Anda di halaman 1dari 19

Karakteristik dan Model-Model Pembelajaran

Dosen Pembimbing :
Hj. Tanty Herawati, SKM, M.Kes

Tim Penyusun :
Chrisyane Florensia Siletty
Egatha Vini Aprisa
Nur Putri Lavenia Permata Sari
Supriyanto

Reguler 7 – Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN


Jalan Raya Pondok Gede No. 2325, Kramat Jati,
Jakarta Timur
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan petunjuk dan rahmat-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Karakteristik dan Model-
Model Pembelajaran.
Makalah ini secara khusus bertujuan untuk menunjang proses
pembelajaran mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.
Namun, dalam paparan pada makalah ini kami pun berbagi pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai Karakteristik dan Model-Model Pembelajaran. Kami
berharap paparan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya kepada para
mahasiswa pemula yang sedang mempelajari Ilmu tentang Pengorganisasian dan
Pengembangan Masyarakat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Tanty Herawati, SKM,
M.Kes yang telah memberi dorongan dan membantu kami dalam mempelajari
Ilmu tentang Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Serta kami
berterimakasih kepada orang tua kami, Bapak Lithon Siletty, S. Sos & Ibu
Agustina Akakib, SKM (Orangtua dari Chrisyane Florensia Siletty), Bapak Kusni
Eddy, SE & Ibu Evy Chrismainy Lapian (Orangtua dari Egatha Vini Aprisa), Drs.
Muhammad Ardjo Duher Daud & Ibu Rutniwati Ferdinant Iyus, S.Pd. (Orangtua
dari Nur Putri Lavenia Permata Sari), dan Bapak - & Ibu - (Orangtua dari
Supriyanto), dan yang senantiasa memberikan dukungan serta doa tulusnya
kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah kami tidak sempurna. Oleh karna itu
kami sangat menunggu kritik dan saran yang positif dari para pembaca untuk
memperbaiki segala kekurangan kami.

Tim Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Tujuan
 Ruang Lingkup I
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
 Definisi Model-Model Pembelajaran
 Pengertian Model Pembelajaran
 Karakteristik Model Pembelajaran
 Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran
 Penggolongan dan Jenis-Jenis Model Pembelajaran
BAB III : PENUTUP
 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar.
Secara luas, Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan
perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit pembelajaran,
perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi media, dan bantuan
belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil
adalah membantu belajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide,
keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.
Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model pembelajaran
dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat
kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem
lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam
pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau
tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah sintaks
dalam peristiwa pembelajaran.Secara implisit di balik tahapan pembelajaran
tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan rasional yang
membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran
yang lainnya.
TUJUAN DAN MANFAAT
Uraian tentang pengertian, prinsip, dan tahap-tahap Model-model
pembelajaran sebagaimana dikemukakan diatas menyiratkan sejumlah
kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang penulis Model-model
pembelajaran agar dapat dihasilkan rencana efektif dan efisien. Pada pokoknya
kemampuan-kemampuan yang dituntut dari seorang penulis Model-model
pembelajaran meliputi :
1. Kemampuan memprediksi keadaan masa datang. Dengan kemampuan
memprediksi yang memadai, akan dihasilkan rencana yang tidak mengalami
banyak perubahan saat dilaksanakan nanti
2. Kemampuan menganalisis kondisi nyata saat perencanaan dilakukan.
Kemampuan ini sesungguhnya merupakan dasar bagi pengadaan prediksi
yang tepat. Dengan menganalisis secara tepat kondisi nyata saat
perencanaan dilakukan, sebagian dari prediksi yang tepat telah dilewati,
dan;
3. kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan matematis yang akurat.
Kemampuan sesungguhnya menjadi dasar bagi pengadaan analisis kondisi
nyata secara akurat untuk keperluan perencanaan, maupun diperlukan untuk
melakukan perhitungan-perhitungan matematis saat melakukan
perencanaan.
Betapapun besarnya kemampuan seseorang dalam melakukan menulis
model-model pembelajaran, manusia tetap memiliki keterbatasan dalam
melakukan perencanaan, apalagi bila perencanaan yang dilakukan menyangkut
suatu lembaga yang besar.

RUANG LINGKUP
Pada garis besarnya suatu menulis model-model pembelajaran akan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang ditetapkan ini
merupakan rincian yang lebih umum, baik tujuan individual maupun
tujuan kelompok;
2. Menetapkan standar keberhasilan. Standar keberhasilan ini meliputi
standar kualitas;
3. Menetapkan system evaluasi. Sistem evaluasi ini mencakup evaluasi
proses dan evaluasi hasil;
4. Menganalisis situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan
dicapai. Situasi dan kondisi yang akan dianalisis misalnya ekonomi,
politik, system nilai, adat istiadat, keyakinan serta cita-cita. Dalam analisis
ini penekanannya terutama pada pengungkapan faktor-faktor penunjang
maupun penghambat pencapai tujuan;
5. Menetapkan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan. Kegiatan yang ditetapkan sudah mempertimbangkan faktor-faktor
penunjang maupun penghambat pencapaian tujuan yang diperoleh dari
hasil analisis terhadap situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang
akan dicapai;
6. Menetapkan urutan hierarkhis dari kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan;
7. Menetapkan alternative kegiatan-kegiatan lain untuk mengantisipasi
kemungkinan tidak efektif dan tidak efisiennya kegiatan-kegiatan yang
ditetapkjan sebagai kegiatan utama untuk mencapai tujuan;
8. Menetapkan urutan hierarkhis dan kegiatan-kegiatan alternative sebagai
kegiatan- kegiatan utama;
9. Memerinci waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan,
10. Menetapkan personalia pelaksana setiap kegiatan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
DEFINISI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Secara lebih luas Model-model pembelajaran. didefinisikan sebagai berikut :
1. Model-model pembelajaran dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu
proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Model-model pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif.
3. Model-model pembelajaran adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau
yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana, dan siapa.

PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pembelajaran
Didalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini istilah pembelajaran sama
dengan proses belajarmengajar. Dalam konteks pembelajaran terdapat dua
komponen penting, yaitu guru dan peserta didik yang saling
berinteraksi.Dengan demikian, dalam modul ini, pembelajaran didefinisikan
sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi
lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar
pada peserta didik.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2005).
Secara luas, Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi
media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar
menurut Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik)
memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan
belajar bagaimana cara belajar.
Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model
pembelajaran dalam BBM ini sebagai suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat
terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar
atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta
didik. Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik
berupa rentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan guru-peserta didik atau
dikenal dengan istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran.Secara implisit
di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari
sebuah model dan rasional yang membedakan antara model pembelajaran
yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.

KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN


Rangke L Tobing, dkk (1990:5) mengidentifikasi lima karakterististik suatu
model pembelajaran yang baik, yang meliputi berikut ini.
1. Prosedur Ilmiah
Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur yang sistematik
untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki sintaks yang
merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru-
peserta didik.
2. Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan
Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci
mengenai penampilan peserta didik.
3. Spesifikasi lingkungan belajar
Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi lingkungan
dimana tanggapan peserta didik diobservasi.
4. Kriteria penampilan
Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria penerimaaan penampilan
yang diharapkan dari para peserta didik.Model pembelajaran merencanakan
tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik yang dapat
didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.
5. Cara-cara pelaksanaannya
Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang menunjukkan
reaksi peserta didik dan interaksinya dengan lingkungan.
Bruce dan Weil (1980 dan 1992: 135-136) mengidentifikasi karakteristik
model pembelajaran ke dalam aspek-aspek berikut.
1. Sintaks
Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-tahap
kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan
bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai
pelajaran.
2. Sistem sosial
Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta didik dalam
pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik dan hubungannya satu
sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan. Peran kepemimpinan
guru bervariasi dalam satu model ke model pembelajaran lainnya. Dalam
beberapa model pembelajaran, guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan
sumber belajar (hal ini berlaku pada model yang terstruktur tinggi), namun
dalam model pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan peserta
didik seimbang. Setiap model memberikan peran yang berbeda pada guru
dan peserta didik.
3. Prinsip reaksi
Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara menghargai atau
menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang dilakukan oleh
peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar, guru memberi
penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau mengambil
sikap netral.
4. Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan
prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta
didik.
5. Dampak pembelajaran langsung dan iringan
Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang dicapai
dengan cara mengarahkan para peserta didik pada tujuan yang diharapkan
sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh
suatu proses pembelajaran sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang
dialami langsung oleh pebelajar.

PRINSIP-PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN


Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang efektif
dan efisien, prinsip-prinsip berikut patut diperhatikan diantaranya adalah
1. Model-model pembelajaran hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas
dan mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral,
dan nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas
dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan
rencana yang sebaik-baiknya;
2. Model-model pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum, tujuan
umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi
tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan
umum dan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan berbagai unsur
dalam laporan hasil penelitian, memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan
yang akan dicapai.
3. Model-model pembelajaran hendaknya realistis. Model-model pembelajaran
hendaknya disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam
hal sumber daya hendaknya dipertimbangkan kualitas maupun kuantitas
manusia dan perangkat penunjangnya, laporan hasil penelitian sebaiknya
tidak mengacu pada sumber daya yang diperkiranan, melainkan pada
sumber daya dan dana yang nyata.
4. Model-model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kondisi sosial
budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menghambat
pelaksanaan laporan hasil penelitian nanti. Kondisi sosial budaya tersebut
misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-cita. Terhadap
kondisi sosial budaya yang mendukung pelaksanaan laporan hasil penelitian
hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor
pendukung itu, sedangkan terhadap kondisi sosial budaya yang
menghambat, hendaknya telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya
dan menekannya menjadi sekecil-kecilnya, dan;
5. Model-model pembelajaran hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal
yang terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik-
baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal yang diluar perhitungan model-
model pembelajaran ketika rencana itu dilksanakan. Oleh karena itu, dalam
membuat model-model pembelajaran hendaknya disediakan ruang gerak
bagi kemungkinan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang
terjadi diluar perhitungan model-model pembelajaran

PENGGOLONGAN DAN JENIS-JENIS MODEL


PEMBELAJARAN
Joyce dan Weil (1980; 1992) dalam bukunya Models of Teaching
menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun. Keempat
rumpun model pembelajaran tersebut adalah: (1) rumpun model pembelajaran
pemrosesan informasi, (2) rumpun model pembelajaran personal, (3) rumpun
model pembelajaran sosial, dan (4) rumpun model pembelajaran perilaku.
1. Rumpun Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi
bertitik tolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk
pada cara-cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan,
mengorganisasi data, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan
masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran
dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk
memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam belajar
menekankan pada berpikir produktif.Sedangkan beberapa model
pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara
umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang
berasal dari disiplin ilmu secara akademis.
Jenis model-model pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun
pemrosesan informasi ini adalah seperti tercantum pada tabel 1.
Nama Model
No. Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat
Pembelajaran
Ditujukan secara khusus untuk
pembentukan kemampuan berpikir
induktif yang banyak diperlukan dalam
kegiatan akademik meskipun diperlukan
Berpikir Hilda juga untuk kehidupan pada umumnya.
1.
Induktif Taba Model ini memiliki keunggulan
melatihkan kemampuan menganalisis
informasi dan membangun konsep yang
berhubungan dengan kecakapan berpikir.

Sama dengan model berpikir induktif,


model ini ditujukan untuk pembentukan
kemampuan berpikir induktif yang
banyak diperlukan dalam kegiatan
Latihan Richard
2. akademik meskipun diperlukan juga
Inkuari Suchman
untuk kehidupan pada umumnya.
Kelebihan model ini dibandingkan
dengan berpikir induktif lebih banyak
melatihkan metode ilmiah.
Jerome Dirancang terutama untuk pembentukan
Bruner, kemampuan berpikir induktif, peserta
Pembentukan
3. Goodnow, didik dilatih mempelajari konsep secara
konsep
dan efektif.
Austin
Jean
Dirancang terutama untuk pembentukan
Piaget,
kemampuan berpikir/pengembangan
Irving
intelektual pada umumnya, khususnya
Perkembangan Siegel,
4. berpikir logis, meskipun demikian
kognitif Edmund
kemampuan ini dapat diterapkan pada
Sullivan,
kehidupan sosial dan pengembangan
Lawren-ce
moral.
Kohl-berg
Dirancang untuk meningkatkan
kemampuan mengolah informasi melalui
penyajian materi beragam (ceramah,
Advanced David
5. membaca, dan media lainnya) dan
organizer Ausubel
menghubungkan pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang telah ada.

Pressley,
Strategi belajar untuk mengingat dan
6. Mnemonics Levin,
mengasimilasi informasi.
Delaney
Tabel 1. Model-Model Pembelajaran yang Tergolong Rumpun
Pemrosesan Informasi
2. Rumpun Model Pembelajaran Personal
Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model
personal/individualmenekankan pada pengembangan pribadi. Model-model
pembelajaran ini menekankan pada proses dalam “membangun/mengkonstruksi”
dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia sebagai pembuat makna.
Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada
kehidupan emosional. Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu
dalam mengembangkan hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk
melihat dirinya sendiri.
Jenis-jenis model pembelajaran pribadi seperti tercantum pada tabel 2.
No. Nama Model Tokoh Misi/Tujuan
Penekanan pada pembentukan kemampuan
belajar sendiri untuk mencapai
Pengajaran Carl pemahaman dan penemuan diri sendiri
1.
Non Direktif Rogers sehingga terbentuk konsep diri. Model ini
menekankan pada hubungan guru-peserta
didik.
Fritz Pearls
Latihan Pembentukan kemampuan menjajaga dan
2. William
Kesadaran menyadari pemahaman diri sendiri.
Schutz
William Pengembangan individu dalam hal
3. Sinektik
Gordon kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.
Sistem Didesain untuk meningkatkan
4. David Hunt
Konseptual kompleksitas pribadi dan fleksibilitas.
Pengembangan pemahaman diri dan
Pertemuan William
5. tanggungjawab pada diri sendiri dan
kelas Glasser
kelompok sosial lainnya.
Tabel 2. Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)
3. Rumpun Model Pembelajaran Sosial
Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun sosial ini
menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model-model
ini memfokuskan pada proses negosiasi sosial. Model-model pembelajaran dalam
kelompok ini memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dalam upaya peningkatan proses demokratis dalam
bermasyarakat secara produktif.
Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran (mind)
diri sebagai pribadi dan materi keakademisan.
Jenis-jenis model pembelajaran rumpun Interaksi Sosial adalah seperti dalam
tabel 3 berikut ini.
No. Nama Model Tokoh Misi/Tujuan
Mengembangkan keterampilan-
keterampilan untuk berperan dalam
Herbert kelompok yang menekankan keterampilan
Kerja kelompok.
Thelen komunikasi interpersonal dan keterampilan
1. (investigati-on
John inkuari ilmiah. Aspek-aspek
group)
Dewey pengembangan pribadi merupakan hal yang
penting dari model ini.

Byron
Massialas
Pemecahan masalah sosial, terutama
2. Inkuari Sosial Benjamin
melalui inkuari ilmiah dan penalaran logis.
Cox

National
Training
Pengembangan keterampilan interpersonal
Laborator
dan kerja kelompok untuk mencapai,
y,
kesadaran, dan fleksibilitas pribadi.
Bethel,
Didesain utama untuk melatih kemampuan
3. Jurispru-dential Maine
mengolah informasi dan menyelesaikan isu
Donald
kemasyarakatan dengan kerangka acuan
Oliver
atau cara berpikir jurisprudensial (ilmu
James
tentang hukum-hukum manusia).
P.Shaver

Didesain untuk mengajak peserta didik


Fannie
dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan
Role playing Shaftel
4. sosial melalui tingkah laku mereka sendiri
(Bermain peran) George
dan nilai-nilai yang menjadi sumber dari
Shafted
penyelidikan itu
Sarene Didisain untuk membantu pengalaman
5. Simulasi Sosial Boocock, peserta didik melalui proses sosial dan
Harold realitas dan untuk menilai reaksi mereka
Guetzkow terhadap proses-proses sosial tersebut, juga
untuk memperoleh konsep-konsep dan
keterampilan-keterampilan pengambilan
keputusan.
Tabel 3. Model-model Pembelajaran Interaksi Sosial
4. Rumpun Model Pembelajaran Perilaku.
Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang
mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi perilaku,
atau perilaku terapi. Model- model pembelajaran rumpun ini mementingkan
penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku
secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki. Adapun jenis-
jenis model pembelajaran perilaku seperti pada tabel 4.
No. Nama Model Tokoh Misi/Tujuan
Contingency
Management Model ini dirancang untuk mengajak
(manajemen B.F. peserta didik mempelajari fakta-fakta,
1.
dari Skinner konsep-konsep dan keterampilan sebagai
akibat/hasil akibat dari suatu perlakuan tertentu.
perlakuan)
Model ini dirancang untuk mengajak
B.F. peserta didik untuk memiliki keterampilan
2. Self Control
Skinner mengendalikan perilaku
sosial/keterampilan-keterampilan sosial.
Rimm & Model ini dirancang untuk mengajak
3. Relaksasi Masters peserta didik menemukan tujuan-tujuan
Wolpe pribadi.
Stress Reduction Model ini ditujukan untuk membelajarkan
Rimm &
4. (pengurangan peserta didik dalam cara relaksasi dalam
Masters
stres) mengatasi kecemasan dalam situasi sosial
Assertive
Wolpe,
Training Menyatakan perasaan secara langsung dan
5. lazarus,
(Latihan spontan dalam situasi sosial
Salter
berekspresi)
Pola-pola perilaku, keterampilan–
6. Desensititation Wolpe
keterampilan
Direct Gagne
Pola tingkah laku, keterampilan-
7. training/direct Smith &
keterampilan.
instruction Smith
Contingency
Management Model ini dirancang untuk mengajak
(manajemen B.F. peserta didik mempelajari fakta-fakta,
8.
dari Skinner konsep-konsep dan keterampilan sebagai
akibat/hasil akibat dari suatu perlakuan tertentu.
perlakuan)
Tabel 4. Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis.
2. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar.
3. Model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar.
4. Model pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu
rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu.
5. Karakteristik model pembelajaran meliputi prosedur ilmiah, spesifikasi hasil
belajar yang direncanakan, spesifikasi lingkungan belajar, criteria
penampilan, dan cara-cara pelaksanaannya.
6. Aspek-aspek karakteristik model pembelajaran, yaitu sintaks, sistem sosial,
prinsip reaksi, sistem pendukung, serta dampak langsung dan iringan.
7. Prinsip-prinsip model pembelajaran memiliki dasar nilai yang jelas,
mempunyai tujuan umum, realistis, mempertimbangkan kondisi sosial
budaya masyarakat, dan fleksibel.
8. Penggolongan model-model pembelajaran, antara lain rumpun model
pembelajaran pemrosesan informasi, rumpun model pembelajaran personal,
rumpun model pembelajaran sosial, dan rumpun model pembelajaran
perilaku
DAFTAR PUSTAKA

Arronson, E (2000) History of The Jigsaw, An Account from Professor Aronson


diunduh melalui http://www.jigsaw.org/history.html pada 26 Maret 2014

Blosser, P. E. (1992). Using Cooperative Learning in Science Education. ERIC


Clearing House diunduh melalui http://www.eric.edu. pada 26 Maret 2014

BSNP (2006), Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA, Jakarta: BSNP.

Syaiful Sagala, 205, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Penerbit


Alfabeta Wilkins, Robert A, 1990, Model Lessons Bridging the gap between
models of teaching and classroom application, Curtin University of
Technology.

Tobing, Rangke L , Setia Adi, Hinduan, 1990, Model-Model mengajar Metodik


Khusus Pendidikan Ilmu pengetahuan Alam Sekolah Dasar, makalah dalam
penataran Calon Penatar Dosen Pendidikan Guru SD (Program D-II).

Anda mungkin juga menyukai