Disusun oleh :
Mega Sukma Mentari
15013152
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Kewirausahaan. Dengan adanya makalah ini penulis telah
menyelesaikan tugas menyusun makalah tentang Merintis Usaha Baru.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ferry Effendi,
S.Farm, Apt. yang telah memberikan materi tentang kewirausahaan sehingga penulis
dapat menyusun makalah dan menyelesaikan dengan baik. Penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dari saya selaku penulis.
Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan
kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam terkaya
dan terlengkap di dunia. Namun, di dalam Negara ini masih terdapat banyak
pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial. Ini dikarenakan ketidakmampuan
masyarakat Indonesia untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam yang
melimpah di Indonesia.
Untuk menjadi sebuah Negara yang memiliki perekonomian yang stabil (sedikit
pengangguran, sedikit perekonomian, seimbang pendapatan negara), Indonesia
setidaknya memiliki paling tidak 2% dari jumlah penduduknya merupakan seorang
entrepreneur. Namun di Indonesia saat ini jumlah entrepreneurnya tidak lebih dari
0,01% dari jumlah penduduknya. Ini dikarenakan oleh beberapa faktor, bisa
dikarenakan tidak memiliki keterampilan, tidak mengetahui pengetahuan berwirausaha,
tidak memiliki modal, tidak mampu mengolah SDA yang ada dan sebagainya.
Oleh karena itu diperlukan suatu gerakan untuk memberikan sosialisasi tentang cara
untuk merintis usaha baru agar para calon usahawan tidak keliru dengan usaha yang
diambil dan mereka juga memiliki pengetahuan akan kelebihan dan kekurangan bentuk
usaha maupun jenis perusahaan yang akan dia pilih. Hal tersebut yang kemudian
menjadikan kami (penyusun) untuk membuat ringkasan tentang merintis usaha baru.
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu, Mengetahui tentang
cara merintis usaha baru yang tepat
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuata makalah ini yaitu, Untuk mengetahui tentang cara
merintis usaha baru.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
1
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan
perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas),
perseroan, dan firma
3. Tempat usaha yang akan dipilih.
Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,
diantaranya:
Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan
maupun pasar?
Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat
pengangkut dan jalan raya
4. Organisasi usaha yang akan digunakan.
5. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan
skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi,
sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil
perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi
manajerial yang dimilikinya.
6. Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya
perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan
adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah
lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti
pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor,
pelanggan/konsumen, dan lainnya. Lingkungan makro adalah lingkungan diluar
perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan,
meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan
sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.
Keuntungan merintis usaha baru, diantaranya yaitu :
1. Biaya yang dibutuhkan dalam mendirikan usaha baru relatife lebih murah
2. Semua keuntungan usaha menjadi milik sendiri
3. Pengawasan usaha dilakukan sendiri secara lagsung
Kerugian dalam menjalankan usaha baru sendri, diantaranya yaitu :
1.
2.
3.
4.
2.3 Franchising
Franchising adalah suatu kerja sama antara entrepreneur (franchise) dengan
perusahaan besar (Franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli
untuk menyelenggarakan usaha. Secara sederhana, model usaha ini dapat digambarkan
sebagai kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari
bentuk
franchise
dimana
penerima
franchise
hanya
bertindak
b. Bisnis yang sudah ada mungkin telah berada pada lokasi yang baik
c. Sudah memiliki karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan pemasok
d. Pemilik baru dapat langsung menjalankan bisnis
e. Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
Namun tidak selamanya membeli perusahaan lain mendatangkan keuntungan.
Berikut beberapa kelemahan dari membeli usaha:
a. Ada kecenderungan nilai perusahaan rendah
b. Pemilik lama mungkin sudah menciptakan citra buruk
c. Karyawan lama mungkin tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru
d. Lokasi, fasilitas, persediaan mungkin sudah usang
e. Perubahan dan inovasi sulit dijalankan
f. Kerja Sama Manajemen (Franchising)
2.5 Perusahaan Keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan
dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demikian, bukan
berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga.
Banyak perusahaan keluarga, terutama perusahaan-perusahaan kecil, memperkerjakan
orang lain untuk menempati posisi rendahan, sementara posisi tinggi (top manager)
dipegang oleh orang dari dalam keluarga pemilik perusahaan.
Karakteristik bisnis keluarga, dibawah ini merupakan beberapa karakterisrik dari bisnis
keluarga :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
4.
5.
6.
pengelolaan perusahaannya.
Birokrasi yang lebih kecil dan fleksibel dengan mengedepankan corporate
governance dan sistema akuntabilitas, serta jelasnya system tanggungjawab.
Beberapa kelemahan yang didapatkan apabila menjalankan bisnis keluarga adalah
sebagai berikut :
1.
dikembangkan oleh kelurga, terkadang faktor kekeluargaan yang ada pada diri individu
atau anggota keluarga memiliki rasa iri terhadap tugas yang telah dibagikan. Sehingga
antara bisnis dan keluarga terkesan masih saling mempengaruhi.
2.
atas diri individu tersebut, tetapi asal tunjuk dalam pemberian tanggung jawab
perusahaan atau bisnis yang dirintis. Dapat dikatakan kurang adanya tindakan yang adil.
3.
Bisnis keluarga yang dijalankan oleh anggota keluaga dan merekrut orang lain
untuk ikut membantu usahanya, jika terjadi masalah atau konflik di dalam bisnis, maka
85% atau kebanyakan yang disalahkan atau yang menjadi penyebab munculnya masalah
adalah orang lain yang bukan anggota keluarganya. Tetapi jika yang sedang bermasalah
adalah antar-anggota keluarga dalam satu bisnis, maka kedua pihak sulit mengakui
kesalahan yang diperbuat dan cenderung saling tuduh.
4.
Sulit mendelegasikan
Waktu kerja yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian dengan karyawan
lain. Jika atasan mengerjakan sesuatu sampai melebihi batas waktu kerja, maka
bawahan cenderung mengikuti waktu kerja yang sedang dijalankan oleh atasannya.
Tidak hanya itu semua keputusan perusahaan atau bisnis berada di tangan atasan atau
pemilik usaha keluarga ini, jadi karyawan menunggu keputusan tersebut.
Contoh usaha keluarga di bidang farmasi adalah Boenjamin Setiawan & family.
Berawal dari membuka bisnis farmasi dari garasi mobil di rumahnya, Boenjamin
Setiawan akhirnya mampu mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Kalbe Farma
Group. Pertama kali beliau memulai bisnis farmasi dengan membuat produk obat
cacing.
BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan konsep kewirausahaan, telah dikemukakan bahwa untuk memasuki
dunia usaha (business) seseorang harus berjiwa wirausaha. Wirausaha adalah seseorang
yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai
pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil
(small business operator), harus memiliki Kecakapan untuk bekerja, kemampuan
mengorganisir, kreatif dan lebih menyukai tantangan.
Seorang yang akan memulai sebuah usaha, harus diawali dengan adanya ide.
Setelah ada ide, langkah berikutnya adalah mencari sumber dana dan fasilitas baik
barang, uang maupun orang. Sumber dana tersebut berasal dari badan-badan keuangan
seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia menjadi penyandang dana.
Selanjutnya seorang wirausahawan perlu mengamati dan menganalisa pangsa pasar dari
obyek bisnis, yaitu produk (baik berupa barang ataupun jasa) yang akan dihasilkan dari
usahanya. Analisa pasar ini penting agar wirausahawan tidak kesulitan dalam
mendistribusikan hasil produksinya, karena barang atau jasa yang dihasilkannya
memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat/komunitas tertentu. Oleh karena itu,
mengamati peluang pasar merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum produk
barang dan jasa diciptakan. Apabila peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan
ada dan terbuka lebar, maka barang dan jasa akan mudah laku dan segera mendatangkan
keuntungan.
Dengan penjelasan dapat dilihat bahwa membuka sebuah usaha baru lebih
menguntungkan dibanding dengan bentuk lainnya dalam memasuki dunia usaha. Karena
dalam membuka sebuah usaha baru, seorang wirausaha akan bebas menuangkan ide dan
gagasannya dalam proses merintis hingga mengembangkan usahanya tersebut tanpa ada
campur tangan dari pihak yang lainnya. Selain itu keuntungan yang didapat juga
langsung menjadi milik sendiri dan pengawasan perusahaan dapat dilakukan secara
langsung sehingga kemungkinan kecurangan mampu teratasi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari setiap bentuk memulai usaha baru
2. Dapat menentukan bentuk usaha baru apa yang akan dipilih sebagai bentuk usaha
yang akan dijalankan nantinya dengan berbagai faktor yang telah diketahuinya
10
DAFTAR RUJUKAN
Pranama, Aditya Putra Dkk. 2013/2014. Merintis Usaha Baru. Malang : Universitas
Brawijaya
Lestari, Bella Dinar Dkk. 2014. Perusahaan Keluarga. Universitas Pendidikan Indonesia
Armelia. 2013. Kewirausahaan Dan Manajemen Inovasi ;
Merintis Usaha Baru Dan Membuat Bisnis Baru. Malang : Universitas Brawijaya
Idunna, Riande. 2014. Usaha Keluarga (Kelebihan Dan Kekurangan).
Pearson, Chris. 2009. Jurnal Management, Perusahaan Waralaba Franchise.
11