Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WARALABA (FRANCHISE)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Disusun Oleh :

ANNISA YULIANTI

236211030

KELAS 1B

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah Waralaba (Franchise) ini tepat pada waktunya.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Fatahul Rahman,


SE.,M.Si.,Ak.,CA yang telah membantu baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung saya sehingga saya bias menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Waralaba (Franchise) bagi para pembaca dan juga
bagi saya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan


banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya memohon
maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Untuk itu saya sangat megharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya khususnya, dan bagi para
pembaca.

Samarinda, 26 Agustus 2023

Annisa Yulianti

NIM: 236211030

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Pengertian Waralaba (Franchise)...........................................................6
2.2 Tipe dan Jenis Waralaba........................................................................7
2.3 Manfaat dan Keunggulan Serta Kelemahan Sistem Waralaba..............8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Globalisasi membawa dampak yang sangat besar di semua bidang


tidak terkecuali di bidang ekonomi. Perkembangan sangat pesat terjadi
dalam bidang perdagangan dan jasa salah satunya bisnis Waralaba
(franchise). Bisnis usaha ini tumbuh subur di Indonesia baik asing maupun
lokal. Cepatnya perkembangan dan suksesnya bisnis Waralaba ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang paling mendasar adalah
bahwa Waralaba merupakan kombinasi dari kekuatan suatu usaha bisnis
yang sudah ada atau mapan.

Peraturan mengenai Waralaba diatur secara khusus dalam Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba.
Sebagai pelaksana Peraturan Pemerintah tersebut, pemerintah melalui
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
31/MDAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Peraturan
menteri ini kemudian di cabut dan di ganti dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53/MDAG/PER/8/2012 tentang
Penyelenggaraan Waralaba.

Ketentuan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun


2007 tentang Waralaba, mengartikan Waralaba sebagai “hak khusus yang
dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis
dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa
yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan
oleh pihak lain berdasarkan perjanjian Waralaba”. Di satu sisi, pihak
pemberi Waralaba (franchisor) memberikan lisensi menggunakan suatu
Hak Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, Merek, Paten, Rahasia
Dagang, kepada penerima Waralaba. Di sisi lain, pihak penerima
Waralaba (franchisee) berkewajiban untuk membayar royalty fee terhadap
pemberi Waralaba (franchisor).

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Waralaba?


2. Apa saja Tipe dan Jenis Waralaba?
3. Apa Manfaat dan Keunggulan serta Apa Kelemahan Sistem
Waralaba?

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mempermudah tercapainya arah serta sasaran yang diharapkan


bagi pembaca, maka penyusun merumuskan beberapa tujuan yang
hendak dicapai. Adapun rumusan tujuan-tujuan tersebut adalah untuk
mengetahui dan memahami :
1. Pengertian Waralaba
2. Tipe dan Jenis Waralaba
3. Manfaat dan Keunggulan serta Kelemahan Sistem Waralaba

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Waralaba (Franchise)


Menurut Permendag No. 71 Tahun 2019, Waralaba atau Franchise adalah
hak khusus yang dimiiki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap
sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan


Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada
individu atau perusahaan unuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
sistem, prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Para pakar memberikan beberapa pengertian tentang waralaba diantaranya:

a. Menurut Winarto, waralaba adalah hubungan kemitraan yang usahanya


kuat dan sukses dengan usahawan yang relatif baru atau lemah dalam
usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan khususya dalam
bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen.
b. Menurut Dr. Philip Kotler, waralaba adalah metode distribusi dan
pemasaran yang efisien di mana pemilik bisnis (franchisor) memberikan
hak penggunaan merek dagang atau nama dagang, sistem operasional,
dan dukungan bisnis yang teroganisir kepada penerima waralaba
(franchisee) dalam pertukaran biaya awal dan royalty bulanan.
c. Menurut Douglas J. Queen, waralaba adalah suatu metode perluasan,
pemasaran dan bisnis, yaitu perluasan dan distribusi produk serta
pelayanan dengan membagi bersama standard pemasaran dan
operasional.

Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan


yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau
menggunakan tandard kekayaan intelektual penemuan atau ciri khas usaha
yang dimilikinya. Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha
atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau

6
meggunakan tandard kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang
dimiliki pemberi waralaba.

Frenchise Fee atau biaya awal waralaba adalah biaya yang harus
dibayarkan dimuka sebelum gerai waralaba mulai beroperasi. Menurut Wikipedia,
biaya awal dimulai dari Rp10 juta hingga Rp1 Miliar. Biaya ini meliputi
pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat
usaha sesuai dengan spesifikasi pengwaralaba dan biaya penggunaan HAKI. Pada
prinsipnya biaya ini dibayarkan untuk :

- Lisensi atau hak untuk menggunakan merk yang diwaralabakan selama


jangka waktu waralaba
- Hak untuk menggunakan (meminjam) pedoman operasional selama
jangka waktu waralaba

Royalty Fee adalah biaya yang harus dibayar setelah gerai waralaba mulai
beroperasi. Menurut Wikipedia, biaya royalti dibayarkan pemegang waralaba
setiap bulan dari laba operasional. Besarnya biaya royalti berkisar dari 5-15% dari
penghasilan kotor. Biaya royalti yang layak adalah 10%. Lebih dari 10% biasanya
adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu
dipertanggungjawabkan.

2.2 Tipe dan Jenis Waralaba


Mencermati perkembangan dan penggolongan usaha waralaba, menurut Iman
Sjahputra Tunggal, berikut dapat disebutkan beberapa tipe usaha waralaba, antara
lain;

a. Product Franchising (trade name-franchising)


Dalam hal ini, dealer diberi hak untuk mendistribusikan produk untuk
pabrikan. Untuk hak tersebut, dealer (franchisee/penerima waralaba)
membayar fee untuk hak menjual kepada produsen (franchisor/pemberi
waralaba)
b. Manufacturing Franchising (Product-distribution franchising)
Hal ini sering digunakan dalam industri minuman ringan (Pepsi, Coca-
Cola). Dengan menggunakan ini, franchisor memberi dealer hak ekslusif
memproduksi dan mendistribusikan produk di daerah tertentu.
c. Business-format franchising (Pure/comprehensive franchising)
Yaitu suatu hal dengan jalan franchisor menawarkan serangkaian jasa
yang luas kepada franchisee, mencakup pemasaran, advertensi, perencanaan
strategi, pelatihan, produksi dari manual dan standar operasi.

7
Menurut produk yang ditawarkannya, waralaba terbagi menjadi 3 jenis,
yaitu:

1. Waralaba Produk
Produk yang dijual dalam bentuk suatu barang seperti makanan. Contoh
jenis suatu usaha produk antara lain yaitu Mc Donald, KFC, Kebab Turki,
Kopi Kenangan dan sebagainya.
2. Waralaba jasa
Jika waralaba produk akan menjual produk dalam bentuk barang, waralaba
jasa menjual produk dalam wujud layanan jasa tertentu. Misalnya salon,
tempat les, barbershop, agen perjalanan.
3. Waralaba Gabungan
Ini adalah jenis bisnis waralaba campuran antara waralaba produk dan
jasa. Misalnya, salon yang juga menjual dan memiliki alat kosmetik buatan
sendiri.

2.3 Manfaat dan Keunggulan Serta Kelemahan Sistem Waralaba


Sistem waralaba sebagai strategi perluasan dari suatu usaha yang telah
berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi dan ingin berusaha
sendiri, selain memberi keuntungan kepada pelaku usaha tersebut (Pemberi dan
Penerima waralaba) juga memberikan manfaat yang lebih luas dalam dunia
perekonomian.

Seperti yang dikatakan oleh Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise


Indonesia dalam seminar di Universitas Gajah Mada, 2 Oktober 2004, bahwa ada
beberapa manfaat luas dari sistem usaha waralaba, yakni:

a. Menggiatkan perekonomian
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
c. Secara konsisten menjaga mutu/produk jasa yang ditawarkan
d. Memberi pemerataan kesempatan pada semua pihak

Dijelaskan pula oleh Anang Sukandar dalam bukunya yang berjudul


Franchising di Indonesia, bahwa keunggulan pola franchise dapat dilihat dari

8
peningkatan efektivitas dan efisiensi dari operasinya melalui jaringan yang
terbentuk dan mendapatkan efek skala ekonomi, karena pembelian dalam partai
besar, berpromosi dan memasarkan dalam skala yang besar pula.

Tabel 1.1

Keuntungan dan Kelemahan Waralaba

Keuntungan Waralaba Kelemahan Waralaba

a) Manajemen bisnis telah terbangun a) Sangat terikat dengan supplier

b) Ketergantungan pada reputasi


b) Sudah dikenal masyarakat
waralaba lain
c) Manajemen finansial yang lebih d) Membutuhkan modal yang lebih
mudah banyak
c) Pemotongan keuntungan (royalty,
e) Peluang sukses yang lebih cepat
pajak)

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Waralaba (franchise) merupakan suatu bentuk bisnis kerjasama yang


dilakukan oleh dua belah pihak, dimana pihak pertama (franchisor)
memberikan hak kepada pihak kedua (franchisee) untuk menjual produk atau
jasa dengan memanfaatkan merk dagang yang dimiliki oleh pihak pertama
(franchisor) sesuai dengan prosedur atau sistem yang diberikan.
Waralaba merupakan salah satu bentuk perikatan/atau perjanjian dimana
kedua belah pihak harus memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing.
Perjanjian waralaba adalah perjanjian yang tidak bertentangan dengan undang-
undang, agama, ketertiban umum, dan kesusilaan. Artinya perjanjian itu
menjadi sebuah aturan bagi mereka yang membuatnya, dan mengikat kedua
belah pihak. Perjanjian bisnisw aralaba ini merupakan perjanjian baku timbal
balik dimana masing-masing pihak berkewajiban melakukan prestasi sehingga
akan saling menguntungkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mazdiatur Risqiyah. Makalah Tentang Waralaba. Academia. Diakses pada 22


Agustus 2023 dari
https://www.academia.edu/33049631/Makalah_tentang_Waralaba.

Chusnul Hidayah. (2016). Makalah WARALABA. Scribd Inc. Diakses pada


22 Agustus 2023 dari https://www.scribd.com/document/325100675/makalah-
WARALABA-docx.

Bisnis Franchise: Kenali Pengertian dan Keuntungannya. PT Bank CIMB


Niaga TBK. Diakses pada 24 Agustus 2023 dari
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/bisnis-franchise-kenali-
pengertian-dan-keuntungannya#:~:text=Menurut%20Permendag%20No.
%2071%20Tahun,atau%20digunakan%20oleh%20pihak%20lain.

S Adi Firmansyah. (2023). Pengertian Waralaba (Franchise) Menurut Para


Ahli. Etalase Bisnis. Diakses pada 24 Agustus 2023 dari
https://www.etalasebisnis.com/glosarium/1369/definisi-pengertian-waralaba-
franchise-simak.html?expand_article=1.

Penjelasan Franchising, Franchisor, Franchisee, Franchise Fee dan Royalty


Fee. (2016). Indonesia Waralaba. Diakses pada 24 Agustus 2023 dari
https://info-waralabamurah.blogspot.com/2016/03/penjelasan-franchising-
franchisor.html?m=1.

Ivan Humphrey. (2023). Waralaba. Wikipeadia. Diakses pada 24 Agustus


2023 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Waralaba.

Faiqotul Himma. (2023). Waralaba adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya.


Majoo. Diakses pada 24 Agustus 2023 dari
https://majoo.id/solusi/detail/waralaba-adalah.

11

Anda mungkin juga menyukai