menit
 Cuci dengan air
 Pelunturan dengan asam alkohol hingga bersih
 Methylen Blue 1 menit.

 Pewarnaan khusus (Pewarnaan ini dipakai untuk mewarnai bagian-bagian sel bakteri atau
bakteri tertentu yang sulit diwarnai dengan pewarnaan biasa, misalnya pewarnaan Gray untuk
mewarnai flagel dan pewarnaan Klein untuk mewarnai spora).

3.3c Faktor faktor yang diperlukan agar pewarnaan baik.

Untuk memperoleh hasil pewarnaan yg baik perlu diperhatikan faktor;

 Objek gelas harus bersih dan bebas lemak


 Umur biakan 18-24 jam,jika lebih maka morfologi kuman mengalami perubahan
 Kwalitas zat warna. (pembuatan ada yg harus fresh, tdk terlalu lama disimpan)
 Tebal tipisnya zat warna. Jika tdk rata maka penetrasi zat warna berbeda-beda

6
3.4d Instrumen yang diperlukan untuk pewarnaan.

 Mikroskop
 Ose bulat
 Objek glass
 Bunsen
 Hand skun
 Masker
 Pingset
 Paper lens
 Tissue

3.5e Tujuan Pewarnaan

Tujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :

 Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.


 Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
 Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam jasad.
 Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan
kimia dapat diketahui.

BAB III

PENUTUP
4.1a Kesimpulan

Pada praktkum kali ini di dapati hasil bahwa pada pewarnaan bakteri dan sediaan dapat
digolongkan menjadi beberapa bagian dari jenis-jenis pewarnaan,hal ini berfungsi untuk
melihat kontras yang ada pada bakteri yang transparan.dengan pengamatan mikroskop kita
bisa melihat bentuk bakteri dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : basil (batang), bulat (kokus)
dan spiral (koma).

Penelitian ini juga menentukan warna yang menempel pada bakteri maupun pada latar
belakang bakteri,apakah itu warna ungu maupun merah.dan dapat diketahui dari paparan
diatas warna yang tetap menempel adalah warna ungu, sehingga diketahui bahwa Bacillus
subtilis merupakan gram positif. Sedangkan pada bakteri Serratia marcescens yang diamati
dengan mikroskop, bakteri berbentuk bulat/kokus dan tetap mempertahankan warna merah
muda, yang berarti Serratia marcescens merupakan gram negatif.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, Burhanuddin, and S. Pi. Dasar-dasar mikrobiologi. Insan Cendekia Mandiri, 2021.

https://eprints.umm.ac.id/29826/2/jiptummpp-gdl-fatkia0804-29817-2-babi.pdf

TUGAS, I., & ARRACHMAN, K. MIKROBIOLOGI PEWARNAAN.

Bulele, T., Rares, F. E., & Porotu'o, J. (2019). Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram
pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. e-Biomedik, 7(1).

Widodo, L. U. (2017). Dasar-dasar Praktikum Mikrobiologi. Microbiological Applications, A


Laboratory Manual in General Microbiology, 1-61.

https://www.microbeholic.com/2020/05/4-teknik-dasar-pewarnaan-sel-bakteri-beserta-
penjelasannya.html

Anda mungkin juga menyukai