Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERJASAMA MANAJEMEN (FRANCHISING)

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN

OLEH:

1. RESTI SARI
2. SISCA MULIYA WULANDARI
3. TIARA SILMAYANI
4. ROSDIANA PUSPITA
5. SOHIUL HAMDI
6. WISWA WARDIANSYAH

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Kewirausahaan yang berjudul “Kerjasama
Manajemen (Franchising)”. Kemudian selawat serta salam saya sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah memberikan pedoman hidup yakni
Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan tugas kelompok pertama pada mata kuliah
Kewirausahaan di program studi Pendidikan Ners, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan YARSI Mataram. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan motivasi serta arahan selama
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun saran yang bersifat
membangun yang diharapkan bergguna bagi seluruh pembaca.

Mataram, 21 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan............................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
Bab II Pembahasan...........................................................................................................
A. Definisi Kerjasama Manajemen (Franchising)...............................................
B. Jenis Franchising............................................................................................
C. Faktor Keberhasilan Kerjasama Manajemen (Franchising)...........................
D. Keunggulan Franchising.................................................................................
E. Kelemahan Franching.....................................................................................
Bab III Penutup.................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bentuk usaha franchise digambarkan sebagai perpaduan bisnis besar dan
kecil,yaitu perpaduan antara energi dan komitmen individual dengan sumber
daya dan kekuatan sebuah perusahaan besar. Menurut murti sumarni (1998),
franchise pemberian lisensi atas suatu format bisnis secara
keseluruhan,dimana pihak pemilik hak guna nama (franchisior) memberikan
lisensi atas sejumlah penyalur atau penerima hak guna nama (franchisee)
untuk memasarkan suatu produk/jasa dan melakukan bisnis yang
dikembangkan oleh franchisor dengan menggunakan merk nama, merk
dagang, merk jasa keahlian khusus dan cara melakukan bisnis yang memiliki
oleh franchisor. Sedangkan International Franchise Association mengajukan
definisi franchise adalah hubungan perjanjian antara pranchisor dan
franchisee, diman franchisor menawarkan atau berkewajiban untuk
memelihara kesinambungan kepentingan franchisee dalam hal pengetahuan,
keterampilan, pelatihan bidang bisnis franchise dan franchisee berhak
beroprasi dengan nama dagang, atau format atau prosedur yang dimiliki dan
dibawah pengawasan franchisor. Untuk kepentingan tersebut mengharuskan
franchisee untuk melakukan investasi dengan modalnya.
Beberapa franchise asing yang sukses di indonesia McDonalds, Kentucky
fried Chicken, Bread Talk, Starbuck Dan Pizza Hutt. Dalam pengoprasiannya
franchise asing tersebut menjual master franchise. Master franchise ini berhak
untuk mengelola sendiri atau menjual kembali kepasa franchisee kepada sustu
teritori tertentu, tergantung pada kesepakatan. Pertumbuhan bisnis franchise
yang cepat di indonesia merupakan peran serta dari merek-merek franchise
lokal seperti primagama, alfamart, martha tilaar, roti buana, edward forrer,
bogasari baking cendiarter dan berbagai nama lainnya. Merek-merek lokal ini
diarahkan pemerintah untuk bernaung dibawah AFI (Asosiasi Franchise

1
Indonesi) yang merupakan asosiasi resmi yang diakui pemerintah dalam
bidang franchise.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Kerjasama Manajemen (Franchising) ?
b. Apa saja jenis-jenis Kerjasama Manajemen (Franchising) ?
c. Apa saja factor keberhasilan Kerjasama Manajemen (Franchising) ?
d. Apa saja keunggulan dari Kerjasama Manajemen (Franchising) ?
e. Apa saja kelemahan dari Kerjasama Manajemen (Franchising) ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dari Kerjasama Manajemen (Franchising)
b. Untuk mengetahui jenis-jenis Franchising
c. Untuk mengetahui factor keberhasilan Kerjasama Manajemen
(Franchising)
d. Untuk mengetahui keunggulan dari Franchising
e. Untuk mengetahui kelemahan dari Franchising

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kerjasama Manajemen (Franchising)
Kerjasama Manajemen (Franchising) yaitu sebuah peluang
bisnis yang ditawarkan oleh pemilik, produsen atau distributor
(franchisor) untuk memberikan  hak eksklusif dari jasa atau merk
produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee)
dan franchisor akan menerima pembayaran royalty dan memberikan
jaminan standar kualitas.
Francchising adalah bisnis saat franchisor (pemberi waralaba) yang
dapat berupa badan usaha atau individu yang memberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas penemuan atau
kekayaan intelektual serta ciri khas usaha miliknya kepada pihak lain.
Dengan kata lain, penerima Waralaba (franchisee) mempunyai hak
untuk melakukan usaha menggunakan merek dagang (nama dagang)
dan menggunakan sistem bisnisnya.
Dalam peraturan pemrintahan No. 42 Tahun 2007 menyebutkan
ahwa franchising atau waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh
orang, perorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri
khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan atau digunakan oleh
pihak berdasarkan perjanjian waralaba.
Dua Keuntungan Franchise :
1. Tidak perlu membangun merek, biasanya pengwaralaba
(franchisor) juga wajib  memberikan berbagai fasilitas lainnya
seperti memberikan pembinaan, pelatihan dan bimbingan kepada
pewaralaba (franchisee).
2. Franchisee juga tidak perlu menyusun sistem bisnisnya, karena
tinggal meniru dan diberikan oleh pengwaralaba. 
B. Jenis Franchising

3
1. Waralaba luar negeri, franchisisng yang cenderung lebih disukai
karena sistemnya lebih jelas merek sudah diterima di berbagai
dunia, dan dirasakan lebih bergensi.
2. Waralaba dalam negeri, menjadi salah satu pilihan investasi untuk
orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak
memiliki pengetahuan cukup peranti awal dan kelanjutan usaha ini
yang disediakan oleh pemilik waralaba
3. Franchising berdasarkan produknya
a. Trade name franchising, adalah tipe franchising yang sudah
mendapatkan hak dari franchisor untuk melakukan produksi
secara langsung tetapi masih dalam pengawasan franchisor
b. Pruduct distribution franchising, adalah jenis franchising yang
hanya memiliki hak untuk melakukan pendistribusian produk
pada wilayah tertentu saja. Bisa jadi setiap wilayah memiliki
perusahaan distribusi yang berbeda walaupun dengan produk
yang sama.
c. Pure franchising, adalah jenis waralaba yang mendapatkan
hak secara penuh dari franchisor mulai dari proses produksi,
penjualan, manajemen, distribusi dll.

C. Faktor Keberhasilan Kerjasama Manajemen (Franchising)


1. Hubungan kemampuan manajemen dengan kerjasama franchisor dan
franchise
Hubungan kerjasama yang baik antara franchisor dengan franchisee
akan sangat menentukan keberhasilan usaha franchise. Pada hubungan
kerjasama ini sangat penting bagi franchisor untuk dapat menuntun
atau mengarahkan franchisee agar dapat menjalankan bisnis franchise-
nya secara optimal. Apabila kemampuan manajemen franchise yang
dibentuk handal maka dapat mensuport hubungan kerja sama antara
franchisor dengan franchisee. Maka apabila ada peningkatan
kemampuan manajemen maka akan disertai peningkatan hubungan

4
kerjasama franchisor dan franchisee. Semakin tinggi kemempuan
manajemen maka akan semakin tinggi hubungan kerjasama antara
franchisor dengan franchisee.
2. Hubungan motivasi franchisee dengan kerjasama antar franchisor
dengan franchisee
Motivasi franchisee sangat berpengaruh terhadap kerjasama antara
franchisor dan franchisee untuk membentuk suatu sistem franchisee.
Motivasi franchisee untuk bertindak dalalm memilih bisnis franchise
dan ikut andil dalam bisnis franchisor adalah karena faktor laba atau
profit yang menggiurkan. Semakin tinggi motivasi franchise maka
akan semakin tinggi pula hubungan kerjasama antara franchisor dan
franchisee.
3. Hubungan promotion strategy dengan kerjasama antara franchisor
dengan franchisee
Pada hubungan kerjasama antara franchisor dengan franchisee
dalam penentuan keberhasilan usaha franchise juga sangat dipengaruhi
oleh promotion strategy. Semakin tinggi atau bagus promotion stategy
maka semakin tinggi hubungan kerjasama antara franchisor dengan
franchisee.
4. Hubungan Brand Image dengan kerjasama antara Franchisor dengan
Franchisee
Menurut monroy dan Alzola (2005): 855) menyatakan jika
pengelolaan sebuah merk mempunyai keuntungan buat franchisor
maupun franchisee. Keuntungan buat franchisor adalah untuk
keberlanjutan bisnis franchise dijalankan, artinya semakin besar image
sebuah produk franchise maka semakin besar bisnis franchise.
Sedangkan untuk franchisee adalah iikut andil dalam franchise dan
brand yang besar dan terkenal maka kenaikan penjualan yang berimbas
pada keuntungan yang meningkat.
5. Tolak ukur keberhasilan usaha franchise salah satunya adalah
manajemen yang handal

5
Jika sebuah manajemen yang baik dan handa mampu
menghantarkan keberhasilan suatu usaha franchise. Manajemen dalam
hal ini bisa berupa tim yang solid dan tangguh, sistem manajemen yang
diterapkan dan sebagainnya.
6. Hubungan Promotion strategy dengan kinerja keberhasilan Franchise
Jika kinerja keberhasilan sebuah usaha franchise adalah terletak
pada strategi marketing, dimana marketing merupakan ujung dari
penjualan yang merupakan salah satu indikator keberhasilan franchise.
7. Hubungan kerjasama franchisor dengan franchisee dengan kinerja
keberhasilan franchise
Jika konflik yang tinggi antara franchisor dengan franchisee dalam
hubungan franchise mempunya pengaruh negatif terhadap keberhasilan
usaha franchise. Dalam hubungan franchise jika sering terjadi konflik
dalam sistem franchise maka bisa dipastikan akan menganggu ritme
kerja bisnis franchise yang berhimbas pada menurunnya kinerja
keberhasilan franchise.
D. Keunggulan Faranchise
Franchisor secara alamiah telah menawarkan banyak kekunggulan
kompetitif banyak bisnis yang beroprasi secara mandiri. Pihak franchisor
memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee
denga risiko yang relatif lebih rendah. Pihak franchisee mendapat
kesempakatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya
lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti
kredibilitas mereknya.
Lebih dari itu, franchisee secara berkala mnerima bantuan manajerial
dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur oprasi,
pembelian dan pemasaran. Disisi franchisor, keuntungan diproleh dengan
memperhitungkan economies of scale, tenaga kerja yang memiliki
motovasi tinggi dari para wirausaha lokal, serta biaya pengawasan dan
kontrol yang lebih kecil. Dengan demikian, penetrasi pasar dapat
dilakukan secara cepat dan saksama denga biaya yang relatif lebih kecil

6
daripada membengun sistem distribusi sendiri. Keunggulan-keunggulan
tersebut menjadikan bisnis franchise memiliki kemampuan yang lebih
tinggi untuk survive dibandingkan dengan usaha independen skala kecil
dan menengah lainnya.
a. Bisnis yang telah terbangun dan telah teruji secara realisasi dengan
baik membuat franchisee terhindar dari kegagalan bisnis
b. Bisnis tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sehingga tidak perlu
bersusah payah untuk melakukan pemasaran
c. Manajemen finansial yang mudah karena franchisor telah menetapkan
sistem-nya dari awal kerja sama yang telah terbangun (pemasok, pihak
pemasaran atau iklan) dan memudahkan franchisee untuk
meneruskannya.
d. Dukungan beragam yang diberikan oleh franchisor (pelatihan
mengenai proses pemasaran, finansial dan tips dalam menjalankan
usaha).
E. Kelemahan Franchising
Sebagian pakar marketing melihat bahwa franchising bukanlah sistem
distribusi yang permanen. Oxenfeldt & kelly (1969) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa sistem franchise yang berhasil kemumkinan besar
pada akhirnya akan menjadi jaringan geray yang dimiliki sendiri (wholly-
ownedcorporate chain).
Selain itu, tidak seluruh janji franchisor diterima oleh franchisee. Hal
ini terkait dengan tidak adanya jaminan bahwa merek terkenal akan
sukses. Kelemahan lain adalah masih adanya ketidak amanan dalam suatu
franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbarui
perjanjian. Meskipun franchise menjanjikan banyak kelebihan,
kewaspadaan dan pembelajaran para pelaku bisnis semacam ini harus
diingatkan agar harapan/impian bisnis franchise tercapai, seiring dengan
suksesnya franchisor.
a. Franchisee memiliki kendali minimal atas bisnis karena sistem yang
telah ditentukan dari pertama.

7
b. Ketergantuangan pada suppiler yang telah ditentukan franchisor
walaupun mendapatkan pemasok dengan harga yang lebih murah
c. Ketergantungan pada repotasi waralaba lain, jika waralaba lain yang
melakukan kesalahan hingga merusak repotasi merek dagang franchise
tersebut. Hal ini akan berdampak bagi bisnis franchise karena nama
dagang yang sama
d. Biaya waralaba yang bergam seperti biaya pembelian merek dagang
diawal perjanjian serta biaya lanjutan untuk dugungan dan pelatihan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam melakukan bisnis waralaba setiap orang harus memiliki


pengetahuan tentang Franchising (pewaralabaan). Dari definisi yang telah
dijelaskan diatas bahwa Franchising merupakan salah satu konsep dari
pemasaran untuk memperluas jaringan usaha secara tepat. Tetapi
Franchising bukan merupakan alternatif melainkan suatu cara yang sama
kua, sama strategis dengan cara kovensiona untuk mengembangkan uasaha
yang telah dibuat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, M. H. (2008). PENGARUH KUALITAS MANAJEMEN, MOTIVASI


KEWIRAUSAHAAN, DAN PENGELOLAAN MEREK TERHADAP
KUALITAS HUBUNGAN FRANCHISE DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PENJUALAN (Studi Pada Perusahaan Franchise Di Kota
Semarang dan Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Program Pascaserjana
Universitas Diponegoro).
Primasanti, Y., & Widodo, I. D. (2017). Pengaruh Kemampuan Manajemen,
Motivasi Franchise, Brand Image dan Promotion Strategy terhadap
Keberhasilan Usaha Franchise (Studi Kasus: Primagama Indonesia Timur).
Tekonin 23 (2).
Rachmadi, B. N. (2007). Franchising-Membedah Tawaran Franch. Gramedia
Pustaka Utama.
Sitompul, A. C. (2012). Perencanaan dalam Bisnis Laundry Kiloan (Doctoral
Dissertation, Universitas Sumatera Utara).

10

Anda mungkin juga menyukai