Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN PREPARAT

Hari/Tanggal : Kamis ,30 Maret 2023

Nama Praktikan : Muhammad Farid Kasim

Nim : PO714203221023

Kelompok : 1 / A2

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2023

NILAI TTD
PAKTIKUM 1

Judul Praktikum : Pembuatan Preparat


Hari dan Tanggal Praktikum : Kamis , 30 Maret 2023
Nama Praktikan : Muhammad Farid Kasim
Nim : PO714203221023
Nama Dosen Pembimbing : 1.Rafika S.Si.,M.Kes
2.Siti Hadijah,S.Si.,M.Kes
3.Hasnawati,S.Si.,M.Kes
4.Arwin,S.ST

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini bertujuan untuk membuat preparat dari kultur padat


dan kultur cair, yang nantinya akan dilakukan pengamatan dibawah
mikroskop dan dilakukan pemberian cat warna. Tujuan dari pembuatan
preparat bakteriologi adalah untuk mengamati morfologi dan struktur sel
bakteri yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.

B. PRINSIP

Prinsip Pembuatan Preparat adalah suatu teknik dalam biologi yang


digunakan untuk mempersiapkan sampel biologis agar dapat diamati
dan dianalisis di bawah mikroskop.

C. LANDASAN TEORI

Preparat Adalah Tindakan atau Proses pembuatan maupun


penyiapan sesuatu menjadi tersedia, spesimen patologi maupun
anatomi yang siap dan diawetkan untuk penelitian dan pemeriksaan .
Sediaan apus darah ini tidak saja untuk mempelajari bentuk masing-
masing sel darah, tetapi juga dapat digunakan untuk menghitung
perbandingan antar masing-masing jenis sel darah ( Dorland, 2017 ).
Salah satu teknik yang digunakan adalah pembuatan preparat
bakteriologi. Preparat bakteriologi digunakan untuk mengamati morfologi
dan struktur sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pembuatan preparat bakteriologi meliputi beberapa hal, seperti tujuan


pembuatan preparat, jenis-jenis preparat, dan teknik pembuatan
preparat.

Tujuan pembuatan preparat bakteriologi adalah untuk


mengidentifikasi jenis-jenis bakteri serta melihat respons bakteri
terhadap suatu zat atau kondisi tertentu. Jenis-jenis preparat
bakteriologi yang dapat dibuat meliputi preparat langsung, preparat
pewarnaan sederhana, preparat pewarnaan diferensial, preparat hidup,
dan preparat mati. Teknik pembuatan preparat bakteriologi tergantung
pada jenis preparat yang ingin dibuat, namun secara umum terdapat
beberapa teknik yang digunakan seperti preparat langsung, pewarnaan
sederhana, pewarnaan diferensial, dan pengamatan bakteri hidup
( Madigan, M. T., 2018).

Pembuatan preparat bakteriologi meliputi beberapa tahapan, yaitu


pengambilan sampel, penyebaran sampel pada media, pengamatan
koloni bakteri, dan pembuatan preparat. Tahap pembuatan preparat
meliputi penyiapan larutan fiksasi, pemilihan metode pewarnaan, dan
pengamatan di bawah mikroskop.

Dalam pembuatan preparat, larutan fiksasi digunakan untuk


membantu menjaga integritas sel bakteri agar tidak rusak selama proses
pewarnaan dan pengamatan. Metode pewarnaan yang digunakan dapat
berupa pewarnaan sederhana atau pewarnaan diferensial, tergantung
pada tujuan pengamatan. Pewarnaan sederhana umumnya digunakan
untuk melihat morfologi sel bakteri, sedangkan pewarnaan diferensial
digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis bakteri tertentu ( Shields,
P., & O'Brien, T.2013 ).

D. ALAT DAN BAHAN


 Alat – alat :

1. Sebuah Batang Ose Ujung Bulat.

2. Korek Api.

3. Lampu Spritus.

4. Objek Gelas.

5. Rak Tabung.

6. Tabung Reaksi

7. Tissue.

8. Pipet Tetes.

 Bahan – bahan :

1. Sampel Biakan Bakteri Kultur Cair

2. Sampel Biakan Bakteri Kultur Padat

3. Alkohol 96%

E. CARA KERJA

 Pembuatan Preparat Kultur Cair

1. Disiapkan alat dan bahan.


2. Dinyalakan lampu spritus dengan korek api. Diposisikan api berada
diantara preparat yang dibuat dan tubuh.
3. Dibersihkan objek gelas lalu dipanaskan melewati api lampu
spritus sebanyak 3 kali. Dinginkan.
4. Pijarkan ose diatas api, sebanyak 2 kali.
5. Setelah dingin, diambil sampel (kultur cair) dari tabung sampel
dengan menggunakan ose. Sebanyak 1 ose.
6. Kemudian diletakkan pada bagian tengah kaca objek.
7. Diratakan sampel dengan cara membuat putaran mengarah keluar
dari tengah kaca objek, hingga membentuk oval.
8. Dikeringkan sampel pada udara terbuka.
9. Sampel yang sudah kering, dilakukan fiksasi sebanyak 3 kali.
10.Terakhir tutup lampu spritus

 Pembuatan Preparat Kultur Padat

1. Disiapkan alat dan bahan.


2. Dinyalakan lampu spritus dengan korek api. Diposisikan api
berada diantara preparat yang dibuat dan tubuh.
3. Dibersihkan objek gelas lalu dipanaskan melewati api lampu
spritus sebanyak 3 kali.
4. Diteteskan Alkohol 96 % di bagian tengah kaca objek. Sebanyak
1 tetes.
5. Dipijarkan ose diatas api, sebanyak 2 kali.
6. Disterilkan bagian pinggir Media biakan bakteri, kemudian
dibuka.
7. Setelah dingin, diambil sampel (kultur padat) dari media
pembiakan bakteri dengan cara membuat sedikit goresan pada
koloni bakteri.
8. Kemudian diletakkan pada bagian tengah kaca objek yang
terdapat tetesan alkohol, Dihomogenkan.
9. Diratakan sampel dengan cara membuat putaran mengarah
keluar dari tengah kaca objek, hingga membentuk oval.
10. Dikeringkan sampel pada udara terbuka atau suhu ruangan.
11. Sampel yang sudah kering, dilakukan fiksasi sebanyak 3 kali.
12. Terakhir tutup lampu spritus.

F. HASIL PRAKTIKUM

Preparat Kultur Cair Preparat Kultur Padat

G. PEMBAHASAN HASIL

Pada praktikum ini menjelaskan tentang pembuatan preparat, dimana


pembuatan preparat tersebut bertujuan untuk mengamati morfologi dan
struktur sel bakteri yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.

Pembuatan preparat tersebut harus menyiapkan alat dan bahan sesuai


dianjurkan dalam praktikum tersebut, seperti objek gelas, lampu spritus,
korek api, batang ose, sampel biakan bakeri, rak tabung dan tabung reaksi
yang berisi sampel yang akan diuji pada beberapa tahap di pembuatan
preparat.

Pembuatan preprat kultur padat dilakukan dalam mencakup beberapa


tahap diantaranya :
1. Kaca preparat harus dibersihkan sebelum diletakkan sampel biakan
bakteri untuk menghindari kontaminasi dari sumber lain yang dapat
mempengaruhi hasil pengamatan. Beberapa alasan mengapa kaca
preparat harus dibersihkan:
 Menghilangkan sisa-sisa dari preparat sebelumnya: Kaca
preparat yang tidak dibersihkan dengan baik mungkin masih
memiliki sisa-sisa dari preparat sebelumnya yang dapat
mempengaruhi hasil pengamatan selanjutnya. Sisa-sisa ini
dapat mengganggu penempelan bakteri bakteri pada permukaan
kaca preparat dan mengganggu pengamatan.
 Meghilangkan kontaminasi: Kaca preparat yang tidak
dibersihkan dengan baik mungkin memiliki kontaminasi dari
debu atau bahan lain yang dapat mempengaruhi hasil
pengamatan. Kontaminasi ini dapat mengaburkan atau
mengganggu pengamatan dan menghasilkan data yang tidak
akurat.
 Menghilangkan lemak dan minyak: Kaca preprat yang tidak
dibersihkan dengan baik mungkin memiliki sisa-sisa lemak atau
minyak dari kulit atau bahan pembersih sebelumnya. Lemak atau
minyak dapat mempengaruhi penempelan bakteri pada
permukaan kaca preparat dan mengganggu pengamatan.

Oleh karena itu, membersihkan kaca sebelum digunakan


sangat penting untuk memastikan bahwa hasil pengamatan yang
didapat akurat dan tidak terkontaminasi. Caranya dengan
membersihkan kaca preparat menggunakan bahan pembersih kaca
preparat menggunakan bahan pembersih yang tepat dan
membersihkannya dengan teliti dan hati-hati.

2. Memanaskan kaca preparat agar bebas dari lemak dan minyak yang
belum hilang setelah dibersihkan, lalu biarkan hingga dingin. Selain
itu, memanaskan preparat sebelum memberi biakan juga dapat
membantu mempercepat proses evaporasi cairan atau pelarut yang
mungkin terdapat pada sampel biologis. Hal ini akan membantu
menghindari pengenceran dan kerusakan pada sel bakteri selama
proses pengambilan sampel.
3. Meletakkan sampel pada preparat. Beberapa tahapannya antara
lain:
 Mengambil preparat yang sudah dipanaskan dan siapkan loop
bakteri atau ose bakteri dan juga biakan bakteri.
 Panaskan ose pada api bunsen atau api lampu spritus hingga
membara, lalu biarkan hingga dingin agar tidak merusak bakteri.
Pemanasan ini bertujuan untuk mensterilkan ose, baik sebelum
penggunaan dan setelah bersentuhan dengan bakteri.
 Gunakan ose tersebut untuk mengambil sampel biakan yang
terdapat pada tabung reaksi. Penutup sampel biakan tidak boleh
diletakkan sembarangan, oleh karena itu penutup dijepit
menggunakan jari kelingking
 Sampel biakan diambil minimal sebanyak 2 kali dan letakkan
pada preparat. Setelah itu, meratakan biakan dengan searah
jarum jam, ketika meratakan tidak boleh terlalu tebal dan tidak
terlalu tipis.
 keringkan sampel biakan tersebut dan pijarkan ose kembali.
4. Melakukan fiksasi pada biakan yang sudah kering bertujuan untuk
menjaga keutuhan sel bakteri dan mencegah kerusakan sel serta
mengawetkan struktur sel bakteri untuk analisis mikroskopik.

Adapun fungsi fiksasi biakan bakteri adalah sebagai berikut:

- Untuk mempertahankan struktur sel.

- Membuat sel bakteri tahan terhadap pewarnaan.

- Mencegah kontaminasi

- Mempertahankan ukuran dan morfologi


Untuk pada pembuatan sediaan preparat kultur padat hal yang perlu
diperhatikan tidak terlalu berbeda dengan kultur padat. Tapi beberapa
perbedaannya, yaitu terdapat tahapan berikut

1) Penggunaan alkohol 96% , pada pembuatan preparat dari kultur


padat,memiliki beberapa tujuan yaitu :
 Mematikan bakteri yang digunakan dari biakan kultur padat
 Menghentikan perkembangan bakteri, dengan cara mematikan
sel-selnya menggunakan alkohol
 Sebagai media perataan, dipermukaan preparat sehingga mudah
di amati.
2)

Dengan demikian, fiksasi biakan bakteri pada preparat kaca sangat


penting dalam proses analisis mikroskopik karena dapat meningkatan
akurasi dan keandalan hasil pengamatan.

H. KESIMPULAN

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat melakukan


preparat terhadap bakteri. Pembuatan preparat biakan bakteri bakteri
adalah teknik ini sangat penting dalam bidang mikrobiologi karena
memungkinkan penelitian untuk mengamati bakteri secara langsung.
Dengan demikian, teknik ini sangat membantu dalam penelitian. Selain itu,
penggunaan teknik ini juga harus memperhatikan kebersihan dan
sterelisasi agar hasil yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dorlan 2017, Kamus Kedokteran ,Alih Bahasa Huruwati Hartanto,Dkk.,Edisi

29,ECG,Jakarta.

Madigan, M. T., Martinko, J. M., Bender, K. S., Buckley, D. H., & Stahl, D.

A. (2018). Brock biology of microorganisms (15th ed.).

Pearson Education, Inc.: New York, NY.

Shields, P., & O'Brien, T. (2013). Preparing bacterial smears and simple

staining of bacteria. Journal of Microbiology & Biology

Education, 14(1), 8-12. doi: 10.1128/jmbe.v14i1.544

Anda mungkin juga menyukai