Anda di halaman 1dari 11

Kelas XII

Disusun oleh :
Wira Widi Sadewa, S.Pd
1. Jenis Karya Seni Rupa

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua,


yaitu karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
• Karya seni rupa dua dimensi mempunyai dua ukuran.
• Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai tiga ukuran.
Baik dalam karya seni rupa dua dimensi maupun tiga
dimensi, kita mengenal seni rupa tradisional dan seni
rupa modern.
Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional merupakan seni yang berkaitan dengan nilai-nilai filosofi di dalam suatu komunitas
masyarakat tertentu yang dijaga kemurnian dan keutuhannya secara turun-temurun.
• Contohnya, ukiran Toraja, patung suku Asmat, dan batik tulis keraton.
• Karya seni rupa tradisional diciptakan dan dibentuk kembali dengan mengikuti aturan yang ketat
berdasarkan sistem yang sesuai dengan keyakinan tertentu yang berada di masyarakat.
• Karya seni rupa tradisional umumnya ditemukan dan dibuat di daerah yang masih memegang teguh
norma atau adat istiadat yang diwariskan para leluhur.
Contoh Seni Rupa Tradisional

Ukuran Toraja Patung Asmat Batik Keraton


Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah hasil perkembangan seni rupa baru yang ter- akhir. Seni rupa ini
merupakan hasil karya seniman/perupa yang berpandang- an baru/modern. Berkarya seni rupa tidak
sekadar aktivitas fisik (lahiriah), tetapi juga aktivitas psikis (batiniah).
Ciri-ciri seni rupa modern/kontemporer, antara lain sebagai berikut.
a. Berbentuk unik.
b. Batasan pengelompokan seni menjadi kabur, tidak terpisah antara seni lukis, seni patung, dan
seni arsitektur.
c. Pembebasan diri dari keterkaitan hukum seni yang lazim sehingga kar ya ini lebih bebas dan
ngepop.
d. Wujud kar ya terkesan aneh, bahkan terkadang sulit dipahami bagi orang awam apabila tanpa
memiliki pengetahuan seni rupa yang mendalam.
Seni rupa modern banyak ditentukan dari berbagai gaya dan aliran. Dalam perkembangannya, seni
modern ke arah kontemporer yang lepas semua ikatan norma yang ada dan lazim dipakai. Seni rupa
kontemporer lebih menekankan penampilan fenomena-fenomena yang ar tistik, namun tidak
meninggalkan norma etika dan norma agama.
Contoh Seni Rupa Gaya Primitif
Contoh Seni Rupa Gaya Klasik
Contoh Seni Rupa Gaya Baru atau Modern
Seni Rupa Modern
Seni rupa modern banyak ditentukan dari berbagai gaya dan aliran. Dalam
perkembangannya, seni modern ke arah kontemporer yang lepas semua ikatan norma yang
ada dan lazim dipakai. Seni rupa kontemporer lebih menekankan penampilan fenomena-
fenomena yang ar tistik, namun tidak meninggalkan norma etika dan norma agama.
Gaya dalam kar ya seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di
setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pe- milihan atau pengolahan bahan,
bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya
tersebut memunculkan corak dalam seni rupa, antara lain corak dekoratif, ekspresif, figuratif,
pointilis, dan abstrak. Dalam berkarya seni rupa modern dapat memilih berbagai gaya.
Gaya dalam Seni Rupa
Gaya dalam seni rupa dalam perkembangannya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gaya primitif,
klasik, dan modern.
a. Gaya Primitif Bentuk kar ya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat seper ti berikut.
1) Tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan).
2) Proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (penggeliatan, penyangatan, dan
pengurangan) atau dilebih-lebihkan.
3) Kar ya yang diciptakan lugas atau apa adanya dan santun.
b. Gaya Klasik Seni rupa gaya klasik memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut.
1) Pada awalnya, seni rupa gaya klasik diilhami masa sejarah atau zaman kerajaan yang penuh
keindahan, kemegahan, kewibawaan, dan ke- sempurnaan.
2) Penggambaran segala sesuatu pada seni rupa gaya ini serba sempurna, termasuk objek manusia.
3) Pada karya seni kriya dan seni bangun, tampak kemewahan berupa ornamen (hiasan), ukiran, dan
cenderung glamour (elok, menarik hati, dan mengasyikkan).
c. Gaya Baru atau Modern Dalam berkarya seni rupa tidak sekadar peniruan alam, tetapi juga ekspresi batin
dari ide dan kreativitas perupa. Dengan demikian, gaya baru/modern ini menghasikan karya-karya yang unik,
bahkan kadang- kadang terasa aneh. Di sisi lain kita bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi masih harus
mempertimbangkan norma-norma mulia yang berlaku.
Apa bila ada pertanyaan mengenai materi tersebut
Sangat diperbolehkan untuk bertanya baik via WA
atau Moodle

Anda mungkin juga menyukai