Disusun Oleh:
(Kelompok 11 Kelas C)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat
kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang
besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim
yang telah dihasilkan (Fifendy, 2017).
Bakteri jika dilihat di bawah mikroskop akan sulit diamati karena bentuknya
transparan. Untuk memudahkan pengamatan morfologi mikroskopi bakteri,
maka dapat dilakukan prosedur pewarnaan. Prosedur pewarnaan sederhana
untuk mengamati bentuk sel bakteri ada beberapa macam diantaranya
pewarnaan positif dengan pewarna basa, pewarnaan positif dengan pewarnaan
negative dengan pewarna asam (Prasetya, 2019).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut mikroskop dan mikroskopis?
2. Bagaimana pewarnaan sederhana dan reagen yang digunakan dalam
pewarnaan tersebut?
3. Bagaimana pewarnaan negatif dan reagen yang digunakan dalam
pewarnaan tersebut?
4. Bagaimana pewarnaan diferensial (Pewarnaan gram dan tahan asam) dan
reagen yang digunakan dalam pewarnaan tersebut?
5. Bagaimana pewarnaan khusus (Kapsul, spora, dan flagel) dan reagen yang
digunakan dalam pewarnaan tersebut?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui mikroskop dan mikroskopis
2. Dapat mengetahui pewarnaan sederhana dan reagen yang digunakan
dalam pewarnaan tersebut
3. Dapat mengetahui pewarnaan negatif dan reagen yang digunakan dalam
pewarnaan tersebut
4. Dapat mengetahui pewarnaan diferensial (Pewarnaan gram dan tahan
asam) dan reagen yang digunakan dalam pewarnaan tersebut
5. Dapat mengetahui pewarnaan khusus (Kapsul, spora, dan flagel) dan
reagen yang digunakan dalam pewarnaan tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinta cina cina bersifat asam dan tidak dapat menembus atau berpenetrasi ke
dalam sel bakteri karena tinta cina memiliki muatan negatif dari komponen
kromoforik yang akanbertolakan dengan muatan negatif yang dimiliki oleh
sitoplasma bakteri sehingga tinta cina hanya akan memberi warna hitam pada
latarnya saja (Dwidjoseputro, 1998).
Prosedur pertama dari pewarnaan gram ini adalah memberi pewarna kristal
violet, setelah 1 menit dibilas dan kemudian akan diberikan pewarna
yodium, setelah satu menit dibilas dan kemudian akan diberi laputan
alkohol 95% selama 30 detik, kemudian dibilas dan diberi pewarna
safranin atau bismarck (untuk buta warna merah) selama 1 menit. Zat
pewarna kristal violet dan yodium akan membentuk senyawa yang
kompleks. Beberapa bakteri akan melepaskan zat pewarna dengan mudah
apabila dicuci dan beberapa bakteri yang lain zat pewarna akan bertahan
walaupun dicuci dengan alkohol 95%. Bakteri gram positif akan terwarna
ungu (kristal violet) dan bakteri gram negatif akan terwarna merah
(safranin) (Umsl, 2008).
Bakteri garam positif ialah bakteri yang mengikat warna utama (crystal
violet) dengan kuat sehingga tidak dapat di lunturkan oleh peluntur dan
tidak diwarnai lagi oleh zat warna lawan (safranin) pada mikroskop sel-
sel bakteri tampak berwarna ungu (Pelczar, 2005).
Bakteri gram negatif ialah bakteri yang mempuyai daya mengikat zat
warna utama tidak kuat sehingga dapat dilunturkan oleh peluntur dan
dapat diwarnai oleh zat warna lawan (safranin) pada pengamatan
mikroskop sel-sel bakteri tampak berwarna merah. Fungsi zat warna:
a. Crystal violet yang berfungsi membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid
pada membran/dinding sel bakteri sehingga membentuk kompleks
mg-Ribonucleid acid- crystal violet. Kompleks ini merupakan
senyawa yang tidak luntur dengan alkohol.
b. Lugol’s ladin yang berfungsi sebagai penguat ikatan pada kompleks
mg-Ribonuclead acid.
c. Alkohol 95% berfungsi mencuci lemak pada dinding sel bakteri.
d. Safranin berfungsi sebagai zar warna tandingan (lawan) luruh nya
kompleks mg-Ribonucleid acid- crystal violet dari dinding sel bakteri
gram negatif (Pelczar, 2007).
Gambar 2. Hasil pewarnaan gram S. aureus berbentuk bulat, berwarna
unngu, bersifat gram positif. E. coli berbentuk batang, berwarna merah
muda, bersifat gram negative (Murwani, 2015).
Pewarna tahan asam hanya dapat melekat kuat pada bakteri yang
mengandung bahan seperti lilin (waxy) pada dinding selnya. Mikrobiologis
menggunakan teknik pewarnaan ini untuk identifikasi bakteri genus
patogenik Nocardia dan Mycobacterium, termasuk M. tuberculosis
penyebab tuberculosis dan M. leprae penyebab lepra (Murwani, 2015).
3. Pewarnaan Flagel
Flagella bakteri (tunggal flagellum) merupakan struktur yang berfungsi
untuk lokomosi dan sangat kecil untuk dapat dilihat menggunakan
mikroskop. Untuk melihat diameter dan panjang flagella, diperlukan
pewarnaan yang menggunakan mordant, dan pewarna carbol
fuchsin. Jumlah dan susunan flagella membantu diagnosis
mikrobiologi (Murwani, 2015).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat kecil untuk dapat dilihat
menggunakan mata telanjang, sehingga memerlukan mikroskop untuk
melakukan observasi. Bakteri jika dilihat di bawah mikroskop akan sulit
diamati karena bentuknya transparan. Untuk memudahkan pengamatan
morfologi mikroskopi bakteri, maka dapat dilakukan prosedur pewarnaan.
Pewarnaan sederhana, pewarna yang digunakan satu pewarna tunggal dalam
berbentuk cairan atau terlarut dalam alkohol. Pada pewarnaan ini hanya dapat
untuk melihat bentuk selular dan bentuk dasar bekteri. Pewarnaan Negatif.
Beberapa bakteri sulit diwarnai dengan zat warna basa. Tapi mudah dilihat
dengan pewarnaan negatif. Zat warna tidak akan mewarnai sel melainkan
mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga sel tampak transparan dengan latar
belakang hitam. pewarnaan diferensial pewarna bereaksi secara berbeda
dengan berbagai macam bakteri yang berbeda, tergantung komponen utama
yang terwarnai dari bakteri, sehingga dapat untuk membedakannya. Metode
pewarnaan ini yang paling sering dipergunakan adalah Pewarnaan Gram dan
Tahan Asam. Pewarnaan Khusus ditujukan untuk mewarnai dan mengisolasi
bagian tertentu dari mikroorganisme, seperti endospore, flagella ataupun
kapsula.
B. Saran
Sebaiknya pembaca tidak hanya menjadikan makalah ini sebagai acuan dalam
memperdalam pengetahuan mengenai Mikroba khususnya pada pembahasan
sekaitan dengan Mikroskop dan metode mikrobiologi. Akan tetapi, mencari
informasi tambahan yang terkait melalui berbagai sumber lain agar lebih
mengerti dan memahami tentang ruang lingkup Mikroskop dan metode
mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA