Anda di halaman 1dari 1

Hasil dari pengamatan absorbansi larutan paracetamol seri kadar menggunakan spektrofotometer

UV-Vis untuk kadar 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, dan 5 ppm berturut-turut adalah 0,424; 0,575;
0,699; 0,853; dan 1,015. Hasil tersebut menunjukkan kadar atau konsentrasi larutan (ppm)
berbanding lurus dengan absorbansi.

Hasil dari pengamatan absorbansi larutan paracetamol 10 bpj dengan panjang gelombang
maksimum 257 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pH 4,0; 6,0; dan 8,0 pada t =
0 menit berturut-turut adalah 1,016; 0,970; dan 1,512. Hasil tersebut menunjukan nilai
absorbansi yang turun naik yaitu menurun pada pH 6,0 dan naik pada pH 8,0.

Hasil dari pengamatan absorbansi larutan paracetamol 10 bpj dengan panjang gelombang
maksimum 257 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pH 4,0; 6,0; dan 8,0 pada t =
30 menit berturut-turut adalah 1,000; 0,973; dan 1,508. Hasil tersebut menunjukan nilai
absorbansi yang turun naik yaitu menurun pada pH 6,0 dan naik kembali pada pH 8,0.

Laju penguraian berhubungan dengan waktu paruh. Penentuan cepat lambatnya suatu obat terurai
dapat dilihat pada nilai waktu paruh. Hasil nilai waktu paruh pada praktikum ini adalah
1.003,040 menit untuk pH 4,0; 4.153,482 menit untuk pH 6,0; dan 9.035,202 menit untuk pH
8,0. Hasil waktu paruh dari yang tercepat adalah pada pH 4,0 dan disusul pH 6,0 serta pH 8,0.
Hal tersebut menunjukkan pada praktikum ini paracetamol paling stabil pada pH 8,0 dan yang
kestabilannya paling rendah pada pH 4,0.

Anda mungkin juga menyukai