ABSTRAK :
Ulkus decubitus merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan atau
kematian kulit sampai jaringan dibawahnya bahkan dapat menembus otot sampai
mengenai tulang dan dapat mengganggu proses pemulihan pasien dan biasanya di
ikuti dengan nyeri yang berkepanjangan bahkan dapat menyebabkan terjadinya
infeksi sehingga proses pemulihan pasien yang berlangsung lama dan dapat
menambah panjang lama perawatan, dengan adanya ulkus decubitus dapat
menjadi suatu penanda prognosis yang buruk yang akan terjadi untuk pasien.
Teknik perawatan luka lembab atau yang lebih dikenal dengan modern dressing
adalah metode untuk mempertahankan kelembaban luka dengan menggunakan
bahan balutan penahan kelembaban sehingga menyembuhkan luka dan
pertumbuhan jaringan dapat terjadi secara alami.
Literature ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perawatan luka
decubitus dengan metode modern dressing terhadap proses penyembuhan luka
setelah dilakukan perawatan ulkus decubitus.
Penelitian ini mengesplorasi bukti kuantitatif yang diterbitkan dalam
database elektronik pudmed, google scooler dan garuda. Dengan menggunakan
database elektronik pudmed, google scooler dan garuda penulis mengidentifikasi
18 artikel yang potensial dan menarik dengan tujuan penelitian, namun dalam
literature ini hanya melakukan review terhadap 4 artikel untuk dimasukan dalam
analis a akhir Penulis dapat melihat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan
kondisi luka yang dialami responden setelah diberikan intervensi perawatan luka
dengan metode modern dreesing
Bahwa perawatan Ulkus decubitus dengan metode modern dressing dapat
mempercepat proses penyembuhan luka .
orang yang tidak dapat bergerak seperti yang lebih kuat dan bermutu. (Gifari S
lumpuh, di pasung dan sangat lemah. et al., 2018).
Orang-orang yang bahkan tidak mampu Berdasarkan proses
merasakan nyeri yang secara normal penyembuhan luka dapat di
mendorong seseorang untuk bergerak. kategorikan menjadi 2 bagian yaitu
Kerusakan saraf seperti akibat cedera, penyembuhan primer dimana tepi luka
diabetes dan stroke dan koma juga bisa menyatu kembali, permukaan
dapat bisa menyebabkan berkurangnya bersih, tidak ada jaringan yang hilang.
kemampuan seseorang untuk Biasanya terjadi setelah suatu insisi
merasakan nyeri, Orang-orang yang dari Penyembuhan luka itu berlangsung
mengalami kekurangan gizi dari internal ke eksternal.
(malnutrisi) kulitnya tidak mengalami Penyembuhan sekunder (healing by
pemulihan yang sempurna karena secondary intention) proses
kekurangan zat-zat gizi yang penting penyembuhannya berlangsung mulai
sehingga tidak memiliki lapisan lemak dari pembentukan jaringan granulasi di
sebagai pelindung. (Mahmuda, 2019). dasar luka dan sekitarnya Sebagian
Penyembuhan Luka jaringan hilang. Delayed primary
Fisiologi penyembuhan luka healing (tertiary healing) Tingkat
dimana Penyembuhan luka secara penyembuhan luka berlangsung lambat,
umum akan melalui tiga proses sering disertai dengan infeksi, dan
penyembuhan luka yaitu fase inflamasi, diperlukan penutupan luka secara
fase proliferasi, dan fase maturasi / manual (Kartika et al., 2016)
remodeling diantaranya Fase inflamasi Modern Dressing
: Fase inflamasi hanya berlansung Modern dressing adalah suatu
selama 5-10 menit dan setelah itu akan metode perawatan luka yang lembab
terjadi vasodilatasi. Fase ini merupakan dan tertutup untuk menjaga luka dari
respon vaskuler dan seluler yang terjadi dehidrasi yang dapat meningkatkan
akibat perlukaan yang menyebabkan proses terjadinya penyembuhan luka.
rusaknya jaringan lunak. Fase Dari beberapa jenis modern dressing
proliferasi atau epitelisasi : Dalam fase dapat menghambat pertumbuhan
ini merupakan lanjutan dari fase bakteri dan sangat efektif dan efisien
inflamasi. Dalam fase proliferasi terjadi dalam proses penyembuhan luka klien
perbaikan dan penyembuhan luka yang baik dari segi waktu, biaya, dan
ditandai dengan proliferasi sel. Yang pencegahan infeksi. (Gito &
dapat berperang penting dalam fase ini Rochmawati, 2018).
yang bertanggung jawab adalah Lingkungan luka lembab
fibroblast dimana dapat menghasilkan (moist) mempercepat proses
produk struktur protein yang akan penyembuhan luka dengan cara
digunakan selama proses rekonstruksi membantu menghilangkan fibrin yang
jaringan. Fase maturasi atau terbentuk pada luka kronis dengan sel
remodelling : dimana pada fase ini endotel dan netrofil yang dalam
dimulai pada minggu ke-3 setelah suasana lembab, menurunkan angka
terjadinya luka dan akan berakhir kejadiaan infeksi dibandingkan dengan
sampai kurang lebih 12 bulan. Pada perawatan kering (2,6% dan 7,1%),
fase ini akan terjadi penyempurnaan membantu mempercepat invasi netrofil
terbentuknya jaringan baru yang dapat yang diikuti oleh makrofag, monosit
menjadikan jaringan penyembuhan dan limfosit ke daerah luka. Teknik ini
memiliki keuntungan luka cepat
41