Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

M.K METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


“METODE PENELITIAN DESKRIPTIF”

Oleh :
FRANGKLIN BARAPA
17 507 121

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena oleh
pertolongan-Nya sehingga makalah bisa diselesaikan dengan baik. Tentunya untuk dapat
berhasil dalam suatu hal diperlukan kerja keras dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
sesuatu yang jika di rencanakan dapat berjalan dan terlaksana dengan baik.

Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah hendak memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan tentang Metode Penelitian Pendidikan yang telah
diberikan guru pembimbing. Sebelumnya kami menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami meminta maaf.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun laporan kami demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tondano, 04 Mei 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Batasan Masalah…............................................................................................................1

C. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

D. Tujuan................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Deskriptif.......................................................................................3

B. Tujuan Penelitian Deskriptif............................................................................................5

C. Manfaaat Penelitian Deskriptif.........................................................................................6

D. Ciri-Ciri Penelitian Deskriptif..........................................................................................6

E. Jenis -Jenis Penelitian Deskriptif.....................................................................................6

F. Contoh-Contoh Penelitian Deskriptif...............................................................................9

G. Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif..........................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengapa Perlu Mempelajari Penelitian? Metode penelitian memberikan


pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi
tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian.
Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1)
kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik
dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu.

Bagi mahasiswa saat ini pentingnya mempelajari penelitian bukan hanya sebagai
dasar untuk penulisan skripsi atau tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode
ilmiah serta penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mempelajari
dan melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu pelatihan bagi mahasiswa
tersebut dalam mengambil keputusan. Dalam kaitannya dengan tugas penelitian maka jenis
penelitian yang dilakukan sebaikinya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap
pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis penelitian ditinjau
dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif.

B. Batasan Masalah

Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai penelitian deskriptif
secara umum.

C. Rumusan Masalah

Dalam mengungkapkan suatu masalah agar mudah memecahkannyaa secara


sistematis,logis dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan,maka terlebih dahulu kita
harus membatasai diri pada permasalahan yang dihadapi atau membuat rumusan
masalah.Sehingga tidak menimbulkan Iterpretasi (perwujudan) lain.Adapun rumusan
masalah tersebut adalah:
 Apa yang dimaksud dengan penelitian deskriptif ?
 Apa tujuan penelitian deskiptif ?
 Apa manfaat/ kegunaan penelitian deskriptif ?
 Apa ciri - ciri penelitian deskriptif ?
 Aa jenis-jenis penelitian deskriptif ?
 Contoh-contoh penelitian deskriptif
 Langkah-Langkah Pokok Penelitian Deskriptif
D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:

 Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing sabagai tugas terstuktur dalam mata
kuliah metodologi penelitian dan perencanaan pembelajaran matematika
 Untuk menguraikan dan menjelaskan kajian tentang penelitian deskriptif secara
umum kepada pembaca.
 Agar pembaca dapat mengetahui atau mamahami tentang penelitian deskriptif
secara umum
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Deskriptif

Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara
lain:

 Penelitianadalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari


suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger,
1986: 17-18).
 Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta
atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah (Indriantoro & Supomo,1999: 16).
 Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan
untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari - hari (Indriantoro & Supomo, 1999:
16).

Penelitian deskriptif termasuk dalam bagian penelitian yang ditinjau dari tingkat
eksplanasi.

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Desain
penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang
dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau
kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain, penelitian deskriptif dilakukan untuk
mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian deskriptif
merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan,
menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi. Penelitian
deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek - aspek tertentu dan
sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang
ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang
terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.[1]

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang


dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian
dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada
penelitian eksperimen.[2]

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama
seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan
tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau
objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara
jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik
sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu
dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan
benar.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan


tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-
peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi,
dan juga mencari hubungan komparasi antar variabel.
Keunikan yang ada pada metode penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :

Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali


memperoleh responden yag sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.

Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam pengumpulan


data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang
terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang
perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan
reliable.

Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan yang harus diindentifikasi


dan dirumuskan dengan jelas, agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data
ketika di lapangan.

B. Tujuan Penelitian Deskiptif

Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan


secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam
perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian deskriptif banyak digunakan oleh
peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar
laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat
berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pendidikan maupun tingkah laku manusia.

Di samping kedua alasan tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya


menarik bagi para peneliti muda, karena bentuknya sangat sederhana dengan mudah
dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya
tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan
dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara
faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan
individual.Kekhususan penelitia deskriptif :[3]

 Bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah aktual yang dihadapi sekarang.


Misalnya, mengumpulkan data – data penghambat pelaksanaan kurikulum 1974

 Bertujuan untuk mengumpulkan data, informasi untuk disusun, dijelaskan, dan


dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis biasanya tidak
diuji menurut analisis statistik.

C. Manfaat/ Kegunaan Penelitian Deskripti


 Mendeskripsikan peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
 Menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat.
 Mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.

D. Beberapa Ciri - Ciri Penelitian Deskriptif


 Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual.
Adakalanya : Penelitian ini dimaksdukan hanya membuat Deskripsi atau Uraian
Suatu Fenomena semata – mata, tidak untuk mencari hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, atau membuat ramalan.
 Dilakukan secara Survey ; oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering disebut
sebagai Penelitian Survey.
Dalam arti Luas : Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian
kecuali Penelitian yang bersifat historis dan eksperimental.
 Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.
 Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek
yang sedang berlangsung.
 Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam
waktu yang bersamaan.

E. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif


Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli
penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian
deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh
pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan
pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses
pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti.

Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam


penelitian deskrptif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-
report, studi perkembangan, dan studi lanjutan(follow-up study).[4]

a. Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)

Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif


mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya penelitian laporan diri dengan
menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang
tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti.

Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik


observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya
dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi
yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report,
peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk
misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman.
Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus
menjaring data dari lapangan.

Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti dengan model self-report adalah bahwa
dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus
dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu
contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi
kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah.

b. Studi Perkembangan (Developmental Study)


Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di
bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran
penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara
individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti
tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan
atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu


tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang
respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik,
emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak.

c. Studi Kelanjutan (Follow-up study)

Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden


setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram
pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun
evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga
pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi
tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program
pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara
output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu
program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud
dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka
kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.

Menurut Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian


deskriptif berdasarkan lingkup atau prosedur penelitian, yaitu;

 Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial
yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting
tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini
dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk
membuat hipotesis.
 Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari
kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang
lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata),
sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-
hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-
hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
 Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada
berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu,
serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan
dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
 Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah
diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
 Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan
keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-
kecenderungan yang terjadi.
 Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan
besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.

F. Contoh-Contoh Penelitian Deskriptif[5]


 Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan
hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
 Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah
 Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah

G. Langkah-Langkah Pokok Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah-langkah tertentu
dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:[6]

 Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya


masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus
dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-
variabel yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti
dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.
 Menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu
menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau
masalah yang telah dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
Informasi kuantitatif berkenaan dengan data atau informasi dalam bentuk
bilangan/angka seperti.
 Menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang
diperlukan, yakni instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel
yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah
alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri.
Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian deskriptif. Misalnya untuk
memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau
instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang
mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah
mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus
dirumuskan sekhusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap
instrumen dan sumber data.
 Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data. Data dan informasi yang
telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu
masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah
agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
 Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, peneliti
menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu
kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama
seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan
tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau
objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara
jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik
sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu
dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan
benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan
tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-
peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi,
dan juga mencari hubungan komparasi antar variabel.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini tentu banyak terdapat kekurangannya, oleh karena
itu pemakalah mengharapakan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta: 2007

http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-
deskriptif.html

www.google.com: 2012

[1] www.google.com: 2012

[2] www.google.com: 2012

[3] Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta, Jakarta: 2007), hal: 8

[4] www.google.com: 2012

[5] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004),
hal: 75 - 76
[6]http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-
deskriptif.html

Anda mungkin juga menyukai