Anda di halaman 1dari 8

37

Efektifitas Perawatan Luka Decubitus Dengan Metode Modern Dressing


Terhadap Proses Penyembuhan Luka : Literatur Review

Abdul Herman Syah Thalib, Leni Widia Ningsih


Program Studi D-III Keperawatan Akademi Keperawatan Makassar

ABSTRAK :
Ulkus decubitus merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan atau
kematian kulit sampai jaringan dibawahnya bahkan dapat menembus otot sampai
mengenai tulang dan dapat mengganggu proses pemulihan pasien dan biasanya di
ikuti dengan nyeri yang berkepanjangan bahkan dapat menyebabkan terjadinya
infeksi sehingga proses pemulihan pasien yang berlangsung lama dan dapat
menambah panjang lama perawatan, dengan adanya ulkus decubitus dapat
menjadi suatu penanda prognosis yang buruk yang akan terjadi untuk pasien.
Teknik perawatan luka lembab atau yang lebih dikenal dengan modern dressing
adalah metode untuk mempertahankan kelembaban luka dengan menggunakan
bahan balutan penahan kelembaban sehingga menyembuhkan luka dan
pertumbuhan jaringan dapat terjadi secara alami.
Literature ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perawatan luka
decubitus dengan metode modern dressing terhadap proses penyembuhan luka
setelah dilakukan perawatan ulkus decubitus.
Penelitian ini mengesplorasi bukti kuantitatif yang diterbitkan dalam
database elektronik pudmed, google scooler dan garuda. Dengan menggunakan
database elektronik pudmed, google scooler dan garuda penulis mengidentifikasi
18 artikel yang potensial dan menarik dengan tujuan penelitian, namun dalam
literature ini hanya melakukan review terhadap 4 artikel untuk dimasukan dalam
analis a akhir Penulis dapat melihat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan
kondisi luka yang dialami responden setelah diberikan intervensi perawatan luka
dengan metode modern dreesing
Bahwa perawatan Ulkus decubitus dengan metode modern dressing dapat
mempercepat proses penyembuhan luka .

Kata Kunci : Ulkus Decubitus, Metode Modern Dressing, wound heling

PENDAHULUAN di rumah sakit. Ulkus Dekubitus juga


Ulkus Decubitus merupakan dapat memperlambat program
masalah yang sangat serius karena rehabilitas pasien decubitus bahkan
dapat menyebabkan panjang waktu menyebabkan nyeri berkepanjangan,
lama perawatan dan terutama bagi komplikasi berat yang mengarah ke
pasien yang harus dirawat lama di sepsis, rasa yang tidak nyaman, infeksi
rumah sakit dengan keterbatasan kronis, osteomilitis, selulitis bahkan
aktifitas, berbagai organ yang dapat meningkatkan prevalensi
bermasalah dan komplikasi medis yang mortalitas pada klien lanjut usia.
terjadi pada pasien dan dapat terjadi (Nofiyanto & Ivana, 2018).
menimbulkan dekubitus selama pasien Insiden terjadinya dekubitus di
dirawat di rumah sakit. Sehingga dapat Study International sebanyak 1.9%-
meningkatkan beban terutama biaya 63.6%, dan pada ASEAN seperti
rawat inap dapat meningkat seiring (Jepang, Korea, Cina mencapai 2.1%-
dengan lamanya waktu tinggal pasien 18%,). Prevelensi kejadian dekubitus

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


38 ___ Efektifitas Perawatan Luka.... Abdul Herman Syah Thalib,
Leni Widia Ningsih

yang telah dilakukan berdasarkan untuk menjaga kelembapan luka dalam


penelitian didapatkan di Inggris pada meningkatkan proses penyembuhan
tahun 2010 oleh (Langhorne dan luka . Perawatan luka modern dressing
kawan-kawan) sebanyak 56 orang atau sangat memiliki tingkat penyembuhan
(21%) dari 265 orang mengalami yang lebih cepat sehingga Modern
dekubitus. Di Indonesia angka kejadian dressing mampu untuk
luka tekan atau ulkus decubitus cukup mempertahankan lingkungan lembab
tinggi yaitu dapat mencapai 33,3% dan yang seimbang dengan permukaan
terjadinya kerusakan integritas kulit luka (Meilin et al., 2019)
pada pasien yang terkena ulkus Modern dressing dapat
decubitus sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka dan
mengakibatkan terjadinya infeksi, dan pada beberapa jenis modern dressing,
insiden kejadian ulkus decubitus di dapat mengandung antimikroba yang
jawa timur yaitu 55,3 % dan dapat menghambat pertumbuhan
dikabupaten jombang didapatkan yaitu bakteri gram positif dan gram negatif.
43,4% terdapat 36 pasien mengalami Modern dressing dinilai sangat efektif
ulkus decubitus di RSKD jombang dari dan efisien dalam proses penyembuhan
hasil survey tiga bulan terakhir. Bahkan luka klien baaik dari segi biaya, waktu,
menunjukkan bahwa pasien kronis maupun pencegahan infeksi (Meilin et
yang dirawat di rumah sakit menderita al., 2019)
ulkus decubitus dan terjadi ulkus
decubitus (Mahmuda, 2019). Insidensi Metode dan Bahan
pasien rawat inap berkisar antara 27- Tinjauan literatur dilakukan
29% dan dengan prevalensi hingga melalui penulusuran hasil-hasil
69%. 3 Pasien yang menjalani publikasi ilmiah pada rentang tahun
perawatan fraktur tulang atau ortopedi 2016-2020 menggunakan database
dapat mencapai insiden 66%. Pasien pubmed , google scholar dan garuda
yang dirawat di rumah sakit menderita dan pencarian sekunder dengan
dekubitus sebanyak 3-10% dan 2,7% menggunakan kata kunci yang
telah berpeluang terbentuk dekubitus dikombinasikan dengan operasi
baru (Mutia et al., 2015). Boolean; AND,OR, dengan membatasi
Saat ini perawatan luka dengan tahun publikasi jurnal tahun 2016-
menggunakan teknik modern dressing 2020. Pada database pubmed
yang berkembang saat ini dengan dimasukan keyword 1 “Ulkus
mempertahangkan kelembaban luka Decubitus” didapatkan hasil 17.977
menggunakan balutan penahan artikel. Keyword 2 “Modern Dressing”
kelembaban dibeberapa rumah sakit. ditemukan 406 artikel. Keyword 3
Sehingga penyembuhan luka dan “Wound healing” ditemukan 168,977
pertumbuhan jaringan dapat terjadi artikel. Kemudian menggabungkan
secara cepat dan secara alami (Bhrigu, keywords 1,2, dan 3 “Ulkus Decubitus
2019). Di dalam penelitian yang AND Modern Dressing AND Wound
dilakukan bahwa terdapat 50,8%, healing” ditemukan 6 artikel.
setengah dari luka yang telah sembuh Kemudian dilakukan filtrasi
menggunakan perawatan luka lembap berdasarkan pada 5 years, human, free
tanpa memerlukan terapi lanjutan. full text didapatkan 5 artikel tetapi 5
Perawatan luka terkini adalah modern artikel tersebut tidak ada yang sesuai
dressing merupakan salah satu metode dengan kriteria penulis. Kemudian
perawatan luka tertutup dan berfokus pada database Google Schoolar dengan
39

memasukkan keyword 1 “Ulkus terjadinya gangguan suplai darah dari


Decubitus” ditemukan 629 artikel. daerah yang tertekan. hal ini dapat
Keyword 2 “Modern Dressing” menyebabkan insufisiensi aliran darah,
ditemukan 2.220 artikel. Keyword 3 iskemia jaringan atau anoksia dan
“Wound healing ” ditemukan 12.900 akhirnya dapat menyebabkan kematian
artikel kemudian menggabungan sel apabila berlangsung lama
Keyword 1,2,3 yaitu “ulkus Decubitis (Mahmuda., 2019).
AND Modern Dressing AND wound Penyebab terjadinya decubitus
healing” ditemukan 126 artikel, setelah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu factor
ditemukan 126 artikel, selanjutnya intrinsik dan factor ekstrinsik. Factor
dilakukan pembatasan jumlah artikel intrinsik diantaranya yaitu terjadinya
LIMIT to date (2016-2020) ditemukan penuaan, status gizi , underweight atau
81 artikel dan 2 artikel di ambil untuk overweight, penyakit-penyakit yang
direview yang sesuai dengan kriteria merusak pembuluh darah, keadaan
penulis. Dan pada database portal hidrasi atau cairan tubuh. Factor
Garuda dengan memasukan Keyword “ ekstrinsik Kebersihan tempat tidur,
Modern Dressing” didapatkan 27 duduk yang buruk, posisi yang tidak
artikel kemudian dilakukan pembatasan tepat, perubahan posisi yang kurang.
LIMIT dengan rentang tahun 2016- (Anugrahwati, 2019).
2020 ditemukan 8 artikel dan 1 artikel Klasifikasi stadium decubitus di
di ambil untuk di review. Untuk klasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu:
pencarian sekunder di dapatkan 1 Derajat I dimana derajat ini ditandai
artikel. Dari seluruh database dan dengan terbentuknya abrasi yang
sumber lain yang telah dicari, mengenai epidermis, luka tampak
ditemukan jumlah keseluruhan artikel merah, hangat dan mengeras, Derajat
sebanyak 96 artikel. Kemudian peneliti II, dimana ulserasi mengenai dermis ,
menghapus beberapa artikel yang tidak epidermis dan bahkan dapat meluas
memiliki keterkaitan langsung dengan sampai ke jaringan adiposa. Bahkan
judul peneliti sehingga tersisa 18 akan terlihat eritema dan indurasi.
artikel, namun dalam literature ini Stadium ini dapat sembuh dalam 10-15
penulis hanya memasukan 4 artikel hari. Derajat III, Ulserasi meluas
untuk dimasukan dalam analisa akhir. sampai ke lapisan lemak subkutis, dan
Tujuan literature ini untuk otot dan sudah mulai terganggu dengan
mengetahui efektivitas perawatan luka adanya edema, infeksi bahkan
decubitus dengan metode modern inflamasi dan akan hilangnya struktur
dressing terhadap proses penyembuhan fibril. Tepi ulkus yang tidak teratur dan
luka. tampak terlihat hiper atau
hipopigmentasi dengan fibrosis.
HASIL Kadang-kadang terdapat anemia dan
Ulkus Decubitus infeksi sistemik. Biasanya sembuh
Dekubitus adalah rusaknya dalam 3-8 minggu. Derajat IV, Ulserasi
jaringan yang terlokalisir yang dapat dan nekrosis meluas mengenai otot,
menyebabkan adanya kompresi dari fasia, bahkan tulang serta sendi. Dapat
suatu jaringan yang lunak diatas tulang terjadi artritis septik atau osteomielitis
yang menonjol dalam jangka waktu dan sering disertai anemia (Faridah,
yang lama sehingga dapat 2019).
menyebabkan adanya tekanan dari. Factor risiko tinggi terjadinya
Kompresi jaringan akan menyebabkan decubitus diantaranya yaitu Orang-

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


40 ___ Efektifitas Perawatan Luka.... Abdul Herman Syah Thalib,
Leni Widia Ningsih

orang yang tidak dapat bergerak seperti yang lebih kuat dan bermutu. (Gifari S
lumpuh, di pasung dan sangat lemah. et al., 2018).
Orang-orang yang bahkan tidak mampu Berdasarkan proses
merasakan nyeri yang secara normal penyembuhan luka dapat di
mendorong seseorang untuk bergerak. kategorikan menjadi 2 bagian yaitu
Kerusakan saraf seperti akibat cedera, penyembuhan primer dimana tepi luka
diabetes dan stroke dan koma juga bisa menyatu kembali, permukaan
dapat bisa menyebabkan berkurangnya bersih, tidak ada jaringan yang hilang.
kemampuan seseorang untuk Biasanya terjadi setelah suatu insisi
merasakan nyeri, Orang-orang yang dari Penyembuhan luka itu berlangsung
mengalami kekurangan gizi dari internal ke eksternal.
(malnutrisi) kulitnya tidak mengalami Penyembuhan sekunder (healing by
pemulihan yang sempurna karena secondary intention) proses
kekurangan zat-zat gizi yang penting penyembuhannya berlangsung mulai
sehingga tidak memiliki lapisan lemak dari pembentukan jaringan granulasi di
sebagai pelindung. (Mahmuda, 2019). dasar luka dan sekitarnya Sebagian
Penyembuhan Luka jaringan hilang. Delayed primary
Fisiologi penyembuhan luka healing (tertiary healing) Tingkat
dimana Penyembuhan luka secara penyembuhan luka berlangsung lambat,
umum akan melalui tiga proses sering disertai dengan infeksi, dan
penyembuhan luka yaitu fase inflamasi, diperlukan penutupan luka secara
fase proliferasi, dan fase maturasi / manual (Kartika et al., 2016)
remodeling diantaranya Fase inflamasi Modern Dressing
: Fase inflamasi hanya berlansung Modern dressing adalah suatu
selama 5-10 menit dan setelah itu akan metode perawatan luka yang lembab
terjadi vasodilatasi. Fase ini merupakan dan tertutup untuk menjaga luka dari
respon vaskuler dan seluler yang terjadi dehidrasi yang dapat meningkatkan
akibat perlukaan yang menyebabkan proses terjadinya penyembuhan luka.
rusaknya jaringan lunak. Fase Dari beberapa jenis modern dressing
proliferasi atau epitelisasi : Dalam fase dapat menghambat pertumbuhan
ini merupakan lanjutan dari fase bakteri dan sangat efektif dan efisien
inflamasi. Dalam fase proliferasi terjadi dalam proses penyembuhan luka klien
perbaikan dan penyembuhan luka yang baik dari segi waktu, biaya, dan
ditandai dengan proliferasi sel. Yang pencegahan infeksi. (Gito &
dapat berperang penting dalam fase ini Rochmawati, 2018).
yang bertanggung jawab adalah Lingkungan luka lembab
fibroblast dimana dapat menghasilkan (moist) mempercepat proses
produk struktur protein yang akan penyembuhan luka dengan cara
digunakan selama proses rekonstruksi membantu menghilangkan fibrin yang
jaringan. Fase maturasi atau terbentuk pada luka kronis dengan sel
remodelling : dimana pada fase ini endotel dan netrofil yang dalam
dimulai pada minggu ke-3 setelah suasana lembab, menurunkan angka
terjadinya luka dan akan berakhir kejadiaan infeksi dibandingkan dengan
sampai kurang lebih 12 bulan. Pada perawatan kering (2,6% dan 7,1%),
fase ini akan terjadi penyempurnaan membantu mempercepat invasi netrofil
terbentuknya jaringan baru yang dapat yang diikuti oleh makrofag, monosit
menjadikan jaringan penyembuhan dan limfosit ke daerah luka. Teknik ini
memiliki keuntungan luka cepat
41

sembuh, kualitas penyembuhan baik RSUP Sanglah Denpasar dengan


serta dapat mengurangi biaya jumlah sampel sebanyak 16 responden.
perawatan luka (Bhrigu, 2019). Saat ini Penelitian ini merupakan jenis
lebih dari 500 jenis modern wound penelitian eksperimen semu (quasy
dressing tersedia dilaporkan dalam experiment) non equivalent control
menangani luka. Bahan modern wound group design dengan pendekatan
dressing dapat berupa hidrogel, flm prospektif terdiri dari kelompok
dressing, hydrocolloid, calcium perawatan modern dan perawatan
alginate, foam absorbant dressing, konvensional, hasil penelitian
antimicrobial dressing (Nabila & menunjukkan bahwa kelompok balutan
Efendi, 2016). modern diperoleh rata-rata skor
Tujuan perawatan luka di perkembangan luka hari ke-1 pada
klasifikasikan menjadi 5 bagian kelompok perawatan modern sebesar
diantarannya yaitu memberikan 34,62, sedangkan pada hari ke-15
lingkungan yang memadai untuk diperoleh rata-rata penurunan skor
penyembuhan luka, Mencegah luka dan perkembangan luka sebesar 7,75 dan
jaringan epitel baru dari cedera mengalami penurunan yang sangat
mekanis, Mencegah luka dari banyak dan pada kelompok balutan
kontaminasi bakteri dan dapat konvensional diperoleh rata-rata skor
meningkatkan hemostasis dengan perkembangan luka pada hari ke-1
menekan dressing dan dapat yaitu 37,87, sedangkan pada hari ke-15
memberikan rasa nyaman mental dan diperoleh rata-rata penurunan skor
fisik pada pasien (Handayani, 2016). perkembangan luka sebesar 2,62.
Perawatan luka modern Secara statistik perbedaan ini terlihat
dressing harus dapat memperhatikan signifikan dengan nilai p = 0,000,
tiga tahap, yakni mencuci luka, artinya ada pengaruh perawatan luka
membuang jaringan mati, dan memilih decubitus dengan menggunakan
balutan. Dimana mencuci luka dapat metode modern dressing.
bertujuan menurunkan jumlah bakteri Penelitian yang relevan juga
dan membersihkan sisa balutan lama, dilakukan oleh (Santoso & Purnomo,
debridement jaringan nekrotik atau 2017) dengan judul efektifitas
membuang jaringan dan sel mati dari perawatan luka dengan metode modern
permukaan luka (Kartika et al., 2016). dressing terhadap proses penyembuhan
luka decubitus dengan tujuan untuk
PEMBAHASAN mengetahui pengaruh perawatan luka
Berdasarkan literatur review ini dengan metode modern dressing untuk
ditemukan bahwa perawatan luka penyembuhan luka di RS husada prima
decubitus dengan metode modern Mandiri prajurit Kulon mojokerto
dressing efektif dalam menurunkan dengan jumlah sampel sebanyak 20
ulkus decubitus. Hal ini relevan dengan responden. Penelitian ini merupakan
penelitian yang dilakukan oleh (Tiara jenis penelitian kuantitatif dengan
et al., 2016) dengan judul efektifitas menggunakan desain penelitian pre-
perawatan luka decubitus eksperimental one group pre-test and
menggunakan balutan modern dressing post-test Hasil penelitian menunjukkan
dengan tujuan untuk mengetahui bahwa perawatan luka decubitus
efektifitas perawatan luka dengan dengan modern dressing secara
menggunakan balutan modern pada signifikan dengan hasil nilai ρ = 0,000.
pasien yang mengalami decubitus di Kemudian Rata-rata nilai

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


42 ___ Efektifitas Perawatan Luka.... Abdul Herman Syah Thalib,
Leni Widia Ningsih

perkembangan luka sebelum dan Adapun penelitian yang relevan


sesudah perawatan luka menggunakan juga dilakukan oleh (Rukmi & Hidayat,
metode modern dressing mengalami 2018) dengan judul pengaruh
penurunan dari 39,67 menjadi 29,93 implementasi metode modern dressing
karena perawatan luka dengan metode pada pasien ulkus decubitus yang
modern dressing membuat lingkungan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
luka menjadi lembab sehingga implementasi setelah dilakukan metode
kapitalisasi dan proses granulasi modern dressing pada pasien ulkus
tumbuh lebih cepat. Hal ini berarti decubitus di RS Griya Pusat
bahwa metode modern dressing Caturharjo. Jumlah sampel yang
memilki efektivitas dalam digunakan adalah 17 responden,
penyembuhan luka decubitus. perawatan luka dengan metode
Penelitian terbaru yang penelitian pra exsperimental dengan
dilakukan oleh (Damayanti, 2018) one group pra-post test design
dengan judul efektivitas perawatan luka mayoritas usia responden adalah 30-65
teknik balutan wet-dry dan modern tahun dimana usia ini merupakan usia
dressing Pada Penyembuhan Ulkus lanjut awal/dewasa akhir. Usia lanjut
Decubitus dengan tujuan untuk melihat memiliki risiko tinggi terjadinya ulkus
efektifitas penyembuhan luka dengan decubitus, pada usia lanjut fungsi tubuh
membandingkan penggunaan balutan mulai menurun. Skor sebelum
dengan teknik Wet-Dry dan dengan dilakukan perawatan modern dressing
teknik modern dressing terhadap proses rata-rata adalah 65,88 dan setelah
penyembuhan luka di rsud tarakan. dilakukan perawatan modern dressing
Penelitian merupakan penelitian rata-rata menjadi 78,76. Menunjukkan
kuantitatif dengan desain penelitian bahwa terdapat perbedaan proses
quasy experiment dengan kelompok penyembuhan luka sebelum dan setelah
pembanding , Teknik pengambilan dilakukan perawatan luka . Hasil uji
sampel menggunakan Purposive statistik didapatkan terdapat pengaruh
Sampling sehingga diperoleh 18 implementasi setelah dilakukan metode
responden yang menggunakan modern dressing pada pasien ulkus
perawatan luka dengan teknik wet-dry decubitus dengan hasil p value= 0,000
dan 15 responden dengan ulkus (p<0,05) Dari hasil ini diketahui
decubitus yang dilakukan perawatan terdapat perbedaan yang bermakna
luka dengan teknik modern dressing. terhadap peningkatan dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode modern dressing
rata-rata efektifitas penyembuhan luka sebelum dan setelah dilakukan
pada kelompok perawatan luka dengan perawatan luka dengan modern
menggunakan teknik Wet-dry sebesar dressing, terlihat dari adanya
2,33 sedangkan pada penyembuhan peningkatan hasil perhitungan pasien
luka dengan teknik Moist Wound dengan ulkus decubitus.
Healing rata-rata 1,40. Nilai signifikan
lebih efektif p =0,004 yang mana nilai KESIMPULAN
p Value <0,05 dari Uji t-berpasangan Berdasarkan pada beberapa
menunjukan bahwa ada perbedaan hasil penelitian dalam literature ini
antara kelompok penyembuhan luka bahwa efektifitas perawatan luka
dengan perawatan luka teknik Wet-dry decubitus dengan metode modern
dengan kelompok perawatan luka dressing terhadap proses penyembuhan
dengan modern dressing.
43

luka pemulihannya dapat terjadi Makassar. Skripsi.


dengan cepat. Gito, G., & Rochmawati, E. (2018).
Effectiveness Of Modern
SARAN Wound Dressing On The
Diharapkan kepada pihak Growth Of Staphylococcus
instansi pelayanan kesehatan agar dapat Aureus Bacteria. Jurnal
menfasilitasi petugas pelayanan Keperawatan, 9(2), 88.
khusunya penyedia sarana dan Https://Doi.Org/10.22219/Jk.V9
prasarana dan khususnya perawat, i2.5160
dengan memberikan pelatihan untuk Handayani, Luh Tuti. (2016).
meningkatkan pengetahuan dan Perawatan Luka Kaki Diabetes
keterampilan mengenai perawatan Dengan Modern Dresing. The
metode modern dressing pada pasien Indonesian Jurnal Of Health
dengan masalah ulkus decubitus Sciene, 6(2), 149–159.
sehingga kedepannya ulkus decubitus Kartika, R. W., Bedah, B., Paru, J., &
dapat dicegah. Luka, A. P. (2016). Perawatan
Luka Kronis Dengan Modern
DAFTAR PUSTAKA Dressing. 42(7), 546–550.
Anugrahwati, M. (2019). Aplikasi Mahmuda, I. N. N. (2019). Pencegahan
Penggunaan Matras Anti Dan Tatalaksana Dekubitus
Decubitus. Aplikasi Pada Geriatri. Biomedika,
Penggunaan Matras Anti 11(1), 11.
Decubitus. Https://Doi.Org/10.23917/Biom
Bhrigu, L. (2019). Hubungan edika.V11i1.5966
Pengetahuan Perawat Tentang Meilin, A., Sidabutar, B., Patty, R. A.,
Perawatan Luka Dengan & Simanjuntak, S. (2019).
Metode Moist Wound Healing Gambaran Pengetahuan
Di Rumah Sakit Islam Perawat Tentang Perawatan
Malahayati Medan. 23(3), Luka Modern Dressing Di Satu
2019. Rumah Sakit Swasta Di
Damayanti, A. (2018). Efektivitas Indonesia Barat. 1(November),
Perawatan Luka Teknik Balutan 77–86.
Wet-Dry Dan Moist Wound Https://Doi.Org/10.33088/Jkr.V
Healing Pada Penyembuhan li2.415
Ulkus Decubitus. Journal Of Mutia, L., Pamungkas, K. A., &
Borneo Holistic Health, 1(1), Anggraini, D. (2015). Profil
101–112. Penderita Ulkus Dekubitus
Http://Jurnal.Borneo.Ac.Id/Inde Yang Menjalani Tirah Baring
x.Php/Borticalth/Article/View/4 Di Ruang Rawat Inap Rsud
01/263 Arifin Achmad Provinsi Riau
Faridah, U. (2019). Pengaruh Posisi Periode Januari 2011-Desember
Miring Terhadap Dekubitus 2013. Jurnal Jom Fk, 2(2), 1–
Pada Pasien. 10(1), 155–162. 11.
Gifari S, M., Tahir, T., Jafar, N., & Nabila, N. P., & Efendi, P. (2016).
Yusuf, S. (2018). Gambaran Proses Penyembuhan Luka
Karakteristik Luka Dan Ulkus Metode Modern
Perawatannya Di Klinik Dreassing Di Klinik Maitis
Perawatan Luka Griya Afiat Efrans Woiund. 148 Jurnal

Jurnal Mitrasehat, Volume XI Nomor 1, Mei 2021 ISSN 2089-2551


44 ___ Efektifitas Perawatan Luka.... Abdul Herman Syah Thalib,
Leni Widia Ningsih

Media Kesehatan, 10(2), 102–


204.
Nofiyanto, M., & Ivana, E. (2018).
Gambaran Peran Perawat
Dalam Pencegahan Dekubitus.
7(1), 89–96.
Rukmi, D. K., & Hidayat, A. (2018).
Pengaruh Implementasi Metode
Modern Dressing Pada Pasien
Ulkus Decubitus.
Santoso, W., & Purnomo, J. (2017).
Effectiveness Wound Care
Using Modern Dressing Method
To Ulkus Decubitus Wound
Healing Process Of Patient
With Ulkus Decubitus In Home
Wound Care. International
Journal Of Nursing And
Midwifery Science (Ijnms), 1(2),
172–181.
Https://Doi.Org/Ttps://Doi.Org/
10.29082/Ijnms/2017/Vol1.Iss2.
68
Tiara, Shinta, Sukawana, I. W., & Dkk.
(2016). Efektifitas Perawatan
Luka Decubitus Menggunakan
Balutan Modern Di Rsup
Sanglah Denpasar. I(1), 1–9.
Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Copi
ng/Article/Download/6453/496
8
Widodo, W., Rosa, E. M., &
Kurniasari, N. (2017). Pengaruh
Tindakan Keperawatan Reduksi
Luka Tekan Terhadap
Penurunan Risiko Luka Tekan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, 13(2).
Https://Doi.Org/10.26753/Jikk.
V13i2.214

Anda mungkin juga menyukai