Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan Jumlah Mikroba

 Pertumbuhan dapat didefinisikan secara umum yaitu


sebagai pertambahan secara teratur semua komponen
di dalam sel hidup
 Pada organisme multiseluler, (ber sel satu),
pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel
 Pada organisme seonostik (aseluler), selama
pertumbuhan ukuran sel menjadi besar
Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah bakteri

 Ada banyaknya metode yang digunakan


dalam menghitung jumlah bakteri secara
kuantitatif dari suatu populasi bakteri.
 Metode tersebut menghitung jumlah sel, massa
sel, atau isi sel yang sesuai dengan jumlah sel.
Koloni adalah kumpulan dari mikrobia yang memilki kesamaan sifat-sifat
seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya.

Sifat-sifat yang perlu diperhatikan pada koloni yang tumbuh di permukaan


medium adalah :
 Besar kecilnya koloni
 Bentuk
 Kenaikan permukaan
 Halus kasarnya permukaan
 Wajah permukaan
 Warna
 kepekatan
Cara Perhitungan Jumlah Mikroba
Menurut Jutono, dkk (1980) ada 2 cara perhitungan jumlah mikrobia yaitu
perhitungan secara langsung (direct method) dan secara tidak lengsung
(indirect method).
 Perhitungan secara langsung
1. Perhitungan jumlah mikrobia secara langsung, dipakai untuk
menentukan jumlah mikrobia keseluruhan baik yang mati maupun yang
hidup. Berbagai cara perhitungan mikroba secara langsung
menggunakan :
- Menggunakan cara pengecatan dan pengamatan mikrospis
- Menggunakan filter membrane (miliphore filter)
- Menggunakan counting chamber
 Menggunakan cara pengecatan dan pengamatan mikrospis
Mula-mula buat preparat mikroskopik pada gelas benda, suspensi bahan atau
biakan mikroba yang telah diketahui volumenya diratakan diatas gelas benda
pada luas tertentu. Setelah itu preparat dicat dan dihitung jumlah rata-rata sel
mikroba tiap bidang pemandangan mikroskopik. Luas bidang pemandangan
mikroskopik dihitung dengan mengukur garis tengahnya.

 Menggunakan filter membrane (miliphore filter)


Suspensi bahan mula-mula disaring sejumlah volume tertentu kemudian disaring
dengan filter membrane yang telah disterilkan terlebih dahulu. Dengan
menghitung jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membran dapat
dihitung jumlah sel dari volume suspensi yang disaring.

 Menggunakan counting chamber


Dasar perhitungannya ialah dengan menempatkan satu tetes suspense bahan
atau biakanmikroba pada alat tertutup dengan gelas penutup kemudian diamati
dengan mikroskop. Perhitungan ini dapat menggunakan hemositometer.
 Perhitungan secara tidak langsung
1. Jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang
hidup. Untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup dapat dilakukan
setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dan
ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu.

Menurut Hadietomo (1990) menyatakan bahwa perhitungan secara tidak langsung


dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Penentuan volume total
- Metode turbidometri
 Penentuan volume total
Cara ini adalah semacam modifikasi penentuan hematokrit pada pengukuran
volume total butir-butir darah.

 Metode turbidometri
Teknik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur keker han suspensi atas dasar
penyerapan dan pemencaran cahaya yang dilintaskan, sehingga yang
mengandung lebih dari 107-108 sel/ml, tampak lebih keruh oleh mata telanjang.
Suatu volume biakan yang telah ditakar ditempatkan dalam tabung khusus yang
jernih dengan diameter tertentu.
Kelebihan Dan Kekurangan Perhitungan
Jumlah Bakteri Secara Tidak Langsung

Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung memiliki kelebihan


dan kekurangan.

Kelebihannya adalah dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi


bakteri, bakteri yang dihitung adalah bakteri yang hidup.

Sedangkan kekurangannya adalah perhitungannya kurang akurat


karena ada kemungkinan beberapa sel bertumpuk, ada
kemungkinan terjadi spreader, waktu yang dibutuhkan cukup lama,
bahan yang digunakan relatif banyak.
Pemeriksaan Mikroskopis Terhadap Bakteri

 Mikroskopik adalah pengertian dari suatu sifat ukuran


yang sangat-sangat kecil, sehingga diperlukan alat
bantu untuk melihat hal kecil itu yaitu mikroskop.

 Contoh dari benda – benda mikroskopik adalah :


– Euglena
– Amoeba
Untuk melihat bentuk-bentuk bakteri dan sifatnya terhadap
pengecatan maka yang terlebih dahulu dilakukan adalah
membuat sediaan yang dapat dilakukan dengan cara :

1. Membuat sediaan dari spesimen/ perbenihan cair.


Dengan ose yang telah disteril pada nyala api dan telah
dingin,spesimen/perbenihan cair diambil, lalu dioleskan pada permukaan
bagian tengah dari seebuah kaca objek yang bersih dan kering sedemikian
rupa sehingga diperoleh sediaan yang agak tipis, rata dengan ukuran sekitar
2 x 2 cm, kemudian dikeringkan pada udara terbuka yang tidak langsung
berhubungan dengan sinar matahari.
2. Membuat sediaan dari perbenihan padat.
Terlebih dahulu satu mata ose NaCl 0.9% steril diletakkan pada permukaan
bagian tengah dari suatu kaca objek, kemudian dengan ose steril dan dingin
koloni/pertumbuhan bakteri diambil sedikit dengan ose tadi, yang selanjutnya
dicampur dan dioleskan sedemikian rupa pada tetesan NaCl tadi sehingga
diperoleh sediaan yang agak tipis, rata dengan ukuran 2 x 2 cm. sediaan
dikeringkan pada suhu kamar yang terhindar dari cahaya matahari langsung.
 Sediaan yang telah kering terlebih dahulu difiksasi melalui nyala api 3 kali
dimana permukaan sediaan berada sebelah atas waktu fiksasi.

 Tujuan fiksasi adalah :


- Melekatkan sediaan pada kaca objek.
- Mematikan bakteri dengan segera.
- Mempermudah dicat.
- Sediaan tahan untuk dismpan jika belum sempat dicat.
 Adapun pengecatan sediaan yang sering dilakukan
dilaboratorium bakteriologi adalah :

1. Pengecatan Gram
2. Pengecatan Ziehl Neelsen
3. Pengecatan Neisser
4. Pengecatan Sederhana
5. Pengecatan Kapsul
6. Pengecatan Flagella
7. Pengecatan Spora
8. Pengecatan Negatif

Anda mungkin juga menyukai