PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah
lepas akan kegiatan ekonomi. Apalagi pada saat era globalisasi saat ini, jika
seorang wirausahawan ingin bersaing dengan dunia luar sekalipun kita harus
pandai menggunakan strategi pemasaran yang baik dan juga perencanaan yang
baik pula. Agar nantinya kita dapat bersaing dengan yang lainnya dan juga untuk
mendapatkan keuntungan yang besar pula.
Dengan demikian seorang wirausahawan dalam pengembangan bisnis pada
umumnya adalah sebagai pemilik ide usaha ( proses kreatif ) dan menerjemahkan
ide ide usaha tersebut menjadi suatu kenyataan ( proses inovasi ) dan sekaligus
menunjang perkembangan ekonomi suatu negara. Banyak cara untuk menjadi
wirausahawan, antara lain mendirikan bisnis sendiri atau membeli sistem bisnis
yang sudah jadi. Sistem membeli sistem bisnis yang sudah ada inilah yang disebut
dengan waralaba/ franchise. Setiap sistem bisnis memiliki kekuatan dan
kelemahan, namun jika dilakukan dengan benar apapun sistemnya akan
menghasilkan kemakmuran serta kesuksesan.
Membeli sistem bisnis yang sudah jadi mempunyai kelebihan bahwa sistem
bisnis sudah tercipta dan siap pakai, si pembeli bisnis tinggal menjalankan saja di
dalam sistem yang sudah ada itu. Demikian pula pasar sudah ada, sehingga
pemilik bisnis baru ini tidak akan kesulitan dalam memasarkan produknya.
Kelemahannya adalah pemilik modal tidak akan bebas dalam menentukan
usahanya, karenasemuanya tergantung kepada pihak yang dibeli bisnisnya.
Waralaba adalah suatu pengaturan bisnis dimana sebuah perusahaan ( franchisor )
memberi hak pada pihak independen ( franchisee ) untuk menjual produk atau jasa
perusahaan tersebut dengan peraturan yang ditetapkan oleh franchisor.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Waralaba (Fracnhising/Franchise)?
Bagaimana Sejarah waralaba?
Apa saja keuntungan dari waralaba?
Apa saja risiko investasi dalam waralaba?
Bagaimana kesepakatan kerja sama dalam waralaba?
Apa saja kategori atau penggolongan waralaba?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Waralaba (Franchise)
Kata Franchise berasal dari bahasa Perancis yaitu affranchir yang berarti to
free yang artinya membebaskan. Dengan istilah franchise di dalamnya terkandung
Pada umumnya, waralaba dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut8:
a. Distributorships (Product Franchise)
Dalam waralaba ini, franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk
menjual barang-barang hasil produksinya. Pemberian lisensi ini bersifat ekslusif
ataupun nonekslusif. Seringkali terjadi franchisee diberi hak ekslusif untuk
memasarkan di suatu wilayah tertentu.
b. Chain Style Business
Jenis waralaba inilah yang paling dikenali masyarakat. Dalam jenis
ini, franchisee
nama franchisor.
mengoperasikan
Sebagai
suatu
imbalan
kegiatan
dari
bisnis
penggunaan
dengan
memakai
nama franchisor,
Format ini adalah format yang paling sederhana dan paling banyak digunakan
karena
hak
menjalankan usaha atas nama usahanya serta dengan panduan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya.Franchisee hanya diperkenankan untuk menjalankan
usahanya pada sebuah cabang atau unit yang telah disepakati.
b.
Area Franchise
10
11
13
negative dalam konteks ini adalah terjadinya eksploitasi oleh pemasar pada
pembeli implusif yang kurang mengerti nature dari produk yang ditawarkan.
Maka dari itu, sangatlah penting untuk membekali para ujung tombak pemasaran
langsung ini dengan skill-skill yang memadai, integritas dan tentunya juga
harapan akan kesejahteraan yang sesuai dengan jerih payah dan performa
mereka.15
K. Pengertian Rencana Bisnis
Rencana bisnis adalah ringkasan tertulis mengenai rencana pendirian
perusahaan atau menjalankan usaha yang berisi rincian gambaran kegiatan operasi
dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta kemampuan
pengelolaan. Rencana bisnis ini menguraikan arah dan tujuan perusahaan yang
ingin capai, berserta strategi mencapainya sebagai peta jalan bagi wirausahawan
menuju pembangunan bisnis yang sukses.16
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha di
mana David H. Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha yang
tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Rencana
usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman
untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan focus pada pencapaian tujuan.
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi
yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau
alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu
memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang
15 ibid
16 Lasinrang Aditia, Analisis dan Rencana Bisnis,
https://www.academia.edu/16148704/MAKALAH_ANALISIS_DAN_RENCANA_BIS
NIS hal. 5. Diakses tanggal 06 April 2016 pukul 19:48 WIB
14
dibutuhkan
untuk
mewujudkannya
serta
dapat
dijadikan
sebagai
alat
pengawasan.17
L. Pentingnya Menyusun Rencana Bisnis/Usaha
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang
harus menyusun perencanaan usaha:
1.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah
usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa
menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan
anda.
2. Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk
mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan
memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank
3. Untuk Mendapatkan Dana Investasi
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan
pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung
pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang
sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat
diharapkan memasok barang buat perusahaan kita.
5. Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
17 Ibid, hal. 6.
15
Short (Pendek)
Simple (Sederhana
Easy to spell-mudah dieja
Easy to remember-mudah diingat.
Pleasing when read-enak dibaca.
No disagreeble sound-tak ada nada sumbang.
16
tersebut.
b. Lokasi
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
beroperasi.
Lokasi pertokoan
Lokasi pabrik/industri
Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi
pabrik/industri yang baik, yakni:
Backward linkage, berarti pertalian belakang, yaitu bagaimana sumber
daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku,
tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran
hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk
menyerap hasil produksi.
c. Komoditi yang akan diusahakan
Kesempatan memilih komoditi yang diusahakan dapat mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
17
partnership,
dimana
semua
anggota
ikut
secara
aktif
18
menyetorkan
modalnya.
Semua
sumberdan
kemampuan
pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal juga bisa didapat dari tabungan,
menjual harta, atau pinjaman dari orangtua dan family maupun pinjaman dari
bank atau lembaga keuangan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
Daftar Pustaka
Khairandy, Ridwan, 2000. Perjanjian Franchise Sebagai Sarana Alih Teknologi.
Pusat studi hukum UII Yogyakarta bekerjasama dengan Yayasan Klinik
Haki. Jakarta
Fuady, Munir, 2005, Pengantar Hukum Bisnis. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung
20
21