Dosen :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Terjadinya pro kontra
pelaksanaan psbb di Jabodetabek” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ina Restuwati, S.Ip, M.Si, Bapak Abdul Hanan,
Sp., M.Si, Bapak Walson H. Sinaga, Drs. M.Si pada mata kuliah Manajemen Konflik. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Manajemen Konflik bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ina
Restuwati, S.Ip, M.Si , Bapak Abdul Hanan, Sp., M.Si, Bapak Walson H. Sinaga, Drs. M.Si
M.Pd, selaku dosen pada mata kuliah Manajemen Konflik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan
ini.
Pada awal tahun 2020 terjadi penurunan dalam penggunaan jasa ojek online untuk
berpergian dikarenakan terjadinya penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019
(selanjutnya disebut COVID-19). Terjadinya COVID-19 ini dimulai pada tanggal 31 Desember
2019, dimana pemerintah Cina melaporkan kepada World Health Organization atau WHO
bahwa mereka sedang merawat sejumlah orang dengan penyakit yang diduga pneumonia
yang terjadi antara tanggal 12 Desember hingga 29 Desember2 Pada tanggal 1 Januari 2020,
pemerintah Cina menutup Huanan Seafood Wholesale Market ketika ditemukan bahwa
binatang-binatang liar yang ada disana mungkin adalah sumber dari virus tersebut. Virus ini
cepat menyebar dan pada tanggal 11 Januari, Wuhan melaporkan kematian pertama terkait
dengan pasien virus ini.Pada tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan
secara resmi bahwa ada dua Warga Negara Indonesia yang positif terpapar Corona Virus.
Kedua orang tersebut berasal dari Depok, Jawa Barat, dimana mereka terpapar Corona Virus
saat menghadiri kelas menari di sebuah restoran di Kemang, Jakarta pada tanggal 14
Februari. Dalam kelas menari tersebut ada seorang Warga Negara Jepang yang setelah itu
dites dan dinyatakan positif Corona di Malaysia.
Setelah itu, jumlah orang yang positif Corona terus meningkat di Indonesia dan
Presiden Jokowidodo pada pertengahan ke akhir Maret mengumumkan gerakan Social
Distancing bagi seluruh orang yang ada di Indonesia agar mencegah penyebaran virus
Corona ini. Menteri Kesehatan Indonesia mengeluarkan “Peraturan Menteri Nomor 9 Tahun
2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)” (selanjutnya disebut Permenkes PSBB
Penanganan COVID-19) pada tanggal 3 April 2020. Salah satu peraturan yang ada dalam
Permenkes tersebut meliputi pembatasan bagi moda transportasi berbasis aplikasi hanya
boleh mengangkut barang dan bukan penumpang. ada hari Kamis, tanggal 9 April 2020,
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan “Peraturan Gubernur Nomor 33
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar” (selanjutnya disebut
PSBB) Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta (Selanjutnya disebut Pergub PSBB COVID-19) .6 Yang tujuannya
adalah “untuk mengatur semua yang terkait dengan kegitan di kota Jakarta, yakni kegiatan
perekonomian, sosial, budaya, kegamaan, dan Pendidikan.”7 Dalam Pasal 18 ayat (6) yang
menyatakan “Angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk
pengangkutan barang”. Dengan diberlakukannya berbagai kebijakan untuk mencegah
penyebaran COVID-19, terdapat tumpang tindih diantara ketiga peraturan-peraturan tersebut.
Sehingga patut ditanyakan apa akibat hukum bagi ojek online yang membawa penumpang
selama masa PSBB.
1.2. Permasalahan
a. Peraturan PSBB menimbulkan Pro dan Kontra di kalangan Masyarakat dan bisa
memicu terjadinya konflik
b. Belum efektif nya pengawasan terhadap kegiatan sosial yang mendukung PSBB
c. Sosialisasi yang belum menyeluruh kepada masyarakat mengenai PSBB
terhadap pencegahan Virus COVID-19
1.3. Tujuan
a. Menjelaskan Pro dan Kontra masyarakat terkait peraturan PSBB dan konlik yang
di timbulkan
b. Mengidentifkasi mengenai peraturan PSBB yang di keluarkan oleh pemerintah
terhadap kegiatan sosial di masyarakat
c. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya PSBB bagi masyarakat untuk
mencegah terjadinya peningkatan angka penyebaran Covid-19
BAB II
PEMBAHASAN
Tak hanya DKI Jakarta, sejumlah kota di sekitarnya pun –seperti Depok, Bekasi, Bogor,
dan Tangerang– mulai terjadi peningkatan jumlah kasus positif COVID-19. Hal ini memaksa
Pemprov Jawa Barat memberlakukan PSBB, terutama di lima kota/kabupaten di sekitar DKI
Jakarta mulai 15 April 2020. ASN Dilarang Mudik, Upaya Memutus Penyebaran COVID-19
Kondisi tersebut membuat banyak instansi pemerintah menerapkan WFH sebagai bentuk
physical distancing. Bahkan Kementerian PAN-RB menerbitkan kebijakan yang melarang
ASN mudik sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 dari satu wilayah ke
wilayah lainnya.
Manfaat atau dampak positif PSBB lainnya adalah meningkatnya solidaritas pada
sesama masyarakat. Munculnya Relawan Melawan Covid-19 Tidak hanya solidaritas
antara warga yang mulai mengental, kelompok–kelompok relawan dengan semangat
melawan Covid-19 juga mulai bermunculan. Mereka bekerja tanpa pamrih demi
membantu pemerintah memangkas rantai penyebaran Covid-19.
Terlepas dari itu banyak juga masyarakat yang kontra terhadap pemberlakuan PSBB
dengan berbagai alasan antara lain :
3.1. Kesimpulan
Pemberlakuan PSBB menimbulkan pro dan kontra di dalam masyarakat
sehingga bisa memicu terjadi konflik baik itu di dalam lingkungan masyarakat
maupun di luar lingkungan. Dalam pemberlakukan PSBB ini belum sepenuhnya
bisa berjalan dengan efektif dilihat dari kondisi sosial selama pandemi berlangsung
belum bisa meningkatkan dari aspek kesejahteraan sosial di masyarakat .
3.2. Saran
Pemberlakuan PSBB sudah baik untuk mengurangi tingkat penyebaran virus
Covid-19 akan tetapi masih banyak lagi yang perlu di kaji dari dampak
pemberlakuan PSBB terutama di bidang kesejahteraan masyarakat yang masih
belum bisa terjadi dengan adanya pemberlakuan PSBB di wilayah masing masing.
DAFTAR PUSTAKA
Kompas Online. 20 April 2020. Triwulan II-2020, Titik Kritis Dampak Covid-19.
https://kompas.id/baca/ekonomi/2020/04/20/triwulan-ii-2020-titik-kritis-
dampak-covid-19/. Diakses pada tanggal 30 Mei 2020.
Tirto Online. 5 April 2020. Apa Itu PSBB Versi Pemerintah dan Kemenkes RI?
https://tirto.id/apa-itu-psbb-versi-pemerintah-dan-kemenkes-ri-eK7v. Diakses pada
tanggal 30 Mei 2020.
KemenkesRI, 2020. Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru. [online] Direktorat Promosi
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Available
at:<http://promkes.kemkes.go.id/menuju-adaptasi-kebiasaan-baru> [diakses 22
August 2020]
CNN Indonesia. (2020). Menyelamatkan Ekonomi Indonesia Melalui Penerapan
AKB. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200616191535-297-
514013/menyelamatkan-ekonomi-indonesia-melalui-penerapan-new-normal, diakses
pada tanggal 29 juni 2020.