Anda di halaman 1dari 41

PENETAPAN UPAH MINIMUM

2022 BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 36 TAHUN 2021
TENTANG PENGUPAHAN

OLEH :
IR. DINAR TITUS JOGASWITANI M.B.A
DIREKTUR HUBUNGAN KERJA DAN PENGUPAHAN

1
ATURAN PENGUPAHAN YANG DIUBAH
OLEH UU 11/2020

 Hanya terdapat Upah Minium Berdasarkan Wilayah,


yaitu Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota.
 Penetapan Upah Minimum didasarkan oleh besaran
makro (PE atau Inflasi) dengan menggunakan Formula
Perhitungan Upah Minimum.
 Pengaturan Upah pada Usaha Mikro dan Kecil
dikecualikan dari Upah Minimum, yang besarannya
disepakati harus diatas persentase tertentu dari rata-
rata konsumsi.
 Pengaturan Upah dapat dibayarkan secara perjam
 Tugas dan Fungsi Dewan Pengupahan

2
2. KEBIJAKAN PENGUPAHAN
1. Filosofi dan Prinsip pengupahan
1) Ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai salah satu
1) Filosofi upaya mewujudkan hak pekeja/buruh atas
• Setiap Pekerja/Buruh berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
penghidupan yang layak bagi 2) Kebijakan Pengupahan merupakan program strategis
kemanusian; 3) Pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan
• Setiap Pekerja/Buruh berhak pengupahan wajib berpedoman pada
memperoleh perlakuan yang sama kebijakanpemerintah pusat
dalam penerapan sistem pengupahan 4) Kebijakan pengupahan , meliputi:
tanpa diskriminasi; a. upah minimum;
• Setiap Pekerja/Buruh berhak b. struktur dan skala upah;
memperoleh upah yang sama untuk c. upah kerja lembur;
pekerjaan yang sama nilainya. d. upah tidak masuk kerja dan/atau tidak melakukan
pekerjaan karena alasan tertentu;
2) Prinsip e. bentuk dan cara pembayaran upah;
Hak Pekerja/Buruh atas upah timbul pada f. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
saat terjadi hubungan kerja antara dan
Pekerja/Buruh dan Pengusahan dan g. upah sebagai dasar perhitungan atau
berakhir pada saat putusnya Hubungan pembayaran hak dan kewajiban lainnya.
Kerja.

3
ARAH KEBIJAKAN PENGUPAHAN
Upah Tanpa Tunjangan
Upah Pokok & Tunjangan Tetap

1 Upah Upah Pokok, Tunjangan Tetap


&Tunjangan Tidak Tetap

Penghasilan Upah Pokok & Tunjangan Tidak


Tetap

Pendapatan THR
2 Non Upah Insentive
Bonus
Uang Pengganti Fasilitas Kerja
Kebijakan Pengupahan ditujukan untuk pencapaian
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi Uang Service Pada Usaha
kemanusiaan. Tertentu
4
UPAH DITETAPKAN BERDASARKAN SATUAN WAKTU
DAN/ATAU SATUAN HASIL

dengan ketentuan:
a. Upah berdasarkan satuan waktu ditetapkan secara per jam, harian, atau
bulanan. Penetapan besarnya Upah berdasarkan satuan waktu dilakukan
dengan berpedoman pada struktur dan skala Upah.

b. Upah berdasarkan satuan hasil ditetapkan sesuai dengan hasil pekerjaan


yang telah disepakati. Penetapan besarnya upah berdasarkan satuan hasil
dilakukan oleh Pengusaha berdasarkan hasil kesepakatan antara
Pekerja/Buruh dengan Pengusaha.

5
 Perhitungan upah per jam terendah menggunakan formula penghitungan
sebagai berikut:
𝑼𝑼𝑼𝑼𝑼𝑼𝑼𝑼 𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩
Upah per jam terendah = 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
Penjelasan:
• UM = Upah Minimum
• Angka 126 merupakan angka pembagi yang diperoleh dari hasil perkalian 52 minggu dikalikan 29
jam dibagi 12 bulan.
• 29 jam merupakan median jam kerja tertinggi di Indonesia berdasarkan data Sakernas.
• Penetapan upah secara per jam tidak menghilangkan kewajiban untuk membayar iuran jaminan
sosial yang menjadi tanggung jawab pengusaha yang dihitung secara proporsional.

 Perhitungan upah sehari sebagai berikut:


a. bagi Perusahaan dengan sistem waktu kerja 6 hari dalam seminggu, Upah
sebulan dibagi 25; atau
b. bagi Perusahaan dengan sistem waktu kerja 5 hari dalam seminggu, Upah
sebulan dibagi 21.
6
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
2 Penyusunan
• Pengusaha wajib Menyusun Struktur dan
Skala Upah dengan memperhatikan
Kemampuan Perusahaan dan Produktivitas
• Struktur dan Skala Upah wajib diberitahukan
kepada Pekerja/buruh
1 Kegunaan Pengawasan
• Menjadi Pedoman bagi 3
penetapan upah Pokok Wajib dilampirkan pada saat
Pembaharuan atau
perpanjangan PP atau PKB

Diatur Lebih Lanjut dalam Peraturan Pemerintah 7


DEFINISI UPAH MINIMUM
UU Ciptaker Pasal 88E ayat (1)
“Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 88C ayat (1)
dan (2) berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari
1 (satu) tahun pada perusahaan yang bersangkutan”

Definisi Konseptual:
Upah Minimum adalah upah terendah yang
ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk
perlindungan terhadap pekerja/buruh di suatu
wilayah

8
ACUAN PENETAPAN UM DALAM UU CIPTAKER
4. Syarat tertentu meliputi
3. Upah minimum ditetapkan berdasarkan
Pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
pada kabupaten/kota yang bersangkutan.

2. Gubernur dapat menetapkan upah


minimum kabupaten/kota dengan
5. Upah minimum kabupaten/kota harus syarat tertentu.
lebih tinggi dari upah minimum provinsi

1. Gubernur wajib menetapkan


upah minimum provinsi.

UU CIPTA KERJA

KEMNAKER.GO.ID 9
PP No. 78 Tahun 2015 PP No.36 Tahun 2021
1. Upah Minimum terdiri atas: 1. Hanya terdapat UMP dan/atau UMK
a) Upah Minimum Berdasarkan Wilayah: Upah Minimum
Provinsi (UMP) dan/atau Upah Minimum Kabupaten/Kota 2.UMP ditetapkan paling lambat tanggal
(UMK). 21 November setiap tahunnya dan UMK
b) Upah Minimum Berdasarkan Sektor: Upah Minimum Sektoral ditetapkan paling lambat tanggal 30
Provinsi (UMSP) dan/atau Upah Minimum Sektoral November setiap tahunnya.
Kabupaten/Kota (UMSK).

2. UMP ditetapkan tanggal 1 November setiap tahunnya dan 3. Pengaturan Upah pada Usaha
UMK ditetapkan paling lambat tanggal 21 November setiap Mikro dan Kecil dikecualikan dari
tahunnya (Permenaker 15/2018). Upah Minimum.
3. UMSP dan/atau UMSK ditetapkan berdasarkan kesepakatan Terdapat pengaturan upah terendah yang dapat
antara asosiasi pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh disepakati pada Usaha Mikro dan Kecil.
sektor terkait. Penentuan sektor unggulan yang dapat ditetapkan
dalam UMSP dan/atau UMSK didasarkan pada kajian dewan
pengupahan.

PERUBAHAN
PENGATURAN UPAH MINIMUM
PP No. 78 Tahun 2015 PP No.36 Tahun 2021
4. Hanya terdapat 1 (satu) jenis 4. Terdapat 2 (dua) jenis formula, yaitu
formula perhitungan upah formula penyesuaian upah minimum
minimum bagi daerah yang telah memiliki upah
minium dan formula penetapan upah
minimum bagi daerah yang baru akan
5. Terdapat 2 (dua) data yang menetapkan upah minimum
digunakan dalam formula
perhitungan upah minimum, yaitu 5. Terdapat 10 (sepuluh) data yang
pertumbuhan ekonomi dan inflasi digunakan dalam formula penyesuaian
upah minimum baik pada tingkat
provinsi ataupun kabupaten/kota
6. Data yang digunakan hanya 6. Terdapat 8 (delapan) data yang digunakan
dalam formula penetapan upah minimum baik
menggunakan data tingkat nasional pada tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota
(terlampir).

PERUBAHAN ( Lanjutan )
PENGATURAN UPAH MINIMUM
ADJUSTMENT
Penyesuaian

SETTING
Penetapan
N
O
V
E
M
B
E
R
DALAM HAL JATUH PADA
HARI MINGGU, HARI LIBUR
NASIONAL ATAU HARI
LIBUR RESMI,
UPAH MINIMUM
DITETAPKAN & DIUMUMKAN
OLEH GUBERNUR,
1 HARI SEBELUM HARI
MINGGU, HARI LIBUR
NASIONAL ATAU HARI
LIBUR RESMI

14
Penetapan Upah Minimum (UM)

 Upah Minimum terdiri atas:


a. Upah Minimum Provinsi
b. Upah Minimum Kabupaten/Kota dengan syarat tertentu (pertumbuhan ekonomi
daerah atau inflasi kabupaten/kota bersangkutan)

 Kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan meliputi :


a. paritas daya beli;
b. tingkat penyerapan tenaga kerja; dan
c. median upah.

 Data pertumbuhan ekonomi, inflasi, paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja
dan median upah bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik.

 Penyesuaian Upah Minimum, dilakukan setiap tahun

 Penyesuaian nilai upah minimum ditetapkan pada kisaran nilai tertentu diantara Rp
batas atas dan batas bawah Upah Minimum pada wilayah yang bersangkutan.

15
• Gubernur wajib menetapkan Upah Minimum Provinsi setiap
UPAH MINIMUM tahun.
• Penyesuaian Upah Minimum Provinsi menggunakan formula
penyesuaian Upah Minimum
• Nilai Penyesuaian Upah Minimum Provinsi yang ditetapkan
harus berdasarkan hasil perhitungan penyesuaian upah
minimum menggunakan formula
• Dalam hal upah minimum provinsi tahun berjalan lebih tinggi
dari batas atas upah minimum provinsi maka gubernur wajib
menetapkan upah minimum provinsi sama dengan upah
minimum provinsi tahun berjalan.
• Perhitungan penyesuaian UMP dilakukan oleh Depeprov
untuk kemudian direkomendasikan kepada Gubernur melalui
Dinas Provinsi untuk ditetapkan.
• UMP ditetapkan dan diumumkan paling lambat tanggal 21
November
PROVINSI
UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA
• Gubernur dapat menetapkan Upah Minimum Kab/Kota dengan syarat tertentu.
Syarat teretentu, yaitu:
1. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kab/Kota 3 (tiga) tahun terahir dari data yang tersedia
pada periode yang sama lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan
ekonomi Provinsi; atau
2. Nilai pertumbuhan ekonomi dikurangi inflasi kab/kota yang bersangkutan selama 3
(tiga) tahun terahir dari data yang tersedia pada periode yang sama, selalu positif dan
lebih tinggi dari nilai provinsi.
• Dalam hal syarat tertentu tidak terpenuni maka gubernur tidak dapat menetapkan
UMK
• Ditetapkan setelah UMP dan harus lebih tinggi dari UMP
• Gubernur dapat meminta saran pertimbangan Depeprov dalam menetapkan UMK
• UMK ditetapkan dan diumumkan paling lambat tanggal 30 November.
17
SUDAH MEMILIKI UMK
• Penetapan UM bagi Kab/Kota yang telah memiliki UMK dihitung menggunakan formula
penyesuaian UM.
• Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi yang digunakan dalam formula penyesuaian Upah Minimum
merupakan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi tingkat provinsi.
• Perhitungan penyesuaian UMK dilakukan oleh Depekab/Depeko.
• Hasil perhitungan UMK disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk direkomendasikan kepada
Gubernur melalui dinas.
• Dalam hal UMK tahun berjalan lebih tinggi dari batas atas UMK maka Bupati/Walikota harus
merekomendasikan kepada Gubernur nilai UMK tahun berikutnya sama dengan nilai UMK tahun
berjalan.
 Batas tertinggi UM dihitung menggunakan formula sebagai berikut:

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑡𝑡 ×𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑡𝑡


Batas Atas 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡
Penjelasan:
• Batas Atas UM(t) = Acuan batas tertinggi bagi upah minimum yang akan ditetapkan.
• Rata2 Konsumsi perkapita(t) = Rata-rata konsumsi perkapita perbulan yang dihitung dari survei
sosial ekonomi nasional bulan Maret setiap Tahunnya.
• Rata2 Banyaknya ART(t) = Rata-rata banyaknya Anggota Rumah Tangga yang dihitung dari survei
sosial ekonomi nasional bulan Maret setiap Tahunnya.
• Rata2 Banyaknya ART Bekerja(t) = Rata-rata banyaknya orang yang berkerja per-rumah tangga
dihitung dari survei sosial ekonomi nasional bulan Maret setiap Tahunnya.

 Batas terendah UM dihitung menggunakan formula sebagai berikut:

Batas Bawah UM(t) = Batas Atas UM(t) × 50%

Penjelasan:
Batas Bawah UM(t) = Acuan batas terendah bagi upah minimum yang akan ditetapkan.
Batas Atas UM(t) = Acuan batas tertinggi bagi upah minimum yang akan ditetapkan.
19
UPAH LAYAK DAN RANGE UM
• Nilai UM di suatu wilayah seharusnya ditetapkan sesuai dengan kondisi kesejahteraan wilayah
tersebut.
• Kondisi kesejahteraan suatu wilayah dapat diukur dengan tingkat konsumsi masyarakat.
• Jika UM ditetapkan terlalu tinggi maka implementasinya di lapangan akan menjadi upah
efektif. Sebaliknya jika ditetapkan terlalu rendah kurang berdampak bagi penurunan angka
kemiskinan di suatu wilayah.
• Rumah tangga pekerja bisa dikatakan “hidup layak” jika rata-rata konsumsi per kapita anggota
rumah tangganya sama atau lebih tinggi dari rata-rata konsumsi penduduk dimana pekerja
tersebut tinggal.
• Dengan demikian rata-rata konsumsi rumah tangga di suatu wilayah, dapat dijadikan sebagai
patokan dalam menghitung batas atas UM.
• UM juga harus bisa menjamin bahwa rumah tangga pekerja bukan merupakan rumah tangga
miskin. Untuk memastikan rumah tangga pekerja tidak jatuh ke jurang kemiskinan praktek di
berbagai negara biasanya menggunakan patokan 50% dari rata-rata konsumsi rumah tangga.
Angka ini juga merupakan salah satu indikator yang direkomendasikan di dalam SDGs.
Dengan demikian angka ini dapat dijadikan patokan dalam menghitung batas bawah UM.

20
 Nilai tertentu diantara batas tertinggi dan batas terendah (= UM yang akan ditetapkan)
dihitung berdasarkan formula penyesuaian UM sebagai berikut:

𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡
𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡+1 = 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 %𝑃𝑃𝑃𝑃(𝑡𝑡) , %𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖(𝑡𝑡) × × 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡
𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡

UM(t+1) = Upah Minimum yang akan ditetapkan.


UM(t) = Upah Minimum tahun berjalan.
Max = Fungsi maksimum dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
PE(t) = Pertumbuhan Ekonomi Provinsi yang dihitung dari pertumbuhan ekonomi yang
mencangkup periode kwartal III dan IV tahun sebelumnya dan periode kwartal I dan II
tahun berjalan (dalam persen).
Inflasi(t) = Inflasi Provinsi yang dihitung dari periode September tahun yang lalu sampai dengan
periode September tahun berjalan (dalam persen).
BA(t) = Acuan batas atas bagi upah minimum yang akan ditetapkan.
BB(t) = Acuan batas bawah bagi upah minimum yang akan ditetapkan.

 Dalam hal Upah Minimum tahun berjalan lebih tinggi dari Batas tertinggi Upah Minimum, maka
Gubernur wajib menetapkan Upah Minimum tahun berikutnya sama dengan nilai Upah
Minimum tahun berjalan (UM(t+1) = UM(t))
21
* ILUSTRASI PENGGUNAAN FORMULA PENYESUAIAN UM
Garis
Konsumsi
Penduduk Ranah Upah Layak

Batas Atas (BA) UM

Ranah UM 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡


𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡+1 = 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 %𝑃𝑃𝑃𝑃(𝑡𝑡) , %𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖(𝑡𝑡) × × 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡
𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡

Batas Bawah (BB) UM

• Jika existing UM masih berada di


Garis Kemiskinan 𝐵𝐵𝐵𝐵 = 50% × 𝐵𝐵𝐵𝐵 ranah UM maka masih bisa
dilakukan penyesuaian dg Formula
Penyesuaian UM
• Jika existing UM sudah berada di
atas batas atas maka ditetapkan
sama dengan upah minimum tahun
berjalan

22
CONTOH PENYESUAIAN UMP: DKI JAKARTA
Garis
Konsumsi Diketahui dari publikasi BPS:
Penduduk
Ranah Upah Layak 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 2020 = Rp. 2.156.112
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 2020 = 4,3
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 2020 = 1,8
Batas Atas (BA) UM
UMP 2020 = Rp. 4.276.350
PE 2020 = 6,01%
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑡𝑡 ×𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑡𝑡
(BA) 𝑈𝑈𝑈𝑈 2021 =
Ranah UM 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡
Rp. 2.156.112 × 4,3
= 1,8
= Rp. 5.150.712
Batas Bawah (BB) UM
𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑈𝑈𝑈𝑈 2021 = 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑡𝑡+1 × 50%
Garis Kemiskinan = Rp. 5.150.712 × 50%
= Rp. 2.575.356
23
CONTOH PENYESUAIAN UMP: DKI JAKARTA

𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡
𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡+1 = 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡 + 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 %𝑃𝑃𝑃𝑃(𝑡𝑡) , %𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖(𝑡𝑡) × × 𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡
𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡 − 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑡𝑡

Rp. 5.150.712 − Rp. 4.276.350


𝑈𝑈𝑈𝑈 2021 = 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350 + 6,01% × × 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350
Rp. 5.150.712 − Rp. 2.575.356
= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350 + 2,04% × 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350
= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350 + 2,04% × 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350
= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.276.350 + 𝑅𝑅𝑅𝑅. 87.286
= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4.363.636

24
PENGGUNAAN DATA DALAM FORMULA PENYESUAIAN UM
• Dalam menentukan Batas Atas dan Batas Bawah, menggunakan data wilayah sesuai dengan
tingkat administrasinya baik level provinsi ataupun kabupaten/kota, dengan alasan sebagai
berikut:
• Data rata2 konsumsi penduduk tersedia pada level provinsi maupun Kabupaten/Kota.
• Data tersebut menggambarkan kondisi taraf hidup secara akurat untuk setiap level
administratif.
• Dalam perhitungan penyesuaian nilai UM baik level provinsi maupun Kabupaten/Kota,
menggunakan data pertumbuhan ekonomi atau inflasi tingkat provinsi dengan alasan
sebagai berikut:
• Data Inflasi tersedia untuk seluruh level provinsi tetapi untuk level kabupaten/kota hanya
tersedia di 90 Kab/Kota.
• Data Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota cenderung bersifat tidak stabil, dalam hal suatu wilayah
didominasi oleh salah satu sektor maka pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut cenderung
hanya mencerminkan peningkatan sektor tersebut. Dilain sisi ketersediaan data pertumbuhan
ekonomi kabupaten/kota tidak tersedia data yang termutakhir (terdapat Lag Data).

25
UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA
(BAGI KABUPATEN/KOTA YANG BELUM MEMILIKI UMK)
• Penetapan UM bagi Kab/Kota yang belum memiliki UMK dihitung menggunakan
formula, dengan tahapan perhitungan sebagai berikut:
a. menghitung nilai relatif UMK terhadap UMP berdasarkan rasio Paritas Daya Beli;
b. menghitung nilai relatif UMK terhadap UMP berdasarkan rasio Penyerapan Tenaga Kerja;
c. menghitung nilai relatif UMK terhadap UMP berdasarkan rasio Median Upah.
d. Mengihitung rata-rata nilai relatif UMK berdasarkan ketiga variabel tersebut.
Variabel Paritas Daya Beli, Penyerapan Tenaga Kerja dan Median Upah masing-masing dihitung
berdasarkan nilai rata-rata 3 (tiga) tahun terakhir dari data yang tersedia pada periode yang
sama.
• Perhitungan Nilai UMK dilakukan oleh Depekab/Depeko.
• Hasil perhitungan UMK disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk
direkomendasikan kepada Gubernur melalui dinas.
• Dalam hal nilai perhitungan UMK lebih rendah dari nilai UMP maka bupati/walikota
tidak dapat merekomendasikan nilai UMK kepada Gubernur.
26
ILUSTRASI PENGUNAAN FORMULA PENETAPAN
UMK PERTAMA KALI
PPP merupakan variabel ekonomi
1
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑏𝑏⁄𝐾𝐾 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 3 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈F1 = × 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑡𝑡
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 3 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡

Variabel ketenagakerjaan berkaitan


dengan kesempatan kerja
2 04
(1 − 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾/𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝑡𝑡
� 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 F1 + 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 F2 + 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 F3
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈F2 = × 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑡𝑡 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑡𝑡 =
(1 − 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 � 3
𝑡𝑡

Variabel ketenagakerjaan berkaitan


dengan kemampuan perusahaan
03
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾/Kota (𝑡𝑡)
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈F3 = × 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑡𝑡
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑡𝑡

27
UPAH
USAHA MIKRO & USAHA KECIL
PP 7/2021
- Kemudahan,
UU 11/2020 PP 36/2021 Perlindungan &
Pemberdayaan
- Cipta Kerja – - Pengupahan -
Koperasi & Usaha
(Ps 90B) (Ps 36) Mikro, Kecil &
Menengah -
(Ps 101)
UM dikecualikan dari Usaha Mikro dan Usaha Kecil
KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL & MENENGAH

No Kriteria UMKM UU No 20/2008 PP 7/2021


1. Usaha Mikro
a. Kekayaan Bersih /Modal Usaha s.d 50 Juta s.d 1 Milyar
a. Penjualaan Tahunan s.d 300 Juta s.d 2 Milyar

2. Usaha Kecil
a. Kekayaan Bersih /Modal Usaha > 50 s.d 500 Juta > 1 s.d 5 Milyar
a. Penjualan Tahunan > 300 Juta s.d 2,5 Milyar > 2 s.d 15 Milyar

3. Usaha Menegah
a. Kekayaan Bersih /Modal Usaha > 500 Juta s.d 10 Milyar > 5 s.d 10 Milyar
a. Penjualan Tahunan > 2,5 s.d 50 Milyar > 15 s.d 50 Milyar
U PA H B A G I U S A H A M I K RO K E C I L

 Upah pada Usaha Mikro dan Kecil ditetapkan berdasarkan kesepakatan


antara pengusaha dengan pekerja/buruh pada usaha yang bersangkutan.
 Kesepakatan upah tersebut sekurang-kurangnya sebesar persentase
tertentu dari rata-rata konsumsi masyarakat pada tingkat provinsi, yaitu 50%

 Penetapan persentase harus menghasilkan nilai upah sekurang-kurangnya
sebesar 25% di atas garis kemiskinan.
 Usaha mikro dan kecil yang dikecualikan dari ketentuan Upah minimum
wajib mempertimbangkan faktor sebagai berikut:
 Mengandalkan sumber daya tradisional,
 Tidak bergerak pada usaha berteknologi tinggi dan padat modal.
 Hal itu sebagai bentuk perlindungan bagi pekerja mengingat kriteria usaha
mikro dan kecil dalam RPP UMKM penjualan tahunan mencapai 15 M
yang secara umum masih sanggup membayar upah
TUJUAN PENGATURAN UPAH BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

1) Perlu adanya pengaturan agar upah yang disepakati bagi Pekerja/Buruh


pada usaha Mikro dan Kecil tidak terlalu rendah, sehingga mereka dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Sebagai bentuk peran pemerintah terhadap perlindungan Pekerja/Buruh
pada usaha Mikro dan Kecil.
3) Sebagai salah upaya pemerintah untuk pengentasan kemiskinan.
4) Agar Pekerja/Buruh pada usaha Mikro dan Kecil dapat menjadi peserta
program Jaminan Sosial yang iurannya dibayarkan secara bersama oleh
pengusaha dan pekerja/buruh.
ILUSTRASI PENERAPAN UPAH PADA USAHA MIKRO DAN KECIL

Upah Terendah Usaha Mikro Kecil(t+1) = 50% Rata2 Konsumsi Perkapita(t) & 25% > Garis Kemiskinan

Catatan:
1. 50% merupakan kisaran nilai terendah namun layak
bagi seorang untuk dapat bekerja. Rata-rata
2. Rata-rata konsumsi juga telah memperhatikan taraf 50% Rata2 Konsumsi
hidup umum penduduk pada suatu wilayah.
3. Penggunaan nilai ini dimaksudkan untuk mendorong
seseorang agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan
karena nilainya lebih tinggi dari Garis Kemiskinan.
4. harus menghasilkan nilai upah sekurang-kurangnya Garis
sebesar 25% di atas garis kemiskinan. Kemiskinan
5. Kriteria Usaha Mikro & Kecil harus sesuai dengan >25%
Peraturan Perundang-undangan
6. Usaha Mikro & Kecil yang dikecualikan wajib
mempertimbangkan faktor:
a. Mengandalkan sumber daya tradisional
b. Tidak bergerak pada usaha berteknologi tinggi
dan padat modal. 32
Penghitungan Upah Terendah Pada Usaha Mikro dan Kecil

Data yang dibutuhkan Tahun Contoh 1 Penghitungan Upah Terendah Usaha Mikro & Kecil
Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita 2021
per bulan menurut provinsi Misal diperoleh data dari BPS sebagai berikut:
Garis Kemiskinan menurut provinsi 2021
Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita per Rp. 1.754.195
• Up ah pekerja pada Us ah a Mikro dan Kecil pada bulan Provinsi D tahun 2021
hakekatnya didasarkan pada hasil kesepakatan
Garis Kemiskinan (GK) Provinsi D tahun 2021 Rp. 600.025
antara Pengusaha dengan para pekerjanya [Pasal
36 ayat (2)], namu n ada ketentuan sbb
Ketentuan 1: Upah terendah paling sedikit 50% rata2 konsumsi
50% x Rp. 1.754.195 = Rp. 877.098

Ketentuan 2: Upah terendah harus minimal 25% di atas GK


Rp. 600.025 + (25% x Rp. 600.025) = Rp. 750.031

Dari penghitungan Ketentuan 1 dan Ketentuan 2, maka


ditetapkan bahwa upah terendah pada Usaha Mikro dan Kecil
yang memenuhi pasal-pasal pada PP36/2021 di Provinsi D tahun
2022, yang disepakati antara pengusaha dan pekerjanya nilainya
TIDAK BOLEH LEBIH RENDAH dari Rp. 877.098

17
Penghitungan Upah Terendah Pada Usaha Mikro dan Kecil

Contoh 2 Penghitungan Upah Terendah Usaha Mikro & Kecil


Misal diperoleh data dari BPS sebagai berikut:

Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita per Rp. 1.450.295 Dari penghitungan Ketentuan 1 dan Ketentuan 2,
bulan Provinsi E tahun 2021
maka ditetapkan bahwa upah terendah pada
Garis Kemiskinan (GK) Provinsi E tahun 2021 Rp. 595.050 Usaha Mikro dan Kecil yang memenuhi kriteria
pasal-pasal pada PP36/2021 di Provinsi E tahun
2022, yang disepakati antara pengusaha dan
Ketentuan 1: Upah terendah paling sedikit 50% rata2 konsumsi
pekerjanya nilainya TIDAK BOLEH LEBIH RENDAH
dari Rp. 743.812
50% x Rp. 1.450.295 = Rp. 725.148

Ketentuan 2: Upah terendah harus minimal 25% di atas GK

Rp. 595.050 + (25% x Rp. 595.050) = Rp. 743.812

18
Rangkuman Data yang Dibutuhkan terkait Pengupahan
berdasarkan PP No. 36 Tahun 2021
1. Penentuan upah per jam (untuk pekerja paruh waktu)
a) Median jam kerja pekerja paruh waktu (kurang dari 35 jam per minggu)
menurut provinsi tahun 2020 (Sakernas Agustus)

2. Penyesuaian Upah Minimum


a) Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita per bulan menurut provinsi
tahun 2021 (Susenas Maret)
b) Rata-rata konsumsi rumahtangga per kapita per bulan menurut
kabupaten/kota tahun 2021 (Susenas Maret)
c) Rata-rata banyaknya anggota rumahtangga menurut provinsi tahun 2021
(Susenas Maret)
d) Rata-rata banyaknya anggota rumahtangga menurut kabupaten/kota tahun
2021 (Susenas Maret)
Rangkuman Data yang Dibutuhkan terkait Pengupahan
berdasarkan PP No. 36 Tahun 2021

2. Penyesuaian Upah Minimum


e) Rata-rata banyaknya anggota rumahtangga yang bekerja per rumahtangga
(tidak termasuk pekerja keluarga/pekerja tak dibayar/pekerja di sektor
pertanian) menurut provinsi tahun 2021 (Susenas Maret)
f) Rata-rata banyaknya anggota rumahtangga yang bekerja per rumahtangga
(tidak termasuk pekerja keluarga/pekerja tak dibayar/buruh tani) menurut
kabupaten/kota tahun 2021 (Susenas Maret)
g) Pertumbuhan PDRB (Kuartal IV 2020+Kuartal I+II+III 2021) terhadap PDRB
(Kuartal IV 2019+Kuartal I+II+III 2020) menurut provinsi
h) Angka inflasi menurut provinsi periode Oktober 2020 s.d. Oktober 2021
Rangkuman Data yang Dibutuhkan terkait Pengupahan
berdasarkan PP No. 36 Tahun 2021

3. Penetapan Upah Minimum untuk pertama kali bagi Kabupaten/Kota yang


belum menetapkan
a) Pertumbuhan ekonomi menurut kabupaten/kota tahun 2018-2020
b) Pertumbuhan ekonomi menurut provinsi tahun 2018-2020
c) Angka inflasi perkotaan (menurut kota) tahun 2018-2020
d) Angka inlasi menurut provinsi tahun 2018-2020
e) Angka Purchasing Power Parity (PPP) menurut provinsi tahun 2019-2021
f) Angka Purchasing Power Parity (PPP) menurut kabupaten/kota tahun
2019-2021
g) Tingkat Pengangguran Terbuka menurut provinsi 2018-2020
Rangkuman Data yang Dibutuhkan terkait Pengupahan
berdasarkan PP No. 36 Tahun 2021

h) Tingkat Pengangguran Terbuka menurut kabupaten/kota tahun 2018-2020


i) Median upah menurut provinsi tahun 2018-2020
j) Median upah menurut kabupaten/kota tahun 2018-2020

3. Upah Bagi Usaha Mikro Kecil


a) Garis kemiskinan menurut provinsi tahun 2021
KETENTUAN PERALIHAN

UMP dan/atau UMK tahun 2021 yang telah


ditetapkan oleh Gubernur pada tahun 2020
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan
Desember 2021 1
Upah Minimum Sektoral yang telah
ditetapkan sebelum tanggal 2 November
2020 tetap berlaku sampai dengan:
2
a. Surat Keputusan mengenai penetapan
◦ Upah Minium Sektoral Provinsi dan/atau Upah Minimum sektoral berakhir; atau
Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota yang b. Upah Minimum Provinsi dan/atau
telah ditetapkan setelah tanggal 2 November 3 Kabupaten/Kota didaerah tersebut
2020 wajib dicabut gubernur selambat- ditetapkan lebih tinggi dari Upah
lambatnya 1 (satu) tahun sejak ditetapkan. Minimum Sektoral.

39
◦ Gubernur tidak boleh lagi
menetapkan Upah Minimum Sektoral.
4

◦ Pengusaha yang telah memberikan upah


lebih tinggi dari upah minimum yang telah
ditetapkan, pengusaha dilarang
mengurangi atau menurunkan upah.

KETENTUAN PERALIHAN (Lanjutan)

KEMNAKER.GO.ID
40

Anda mungkin juga menyukai