Anda di halaman 1dari 28

ASAL USUL ALAM SEMESTA

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu


Alamiah Dasar pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

KELOMPOK I
Yahya Santoso
NIM: 20100122012
Rezki Saputra
NIM: 20100122015
Ahmad Boli Geroda
NIM: 20100122029

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, atas rahmat dan hidayah–Nya yang tiada henti diberikan kepada hamba–
Nya. Shalawat serta Salam tak lupa Pemakalah haturkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kelompok satu menyusun makalah
berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen Hamansah, S.Pd., M.Pd., yang
mana kami diberikan tugas tentang “Asal Usul Alam Semesta”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami ucapkan terimah kasih
yang sebesar-besarnya.
Dalam proses pembuatan makalah ini bila ada kesalahan atau kekeliruan,
kami kelompok satu selaku Pemakalah menerima segala bentuk perbaikan dari
para pembaca demi pelebaran ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Akhir kata, Pemakalah mengharapkan tugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan terlebih lagi yang menyusun makalah. Mudah-mudahan Tuhan
Yang Maha Kuasa tetap Mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Gowa, 15 September 2022

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................


B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................

A. Pengertian Alam Semesta..........................................................................


B. Proses Terciptanya Alam Semesta Berdasarkan Teori Ilmia.....................
C. Proses Terciptanya Alam Semesta Berdasarkan Perspektif Al-
Qur’an..........................................................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

LAMPIRAN..................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Alam semesta merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling berharga di
jagad ini, hampir segala ilmu pengetahuan bermula dari alam semesta. melalui
berbagai kajian dan penelitian maka muncul berbagai macam interpretasi yang
kemudian menjadi teori-teori yang tentu sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Betapun banyak di antara mereka yang telah melakukan penelitian dan
telah menghasilkan berbagai teori, tapi penelitian terhadap alam semesta ini tidak
pernah tuntas, karena alam ini tidak hentihentinya memberikan ilmu pengetahuan
pada manusia, sehingga bagi peneliti selalu mendapatkan tambahan ilmu baru
dalam setiap melakukan penelitian, hal ini senada dengan apa yang telah
dinyatakan dalam al-Qur’an dalam surat al-kahfi ayat 109 yang artinya adalah :
Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
Fenomena alam semesta merupakan bagian di antara bahan penelitian bagi
manusia, telah banyak teori-teori dari fenomena alam ini, karena fenomena alam
telah memberikan informasi kapada manusia dalam setiap saat, bukan hanya
setiap detik, bahkan lebih kecil dari detik pun alam ini telah 2 memberikan
informasi kapada manusia, lebih-lebih tiap jam, hari, Bulan bahkan tiap
tahunnya.

1
2
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dirumuskan masalah
berikut:
1. Apa pengertian alam semesta?
2. Bagaimana proses penciptaan atau asal asul alam semesta?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada rumusan masalah diatas yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian alam semesta.
2. Untuk mengetahui proses penciptaan atau asal usul alam semesta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan
Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan
makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya berbagai pesan
dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi.
B. Proses Terciptanya Alam Semesta Berdasarkan Teori Ilmiah
Tentang teori asal-usul tata surya ini banyak dikemukakan orang, tetapi belum
ada satupun yang dapat diterima oleh semua pihak. Adapun teori-teorinya sebagai
berikut:
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Teori ini di kemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffries pada
tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu Sebuah bintang
bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu,
sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah
kemudian menjadi planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang
bintang kembar. Akan tetapi, salah satu bintang (matahari) meledak karena
terlalu padat dan panas. Dari ledakan tersebut sehingga terciptalah planet-
planet, kemudian planet-planet tersebut beredar mengelilingi bintang
(matahari) karena adanya gaya gravitasi.
3. Teori Nebular
Teori ini pertama kali di kembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796.
Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas
ini sebagian besar terdiri dari Hidrogen dan sedikit Helium. Nebule ini
mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas
tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat,

3
kemudian

4
4

menjadi semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi
semacam cakram. Sebagian besar material akan mengumpul di pusat cakram,
yang kemudian menjadi matahari. Sedangkan sisanya yang tertinggal akan
tetap berpusing dan terbentuklah planet-planet beserta satelitnya. Menurut
para ahli, dalam setiap 1000 bintang di alam semesta ini terdapat satu sistem
tata surya. Jika dugaan ini benar, di dalam galaksi Bima Sakti saja yang
mempunyai 100 miliar bintang, akan terdapat 100 juta tata surya dan diantara
sekian banyak tata surya itu kemungkinan ada beberapa yang mirip dengan
tata surya kita.
4. Teori Big Bang
Teori ini di kemukakan oleh George Lamaitre. Menurut teori ini, pada
mulanya alam semesta merupakan sebuah Primeval Atom yang berisi semua
material dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, Atom ini meledak
dan seluruh materialnya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu,
dimulailah ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus
berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya yang saling bertentangan,
yang satu di sebut dengan gaya gravitasi, dan lainnya dinamankan Repulsi
Kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya Repulsi Kosmis lebih dominan
sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu hari nanti proses
ekspansi tersebut pasti akan berakhir.
5. Teori Creatio Continua
Teori ini di kemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori menurut
Creatio Contenua atau continuous Creation, alam semesta ini selamanya akan
ada dan tetap ada. Dengan kata lain alam semesta ini pernah bermula dan tidak
akan berakhir. pada setiap saat, partikel ada yang dilahirkan dan ada yang
lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut
spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel
yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka jumlah material
semakin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
Pengembangan ini akan mencapai titik batas keritis pada 10 miliar tahun lagi.
Namun, dalam waktu 10 miliar tahun ini akan menghasilkan kabut-kabut baru.
5

Menurut teori ini, 90% material alam semesta adalah Hidrogen. Dari Hidrogen
ini akan terbentuk Helium dan zat-zat lainnya.
6. Teori G. P. Kuiper
Pada tahun 1950, G. P. Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan
yang ditemukan di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-
teori yang telah dikemukakan dengan mengandaikan bahwa matahari serta
semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini,
terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat sedang proses
melahirkan bintang.
Kabut gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik
gravitasi antar molekul di dalam kabut itu, lambat laun memampatkan diri
sebagai massa yang semakin lama semakin padat. Pemadatan ini
dimungkinkan oleh sifat gas seperti itu yang selalu terjadi gerakan.
Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi gerakan berputar yang
memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan material
memadat di tengah, sedangkan gumpalan gumpalan kecil akan melesat di
lingkungan sekitarnya.
Gumpalan yang terkumpul di tengah menjadi matahari sebagai pusat,
sedangkan gumpalan-gumpalan kecil menjadi planet. Matahari di pusat begitu
padat mulai menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu mendorong
gas yang masih membungkus planet menjadi sirna sehingga planet sekarang
tampak telanjang tinggal terasnya. Namun, bakal planet yang jauh dari
matahari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet besar dengan di
liput kabut.
C. Proses Terciptanya Alam Semesta Berdasarkan Perspektif al- Qur’an
Penciptaan menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara,
perbuatan menciptakan.Para ilmuwan diseluruh dunia saat ini telah sepakat
bahwa alam semesta ini terjadi dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan
dentuman besar. Ke-tiada-an (berasal dari tidak ada) adalah menunjukan akan
adanya penciptaan (diciptakan).
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan
6

perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah


mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para
ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus
mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta
mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta
ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh,
kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta
bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar”
atau Big Bang.
Adapun ayat-ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah
menciptakan alam semesta adalah : Q.S. Al-Sajdah [32] :4

ِ ۗ ْ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما فِ ْي ِستَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم ا ْست َٰوى َعلَى ْال َعر‬
‫ش َما لَ ُك ْم ِّم ْن‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫هّٰللَا ُ الَّ ِذيْ َخل‬
َ‫ُدوْ نِ ٖه ِم ْن َّولِ ٍّي َّواَل َشفِي ۗ ٍْع اَفَاَل تَتَ َذ َّكرُوْ ن‬
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada
diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas
Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun
selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”.
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran
kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan
enam masa dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini,
tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini
adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi
mengelilingi matahari dan sebagainya.
Bahwa al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):menyebutkan penciptaan langit
dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir
bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati
ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana
mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis penciptaan dalam Al-Qur’an adalah :
7

1. Fase Pertama, dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20
miliar tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu.
2. Fase kedua, masa ini adalah pembentukan langit.
3. Fase ketiga, pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses
penciptaan tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi
proses pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di
pancarkannya cahaya dan angin matahari.
4. Fase keempat, bumi yang terbentuk dari debu-debu dan bintang yang dingin
mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari
dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
5. Fase kelima ,hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya
kehidupan di bumi.
6. Fase keenam, dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya
kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-
tumbuhan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Penutup
Asal usul penciptaan alam semesta tentu ada beberapa pendapat mengenai
pencitaan alam semesta ini, baik dalam konteks agama maupun ilmu pengetahuan
(teori). Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan
Al-Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam
masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode,
hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan
maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada
beberapa ayat Al-Qur’an. Sedangkan menurut ilmu pengetahuan ada lima yaitu:
Teori tidal atau teori pasang Surut, teori bintang kembar, teori nebular, teori big
bang, teori creatio continua.
B. Saran
Apa bila ada kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi tutur kata maupun kalimat dalam pembahasan yang kami buat, kami
selaku pemakalah mengharapkan saran dan masukan dari kawan-kawan dan
terlebih kepada bapak dosen pengampuh mata kuliah bahasa Ilmu Alamiah dasar
agar makalah ini bisa sempurna dan berguna bagi orang lain dan terlebih lagi
kepada pemakalah itu sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Atabik. A, ”Konsep penciptaan alam: Studi komparatif-normatif antar agama-


agama. Fikrah, 3(1), 101-122, 2015. https://scholar.gccoogle.com (diakses
pada 15 September 2022).

Sahlan. Ilmu Kealaman Dasar. Bandung: Mujahid Press, 2020.

Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamia Dasar. Depok: Rajawali pers, 2016.

9
LAMPIRAN

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai