SDM DALAM
SEBUAH
ORGANISASI
Teguh Dinata
Saputra, S.H.
Outlin 01 Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
K3 merupakan upaya mendapatkan tempat kerja dan suasana kerja yang nyaman untuk
mendukung pencapaian produktivitas yang setinggi-tingginya. Organisasi harus selalu
berusaha menerapkan protokol K3, baik di kantor maupun di lapangan, selain itu
organisasi juga harus memberikan perlindungan, jaminan maupun asuransi kepada seluruh
Pegawainya.
Back
Program Pelayanan SDM
Program pelayanan SDM merupakan kompensasi tidak langsung yang
diberikan kepada karyawan baik yang dapat dinilai dengan uang maupun
yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Disebut kompensasi tidak langsung karena tidak berhubungan langsung
dengan prestasi kerja, melainkan diselenggarakan sebagai upaya penciptaan
kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Program kesejahteraan
karyawan (employee benefit) biasa juga disebut juga dengan kompensasi
pelengkap, gaji tersembunyi (fringe benefit), pelayanan karyawan atau
jaminan sosial.
Program pelayanan kesejahteraan merupakan balas jasa lengkap (materi non
materi) yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
serta mental karyawan agar produktivitasnya meningkat. Kesejahteraan dapat
dipandang sebagai uang tambahan lebih lanjut kepada karyawan. Terutama
pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk tabungan
karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan dirumah sakit dan
pensiun.
Tujuan Program Pelayanan SDM
Menurut Hasibuan 2000:184, tujuan dari program pelayanan kesejahteraan karyawan
adalah:
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan;
2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta
keluarganya;
3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan;
4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan;
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman;
6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan;
7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan;
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan;
9. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia
Indonesia;
10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan;
11. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Jenis – Jenis Program Pelayanan Kesejahteraan
Menurut Hasibuan 2000:184, jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan
nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Pemberian
kesejahteraan perlu diprogram dengan sebaik-baiknya, supaya bermanfaat dalam mendukung
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Sedangkan menurut Ishak 2003:202, berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut secara garis
besar, kesejahteraan terdiri dari dua jenis :
1. Kesejahteraan langsung adalah penghargaan berbentuk uang, dapat berupa gaji atau upah
yang dibayarkan kepada karyawan secara intensif berdasarkan tenggang waktu yang tetap
dan juga dapat berupa bonus tambahan yang diberikan pada waktu tertentu.
2. Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan atau manfaat lainnya
bagi para pekerja diluar gaji atau upah dan bonus yang dapat berupa barang dan tunjangan.
Tunjangan yang diterima dapat berupa :
a. Tunjangan hari raya yang diberikan dalam bentuk uang kepada karyawan menjelang hari
raya keagamaan.
b. Dana pensiun. Yaitu dana yang diberikan kepada karyawan berupa uang sebagai bentuk
terima kasih perusahaan karena telah ikut menjalankan kesuksesan perusahaan.
c. Uang duka kematian. Yaitu sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada karyawan yang
sedang mengalami duka atau musibah kematian.
d. Fasilitas lain seperti rumah dinas, kendaraan dinas, pakaian dinas. Yaitu seragam yang
digunakan karyawan sehari-hari dalam bekerja.
e. Jaminan kesehatan. Yaitu jaminan kesehatan atau keselamatan jiwa bagi karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Kesimpulan
Program pelayanan SDM hadir dalam berbagai macam bentuk yang tentunya diadakan
dengan tujuan untuk memberikan pelayanan atau fasilitas demi mencapai kesejahteraan
karyawan. Tentu saja hal ini pada akhirnya berkaitan dengan perekonomian karyawan. Di
samping itu program ini juga mendukung kesejahteraan karyawan sehingga juga dapat
membuat karyawan tetap betah untuk berkerja pada perusahan tersebut. Dengan adanya
program pelayanan SDM ini maka kondisi fisik dan mental para karyawan pada akhirnya
akan semakin terpelihara dan memberikan dampak positif pada pengembangan karyawan
sehingga karyawan perusahaan akan semakin memiliki kualitas yang baik. Namun hal
yang juga perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah, jangan sampai program pelayanan
SDM ini berdampak buruk bagi keuangan perusahaan karena banyaknya program-
program yang tidak terlalu diperlukan dan tidak berdampak positif bagi perusahaan.
Back
Kepuasan Kerja dan Disiplin Karyawan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya
moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.
😟 😄
keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan
tingkat kesalahan.
Kesimpulan
Menurut beberapa ahli, terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan disiplin
kerja pada karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin tinggi pula disiplin
kerja pada karyawan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja, maka semakin rendah
pula disiplin kerja pada karyawan.
Back
Hubungan Industrial dan Tahapannya
Menurut UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 16,
Hubungan Industrial adalah:
Suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Umumnya, perselisihan hubungan industrial terjadi karena perbedaan pendapat yang berujung
pertentangan, baik itu dialami pengusaha maupun gabungan pengusaha dengan buruh atau pekerja.
Maupun antara sesama serikat pekerja atau serikat buruh dalam perusahaan yang sama.
Pengertian lebih jelas tercantum dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang menyebabkan pertentangan
antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/KSPI adalah
karena adanya perselisihan terkait hak, perselisihan kepentingan, perselisihan mengenai pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam perusahaan.
Jenis Perselisihan Hubungan Industrial dalam Hukum
Ketenagakerjaan di Indonesia
Menurut pasal 2 UU No.2 tahun 2004 jenis perselisihan industrial terbagi menjadi empat jenis. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
1 2 3 4
Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan Perselisihan Pemutusan Perselisihan Antar Serikat
Hubungan Kerja (PHK) Pekerja atau Buruh Dalam
Satu Perusahaan
Perselisihan hak muncul Perselisihan kepentingan ini Adanya perselisihan karena Perselisihan antar serikat
akibat tidak terpenuhinya hak, terjadi dalam hubungan kerja perusahaan atau pengusaha pekerja maupun buruh
serta adanya perbedaan yang tidak memiliki melakukan pemutusan umumnya terjadi dalam satu
pelaksanaan maupun kesesuaian pendapat, hubungan kerja (PHK). Biasanya perusahaan yang sama.
penafsiran dari aturan terutama perihal pembuatan, terjadi akibat pendapat yang Dalam banyak kasus
undang-undang, kejanggalan perubahan syarat-syarat tidak sesuai dalam pengakhiran disebabkan oleh
perjanjian kerja, peraturan tertentu yang tercantum hubungan kerja dari satu pihak ketidaksepahaman tentang
perusahaan, dan perjanjian dalam perjanjian kerja atau saja. Misalnya, perbedaan keanggotaan, kewajiban
kerja sama. PKB (perjanjian kerja hitungan pesangon yang anggota serikat pekerja, dan
bersama) maupun PP diterima pekerja atau buruh pelaksanaan hak.
(peraturan perusahaan). berdasarkan Undang-undang
Seperti kenaikan gaji, uang Ketenagakerjaan dengan
makan, transportasi, dan peraturan perusahaan.
premi dana lainnya.
Tata Cara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Dalam pengertian hubungan industrial tidak hanya memandang aspek substansial (materiil) semata, namun ada
aspek prosedural atau formal juga akan diperhatikan. Berikut adalah tata cara penyelesaian perselisihan hubungan
industrial:
1
Perundingan Bipartit
Perundingan yang dilakukan antara pengusaha maupun gabungan pengusaha dengan serikat buruh.
Jika tidak menemukan kata sepakat, para pihak berselisih akan melanjutkan perundingan tripartit.
Sedangkan, jika kedua belah pihak menyepakatinya maka dibuat perjanjian bersama dan didaftarkan pada Pengadilan Hubungan Industrial
dimana perusahaan berada.
2
Perundingan Tripartit
Perundingan dilakukan oleh pekerja dengan pengusaha dimana melibatkan fasilitator yakni pihak ketiga. Tahapan perundingan tripartit
adalah Mediasi, Konsiliasi, dan Arbitrase.
3
Para pihak yang tidak menyetujui dan menolak anjuran dari mediator maupun konsiliator akan melanjutkan perselisihan dengan pengajuan
gugatan ke PHI. Berdasarkan Pasal 56 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan di Indonesia, PHI memiliki
kompetensi absolut dalam memeriksa dan memutus perkara, antara lain:
1. Pada tingkat pertama tentang perselisihan hak
2. Pada tingkat pertama dan terakhir terkait perselisihan kepentingan
3. Pada tingkat pertama terkait perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK)
4. Pada tingkat pertama dan terakhir terkait perselisihan serikat pekerja atau buruh yang terjadi dalam suatu perusahaan
Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Hubungan Industrial harus terdapat keseimbangan antara hak dan
kewajiban kedua belah pihak dalam perusahaan. Keseimbangan itu dicapai bukan
didasarkan atas perimbangan kekuatan, akan tetapi atas dasar rasa keadilan dan kepatutan.
Disamping itu juga Hubungan Industrial juga mempunyai pandangan bahwa hasil-hasil
perusahaan yang telah dicapai berdasarkan kerjasama antara pekerja dan pengusaha harus
dapat dinikmati secara adil dan merata sesuai dengan pengorbanan masing-masing.
Back
Peranan Serikat Pekerja dalam Organisasi
Serikat pekerja atau serikat buruh adalah organisasi
yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik
di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya
Serikat pekerja sendiri memiliki tujuan yang telah diatur
oleh hukum yaitu bertujuan memberikan perlindungan,
pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan
kesejahteraan yang layak bagi pekerja/buruh dan
keluarganya.
Fungsi dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh
HAK: KEWAJIBAN:
1. Berhak membuat perjanjian kerja bersama dengan 1. Berkewajiban melindungi dan membela
pengusaha; anggota dari pelanggaran hak-hak dan
2. Berhak mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan memperjuangkan kepentingannya;
perselisihan industrial; 2. Berkewajiban memperjuangkan
3. Berhak mewakili pekerja/buruh dalam lembaga peningkatan kesejahteraan anggota dan
ketenagakerjaan; keluarganya, dan;
4. Berhak membentuk lembaga atau melakukan kegiatan 3. Berkewajiban
yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan mempertanggungjawabkan kegiatan
pekerja/buruh. dan; organisasi kepada anggotanya sesuai
5. Berhak melakukan kegiatan lainnya di bidang dengan anggaran dasar dan anggaran
ketenagakerjaan yang tidak bertentangan dengan rumah tangga.
perundang-undangan yang berlaku.
Kesimpulan
Peran serikat pekerja dalam melindungi anggota dan keluarganya dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan. Selain itu serikat pekerja bertindak sebagai pembuat
perjanjian kerja bersama dan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan kerja,
disamping sebagai pelaksana serta penanggungjawab pemogokan. Fungsi, dan peran
serikat pekerja dalam rangka menciptakan keseimbangan dan keharmonisan hubungan
industrial di perusahaan. Oleh sebab itu institusi tersebut mempunyai fungsi dan peran
yang sangat signifikan dalam ikut memajukan bangsa, khususnya pembangunan dibidang
ketenagakerjaan.
Back
THANK YOU
Teguh Dinata
Saputra, S.H.