Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BISNIS WARALABA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Entrepreneurship


Dosen Pengampu: Maulidia Amri,S.E.I,M.,SI

Disusun oleh:
Kelompok 11
Lu'ai Ahmad Faisol 19220123
Syarifa Ainur Risda 200202110002
Elia Hikma Wati 200202110128

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

1
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bisnis
Waralaba”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Entrepreneurship di
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maulidia Amri,S.E.I,M.,SI selaku dosen
pengampu mata kuliah Entrepreneurship karena tugas yang telah diberikan ini mampu
menambah wawasan dan pengetahuan. Kami ucapkan terima kasih juga kepada teman-
teman yang telah memberikan support sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat berharap pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun guna menjadi motivasi atau acuan kami
untuk bisa menjadi lebih baik lagi dalam menyelesaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan bagi pembaca pada
umumnya.

Malang, 16 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

PEMBAHASAN

A. Pengertian Waralaba
B. Kriteria dan Jenis Waralaba
C. Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Waralaba
D. Cara Cepat Memiliki Usaha Waralaba

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Waralaba atau franchise adalah bentuk kerja sama antara pemilik merek
atau pemilik usaha dengan pihak lain yang ingin memulai usaha dengan
menggunakan merek, produk, dan sistem operasional yang telah ada. Dalam
kerja sama ini, pihak yang ingin memulai usaha tersebut disebut sebagai pihak
waralaba atau franchisee, sedangkan pemilik merek atau pemilik usaha disebut
sebagai pihak waralaba atau franchisor.

Sistem waralaba telah menjadi salah satu model bisnis yang populer di
seluruh dunia, karena memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak.
Bagi pihak waralaba, mereka dapat memanfaatkan merek yang sudah terkenal
dan sistem operasional yang sudah teruji untuk memulai usaha mereka sendiri.
Sedangkan bagi pihak waralaba, mereka dapat memperluas jangkauan bisnis
mereka tanpa harus memikul biaya operasional yang besar.

Namun, meskipun sistem waralaba memiliki banyak keuntungan, namun


juga memiliki beberapa risiko dan tantangan. Oleh karena itu, penting bagi kedua
belah pihak untuk memahami dengan baik semua aspek dari kerja sama
waralaba sebelum memulai bisnis ini. Dalam makalah ini, akan dibahas lebih
lanjut tentang sistem waralaba, risiko dan keuntungannya, serta strategi untuk
memulai bisnis waralaba yang sukses.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan waralaba ?
2. Apa saja kriteria dan jenis waralaba ?
3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Waralaba ?
4. Bagaimana cara memiliki usaha waralaba ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan waralaba
2. Untuk Mengetahui apa saja kriteria dan jenis waralaba
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan bisnis waralaba

4
4. Untuk Mengetahui bagaimana cara memiliki usaha waralaba

5
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WARALABA
Waralaba adalah suatu perikatan. Rumusan tersebut menyatakan waralaba tunduk
kepada ketentuan umum mengenai perikatan yang terdapat dalam KUH Perdata (BW).
Istilah waralaba (franchise) tidak dikenal dalam kepustakaan hukum Indonesia. Hal ini
dapat dimaklumi karena memang lembaga waralaba sejak awal tidak terdapat dalam
budaya atau tradisi bisnis masyarakat Indonesia. Namun, karena pengaruh globalisasi,
maka franchise masuk dalam tatanan hukum dan budaya masyarakat Indonesia. Istilah
franchise selanjutnya menjadi istilah yang akrab denggan masyarakat, khususnya
masyarakat bisnis Indonesia dan menarik perhatian banyak pihak untuk
mendalaminya.1

Para pakar memeberikan beberapa pengertian tentang waralabadiantaranya:

1. M Jafar mengemukakan pengertian waralaba adalah pola hubungan kemitraan


antara kelompok mitra usaha dengan perusahaan mitra usahayang memberikan hak
lisensi, merek, saluran distribusi perusahaannya kepada mitra usaha sebagai
penerima waralaba yang disertai dengan bantuan teknis bimbingan manajemen.
2. Yoseph Mancuso Mengemukakan pengertian waralaba adalah Franchise merupakan
suatu istilah yang menunjukan hubungan antara dua pihak ataulebih guna
mendistribusikan barang atau jasa.
3. Douglas J. Quen mengatakan bahwa franchise ialah suatu metodeperluasan,
pemasaran dan bisnis, yaitu perluasan dan distribusi produkserta pelayanan
dengan membagi bersama standar pemasaran danoperasional.
4. Dalam buku ensikopledi manajemen mengungkapkan pengertian waralabaadalah
hak istimewa atau hak khusus yang diberikan oleh pemerintah untuk
mengoperasikan pelayanan kendaraan untuk umum, misalnya motordan jalan di kota
tertentu. Dan istilah inipun kadang-kadang dipergunakan untuk menunjukan hak
istimewa oleh organisasi swasta, misalnya pemberian wilayah eklusif pada
agen penjualan oleh suatu perusahaan swasta.

1 file:///C:/Users/acer/Downloads/146-Article%20Text-231-1-10-20180702.pdf dibuka tgl 16 mei


pukul 16:37

6
Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khasusaha
yang dimilikinya. Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau
perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan
hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki
pemberi waralaba. 2

B. KRITERIA DAN JENIS WARALABA


Kriteria Untuk Mengajukan Usaha WaralabaMengenai kriteria usaha franchise ini
telah tercantum di dalam PP Nomor42 Tahun 2007 tentang Waralaba, yaitu:

1. Memiliki ciri khas usaha.

Yang dimaksud dengan "ciri khas" adalah suatu usaha yang memiliki keunggulan atau
perbedaan yang tidak mudah ditiru dibandingkan dengan usaha lain sejenis, dan
konsumen selalu mencari ciri khas yang dimaksud. Misalnya, sistem manajemen, cara
penjualan dan pelayanan, atau penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik
khusus dari pemberi waralaba.

2. Terbukti sudah memberikan keuntungan.

Yang dimaksud "sudah memberi keuntungan" adalah menunjuk kepada pemberi


waralaba yang telah dimiliki kurang lebih 5 (lima) tahun dan telah mempunyai kiat-kiat
bisnis untuk mengatasi masalah-masalah dalam perjalanan usahanya, dan ini terbukti
dengan masih bertahan dan berkembangnya usaha tersebut dengan menguntungkan.

3. Memiliki standar secara tertulis atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang
ditawarkan.

Yang dimaksud adalah standar secara tertulis supaya penerima waralaba dapat
melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan sama (standar operasional
kerjanya).

4. Mudah diajarkan dan juga diaplikasikan.

2Moh.Erfan Arif, Rila Anggraeni, Risca Fitri Ayuni ‘’BISNIS WARALABA’’ dibuka tgl 16 mei pukul 16:40

7
Yang dimaksud dengan "mudah diajarkan dan diaplikasikan" adalah mudah
dilaksanakan sehingga penerima waralaba yang belum memiliki pengalaman atau
pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik sesuai dengan
bimbingan operasional dan manajemen yang berkesinambungan yang diberikan oleh
pemberi waralaba.

5. Terdapat dukungan berkesinambungan.

Yang dimaksud dengan "dukungan yang berkesinambungan" adalah dukungan dari


pemberi waralaba secara terus menerus seperti bimbingan operasional, pelatihan, dan
promosi.

6. Telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Yang dimaksud dengan "hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar" adalah hak
kekayaan intelektual yang terkait dengan usaha seperti merek, hak cipta, hak paten,
rahasia dagang sudah di daftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses
pendaftaran di instansi yang berwenang.3

Jenis – Jenis Usaha WaralabaMenurut produk yang ditawarkannya, bisnis waralaba


terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu:

1. Waralaba Produk Sudah tentu bisnis waralaba yang satu ini akan menawarkan
ataumenjual sebuah produk atau benda tertentu. Contoh yang biasa kita temuiadalah:
minuman thai tea, coffee shop, fried chicken, kedai kebab dan lainsebagainya.

2. Waralaba Jasa Jika waralaba produk akan menjual produk dalam bentuk barang,maka
waralaba jasa sudah pasti menjual produk dalam wujud layanan jasatertentu. Contohnya:
salon, tempat les atau pelatihan tertentu, dan lain-lain

3 https://bisnisukm.com/waralaba-harus-memenuhi-6-kriteria-menurut-pp-no-42-tahun-2007.html
dibuka tgl 16 mei pukul 16:50

8
3. Waralaba Gabungan Merupakan jenis bisnis waralaba yang mencampurkan
antara waralaba produk dan jasa dalam penawaran produknya. Contoh:
salonyang juga menjual dan memiliki alat kosmetik sendiri.

Waralaba Berdasar Lokasi Asal Sementara itu, jika dibagi berdasarkan lokasi asalnya,
bisnis waralabaterbagi ke dalam 2 macam, yaitu:

1) Waralaba MancanegaraWaralaba jenis ini akan menjual brand yang berasal


dari luarnegeri. Contohnya: McD, KFC, dan yang lainnya.

2) Waralaba Dalam NegeriJenis waralaba ini adalah bisnis yang menjual produk hasil
karyaanak negeri yang sudah memiliki brand yang dikenal di benak
masyarakat.Contohnya: indomaret, alfamart dan lain sebagainya.

Jenis Waralaba Berdasarkan International Franchise AssociationAda pula bisnis


franchise jika dikelompokkan menurut InternationalFranchise Association (IFA), yaitu:

1) Product FranchiseYaitu usaha waralaba dimana pemilik brand memiliki


kontrolpenuh terhadap pihak yang menjual kembali atau
mendistribusikanproduknya. Biasanya, dalam kesepakatan antara pihak pemilik
dandistributor atau pebisnis waralaba tersebut ada kesepakatan berupapebisnis
waralaba atau franchise bisa mendapatkan hak untukmenggunakan merek dan
hak ciptanya, namun sebelumnya membayarsejumlah uang tertentu.

2) Manufacturing Franchisee Jenis bisnis waralaba yang berikutnya ini


merupakan hak yangdimiliki franchisee untuk membuat produksi produk dari brand
tertentuyang dimiliki franchisor. Kita sebagai pebisnis waralaba memiliki
hakuntuk mencampur atau mengolah bahan baku yang telah disediakan olehpemilik
brand tersebut.

3) Business Opportunity VenturesDalam bisnis waralaba yang satu ini, kita


diwajibkan untukmembeli serta mendistribusikan atau memasarkan berbagai produk
yangberasal dari perusahaan tertentu.

9
4) Business Format FranchisingUntuk jenis bisnis waralaba yang terakhir ini, bisa
dibilang sebagaiformat yang menyeluruh atau lengkap. Dimana franchisee akan
menjualproduk milik franchisor dengan menjalankan kesepakatan atau cara dansistem
yang disesuaikan dengan franchisor tersebut. 4

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WARALABA


Apapun sistem bisnis yang dijalankan, pasti memiliki keuntungan dan kekurangan
masing-masing. Termasuk jika Anda tertarik untuk menjalankan bisnis waralaba ini, ada
beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan, yaitu adalah:

1. Manajemen bisnis telah terbangun


Tidak seperti membangun bisnis sendiri, sistem waralaba telah memiliki manajemen
bisnis yang siap dan matang. Biasanya para pewaralaba pun mulai memberi kesempatan
membuka waralaba karena bisnis yang dijalani sudah matang, memiliki pasar yang tidak
berubah-ubah, dan juga memiliki reputasi yang baik sehingga manajemen dan strategi
bisnis yang dijalankan sudah berkelanjutan.

2. Merek atau brand sudah dikenal masyarakat


Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat biasanya sudah memiliki konsumen dan
pasarnya sendiri sehingga para franchisee tidak perlu memikirkan strategi pemasaran dan
analisis pesaing. Merek yang baik pasti juga memiliki liputan media yang luas sehingga
bisnis waralaba akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat.

3. Kerjasama yang telah terbangun sejak awal


Orang yang membeli waralaba akan mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah
terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok
bahan baku, pihak periklanan dan pemasaran, dan lain sebagainya. Dengan kerjasama
yang baik, franchisor biasanya memberikan dukungan berupa pelatihan manajemen
finansial, pemasaran, dan juga pasokan sumber daya.

4. Peluang sukses yang lebih cepat

4Universitas Putra Indonesia Yptk Padang ‘’MAKALAH WARALABA’’ dibuka tgl 17:08

10
Bisnis waralaba biasanya memiliki peluang sukses yang lebih cepat karena liputan media
yang baik dan juga sudah memiliki pasar dan konsumen yang setia. Biaya modal yang
dikeluarkan juga terukur karena pasokan sumber daya dan strategi pemasaran yang sudah
matang dari franchisor.

5. Manajemen finansial lebih mudah


Setiap investor biasanya lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah
kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba,
maka sistem manajemen finansial telah ditetapkan oleh pemilik waralaba utama.
Sehingga Anda tidak perlu pusing dengan manajemen finansial seperti membangun
bisnis baru.

Berikut adalah beberapa kekurangan dalam menjalankan bisnis waralaba (franchising)


yang perlu diperhatikan:

1. Kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri. Hal tersebut
dikarenakan semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak
pembeli waralaba akan sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak
dapat diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.

2. Meskipun bisnis waralaba memiliki pasar yang matang, para pembeli waralaba
biasanya terjebak dalam tren pasar. Perilaku konsumen yang berubah-ubah terhadap tren
mampu memengaruhi kondisi bisnis waralaba. Misalnya, franchise Thai Tea yang sudah
mulai tergerus trennya dan digantikan dengan minuman campuran Yakult dan juga susu
gula aren.

3. Ketergantungan pada reputasi waralaba lainnya. Jika waralaba yang lain melakukan
kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal tersebut juga akan
memengaruhi waralaba yang sedang Anda kelola.

4. Membutuhkan modal yang lebih banyak. Pihak pewaralaba akan mengajukan biaya
awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian ada juga biaya lanjutan untuk
pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.

11
5. Adanya pemotongan keuntungan. Pembeli waralaba memiliki kewajiban untuk
membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang
didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya
tersebut.

Banyak orang berpikir bahwa menjalankan bisnis waralaba akan mudah mendapatkan
keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tetapi pada
kenyataannya, hal tersebut belum tentu terjadi.

Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba akan
dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba memang akan mendapatkan
banyak kemudahan di saat-saat awal usaha. Tetapi untuk jangka panjang, para pemilik
waralaba terkadang akan menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh
lebih menguntungkan.5

D. CARA CEPAT MEMILIKI USAHA WARALABA


Bisnis franchise dapat dimulai baik sebagai franchisee maupun franchisor. Sebagai
franchisor, Anda perlu mengembangkan sistem dan bisnis agar dikenal dan diterima
masyarakat. Sedangkan sebagai franchisee, Anda perlu selektif dan teliti dalam membeli
sebuah bisnis, lalu menjalaninya agar bisa memperoleh keuntungan. Berikut ada
beberapa cara yaitu :

1. Mempersiapkan Sistem yang Baik


telah disebutkan sebelumnya, mewaralabakan bisnis yang baru saja dibuka
merupakan salah satu penyebab gagalnya bisnis franchise ini dari segi franchisor.

2. Menyusun Rencana Pemasaran


Kelebihan bisnis franchise lainnya yakni bisnis tidak dimulai dari nol, biasanya malah
bisnis ini sudah memiliki nama dan dikenal baik oleh masyarakat. Artinya disini sudah
ada rencana pemasaran yang matang, yang dapat Anda bagikan atau sosialisasikan
kepada para franchisee.
5 https://www.jurnal.id/id/blog/keuntungan-dan-kekurangan-bisnis-waralaba/ dibuka tgl 16 mei pukul 17:28

12
3. Membuat Proposal yang Realistis
Bisa dibilang dalam bisnis franchise, franchisee dan franchisor merupakan satu tim.
Kesuksesan franchisee dalam menjalankan bisnis juga mendukung berkembangnya brand
waralaba si franchisor. Dengan demikian, perlu dibentuk hubungan dan jalinan kerja
sama yang bersifat win-win.

4. Memastikan Kualitas Produk


Setelah perang dunia ke-II, muncul sebuah peraturan yang disebut “Lanham Act”
yang memperbolehkan pembagian merek selama pemilik merek mengontrol kualitas
produk dan jasa yang diberikan.

5. Teliti dalam Memilih

Umumnya, banyak pebisnis pemula yang akan memilih usaha waralaba ketimbang
membangun bisnis sendiri dari nol. Alasannya, tentunya karena usaha waralaba sudah
terbukti bisa berjalan.

Hati-hati dalam memilih bisnis waralaba karena masih banyak penipuan yang
berkedok bisnis waralaba. Intinya adalah mencari informasi yang bukan hanya sekedar
kata-kata, namun disertai bukti.

6. Jangan Tergoda Harga Murah

Selain jangan tergoda dengan mulut manis marketing franchise, Anda juga disarankan
untuk tidak mudah tergoda membeli bisnis franchise hanya karena harganya yang murah.

Bukan berarti franchise yang baik selalu mahal, namun di sini Anda harus mengenal
betul proposalnya sebelum menentukan apakah Anda akan memperoleh keuntungan atau
kebuntungan.

Anda perlu mengetahui dengan jelas mengapa bisnis tersebut ditawarkan dengan
harga murah, jangan sampai harga murah artinya sistem manajemen, pelatihan dan
promosi yang buruk.

13
7. entukan Tujuan Berbisnis Franchise

Dalam memulai bisnis, sangat penting untuk memiliki tujuan. Mengapa?

Karena tujuanlah yang akan menjadi peta Anda dalam berjalan, dan tujuan ini jugalah
yang akan menjadi motivasi di kala-kala sulit. Steven Covey dalam bukunya Seven
Habits bahkan mengungkapkan bahwa menentukan tujuan merupakan salah satu
kebiasaan yang dapat membawa kesuksesan.

8. Jangan Maunya Instan


Saran kami, jangan pernah memilih memulai sebuah bisnis disebabkan untuk
memperoleh uang semata. Hal ini disebabkan adanya risiko untung dan rugi dalam
berbisnis. Ada saatnya mengalami kerugian dan saatnya untung besar.
Jadi, meski sudah memiliki brand recognition yang baik (yang artinya bisnis tersebut
sudah dikenal masyarakat sehingga sudah memiliki sekelompok konsumen yang
berminat membeli produk tersebut), jangan jadikan bisnis franchise sebagai batu
lompatan instan akan kekayaan dan kesuksesan. Semuanya, termasuk bisnis franchise
membutuhkan proses, kesabaran, dan kerja keras.

9. Merencanakan Pendanaannya
Jika Anda sudah menentukan bisnis waralaba yang Anda inginkan, maka Anda harus
mulai memperhitungkan berapa banyak biaya yang harus Anda siapkan untuk
menjalankan bisnis tersebut. Bisnis waralaba tentunya beragam dari yang membutuhkan
modal sedikit hingga modal yang sangat besar. Anda perlu mempersiapkan lokasi,
peralatan, dan inventory untuk memulai bisnis waralaba (franchise).

10. Kenali Franchise yang Dipilih


Seperti telah disebutkan sebelumnya, masih banyak sekali bisnis waralaba yang
mengiming-imingi kesuksesan luar biasa besar secara instan. Sayangnya hal ini belum
tentu terjadi. Artinya, Anda perlu mengenali luar dalam bisnis yang akan Anda jalani.
Jangan sembarangan memilih bisnis yang abal-abal.6

6 https://www.finansialku.com/10-cara-memulai-usaha-franchise-terlaris/ dibuka tgl 16 mei pukul 18:24

14
KESIMPULAN

waralaba adalah pola hubungan kemitraan antara kelompok mitra usaha dengan
perusahaan mitra usahayang memberikan hak lisensi, merek, saluran distribusi
perusahaannya kepada mitra usaha sebagai penerima waralaba yang disertai dengan
bantuan teknis bimbingan manajemen.

Kriteria Untuk Mengajukan Usaha WaralabaMengenai kriteria usaha franchise ini


telah tercantum di dalam PP Nomor42 Tahun 2007 tentang Waralaba, yaitu:

● Memiliki ciri khas usaha.


● Terbukti sudah memberikan keuntungan.
● Memiliki standar secara tertulis atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang
ditawarkan.
● Mudah diajarkan dan juga diaplikasikan.
● Terdapat dukungan berkesinambungan.
● Telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

ada beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan, yaitu adalah:

● Manajemen bisnis telah terbangun


● Merek atau brand sudah dikenal masyarakat
● Kerjasama yang telah terbangun sejak awal
● Peluang sukses yang lebih cepat
● Manajemen finansial lebih mudah

Berikut adalah beberapa kekurangan dalam menjalankan bisnis waralaba (franchising)


yang perlu diperhatikan:

● Kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri


● Para pembeli waralaba biasanya terjebak dalam tren pasar.
● Ketergantungan pada reputasi waralaba lainnya.
● Membutuhkan modal yang lebih banyak
● Adanya pemotongan keuntungan.

15
Berikut ada beberapa cara yaitu :

● Mempersiapkan Sistem yang Baik


● Menyusun Rencana Pemasaran
● Membuat Proposal yang Realistis
● Memastikan Kualitas Produk
● Teliti dalam Memilih
● Jangan Tergoda Harga Murah
● entukan Tujuan Berbisnis Franchise
● Jangan Maunya Instan
● Merencanakan Pendanaannya
● Kenali Franchise yang Dipilih

16
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/acer/Downloads/146-Article%20Text-231-1-10-20180702.pdf dibuka tgl 16 mei pukul


16:37

Moh.Erfan Arif, Rila Anggraeni, Risca Fitri Ayuni ‘’BISNIS WARALABA’’ dibuka tgl 16 mei pukul
16:40
https://bisnisukm.com/waralaba-harus-memenuhi-6-kriteria-menurut-pp-no-42-tahun-2007.html
dibuka tgl 16 mei pukul 16:50
Universitas Putra Indonesia Yptk Padang ‘’MAKALAH WARALABA’’ dibuka tgl 17:08
https://www.jurnal.id/id/blog/keuntungan-dan-kekurangan-bisnis-waralaba/ dibuka tgl 16 mei pukul
17:28

https://www.finansialku.com/10-cara-memulai-usaha-franchise-terlaris/ dibuka tgl 16 mei pukul


18:24

17

Anda mungkin juga menyukai