Anda di halaman 1dari 4

MERIAM

Meriam merupakan alat/media pembelajaran yang digunakan sebagai alat pelontar dalam
pelaksanaan praktikum mata pelajaran Fisika, khususnya materi Gerak Pabola
Alat ini terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut :
A. Bagian Pendukung
1. Penopang : merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat berdririnya meriam
dan tempat untuk menancapkan pasak kawat penyangga.
2. Kawat penyangga : merupakan batang kawat yang berfungsi sebagai penyangga
posisi kemiringan meriam yang posisinya dikuatkan menggunakan pasak.
3. Busur : merupakan busur derajat yang berfungsi untuk mengukur/menentukan
besarnya sudut kemiringan (elevasi) dari meriam.
B. Bagian inti ( Meriam ) --> Merupakan modifikasi dari Atraktor
1. Selongsong : merupakan tabung dari logam yang berfungsi sebagai wadanh bagi pegas pelontar.
2. Pegas : terbuat dari baja yang berfungsi sebagai pelontar/pendorong
3. Bilah pelontar : terbuat dari logam berfungsi sebagai perpanjangan dari pegas yang berfungsi
sebagai pendorong/pelontar peluru/kelereng
4. Pemicu : merupakan tombol yang berfungsi sebagai pengunci posisi meriam (pelontar) sebelum
di tembakkan.
C. Alat Tambahan
1. Kelereng ukuran sedang sebagai peluru
2. Mistar/penggaris (min 150 cm)

Gambar 1a. Foto Meriam yang telash dibuat

Gambar 1b. Sketsa Meriam


MEKANISME KERJA ( PENGGUNAAN )
1. Tentukan sudut kemiringan (elevasi) yang akan digunakan, kemudian kokohkan posisi
kemiringa dengan menggunakan penopang (kawat dan pasak)
2. Tekan bilah pelontar sampai terdengar klik yang menandakan meriam dalam posisi terkunci
dan siap tembak/lontar
3. Tepatkan peluru (kelereng) di ujung bilah pelontar
4. Tekan tombol pemicu
5. Amati dan tentukan/tandai tempat jatuhnya kelereng, kemudian ukur dengan menggunakan
mistar dari pasak penopang sampai tempat jatuhnya kelereng
6. Catat hasil pengamatan dalam tabel hasuil pengamatan

Gambar 2. Meriam dalam posisi siaga/siap tembak

Gambar 3. Jalur lintasan Peluru dari tembakan meriam


Gerak parabola dipengaruhi oleh sudut elevasi (o) dan percepatan gravitasi bumi (g = 9,8
m/s2). Ketika bergerak dengan kecepatan tertentu (vo), peluru/proyektil akan mencapai tinggi
maksimum (h) dan akhirnya jatuh dan mencapai jarak jangkauan terjauh/maksimum (R).

PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA


Kelas : XI IPA
Semester : Ganjil
Judul : Gerak Parabola
Waktu :1 x 45 menit

Tujuan:Siswa dapat memahami tentang gerak parabola.

Materi :Gerak parabola merupakan gerak benda yang mempunyai lintasan berbentuk parabola. Gerak
parabola merupakan gabungan antara gerakan benda secara horizontal (mendatar) dan vertical
(ke atas atau ke bawah)
Gerak parabola selalu dipengaruhi oleh sudut elevasi (o) dan percepatan gravitasi bumi (g = 9,8
m/s2). Ketika bergerak dengan kecepatan tertentu (vo), peluru/proyektil akan mencapai tinggi
maksimum (h) dan akhirnya jatuh dan mencapai jarak jangkauan terjauh/maksimum (R).
Berdasar hal tersebut , maka dapat di rumuskan persamaan sebagai berikut :

Alat dan Bahan :


No Nama Alat / Bahan Jumlah
1 Meriam 1
2 Peluru kaca/kelereng 1
3 Alat ukur jarak / mistar 1

Cara Kerja :
1. Atur alat untuk membentuk sudut elevasi 20o .
2. Tekan batang pelontar sehingga siap untuk ditembakkan !
3. Letakkan peluru / kelereng pada ujung batang pelontar, kemudian tekan tombol pemicu sehingga
peluru terlontar !
4. Tandai dan ukur jarak jatuh peluru terjauh yang dapat dicapai !
5. Catat hasil percobaan pada tabel hasil pengamatan
6. Ulangi percobaan dengan sudut elevasiyang berbeda (lihat tabel) !
Tabel Hasil Pengamatan :
Sudut Jarak jatuh Tinggi Kecepatan
No. Sin2 0
elevasi (0) terjauh (R) maksimum (h) awal (v0)
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80

Tugas :
1. Tuliskan perhitungan dalam menentukan nilai h !
2. Tuliskan perhitungan dalam menentukan nilai v0 !
3. Apakah perbedaan sudut elevasi (0)mempengaruhi besarnya kecepatan awal (v0) dari
peluru ? Jelaskan mengapa demikian

Anda mungkin juga menyukai