Belum terlaksananya Vaksinasi Gotong Royong COVID-19 di Kawasan Industri EJIP, mendorong Forum Komunikasi HR
EJIP & Forum K3L EJIP untuk berperan serta terlaksananya Kegiatan tersebut
Bermula dari Bambang (Ketua FK3L EJIP) mendapatkan informasi adanya Vaksinasi di PT. SKK Kaken Distribusi, yang
diselenggarakan KADIN Kabupaten Bekasi menggunakan Vaksin Moderna.
Memantau antusiasme terhadap Vaksin tersebut, Bambang menghubungi Soni (Direktur Eksekutif KADIN Kabupaten
Bekasi), dan Kegiatan Vaksinasi tersebut dibenarkan dan bisa membantu menyediakan sampai dengan 1500 Slot (3000
Dosis).
Bambang berkoordinasi dengan Teti (Ketua FK-HR EJIP) dan Wawan (Pengurus FK-HR EJIP) dan bersepakat membentuk
Panitia serta melibatkan Pihak EJIP (Suryanto, Saiful & Tety ( CS EJIP). Termasuk memasukan Soni di dalam Satu Group
WA “Vaksinasi EJIP”.
Menyadari Vaksin tersebut cukup sulit karena diprioritaskan untuk NAKES, Maka Panitia merasa harus bergerak cepat
mendata jumlah Calon Peserta sekaligus meminta Pihak EJIP untuk membantu Sosialisasi.
Dan setiap informasi yang disampaikan Soni, dijadikan sebagai referensi untuk bahan Sosialisasi
Menyadari Kami tidak bisa mengintervensi Kebijakan tersebut maka, Sosialisasi menggunakan Rencana B
(Diselenggarakan FK-HR EJIP & FK3L EJIP) dan Rencana A (Melibatkan Pihak EJIP) dihapus
Tanggal 25 Agustus 2021
Soni memastikan bahwa Vaksinasi dengan Moderna belum bisa dilaksanakan, dan Panitia segera merubah ke Rencana
C (Vaksin Alternatif) Astra Zeneca dengan persyaratan setelah 14 Hari dinyatakan Negatif.
Setelah terus menerus berkoordinasi termasuk dengan Dinas Kesehatan, bahwa untuk meminimalisir risiko, Kami Panitia
harus mengambil risiko untuk Menunda Vaksinasi dikarenakan banyaknya Calon Peserta yang belum memenuhi syarat
sudah terkonfirmasi Negatif setelah 3 Bulan (Mengingat Trend tertinggi di Bulan Juli 2021)
Kami sadar betul akan banyak kontroversi, tapi Kami harus mengambil tindakan cepat untuk kebaikan bersama
Dan Kami tidak akan menyerah, akan terus berupaya memberikan yang terbaik, walaupun Kami sadar bahwa Kami
hanyalah Panitia Relawan sementara Aturan Vaksinasi diatur oleh Pemerintah dan perlunya keterlibatan Stakeholder.
Demikian pernyataan yang bisa Kami sampaikan, semoga dapat dipahami dengan professional dan objektif