Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

BUMI DAN ALAM SEMESTA

Disusun oleh:

Zakiyul faqih

Desta felonia yuniarti

Pila

Putri

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “Bumi dan Alam Semesta” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Makalah ini menjelaskan lebih mendalam mengenai tata surya, lapisan bumi, dan
teori-teori terbentuknya bumi dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan
di pahami.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan alam semesta, serta infomasi
dari media massa yang berhubungan dengan bumi sebagai bagian dari alam
semesta.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat


bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai isi alam
semesta , khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan
demi perbaikan dan kesempurnaan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Pontianak, 5 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan


biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat
diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia yang
mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Fenomena Alam saat ini sangat sulit untuk ditebak , bahkan baru – baru ini
kita sering memperoleh informasi terjadinya suaatu kejadian alam sungguh
luar biasa yang terjadi diluar nalar manusia. Seperti halnya peristiwa jatuhnya
meteor , sehingga menimbulkan bermacam – macam argument dari
masyarakat tentang kejadian itu. Ada yang berpendapat bahwa kejadian itu
terjadi karena Sang Pencipta marah, ada yang berpendapat itu tanda – tanda
kiamat dan ada yang berpendapat bahwa itu memang fenomena alam. Hal itu
terjadi karena pengetahuan tiap orang perorangan pastilah berbeda sesuai
dengan tingkat pendidikannya.

Kita sebagai mahasiswa dalam menanggapi kejadian itu harus berfikir


logis , karena kaum mahasiswa adalah kaum cendikia yang harus cepat
tanggap dalam menyikapi fenomena alam ini. Khususnya kita adalah
mahasiswa jurusan MIPA jadi dalam berargumen haruslah dapat dibuktikan
kebenarannya.

1
Dari sinilah kelompok kami termotifasi untuk mengupas tuntas tentang
materi yang kami beri judul “Bumi dan Alam Semesta,” Agar kita tahu lebih
jelas apa dan bagaimana yang terjadi sebelum alam semesta ini terbentuk .

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana susunan tata surya?


2. Terdiri dari apa saja lapisan-lapisan bumi?
3. Apa saja dan bagaimana teori-teori tentang terjadinya bumi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
2. Untuk mengetahui susunan tata surya.
3. Untuk mengetahui lapisan-lapisan bumi.
4. Untuk mengetahui macam-macam teori-teori terjadinya bumi.
5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai terjadinya bumi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus


mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.
Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan Geosentris
ini 14 abad lamanya dianut orang.

Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus”


mengubah pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti
halnya dengan planet-planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai
pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan
yang teliti serta perhitungan yang sistematis. Kesemuanya ini berkat bantuan
teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan
fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.

Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa


lain yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar
planet. Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat
disebut Sistem Tata Surya.

A. Bagian-bagian Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet
beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat
galaksi.

4
1. Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89%


massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat
sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga
lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari
suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta
atmosfer. Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir
semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :


a. Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam
batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
b. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran
planet lain.
c. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat,
berarti mempelajari bintang-bintang lain.

2. Planet

Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya


sendiri, berbentuk bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian
besar planet memiliki pengiring atau pengikut planet yang disebut satelit
yang beredar mengelilingi planet.

Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan


urutan nya dari matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar
mengelilingi matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing dalam
suatu sistem tata surya.

5
 Penggolongan Planet

 Berdasarkan massanya, planet dalam sistem tata surya kita dibagi


menjadi dua, yaitu:
1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Ciri umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-
ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter kubik,
biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati
lintasan yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Garis tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan
pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya
Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan
golongan ini jauh dari matahari.

 Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet di bagi menjadi dua, yaitu:


1. Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-
ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari
atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam
adalah Merkurius dan Venus.
2. Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-
ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari
atau lintasannya berada di luar lintasan bumi. Planet-planet yang
termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

 Kesamaan planet di dalam tata surya :

1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini


matahari) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri).

6
Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari
kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh,
kecuali oleh beberapa satelit.
2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit
mengelilingi planet hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari
hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai
keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut
terdapat pada bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

 Syarat benda angkasa disebut sebagai planet

Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional


(International Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di Praha,
Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah memutuskan beberapa
keputusan yang penting, di antaranya adalah resolusi 5A yang berisi
mengenai definisi sebuah planet. Suatu benda angkasa dapat disebut
sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut.

 Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.


 Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi
tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk
hampir bulat).
 Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.

Planet Pluto, berdasarkan keputusan sidang IAU, tidak memenuhi


syarat sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang
tindih dengan Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek
yang tidak dominan di orbitnya sendiri.

 Macam-macam Planet

a) Merkurius

7
Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.
Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai
hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya
yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini
berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis
tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.

b) Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal


dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi
hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang
diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi
dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet
ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi
venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.

c) Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran


besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 km. jarak
antara bumi dengan matahari adalah 149 juta km. jarak ini sering diubah
menjadi satuan jarak astronomis atau astronomical unit (AU). Jadi 1 AU =
140 juta km. bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi =24 jam.
Satu hari venus=247 hari bumi atau 247x24 jam bumi.

a. Gerak rotasi bumi

Pepatan bumi besarnya 1/300 sehingga dapatlah dianggap memiliki


bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit.
Sumbunya menembus permukaan bumi di kutub utara dan selatan. Orang
menganggap bahwa bola langit tetap tinggal diam, sedang bumi berputar
pada sumbunya dari barat ke timur. Anggapan tersebut telah dikemukakan

8
oleh sarjana-sarjana yunani seperti Pythagoras, philalous, herakleitos, dan
terakjir oleh kopernikus dari polandia. Gerak bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi dari bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya,
yakni dari barat ketimur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih
dulu di irian jaya daripada dijawa.

b. Akibat rotasi bumi

1. Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari, bulan,


bintan-bintan dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan terbenam
di barat.
2. Pergantian siang dan malam dimana separuh dari bola bumi menerima
sinar matahari (siang), sedangkan separuh bola lainnya mengalami
kegelapan (malam). Batas siang dan malam ini merupakan sebuah
lingkaran disekeliling bumi.
3. Diterangkan dengan hukum buys ballot. Arus-arus hawa(angin) tidak
bergerak lurus dari daerah maksimun kedaerah manimun, tetapi membias
kekanan bagi belah bulatan utara dan membias kekiri bagi belah bulatan
selatan.
4. Penggelembungan di khatulistiwa serta penempatan di kedua kutub
bumi.
5. Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi
tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertical (unting-unting)
tidak tepat menuju ketitik pusat bumi, kecuali di khatulistiwa dan di kutub.
6. Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam.
7. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.

c. Gerak Revolusi dari Bumi

Berkat penyelidikan tiga sarjana, yaitu Galileo galilei, tycho brahe,


dan keplermaka susunan alam secara heliosentris dari kopernikus diakui
keunggulannya. Dalam susuana ini, maka bumi berevolusi mengelilingi

9
matahari. Bumi mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama
waktu satu tahun.

Selama mengedarai matahari ternyata sumbu bumi miring dengan


arah yang sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini
besarnya 23 1/20 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi
bumi ialah:

1) Pergantian empat musim, yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½
LU).
2) Perubahan lamanya siang dan malam.
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan kebulan.

Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.


Menurut hukum keppler pertama, orbit-orbit setiap planet termasuk orbit
bumi memiliki bentuk bangun elips. Matahari berada pada salah satu titik
api (focus) dari elips itu. Titik lintasan yang terdekat dengan titik focus
dimatahari itu berada tersebut titik perihelium elips itu. Titik terjauh dari
titik focus dimana matahari itu berada disebut titik aphelium.

a. Gaya grafitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak dan gaya berat. Gaya tarik bumi
ini dinamakan gaya grafitasi terrestrial bumi. Benda dibumi ini memiliki
bobot karena pengaruh gaya grafitasi tersebut. Menentukan bobot dari
sebuah benda dibumi berarti mengukur besarnya gaya tarik terhadap benda
itu. Gaya grafitasi terrestrial inilah yang menahan semua meteri yang ada
dibumi serta atmosfernya sehingga tidak hilang melayang ke alam
semesta. Bumi merupakan sebuah megnet raksasa. Maka, suatau medan
magnet serta garis-garis gaya magnet bekerja sekitar bumi.

b. Waktu

Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam.
Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan
gerak semua matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Sehari

10
semalam sideral atau sideris adalah waktu bintan berdasarkan
merembangnya titik aries antaradua saat berturut-turut. Sehari semalam
solar, empat menit lebih lamadari sehari semalam sideris. Bagi tujuan
sehari-hari, kita menggunakan waktu solar. Bagi keperluan tujuan
astronomi atau perjalan antarplanet, lebih baik memakai waktu sideris.

c. Tahun penanggalan (kalender)

Bangsa mesir kuno, sumeria, dan bangsa hindu sejak zaman dahulu
memiliki perhitungan waktu. Waktu ini berdasarkan revolusi bumi dan
tahunnya disebut tahun matahari. Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah
ditetapkan bahwa setiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun yang keempat di
tambah dengan satu hari disebut tahun kabisat (leap year ). Aturan ini
dinamakan “ kalender Julian” atau aturan lama dimana setiap tahun
dihitung 365,25 hari. Ada dua tahun, yaitu tahun sideris ialah selang waktu
antara dua kedudukan yang sama berturut-turut dari matahari terhadap
suatu bintan tetap.

Bulan merupakan satelit atau benda angkasa yang mengelilingi bumi.


Jaraknya dengan bumi = 384.000km. bulan berdiameter 3456 km. bulan
selalu menunjukkan permukaan yang sama dilihat dari bumi. Ini berarti
bulan mengadakan rotasi maupun revolusi mengelilingi bumi dengan
kecepatan yang tetap sama, pada permukaan bulan, terdapat gunung-
gunung dan dataran rendah seperti di bumi.

d) Mars

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya


mengandung banyak besi oksigen. Sehingga kalau oksigen masih ada,
jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini didapatkan warna-
warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang masa
tahun. Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juta km. garis
tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun (687 hari), rotasinya 24

11
jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di
Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang
diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju
yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan
daimus, temperaturnya lebih rendah dibandingkan dengan temperatur di
Bumi.

e) Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita
bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak
1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya,
berat Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek,
permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang
terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter,
yaitu rotasi yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan
masa revolusinya membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun.
Bergaris tengah 138.560 km dan mempunyai kurang lebih 14 satelit.

Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana


dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44.
Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali
gravitasi bumi.

f) Saturnus

Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400


km, berotasi 10 jam 14 menit, revolusinya sekitar 29,5 tahun dan
merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai
massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas
yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 oC.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut
Titan (besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya yang menunjukkan
bahwa phoebe bukan “anak kandungnya”. Planet ini memiliki tiga cincin

12
tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar,
Cincin Tengah, dan Cincin Dalam. Diameter Cincin Luar Planet Saturnus
adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin
Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan
permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km.
Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen,
helium, metana, dan amoniak.

g) Uranus

Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84


tahun, rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang
lainnya yaitu dari timur ke barat. Uranus bergaris tengah 50.560 km.
Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986 Uranus
memiliki 14 satelit. Planet ini ditemukan oleh hershcel dan keluarganya
dengan tidak sengaja pada tahun 1781 ketika mereka mengamati saturnus.
Besar uranus kurang dari stengah saturnus.

Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar


batas atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang mengelilinginya,
yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet
Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km. Seperti halnya dengan Yupiter
dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian
besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin,
ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas
yang sangat tipis dan redup.

h) Neptunus

Jaraknya dengan matahari 4470 juta km. Mempunyai 2 satelit, satu


diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan gerak
rotasi Neptunus. Planet diketemukan pada tahun 1846 ketika para
astronom sedang mengamati planet uranus yang agak menyimpang
orbitnya. Berdasarkan hipotesis para astronom, penyimpangan tersebut
pasti ada yang mempengaruhi dan itu ternyata benar.

13
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas.
Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika
diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet
seukuran Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi
sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para
ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini
terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus
dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.

3. Asteroid/Planetoida

Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda


langit yang berdiameter ±900 km beredar mengelilingi matahari pada
jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah ±2.000 buah. Benda-benda
langit itu disebut Planetoida. Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi
menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.

Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil dengan jumlah yang


sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga
mengelilingi Matahari. Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai
berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal sebagai
Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk
Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti
kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor,
Apollo, Aten).
Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres
merupakan asteroid terbesar yang juga masuk kategori planet
kerdil/planet katai dengan diameter 780 km, Pallas 560 km, Vesta 490
km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km. Asteroid yang
orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu,

14
banyak di antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama
penemunya.

4. Komet (bintang berekor)

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi


oleh kabut asap yang berdiameter ±100.00 km (termasuk selubung gas)
dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20
km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang
lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang
menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.

Komet merupakan anggota tata surya, yang beredar mengelilingi


matahari dan menerima energinya dari matahari. Dibandingkan planet ,
komet mempunyai lintasan yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak
pada bidang ekliptika. Komet sebenarnya beredar secara periodic. Komet
kohoutek, misalnya, yang mendekati bumi pada akhir tahun 1973,
diperkirakan akan muncul kembali pada 4000 tahun mendatang.

Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini
ditemukan oleh Edmond Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet
Halley terjadi setiap 76–79 tahun sekali. Komet Halleyterakhir terlihat
pada tahun 1986 dan diperkirakan akan tampak kembali pada tahun 2061.
Inti atau pusat dari komet Halley sangatlah gelap dengan diameter kurang
lebih 1.024 km. Selain komet Halley terdapat beberapa nama komet
lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale-Bopp.

Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya


dikarenakan adanya gesekan atom-atom di udara. Ukurannya dapat
melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil. Oleh

15
karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet
adalah ekornya yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta
km. Inti komet disebut nukleus yang terdiri atas bongkahan es serta gas
yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km. Ekor
merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti
komet. Diameter coma bisa mencapai 100.000 km.

5. Meteor (bintang beralih)

Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm


dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Merupakan semacam debu
angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik. Meteor
adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan
masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer
bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga benda tersebut
akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis terbakar di
atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi seringkali
menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut kawah
meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang
lebarnya sekitar 1.265 m. Kawah ini terbentuk oleh meteor yang jatuh
kira-kira 40.000 tahun yang lalu.

Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang


massanya ±10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang
menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia. Meteorid tersebut
mengandung besi dan nikel. Meteor bukan tergolong bintang karena
merupakan anggota tata surya.

Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari,
tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor
atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang

16
terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola
api.

Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai


hujan meteor. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam
atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai
permukaan Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis
dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit.

2.2 Bumi dan Lapisan-lapisan Bumi

 Susunan Lapisan Bumi

Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin


disebelah luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi
beku dan disebut kerak bumi.

Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa
jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya
3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari
oksida besi dan sulfida besi.
- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa
jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.

Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi


berasal dari matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material
matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936)
mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :

- Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.

17
- Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-
basal.
- Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut
magma-peridotit dan eklogit.

Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian


Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di
lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan magnesium.

Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar


benua) : permukaan bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran
benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan kontinental yang
bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap lempeng kerak
bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1 – 13
cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan
yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi,
konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan
ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.

 Struktur bumi

Seperti halnya kebanyakan benda langit, bumi berbentuk bola,


meskipun agak pepat pada kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi
mengelilingi sumbunya. Oleh karena itu, jarak pusat bumi terhadap
khatulistiwa lebih panjang dari pada kutubnya. Panjang diameter pada
khatulistiwa=12.762 km, sedangkan panjang diameter pada kutub=12.306km.

Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukan bumi
terdapat lapisan air yang di sebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri
atas kulit (kerak) atau lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.

a. Lithosfer dan Centrosfer

Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m) dan


merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa
benua-benua dan pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak

18
sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut
yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan sebelah
atas, terdiri dari silicon dan aluminium dengan berat massa (BM) rata-rata
2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silicon dan magnesium dengan
BM 2,9.

b. Hidrosfer

Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tetapi


hanya 75% yang meliputi lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam
kedua kutub. Kedalaman laut rata-rata 4000 m dan yang terdalam adalah di
dekat pulau guam dengan kedalaman 11000 m. hidrosfer mempunyai
pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi.

c. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi, yang


dalam kehidupan sehari-hari disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km,
terhitung dari permukaan air laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke
atas sem akin kecil sampai mendekati 0. Berikut ini uraian lebih terinci:

d. Troposfer

Lapisan setebal 16 km ini, pada daerah khatulistiwa menipis hingga


hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Hampir seluruh uap air yang terkandung
dalam atmosfer terdapat didalam lapisan ini. Sehubungan dengan kandungan
uap air itulah terjadi hujan, salju, angin dan badai.

e. Stratosfer

Lapisan ini mulai dari 16 km sampai 80 km di atas bumi. Suhu rat-


rata, sekitar -35% C. pesawat terbang sebenarnya masih dapat mengarungi
pada lapisan terbawah dari strtosfer, asal semua pintu kabin dapat ditutup
rapat dan udara di dalam pesawat diatur, terutama kadar oksigennya hingga
seperti kondisi dalam troposfer.

19
f. Lonosfer

Lapisan ini terdapat di atas 80 km dengan tekanan udara sangat rendah


sehingga semua partikel terurai menjadi ion-ion. Lapisan ionosfer sangat
penting sehubungan dengan komunikasi rdio jarak jauh karena lapisan ini
merupakan pemantul gelombang radio.

2.3 Teori Terjadinya Bumi

 Hipotesis Kejadian Bumi

1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran


tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-
macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar. Terjadinya benturan
masing-masing gas menimbulkan panas. Matahari berputar kencang dan di
katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah
fragmen-fragmen. Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar melepaskan
banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin
padat. Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.

Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis mengemukakan adanya


kabut yang berputar dan pijar. Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan.
Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material dari induknya.
Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi
induknya. Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan
seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi
dengan cara yang sama. Induknya adalah matahari.

2. Hipotesis Planetesimal

20
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus
tahun setelah Kant dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati
oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi tarik menarik
sesuai dengan hukum Newton. Peledakan dimatahari melepaskan
sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat
tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin
sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi
pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.

3. Hipotesis Pasang Surut Gas

Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung


hipotesis planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang
mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan
adanya pasang dan surut lautan. Bulan tak cukup kuat menarik air
menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu
menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah
berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet
serta planetoida.

 Teori Pengukuran Usia Bumi

a. Teori sedimen

Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen


yang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-
rata yang terbentuk setiap tahunnya dengan memperbandingkan tebal batuan
sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini, maka dapat di hitung umur
lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan perhitunag mecam ini diperkirakan
bumi terbentukl 500 juta tahun yang lalu.

b. Teori kadar garam

21
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Di
duga bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air
dalam lam ini, maka air yang mangalir dari darat melalui sungai kelaut
membawa garam-garam. Keadaaan semacam itu berlangsung terus menerus
sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam setiap tahun, yang
dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih 320, maka
dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.

c. Teori ternal

Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diduga bahwa


bumi mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama kelamaan
mendingin. Dengan mengetahi massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika
bangsa inggris yang bernama elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi
menjadi batuan yang dingin seperti saat ini dari batuan yang sangat panas pada
permulaannya memerlukan waktu 20.000 jutaan tahun.

d. Teori radioaktivitas

Pengukuran usia bumi ynag dianggap paling benar ialah berdasarkan


waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan
pengetahuan tentang waktu paroh unsure-unsur radioakktif. Waktu paroh
adalah waktu yang dibutuhkan unsur raioaktif untuk luruh atau mengerungi
sehngga massanya tinggal separoh.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan, yaitu:


1. Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet
beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi
pusat galaksi.
2. Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :
- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa
jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa
jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari
oksida besi dan sulfida besi.
- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km,
massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.
3. Terdapat beberapa teori tentang terjadinya bumi, yaitu:
- Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
- Hipotesis Planetesimal
- Hipotesis Pasang Surut Gas

23
3.2 Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para


pembaca khususnya mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang dapat lebih
mengetahui dan memahami mengenai Bumi dan Alam Semesta. Dan untuk
menyempurnakan lagi isi makalah ini, kami harapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com
http://www.wikipedia.com

25

Anda mungkin juga menyukai