Oleh
REYNALDO SIMANJUNTAK
NIM : 6101420007
Kompetensi Keahlian
Teknik Telekomunikasi
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Permasalahan..................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
A.Tinjauan Umum tentang Franchise..................................................................6
1. Peristilahan dan Definisi Franchise..............................................................6
2. Tipe-Tipe Waralaba.....................................................................................7
B. Profil Minimarket Indomaret dan Alfamart.....................................................9
1. Minimarket Indomaret..................................................................................9
2. Minimarket Alfamart..................................................................................10
C. Perkembangan Perusahaan Retail Sistem Franchise di Indonesia................11
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................13
1. Franchise Berdasarkan Teori..........................................................................13
2. Karakteristik Lain Dari Waralaba...................................................................13
3. Rgam Tipe Waralaba......................................................................................14
4. Dasar Hukum Franchise..................................................................................15
5. Indomaret........................................................................................................17
BAB IV PENUTUP...............................................................................................20
A. Kesimpulan....................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
1 KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
karya tulis ilmiah dengan judul “MINIMARKET INDOMARET DAN
ALFAMART DALAM PERKEMBANGAN PERUSAHAAN RETAIL SISTEM
FRANCHISE DI INDONESIA”.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Prof. H. Yundi Fitrah, Drs., M.Hum., Ph. D. selaku Dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis karya tulis ilmiah ini masih
terbatas dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan,
pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Namun dengan demikian penulis telah
berusaha dan bekerja keras agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca karya tulis ilmiah ini.
Penulis
2 BAB I
3 PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
5 TINJAUAN PUSTAKA
2) Manufacturing Franchises
Jenis waralaba ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk
membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan
menggunakan merek dagang dan merek pemberi waralaba
(Franchisor). Jenis Waralaba ini seringkali ditemukan dalam industri
makanan dan minuman. Kebanyakan pembuat minuman botol
menerima waralaba dari perusahaan dan harus menggunakan bahan
baku yang sama jenisnya seperti yang digunakan oleh pemberi
waralaba untuk memproduksi, mengemas dalam botol dan
mendistrubusikan minuman tersebut.
1. Minimarket Indomaret
2. Minimarket Alfamart
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis eceran tersebut adalah
Minimarket Alfamart dan Minimarket Indomaret yang dikelola dengan sistem
franchise atau waralaba. Akhir-akhir ini memang sedang maraknya bisnis
waralaba. Dengan konsep waralaba ini sebuah perusahaan bisa berkembang
dengan sangat cepat. Dalam skala nasional, perkembangan bisnis waralaba
semacam minimarket atau retail juga sangat baik. Sebagai contoh Indomaret
dan Alfamart. Bicara soal bisnis franchise di Indonesia, ada 2 nama besar brand
ritel yaitu Indomaret dan Alfamart yang cukup eksis saat. Kedua retail ini
selalu bersanding berdekatan di berbagai lokasi.
7 PEMBAHASAN
1. Franchise Berdasarkan Teori
Bentuk waralaba ini adalah yang paling umum. Dalam unit fran-
chise, pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk men-
jalankan sejumlah satu (single) bisnis waralabanya dalam lokasi/ daerah
yang telah ditentukan. Ada 2 pihak yang berkepentingan dalam bentuk ini,
yaitu Perawaralaba dan terwaralaba
b. Area Development Franchising
Dalam area development franchi- sing, pewaralaba memberikan
hak kepada terwaralaba (disebut area developer) suatu daerah tertentu yang
harus dikembangkan. Ter- waralaba tersebut memiliki hak dan kewajiban
untuk membuka dan mengoperasikan sendiri sejumlah waralaba tertentu
sesuai dengan jadwal rencana pengembangan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Biasanya, jika target jadwal ren- cana pengembangan
waralaba yang bersangkutan tidak tercapai, pe- waralaba akan memutuskan
kontrak perjanjian pengembangan waralaba pada daerah tersebut. Walau
begitu, unit waralaba yang berdiri tetap dapat dioperasikan oleh
terwaralaba. Ada 2yang berkepentingan dalam bentuk ini yaitu Pewaralaba
dan terwaralaba.
c. Subfranchising
Subfranchising, kadang disebut juga franchising sifatnya mirip
dengan area development fran- chising, hanya saja bentuk wara- laba ini
melibatkan 3 pihak. Per- bedaannya adalah, pada bentuk waralaba ini
melibatkan 3 pihak. Perbedaanya adalah, pada bentuk waralaba ini
franchisee memiliki pilihan antara membuka sendiri unit waralabanya atau
kembali unit waralaba (sub franchising) kepada pihak lain (ke-3), selama
tujuan pengembangan waralaba dalam suatu daerah dapat tercapai. Bentuk
kesepakatan ini umum digunakan oleh sistem waralaba internasional
(terutama pewaralaba Amerika Serikat), biasanya disebut dengan “master
franchise”.
d. Conversion affiliation franchising
Bentuk waralaba ini terjadi jika seorang pemilik dari suatu bisnis yang
telah berjalan ingin berafiliasi dengan suatujaringan waralaba yang telah
terkenal. Tujuannya adalah agar bisnis tersebut dapat memanfaatkan
keuntungan dari merek terkenal dan juga sistem operasi dari jejaring
waralaba yang bersangkutan. Dalam affiliation franchising ini, terwaralaba
biasa- nya diperbolehkanuntuk tetap menggunakan merek lama yang telah
mereka miliki diikuti dengan merek terkenal dari sang pewara- laba.
Bentuk waralaba ini banyak diterapkan di industri perhotelan.
e. Nontraditional Franchising
Pada bentuk waralaba ini, pewara- laba menjual waralabanya untuk
ditempatkan pada tempat-tempat tertentu yang khusus. Misalkan, suatu
unit waralaba yang dijual didalam lokasi bisnis (mis:ritel) milik orang lain.
Dalam hal ini pewaralaba membuat 2 perjanjian, yaitu perjanjian dengan
terwaralaba dan perjanjian dengan pemilik bisnis.
4. Dasar Hukum Franchise
a. Perjanjian sebagai dasar hokum KUH Perdata 1338 (1), 1233 s/d 1456
KUH Perdata, para pihak bebas melakukan apapun sepanjang tidak
bertentangan dengan hokum yang berlaku, kebiasaan, kesopanan atau
hal-hal lain yang behubungan dengan ketertiban umum, juga tentang
syarat-sayarat sahnya perjanjian dan sebagainya.
9 PENUTUP
A. Kesimpulan
Waralaba (franchising), yaitu suatu sistem pemasaran atau distribusi
barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan
kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) yang berskala kecil atau
menengah dengan hak-hak istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha
tertentu melalui cara yang sudah ditentukan, selama waktu tertentu dan di
suatu tempat tertentu pula. Franchisor biasanya menyediakan peralatan,
produk atau jasa yang dijual, dan pelayanan manajerial. Sebagai
imbalannya, franchisee harus membayar uang pangkal (initial franchise fee)
dan royalti atas penjualan kotor, membayar management fee. membayar
biay a sewa peralatan franchisor (bila ada), serta memasarkan produk dan
jasa dengan cara-cara yang ditentukan oleh franchisor. Salah satu
keuntungan dari membeli hak waralaba ini adalah tetap independen
(meskipun tidak sepenuhnya), tetapi memperoleh manfaat dari nama merek
dan dari pengalaman jaringan waralaba tersebut.
B. Saran
Agar dalam skala nasional, perkembangan bisnis waralaba semacam
minimarket atau retail juga sangat baik. Sebagai contoh Indomaret dan
Alfamart. Bicara soal bisnis franchise di Indonesia, ada 2 nama besar brand
ritel yaitu Indomaret dan Alfamart yang cukup eksis saat. Kedua retail ini
selalu bersanding berdekatan di berbagai lokasi.
10 DAFTAR PUSTAKA
www.Indomaret.co.id.