Anda di halaman 1dari 20

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

MENERAPKAN SERTIFIKASI PROFESI YANG


KREDIBEL
Pengertian

 Profesi adalah keahlian pada bidang


pekerjaan tertentu

 Sertifikasi Profesi adalah proses


pemberian pengakuan keahlian
individu pada bidang pekerjaan
tertentu melalui uji kompetensi
Tujuan
 Tujuan Umum dari Sertifikasi Profesi adalah
untuk menjamin dan memelihara
kompetensi individual sesuai persyaratan
pihak pengguna (user)

 Tujuan Khusus dari Sertifikasi Profesi


adalah:
1. Meningkatkan kualitas produk
2. Meningkatkan kualitas jasa/pelayanan
3. Meningkatkan kualitas keselamatan
Sistem Pengembangan
SDM Berbasis Kompetensi
Sistem Pengembangan SDM Berbasis
Kompetensi memiliki 3 (tiga) komponen
Atau sub-sistem yang saling berkaitan,
yaitu:
1. Pengembangan Standar Kompetensi
2. Penyelenggaraan Diklat Berbasis
Standar Kompetensi
3. Sertifikasi Profesi
DIAGRAM KOMPONEN DAN PELAKU
PROFESI/
INDUSTRI STANDAR
KOMPETENSI

KURIKULUM
DIKLAT
LEMBAGA
DIKLAT

IDENTIFIKASI
INSTRUKTUR KEBUTUHAN
SARANA PELATIHAN
DIKLAT

LEMBAGA
SERTIFIKASI SERTIFIKASI
PROFESI

DUNIA USAHA
/INDUSTRI TEMPAT KERJA
Pelaksana Sertifikasi
Profesi
 Sesuai UU No.13 Tahun 2003, Pelaksana
Sertifikasi Profesi adalah Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) kecuali untuk
bidang jasa konstruksi oleh LPJKN (UU
No.18/1999)
 Sesuai PP No.23 Tahun 2004, BNSP
mendelegasikan tugasnya (delegation of
task) kepada LSP melalui pemberian lisensi
Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2004
tentang BNSP
• BNSP adalah lembaga independen yang bertanggungjawab
kepada Presiden.

• BNSP memiliki tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi


kerja. BNSP dapat melimpahkan pelaksanaan tugasnya
kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilisensi.

• Susunan organisasi BNSP terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,


dan 23 orang anggota (15 orang unsur masyarakat dan 10
orang unsur pemerintah). Personalia BNSP diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri Tenaga Kerja.
• Masa tugas Pimpinan dan Anggota BNSP selama 5 tahun
dan dapat dipilih kembali untuk masa tugas 5 tahun
berikutnya.
Tolok Ukur Kredibilitas
Sertifikasi Profesi
 Secara juridis, Sertifikasi Profesi
dilakukan oleh LSP yang mendapat
lisensi dari BNSP
 Secara teknis, Sertifikasi Profesi
dilakukan sesuai Pedoman BNSP
 Secara praktis, Sertifikasi Profesi
diakui oleh Pihak Pengguna (User)
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)

• Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) harus memenuhi syarat yang


mencakup aspek kelembagaan dan aspek teknis.

• Aspek kelembagaan yang harus dipenuhi adalah :

- Dibentuk oleh atau dengan dukungan asosiasi industri (Pengguna)


- Memiliki badan hukum tersendiri

• Aspek teknis yang harus dimiliki LSP :

- Standar Kompetensi
- Panduan Mutu
- Asesor (asesor kompetensi & asesor verifikasi)
- Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Kategori/Jenis LSP
 LSP Pihak Pertama (First Party) adalah LSP
yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan
untuk kepentingan sendiri.
 LSP Pihak Kedua (Second Party) adalah LSP
yang dibentuk atas kepentingan dua pihak
(hubungan pemasokan/sub kontrak)
 LSP Pihak Ketiga (Third Party) adalah LSP
yang dibentuk oleh asosiasi
pengguna/industri untuk kepentingan
bersama (secara nasional).
Standar Kompetensi
 Standar Kompetensi Khusus yang
dikembangkan untuk kepentingan dalam
lingkup terbatas
 Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) yang dikembangkan
untuk kepentingan dalam lingkup nasional
 Standar Kompetensi Internasional yang
dikembangkan untuk kepentingan dalam
lingkup internasional.
ASESOR KOMPETENSI

• Asesor kompetensi memiliki fungsi melaksanakan proses uji


kompetensi terhadap peserta uji berdasarkan tugas dari LSP.
• Asesor komptensi memiliki wewenang menilai dan memutuskan hasil
uji dan merekomendasikan kepada LSP.
• Asesor kompetensi harus memiliki persyaratan :

- Memiliki sertifikat sebagai asesor kompetensi dari BNSP.


- Memiliki kompetensi pada unit-unit yang diujikan.
• Sertifikat Asesor Kompetensi berlaku selama 2 tahun dengan
ketentuan melaksanakan minimum 6 (enam) kali penilaian setahun.
Asesor Lisensi

 Asesor lisensi bertugas sebagai


internal auditor LSP
 Asesor lisensi juga bertugas
melakukan verifikasi TUK
 Asesor lisensi harus memiliki sertifkat
asesor lisensi
Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
 TUK adalah tempat untuk pelaksanaan
uji kompetensi
 TUK harus memiliki sarana yang
disyaratkan dan di verifikasi oleh
Asesor lisensi
 TUK dapat berupa fasilitas diklat,
ruang kerja, workshop/bengkel, dan
lainnya.
Panduan Mutu

 Panduan Mutu LSP harus mengacu


pada Pedoman BNSP 201 dan 202
 Panduan Mutu LSP mengacu pada ISO
17024 (Certification Body)
SERTIFIKAT KOMPETENSI

• Sertifikat kompetensi kerja dikeluarkan oleh BNSP (kop dan


format yang standar).

• Sertifikat kompetensi kerja terdiri dari :


- Sertifikat Unit Kompetensi/Klaster
Sertifikat untuk pengakuan terhadap penguasaan satu atau
klaster unit kompetensi yang “employable”.
- Sertifikat Kualifikasi Kompetensi
Sertifikat untuk pengakuan terhadap penguasaan kumpulan
unit kompetensi untuk jenjang kualifikasi kerja.

• Sertifikat kompetensi kerja memiliki masa berlaku yang


ditetapkan oleh masing-masing LSP dengan persetujuan BNSP.
BAGAN ALUR SERTIFIKASI PROFESI

BNSP

Lisensi
Pengujian
untuk bidang
LSP
yang belum
Perusahaan ada LSP nya
Verifikasi
Peserta Uji Tempat
Lembaga Diklat Uji Komptensi
( TUK )
Lulus Uji
Masyarakat
Tenaga Dunia
Kerja Usaha/
Kompeten Industri
MONEV UNTUK MENGUKUR KREDILIBITAS
PENERAPAN SERTIFIKASI PROFESI

• Surveilen oleh BNSP secara periodik minimum 6 bulan


sekali
• Monitoring Pelaksanaan Uji Kompetensi

• Survei Kepuasan Konsumen

• Pengaduan Pihak Pengguna


MANFAAT SERTIFIKAT KOMPETENSI

• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi jaminan untuk


rekruitmen tenaga kerja kompeten.

• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar


penetapan remunerasi.

• Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar untuk


pengembangan karir tenaga kerja.

• Sertifikat kompetensi dapat menjadi acuan untuk


perundingan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antar
negara dalam rangka kesepakatan WTO dan AFTA.

Anda mungkin juga menyukai