Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KERAPIAN DIRI TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA


KELAS XI SMA NEGERI 5 KOTA BENGKULU TP 2022/2023

Disusun oleh :
Akmal Andhika
Andrea Siti Nur Fadillah
Azzura Nailah
Cici Paramida
Dewa Prabowo
Kevin
Muhammad Muyasshar Saputra
Najwa Mahira Nurhuda
Sindy Chafizah Mardhatillah Rinyati

SMA NEGERI 5 KOTA BENGKULU

TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur tidak henti-hentinya dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT.


Tuhan seluruh alam semesta yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya,
sehingga kami mampu menyelesaikan makelah ini tepat waktu dengan baik.
Kemudian, marilah kita curahkan selawat beserta salam untuk Rasulullah
Saw. Rasul hebat dan mulia, yang telah membawa kita semua dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti yang saat ini kita
rasakan bersama.

Proposal penelitian ini dibuat untuk meneliti pengaruh kerapian diri


terhadap pembelajaran siswa kelas XI SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. Selain
itu, melalui pembuatan proposal penelitian ini, diharapkan dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang pendidikan agar tercipta pribadi
yang berpendidikan serta bersaing dengan ilmu, wawasan, dan kemampuan.

Kami menyadari bahwa dalam susunan proposal penelitian ini masih


terdapat beberapa kesalahan. Oleh sebab itu, dengan tangan terbuka dan
pemikiran yang ingin maju dan berkembang, penulis mengharapkan serta
menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Bengkulu, 5 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.1 Latar belakang..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................
2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................
3.1 Jenis Pendekatan Penelitian..........................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................
3.3 Sumber Data.................................................................................................................
3.4 Metode Pengumpulan Data..........................................................................................
3.5 Teknik Analisis Data....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan belajar bukan hanya sekedar memahami materi yang


diajarkan di dalam kelas, melainkan meliputi segala perubahan kearah
yang lebih baik dan dapat terjadi di mana saja. Baik di dalam sekolah
maupun diluar sekolah. Untuk itu kerapian berpakaian merupakan salah
satu kegiatan belajar. Kerapian merupakan salah satu aspek penilaian
dalam rapor, dan masuk pada tata tertib sekolah seyogyanya mereka selalu
mentaati tata tertib dan dibutuhkan suatu instrumen guna menertibkan
siswa yang melakukan pelanggaran. Manfaat berpakaian diantaranya juga
menyangkut kesehatan, kesopanan, kerapian dan keindahan. Dengan
demikian kerapian berpakaian merupakan bagian dari proses belajar.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Undang-


Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan: Pendidikan
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut idealnya siswa dituntut watak yang
bermatabat guna menjadi manusia yang sehat, ditandai dengan kebersihan
dan kerapian.

Faktanya, banyak terjadi pelanggaran aturan sekolah seperti kerapian


dalam memakai baju, model seragam tidak sesuai aturan, baju dikeluarkan
dan tidak memakai ikat pinggang, kelengkapan atribut sekolah, sepatu

4
berwarna selain ketentuan, model rambut, serta aksesoris yang berlebihan.
Pelanggaran tersebut adalah salah satu yang membuat siswa-siswa kurang
tertib dan penghambat proses pembelajaran. Pelanggaran diatas sering
terjadi pada anak-anak tertentu yang kurang disiplin, tidak menjaga
kerapian serta acuh dengan tata tertib sekolah.

Guna mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam


Undang-Undang diatas, peneliti ingin mencari pengaruh dan dampak-
dampak terhadap pembelajaran kelas serta manfaat yang dapat diperoleh
siswa. Tentu hal ini sangat ironis. Mengingat sekarang ini walaupun belum
mencapai tahap kritis, tidak sedikit siswa SMAN 05 Kota Bengkulu yang
kurang mengindahkan kebersihan dan kerapian terutama dalam hal
berpakaian.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah


penting sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh kerapian terhadap proses belajar mengajar?


b. Apa hambatan siswa tidak disiplin dalam berpakaian sekolah?
c. Bagaimana cara menanamkan karakter disiplin melalui pakaian
seragam sekolah?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan


beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Mengetahui pengaruh kerapian terhadap proses belajar mengajar.
b. Mengetahui hambatan siswa tidak disiplin dalam berpakaian
sekolah.

5
c. Mengetahui cara menanamkan karakter disiplin melalui pakaian
seragam sekolah?

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat penelitian ini adalah


sebagai berikut:

a. Bagi guru
Hasil dari penelitian dapat memberi inspirasi dalam
peningkatan kerapian dan pakaian guna memberikan susasana
dalam proses belajar mengajar.
b. Bagi siswa
Diharapkan siswa dapat menjaga kerapian terutama dalam hal
berpakaian yang akan berdampak dalam kedisiplinan siswa menuju
siswa-siswi yang tertib menaati peraturan sekolah.
c. Bagi sekolah
Pengaruh kerapian diri terhadap kerapian sekolah dapat
membantu sekolah dalam meningkatkan peraturan dan tata tertib
yang ada serta menimbulkan siswa-siswi yang berperilaku baik
bagi sekolah yang berkualitas.

6
BAB II

TI JAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian


terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian.
Sudah ada beberapa penelitian sebelum ini yang memiliki ketertarikan
yang sama. Namun, sejauh ini tidak ditemukan yang spesifik sama.
Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas
dari topik penelitian, yaitu mengenai pengaruh kerapian diri terhadap
pembelajaran di sekolah.

Menurut Hidayati (2013:15), kerapian merupakan salah satu aspek


yang menjadi bagian dari penilaian guru pada siswa. Kerapian dapat
disinonimkan dengan kata apik. Jadi aspek ini lebih pada penampilan fisik
atau yang tampak dari diri siswa. Siswa yang rapi adalah siswa yang selalu
tampil dengan apik, necis, dan dirinya terawat dengan baik dari segi
kesehatannya.

Kerapian berpakaian yaitu suatu perilaku seseorang agar selalu tetap


rapi dalam berpakaian, sesuai dengan tata tertib yang berlaku. Kerapian
berpakaian dirasa berperan penting dalam pendidikan. Karena pendidikan
bukan hanya mencetak siswa berprestasi dalam bidang akademik, melainkan
juga sebagai wadah pengembangan potensi dan kepribadian siswa. Disuatu
sekolah tanpa adanya kerapian berpakaian akan mengganggu kenyamanan
peserta didik dalam belajar.

Menurut Susanto (2013), pengertian pembelajaran merupakan


perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara
metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar

7
secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah
ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar
dan mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kata atau istilah pembelajaran dan penggunaannya masih tergolong


baru, yang mulai populer semenjak lahirnya Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003. Menurut Undang-undang ini,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Namun dalam impelmentasinya, sering kali kata
pembelajaran ini di identikkan dengan kata mengajar.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah metodologi


penelitian kombinasi, diantaranya:

a. Deskriptif Kualitatif

Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan


yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis),
yakni mengkaji masalah secara kasus per kasus karena
metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. 

Tujuan dari pendekatan penelitian kualitatif ini bukan suatu


generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori
substantif dan hipotesis penelitian kualitatif yang akan
diimplikasikan di penelitian ini.

b. Deskriptif Kuantitatif

Pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti
pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan

9
membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan. Secara
umum metode kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode
eksperimen yang dimana penulis akan menerapkan kedua
metode tersebut di penelitian ini.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis akan melakukan penelitian di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu,


Indonesia yang dimana lebih berfokus pada siswa yang duduk di kelas XI.
Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran
2022/2023.

3.3. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari hasil questioner yang
disebar di seluruh kelas XI di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu yang
pertanyaannya meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan pengaruh
kerapian diri terhadap pembelajaran di sekolah. Sedangkan sumber data
sekunder dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk video wawancara dengan
para informan, siswa kelas XI dan guru SMA Negeri 5 Kota Bengkulu.

3.4. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner
Sugiyono (2010) mengartikan kuesioner adalah metode
pengumpulan data dengan cara memberi responden seperangkat
pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk dijawabnya.

a. Wawancara
Menurut Moelong (2012:186) menjelaskan Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

10
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

b. Observasi
Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku
dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dalam penelitian ini
yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk
mengetahui pengaruh yang sebenarnya para siswa dalam kerapian
diri terhadap pembelajaran di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu.

3.5. Teknik Analisis Data

3.6. Keabsahan Hasil Analisis

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Hidayati, Ismi Nur (2013) Peningkatan Kerapiam dalam Berpakaian Siswa dengan
menggunakan Kartu Disiplin Kelas V MI Darul Ulum Tambakerjo
Kecamatan Waru Kabupaten Sidarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan
Ampel Surabaya.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Penerbitdeepublish.com. (2021, 11 Juni). Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-


Jenis, dan Contoh Lengkapnya. Diakses pada 23 Januari 2023, dari
https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai