Anda di halaman 1dari 13

Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kimia Farmasi
Dosen Pengampu : Fadlilaturrahmah, S.Farm., M.Sc., Apt
Kelompok 10 :
Arini Fahriani (2011015320011)
Irawati (2011015120003)
Maulida Safitri (2011015220017)
Mifthah Dwi Arini (2011015220036)
Muhammad Amin (2011015210037)
PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Secara keilmuan, Kesehatan dan


Keselematan Kerja adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja tidak dapat
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dipisahkan dengan proses produksi baik
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan jasa maupun industri.
upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat makmur dan
sejahtera.
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan.

Keselamatan Kerja memiliki sifat:


Sasarannya adalah lingkungan kerja.
Kesehatan Kerja
Bersifat teknik. Pertama Kita harus tau apa itu sehat. Sehat adalah suatu
kondisi fisik, mental, dan social seseorang yang tidak
saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan
melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

Kesehatan Kerja memiliki sifat:


Sasarannya adalah manusia
Bersifat medis
Sejarah Pemberlakuan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Indonesia

Usaha K3 di Indonesia dimulai tahun 1847 ketika mulai


dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industri
khususnya industri gula. Selanjutnya, penggunaan mesin
semakin meningkat dengan berkembangnya tekonologi dan
perkembangan industri. Perlindungan tenaga kerja di bidang
keselamatan kerja di Indonesia juga telah mengarungi
perjalanan sejarah yang panjang, telah dimulai lebih dari satu
abad yang lalu. Usaha penanganan keselamatan kerja di
Indonesia dimulai sejalan dengan pemakaian mesin uap
untuk keperluan Pemerintah Hindia Belanda yang semula
pengawasannya ditujukan untuk mencegah kebakaran.
Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Fungsi Kesehatan Kerja
bagi Tenaga Kerja
Peran kesehatan dan keselamatan
kerja dalam ilmu K3
1.Identifikasi dan melakukan
penilaian terhadap risiko dari Fungsi Keselamatan Kerja
Peran kesehatan dan keselamatan
bahaya kesehatan di tempat kerja. kerja dalam ilmu kesehatan kerja
1.Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi
berkontribusi dalam upaya
2.Memberikan saran terhadap kondisi serta praktik berbahaya.
perlindungan kesehatan para pekerja
perencanaan dan pengorganisasian dengan upaya promosi kesehatan,
dan praktik kerja termasuk desain 2.Buat desain pengendalian bahaya,
pemantauan, dan survei kesehatan
tempat kerja. metode, prosedur, dan program.
serta upaya peningkatan daya tahan
tubuh dan kebugaran pekerja.
3.Memberikan saran, informasi, 3.Terapkan, dokumentasikan, dan
Sementara peran keselamatan kerja
pelatihan, dan edukasi tentang infromasikan rekan lainnya dalam hal
adalah menciptakan sistem kerja
kesehatan kerja dan APD. pengendalian bahaya dan program
yang aman atau yang mempunyai
pengendalian bahaya.
potensi risiko yang rendah terhadap
4.Melaksanakan survei terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga
kesehatan kerja. 4.Ukur, periksa kembali keefektifan
aset perusahaan dari kemungkinan
pengendalian bahaya dan program
loss.
5.Terlibat dalam proses rehabilitasi. pengendalian bahaya.

6.Mengelola P3K dan tindakan darurat.


Landasan Hukum Mengenai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Undang-Undang yang terkait K3:

1.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja


2.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 mengenai Kesehatan
3.Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.Undang Undang Dasar 1945 pasal 5, 20 dan 27
Cara Menciptakan Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang Efektif

Tahap Persiapan Tahapan Pengembangan dan


Penerapan

1.Komitmen manajamen puncak, 1.Menyatakan Komitmen,


2.Menentukan ruang lingkup, 2.Menetapkan Cara Penetapan,
3.Menetapkan cara penerapan, 3.Membentuk Kelompok Kerja Penerapan,
4.Menetapkan Sumber Daya yang diperlukan,
4.Membentuk kelompok penerapan, dan
5.Menetapkan sumber daya yang diperlukan. 5.Kegiatan Penyuluhan,
6.Peninjauan Sistem,
7.Penyusunan Jadwal Kegiatan,
8.Pengembangan Sistem Manajemen K3,
9.Penerapan Sistem, dan
10.Proses Sertifikasi.
Peralatan dan Pakaian Pelindung
untuk Pegawai Laboratorium
Pakaian Pribadi
1.Pakaian tidak terbuka.

2. Kenakan jas laboratorium yang sesuai dalam keadaan dikancingkan dan


lengan tidak digulung. Jas laboratorium harus tahan api.

3.Tinggalkan jas laboratorium di laboratorium, agar mengurangi resiko


penyebaran zat kimia.

4.Jangan memakai cincin, gelang, arloji, atau perhiasan lain yang bisa rusak,
menjerat bahan kimia.

5.Jangan menggunakan pakaian atau aksesori yang terbuat dari kulit.

6. Pakaian sekali pakai yang sudah digunakan saat menangani bahan


karsinogenik atau bahan lain yang sangat berbahaya harus dipindah
tanpa memaparkan bahan beracun kepada satu.

7.Rambut diikat dan tidak menggunakan baju berkerah, celana baggy, dan jas.
Peralatan dan Pakaian Pelindung
untuk Pegawai Laboratorium

Perlindungan Kaki

Kenakan sepatu yang kuat di daerah tempat bahan kimia


berbahaya digunakan atau kerja mekanik dilakukan.
Sepatu kayu, sepatu berlubang, sandal, dan sepatu kain
tidak memberikan perlindungan terhadap bahan kimia
yang tumpah. Kenakan sepatu dengan lapisan baja di
depannya (steel toe) saat menangani benda yang berat
seperti silinder gas.
Peralatan dan Pakaian Pelindung
untuk Pegawai Laboratorium
Perlindungan Mata dan Wajah
1.Selalu kenakan kacamata
pengaman dengan pelindung
samping untuk bekerja di
laboratorium dan, terutama 4.Gunakan pelindung seluruh wajah dengan pelindung tenggorokan dan
dengan bahan kimia berbahaya. kaca mata pengaman dengan pelindung samping saat menangani bahan
kimia yang mudah meledak atau sangat berbahaya.
2.Kenakan kaca mata pelindung
percikan bahan kimia, yang 5.Jika pekerjaan di laboratorium bisa melibatkan paparan terhadap laser,
memiliki bagian samping tahan sinar ultraviolet, sinar inframerah, atau cahaya tampak yang intens,
percikan agar melindungi mata kenakan pelindung mata khusus.
sepenuhnya.
6.Berikan perlindungan mata yang diperlukan bagi pengunjung. Tempel
3.Kenakan kaca mata pelindung tanda di laboratorium yang menunjukkan bahwa perlindungan mata perlu
benturan jika ada bahaya partikel dipakai di laboratorium yang menggunakan bahan kimia berbahaya.
yang beterbangan.
Peralatan dan Pakaian Pelindung
untuk Pegawai Laboratorium

Perlindungan Tangan

Sepanjang waktu, gunakan sarung tangan yang sesuai


dengan derajat bahaya. Krim dan lotion penghalang dapat
memberi perlindungan kulit tetapi tidak akan pernah
menggantikan sarung tangan, pakaian pelindung, atau
peralatan pelindung lainnya.
Referensi

Redjeki, Sri. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta:


Pusdik SDMKesehatan.

Sujoso, Anita Dewi Prahastuti. 2012. Dasar-dasar Keselamatan dan


Kesehatan Kerja. Jember: Jember University Press.

Tim K3 FT UNY. 2014 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).


Yogyakarta:UNY Press.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai