PENYELENGGARAAN K3 DI FASYANKES
TIM PENILAI
Ketua :
Anggota :
Tanggal pelaksanaan :
DATA PUSKESMAS
Nama Puskesmas Puskesmas Tanggul
Kabupaten/Kota Jember
Jumlah SDM yang ada 81
MANAJEMEN K3
KETERANG USUL/SARAN/
ELEMEN SKOR DEFINISI OPERASIONAL
AN REKOMENDASI
Pengelola K3 puskesmas dapat berupa penanggung jawab
yang ditunjuk atau berupa tim yang dibuktikan dengan adanya
Terdapat pengelola K3 : 10 surat keputusan pimpinan puskesmas.
Nilai 0 : bila tidak ada pengelola K3
Nilai 10 : bila ada pengelola K3
: 10
Terdapat jadwal kegiatan Terdapat jadwal kegiatan dalam 1 tahun yang disusun
Nilai 0 : tidak ada jadwal kegiatan yang disusun
: 10 Nilai 10 : ada jadwal kegiatan yang disusun
Monitoring K3 di puskesmas dilaksanakan dengan melakukan
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran dan dilaksanakan
Dilakukan monitoring sesuai prosedur.yang dibuktikan dengan adanya dokumen
pelaksanaan kegiatan hasil monitoring.
Nilai 0 : belum dilakukan monitoring kegiatan K3
Nilai 10: telah dilakukan monitoring kegiatan K3
: 10
Terdapat dokumen kegiatan K3 berupa pencatatan atau
laporan setiap kegiatan yang telah dilakukan
Terdapat dokumen kegiatan K3 Nilai 0 : tidak adal dokumen kegiatan K3
Nilai 10 : terdapat dokumen kegiatan K3
: 10
Terdapat pelaporan kegiatan K3
di fasyankes
Laporan bulanan tentang data penyakit dan data SDM yang
sakit atau cedera melalui aplikasi SITKO
Nilai 0 : bila ada aplikasi SITKO tetapi tidak dilakukan
a. Laporan bulanan pelaporan, tidak ada aplikasi dan tidak ada pelaporan
Nilai 5 : tidak ada aplikasi SITKO, ada pelaporan secara
manual
Nilai 10: bila ada aplikasi SITKO dan dilakukan pelaporan
: 5
Laporan semesteran , meliputi laporan data penyakit
terbanyak/cedera, jumlah SDM yang sakit, jumlah kasus
penyakit umum pada SDM fasyankes, jumlah kasus
PAK/dugaan PAK pada SDM fasyankes, jumlah kasus KAK
b. Laporan per semester pada SDM fasyankes, jumlah kasus hampir celaka (nearmiss)
pada SDM fasyankes
Nilai 0 : bila tidak ada laporan yang dibuat
Nilai 10: bila ada laporan yang dibuat
: 0
Laporan tahunan berupa pelaksanaan K3 keseluruhan dalam 1
(satu) tahun anggaran
c. Laporan tahunan Nilai 0 : bila tidak ada laporan yang dibuat
: 0 Nilai 10: bila ada laporan tahunan
Prosedur pencatatan pelaporan insiden kecelakaan kerja,
keduratan medis, kerusakan sarana dan prasarana, kondisi
tidak aman meliputi apa yang dilaporkan, siapa yang
melaporkan, kapan dilaporkan, kepada siapa dilaporkan dan
Terdapat prosedur pencatatan menggunakan formulir yang tersedia.
dan pelaporan insiden Nilai 0 : bila tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP)
kecelakaan kerja, keduratan dan ada Form pencatatan pelaporan
medis, kerusakan sarana dan Nilai 5 : bila ada SOP dan tidak ada form pencatatan
prasarana, kondisi tidak aman pelaporan, bila tidak ada SOP tetapi ada form pencatatan
pelaporan
Nilai 10: bila terdapat SOP dan terdapat form pencatatan
pelaporan
10
Pertemuan evaluasi, dilakukan setahun sekali untuk melihat
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sesuai dengan
rencana dan target yang ingin dicapai dan hambatan atau
Terdapat pertemuan evaluasi masalah yang ada . Dibuktikan dengan adanya dokumen
pelaksanaan kegiatan evaluasi (undangan, daftar hadir,
notulen, hasil pertemuan)
Nilai 0 : bila tidak dilakukan pertemuan evaluasi
: 0 Nilai 10: bila dilakukan evaluasi
Tinjauan dan peningkatan kinerja dilakukan setiap tahun untuk
menjamin kesesuaian dan efektifitas penyelenggaraan K3
(terhadap rencana kegiatan yang mengacu perundang-
undangan dan standar yang ada) dan peninjauan ulang
terhadap penerapan SMK3 (penetapan kebijakan,
pelaksanaan rencana, pemantauan dan evaluasi) dengan
Dilakukan tinjauan dan mempertimbangkan adanya perubahan peratutan perundang-
peningkatan kinerja undangan, perkembangan ilmu pengetahuan, dan hasil kajian
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Dibuktikan dengan
adanya dokumen pelaksanaan (undangan, daftar hadir,
notulen, hasil pertemuan)
Nilai 0 : tidak dilakukan pertemuan tinjauan kinerja
Nilai 10: dilakukan pertemuan tinjauan kinerja
: 0
: 10
: 10
: 10
10
Skor : 40
Skor maksimum : 40
% : 100
: 10
: 10
10
: 10
: 10
3) Dilakukan identifikasi
risiko penggunaan peralatan
medis
: 5
: 10
: 10
8) terdapat prosedur
penyimpanan alat
: 10
9) terdapat prosedur sterilisasi
alat
: 10
10
1) Terdapat penanggung
jawab
: 10
: 10
: 10
: 10
f. Penanganan limbah benda
tajam
: 10
: 10
: 10
2) Ada program pemeriksaan
kesehatan sesuai pajanan :
yang dihadapi
3) Terdapat pemberian
makanan tambahan bagi
pekerja yang berisiko
7) Terdapat prosedur
propilaksis pasca pajanan obat
propilaksis
: 0
8) Ada pencatatan dan
pelaporan kegiatan
perlindungan SDM fasyankes
: 0
i. Etika batuk
: 0
: 10
: 0
: 0
skor : 25
Skor maksimum : 70
% : 35.71429
: 0
c. Terdapat laporan hasil
pemeriksaan kesehatan
: 0
: 10
skor : 10
Skor maksimum : 40
% : 25
: 5
Skor : 10
Skor maksimum : 30
% : 33.33333
Pembudayaan PHBS
10
b. Petugas tidak merokok di
tempat kerja
: 5
d. Membudayakan SDM untuk
membuang sampah pada
tempatnya :
: 5
2) Dilakukan pemantauan
kepatuhan membuang
sampah.
: 10
e. Budaya cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun :
: 10
: 10
f. Membiasakan SDM untuk
melakukan aktifitas fisik dan
olahraga secara teratur
1) Dilakukan
edukasi/penyuluhan tentang
aktifitas fisik : 10
Dilakukan edukasi/penyuluhan
penggunaan APD
: 10
1) Terdapat jadwal
pemeriksaan jentik nyamuk
: 10
: 10
Skor : 210
Skor maksimum : 200
% : 105
: 10
: 10
: 10
: 10
i Bangunan memenuhi
pesyaratan keselamatan
: 10
: 10
:
Skor 95
Skor maksimum : 110
% : 86.36364
a. Dilakukan pemantauan
pengelolaan peralatan medis
mulai dari penyimpanan ,
penggunaan setelah digunakan
dan pemeliharaannya
: 10
Skor : 20
Skor maksimum : 20
% : 100
Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
darurat atau bencana termasuk
kebakaran
: 10
: 10
3) Terdapat tim tanggap
darurat
: 10
d. Tedapat prosedur
kesiapsiagaan bencana
: 10
: 10
: 10
: 10
: 0
i. Terdapat alat pemadam api
ringan (APAR) dalam jumlah
cukup
: 10
: 10
: 10
: 0
Skor : 130
Skor maksimum : 210
% : 61.90476
: 10
: 5
: 5
f. Terdapat sarana / prasarana
pengolahan limbah B3
: 10
g. Terdapat SOP penanganan
tumpahan B3
: 10
Skor : 70
Skor maksimum : 80
% : 87.5
: 5
: 10
Skor : 35
Skor maksimum : 40
% : 87.5
Terdapat prosedur pengelolaan listrik dan sumber api agar terhindar dari
elektrikal syok
Nilai 0 : tidak terdapat SOP pengelolaan listrik dan sumber api
Nilai 5 : terdapat SOP pengelolaan listrik dan sumber api
: 5
: 5
Dilakukan upaya kuratif
: 5
Total Skor : 65
Skor maksimum : 120
% : 54.166667
UPAYA KESEHATAN KERJA
KETERANGAN USUL/SARAN/REKOMENDASI
DEFINISI OPERASIONAL
Upaya promotif adalah upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan SDM di puskesmas,
antara lain dengan melakukan penyuluhan tentang dasar-dasar hidup sehat, penyuluhan
sederhana tentang pekerjaan (risiko pekerjaan, SOP kerja, jenis APD, gizi kerja, dll),
konsultasi pelayanan kespro, pemenuhan gizi kerja dan ASI eksklusif, sarasehan intervensi
menuju norma sehat dalam bekerja, program kebugaran jasmani
Nilai 0 : tidak ada upaya promotif bagi SDM di
fasyankes kegiatan
Nilai 5 : dilaksanakan upaya promotif hanya beberapa kegiatan (<4 kegiatan)
Nilai 10: dilaksanakan upaya promotif 4 kegiatan atau lebih
Upaya preventif adalah upaya dalam rangka mencegah terjadinya penyakit pada SDM
fasyankes baik penyakit umum maupun penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, antara lain
melalui kegiatan :
- Penyuluhan tentang bahaya di tempat kerja, perilaku kerja yang benar, perilaku kesehatan,
dll
- Penyediaan APD dalam jumlah cukup
- Pengaturan Rotasi kerja, jam kerja
- Dilakukan pengendalian teknis bahaya di tempat kerja (substitusi, isolasi, ventilasi, dll
- Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi SDM fasyankes sesuai jenis
bahaya yang dihadapi
- Pemberian imunisasi bagi SDM yang berisiko
- Peregangan di tempat kerja
- Melakukan surveilan kesehatan kerja
Deteksi dini dan penanganan penyakit umum dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dilakukan oleh
tenga yang berkompeten, dokter yang berpendidikan atau mendapat pelatihan diagnosis
penyakit akibat kerja yang terakreditasi (terdapat sertifikat mengikuti pelatihan)
Tersedia prosedur diagnosis penyakit umum dan PAK
Nilai 0 : tidak ada SOP diagnosis penyakit umum dan PAK
Nilai 10: terdapat SOP diagnosis penyakit umum dan PAK
Dilakukan oleh tenaga yang berkompeten/terlatih
Nilai 0 : dilakukan tenaga belum terlatih
Nilai 10: dilakukan tenaga terlatih
Melakukan rujukan bila tidak dapat ditangani di puskesmas untuk rujukan medis dan rujukan
okupasi sesuai prosedur
Nilai 0 : tidak ada SOP rujukan umum dan rujukan okupasi
Nilai 5 : hanya terdapat SOP rujukan umum
Nilai 10: terdapat SOP rujukan umum dan rujuka okupasi
Upaya rehabilitatif adalah upaya untuk pemulihan penyakit (rehabilitasi medis) dan
penempatan kembali pekerja setelah sembuh dari penyakit atau cedera (rehabilitasi
pekerjaan) sesuai kondisinya dan dilaksanakan sesuai prosedur.
Terdapat prosedur rehabilitasi medis
Nilai 0 : tidak ada SOP
Nilai 10 : ada SOP
Terdapat prosedur rehabilitasi pekerjaan
Nilai 0 : tidak ada SOP
Nilai 10: ada SOP
yang berkompeten
K3 DALAM MASA PANDEMI COVID
ELEMEN SKOR
: 10
: 10
: 10
: 10
: 10
: 10
Dilakukan upaya peningkatan daya
tahan tubuh bagi SDM yang
menangani covid
: 10
: 10
: 10