PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT. ASURANSI RELIANCE INDONESIA
DENGAN
.............................................................................................
TENTANG
“PELAYANAN KESEHATAN PESERTA INDEMNITY PREMIUM”
______________________________________________________________________________________
NO.: 000/PKS-COB/ARI-……./…./2017
Pada hari ini ............, tanggal ..........., bulan ............, tahun ............ (..../.....2017),
bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
2. ...........................................
Suatu perseroan terbatas yang didirikan secara patut berdasarkan hukum Republik
Indonesia, dengan alamat kantor di ......................, dalam hal ini diwakili
oleh .............. dalam kedudukannya sebagai .................................., selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sebagai “PARA PIHAK” dan istilah
“PIHAK” berarti salah satu dari PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan:
A. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang
Asuransi Kesehatan dalam program pengelolaan pertanggungan Kesehatan
Karyawan suatu Perusahaan yang didaftarkan sebagai Peserta Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan, selanjutnya disebut sebagai “Peserta Indemnity
Premium”.
B. Bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu badan usaha sebagai sarana pelayanan
pengobatan dan perawatan kesehatan sebagaimana kemampuan dan fasilitas
yang tersedia dengan senantiasa akan berusaha memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik berdasarkan standar pelayanan kesehatan yang berlaku.
Manfaat (Coordination Of Benefit) dan diatur dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Kecuali ditentukan lain, maka disebutkan istilah – istilah dalam perjanjian ini:
1. Rumah Sakit Provider adalah Rumah Sakit yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
sebagai fasilitas rujukan dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi peserta
PIHAK PERTAMA.
10. Kartu Co-Branding adalah Kartu Peserta Indemnity Premium yang diterbitkan
oleh PIHAK PERTAMA dimana di dalamnya tercantum Logo Badan Penyelenggara
Penjaminan Kesehatan dalam hal ini Reliance, ISOMedik dan BPJS Kesehatan,
Daftar Manfaat dan nama FasKes yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
11. Nomor Peserta adalah nomor kepesertaan BPJS Kesehatan dan Indemnity
Premium yang tertera di dalam Kartu JKN dan/atau Kartu Co-Branding yang
terdaftar di BPJS Kesehatan dan PIHAK PERTAMA yang wajib ditunjukkan ketika
akan mendapatkan Pelayanan Kesehatan.
12. Penyakit adalah kondisi fisik seseorang yang ditandai dengan penyimpangan
patologis dari keadaan normal yang sehat.
13. Emergensi adalah keadaan gawat atau darurat yang memerlukan pemeriksaan
dan tindakan medis segera yang apabila tidak dilakukan akan menyebabkan hal
yang fatal bagi peserta.
14. Rawat Jalan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat “RJTP’ adalah
Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi atau pada
klinik 24 jam, praktek dokter dengan atau tanpa obat dan tidak sedang menjalani
Rawat Inap.
15. Rujukan adalah surat pengantar yang diberikan dari RJTP untuk
pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut ke Dokter Spesialis atau Rawat Inap di
Rumah Sakit.
16. Rawat Jalan Tingkat Lanjut yang selanjutnya disingkat “RJTL” adalah semua
Pelayanan Kesehatan yang merupakan rujukan dari RJTP yang dilaksanakan oleh
dokter Spesialis/Ahli di Rumah Sakit.
17. Rawat Inap Tingkat Lanjut yang selanjutnya disingkat “RITL” adalah pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dimana pasien menginap sedikitnya 8 (Delapan) jam
berdasarkan rekomendasi dari Dokter/Rumah Sakit lain/Keadaan Emergensi.
18. Surat Eligibilitas Peserta yang selanjutnya disingkat “SEP” adalah surat yang
diterbitkan oleh Rumah Sakit dengan menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan
sebelum memberikan pelayanan Rawat Inap sebagai dasar keabsahan peserta
BPJS Kesehatan.
19. Indonesia Case Base Groups (INA CBGs) adalah suatu sistem pembayaran
kepada penyedia pelayanan kesehatan berdasarkan pengelompokkan pernyakit
berdasarkan ciri klinis yang sama.
Pasal 2
LINGKUP PELAYANAN
3. Berdasarkan penunjukkan sesuai ayat (dua) pasal ini, maka PIHAK KEDUA
diharuskan untuk menjalin kerjasama dengan ISOMedik secara tersendiri sebagai
pengelola pelayanan kesehatan peserta PIHAK PERTAMA dalam hal proses
penerimaan peserta, proses tagihan, pengendalian biaya dan monitoring peserta
melalui sistem yang berbasis wWeabsite Base melalui Internet aplikasi yang
disediakan oleh ISOMedik untuk PIHAK KEDUA.
KEDUA sebagai proses Validasi peserta yang akan berobat yang berfungsi untuk
mengetahui benefit/manfaat pelayanan yang akan diberikan kepada peserta,
setelah disetujuinya Kerjasama PIHAK KEDUA dengan ISOMedik.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
g) Wajib memberikan konfirmasi kepesertaan untuk kasus Rawat Inap atas diri
Peserta dan menerbitkan Surat Jaminan Rawat Inap melalui ISOMedik
kepada PIHAK KEDUA.
e) Menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa setiap Dokter yang praktek di Rumah
Sakit PIHAK KEDUA telah memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) yang masih
aktif/masih berlaku atau sedang dalam proses. PIHAK KEDUA bersedia
memberikan salinan SIP Dokter yang memberikan pengobatan/perawatan
pasien jika suatu saat diminta pada kasus tertentu, sebagai bukti pendukung
dalam proses verifikasi tagihan dari PIHAK KEDUA. Apabila ditemukan dokter
yang memberikan pengobatan/perawatan pasien ternyata SIP Dokter sudah
kadaluarsa (expired), maka PIHAK PERTAMA tidak dapat memproses tagihan
dari PIHAK KEDUA.
j) Wajib menerbitkan SEP pada aplikasi BPJS Kesehatan dengan memilih “COB
ASURANSI RELIANCE” untuk setiap peserta rawat inap pada lembar tersebut.
o) Menagih kelebihan biaya (excess charge) langsung kepada Peserta pada saat
peserta akan meninggalkan rumah sakit jika terdapat selisih biaya yang terjadi
diluar ketentuan polis.
PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA bahwa telah mendapatkan ijin
dan kuasa dari Peserta untuk meminta dan/atau menerima informasi medis
tersebut (Medical Record) Peserta, maka untuk maksud tersebut PIHAK
PERTAMA akan bertanggung jawab penuh serta membebaskan PIHAK KEDUA
dari segala tuntutan hukum dari peserta sehubungan dengan informasi medis
yang disampaikan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
1. Peserta terdaftar sebagai peserta Indemnity Premium di PIHAK PERTAMA. Jika tidak
terdaftar, PIHAK KEDUA dapat memberlakukan Peserta sebagai pasien umum.
2. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA wajib mengikuti ketentuan
prosedur yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini.
a) Peserta wajib menunjukkan Kartu Kepesertaan dan Surat Rujukan dari Faskes
RJTP. Jika tidak dapat menunjukkan kartu kepesertaan dan surat rujukan, maka
pasien diberlakukan sebagai pasien umum.
c) Pemberian obat-obatan harus sesuai indikasi medis dan mengacu pada daftar
obat Formularium Nasional (Fornas).
d) Apabila menurut indikasi medis peserta tidak perlu perawatan lebih lanjut
untuk di Rawat Inap, maka peserta dapat kembali ke Faskes RJTP yang ditunjuk
untuk pengobatan Rawat Jalan, Petugas PIHAK KEDUA dapat melakukan
pencatatan transaksi melalui Aplikasi WEB ISOmedik dan menagih selisih biaya
kepada peserta jika ada.
e) Apabila menurut indikasi medis Peserta perlu Rawat Inap, maka Dokter
Spesialis (RJTL) dapat merujuk ke layanan rawat inap dengan membuat Surat
Rujukan Rawat Inap dan/atau Surat Pengantar Rawat Inap.
A. Lintas Regional
a) Jika Peserta Indemnity Premium memilih Rumah Sakit Rujukan diluar
Wilayah Regionalnya sesuai ayat (4) bagian (4.1.) huruf (b) ayat ini,
maka PIHAK KEDUA dapat menerima Rujukan Rawat Inap sesuai
ketentuan dan diatur dalam ayat ini.
d) Dalam hal Peserta tidak memilih Lintas Regional maka seluruh tagihan
sepenuhnya dikirim dan dibayar oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan
pasal 4.1.
a) Peserta wajib menunjukkan Kartu JKN serta Surat Rujukan dari RJTL
jaringan BPJS Kesehatan (sesuai bagian 4.1. huruf (b) ayat ini) sebelum
mendapatkan pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
c) Peserta dapat naik kelas maksimal 1 (satu) tingkat dari hak kelasnya
dengan sebelumnya PIHAK KEDUA melakukan konfirmasi kepada PIHAK
PERTAMA melalui ISOMedik sebagai Penjamin Kedua untuk Penetapan
Jaminan tambahan.
e) PIHAK KEDUA mengirim berkas tagihan selisih biaya naik kelas atas
perawatan peserta dari hasil penetapan jaminan tambahan pada huruf (c)
ayat ini, ditujukan kepada PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik.
h) PIHAK KEDUA wajib menagihkan selisih biaya yang tidak dijamin dalam
ketentuan polis kepada peserta sebagaimana disebutkan pada huruf (f)
ayat ini.
6. Peserta wajib mengikuti ketentuan layanan emergency dari BPJS Kesehatan dan
kondisi emergency sepenuhnya ditentukan berdasarkan kompetensi Dokter PIHAK
KEDUA dengan perlakuan sebagai berikut:
6.1 Apabila menurut Dokter PIHAK KEDUA peserta dinyatakan masuk dalam
6.2 Apabila menurut Dokter PIHAK KEDUA peserta dinyatakan masuk dalam
kategori emergency dan kondisi Emergency sudah teratasi (selesai)
kemudian peserta tidak dilanjutkan untuk Rawat Inap melainkan hanya
berobat rawat jalan, maka penjaminan masuk dalam kategori rawat jalan
emergency, petugas dapat langsung melakukan validasi melalui Aplikasi
Web ISOmedik khusus tanpa perlu menerbitkan SEP BPJS Kesehatan.
6.3 Apabila menurut Dokter PIHAK KEDUA peserta dinyatakan bukan termasuk
dalam kategori emergency dan peserta tidak dilanjutkan untuk Rawat Inap
melainkan hanya berobat rawat jalan (termasuk dalam rawat jalan bukan
emergency), maka peserta diberlakukan sebagai pasien umum dan semua
biaya yang timbul menjadi beban peserta yang bersangkutan.
Pasal 5
PEMBERIAN OBAT – OBATAN
1. Obat-obatan dapat diberikan sesuai indikasi medis dan mengacu pada Daftar Obat
Formularium Nasional (FORNAS).
2. Dalam hal obat-obatan yang termasuk di dalam FORNAS tidak tersedia di Apotik
PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dapat memberikan obat-obatan setingkat Obat
Generik / Generik Berlogo (mito).
3. Penulisan Resep obat harus berdasarkan Indikasi Medis yang jelas dan secara
Rasional dengan berdasarkan asas biaya efektif dan efisien (Effectiveness and
Efficiency Cost).
4. Dalam penulisan resep, PIHAK KEDUA harus memperhatikan Jenis obat yang sudah
didapat dan obat yang sedang diminum peserta.
Pasal 6
SISTEM PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN
2. Proses penginputan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) yang tepat dan benar dapat
memperlancar proses verifikasi tagihan dan pembayaran tagihan kepada PIHAK
KEDUA.
3. Dokumen tagihan atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh PIHAK
KEDUA kepada Peserta Indemnity Premium dapat dikirimkan kepada PIHAK
PERTAMA melalui ISOMedik.
4. Dokumen tagihan pada ayat (3) pasal ini dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA
melalui ISOMedik paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender dengan melampirkan
kelengkapan berkas tagihan yang sama yang dikirim kepada pihak BPJS
Kesehatan, yaitu:
a) Kuitansi asli bermaterai
5. PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik akan melakukan proses verifikasi atas tagihan
yang dikirim oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik sesuai
prosedur dan ketentuan Polis Indemnity Premium yang berlaku dan atas informasi
serta persetujuan dari ISOMedik, PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran
secara langsung kepada PIHAK KEDUA paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak tagihan lengkap diterima dan disetujui oleh ISOMedik berdasarkan ketentuan
polis.
Pasal 7
MASA BERLAKUNYA KERJA SAMA
1. Jangka waktu kerja sama pelayanan perawatan dan atau pengobatan ini berlaku
sejak ditandatangani untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun sejak tanggal ……….
sampai dengan tanggal ………...
2. Apabila tidak ada pemberitahuan dan konfirmasi dari PARA PIHAK mengenai
pengakhiran kerjasama, maka perjanjian kerjasama akan diperpanjang secara
otomatis.
3. Pada saat perjanjian kerja sama ini selesai tetapi masih terdapat pasien yang
PASAL 8
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJASAMA
1. Pemutusan hubungan kerja sama dapat dilakukan oleh salah satu pihak secara
sepihak dengan memberitahukan maksudnya secara tertulis sebelumnya tanpa
harus menerangkan dan meminta persetujuan atas alasannya seperti yang
tertuang dalam isi perjanjian kerja sama ini.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama ini timbul perselisihan, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan apabila tidak
tercapai mufakat kedua belah pihak sepakat memilih Kantor Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat sebagai domisili tetap penyelesaian perselisihan.
PASAL 10
PEMBERITAHUAN
1. PIHAK PERTAMA,
PT ASURANSI RELIANCE INDONESIA
Jl. Pluit Kencana Raya No. 37, Lt. 4
Jakarta Utara 14450, Indonesia
Telepon : (021) – 2266 7005
Fax : (021) – 2266 7418
U.P. : Provider Relation Department
Bag. Kerjasama : Hami/Erna
Bag. Reconcile : Solikha
Email : provider@reliance-insurance.com
2. PIHAK KEDUA
RS .........................
Jl. ………………..
Kel/desa : ………………………….., Kec. ……………………………………
Tel : (021) – .....................
Fax : (021) – .....................
Bagian : Marketing
Email : .............................
U.P. : ………………….
HP : ………………….
Bagian : Keuangan
Email : .............................
U.P. : ………………….
HP : ………………….
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan ditetapkan
kemudian oleh PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat dan akan
dicantumkan didalam suatu Addendum yang merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini.
2. PARA PIHAK sepakat bilamana dikemudian hari ditemukan atau terjadi kekurangan
dalam perjanjian kerja sama ini, maka akan dilakukan perubahan dan
penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua), bermeterai cukup,
ditandatangani oleh yang mewakili PARA PIHAK dan memiliki kekuatan hukum yang
sama untuk masing-masing pihak.
Lampiran 1
ALUR PELAYANAN KESEHATAN PESERTA INDEMNITY PREMIUM
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
rujuk Layanan
Peserta penjaminan
konfirmasi IP
Kartu Co- RJTL
Branding
rujuk
bisa naik kelas
Terbitkan Surat
Jaminan
Bisa Rawat
langsung Inap
~ Terbitkan
rujuk
SEP
Rawat Inap
Monitoring
Harian oleh
ISOMedik
Peserta dirawat
sesuai ketentuan
BPJSK-menggunakan
obat FORNAS
RELIANCE
membayar ke
RS sesuai
Ketentuan Polis
Naik Kelas
Sesuai Kelas
Lampiran 2
DAFTAR PENGECUALIAN
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
Kecuali jika secara khusus dimasukkan dalam Daftar Jaminan atau melalui penerbitan
Endosemen, pelayanan sistem COB ini tidak menjamin pelayanan-pelayanan, produk
atau kondisi berikut ini:
Lampiran 3
CONTOH KARTU PESERTA INDEMNITY PREMIUM
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
LAMPIRAN 4
LARANGAN PEMBERIAN SUAP DAN GRATIFIKASI KEPADA KARYAWAN
PT. ASURANSI RELIANCE INDONESIA
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
Dengan hormat,
Salam hangat kami sampaikan, semoga aktifitas yang kita jalankan selalu berjalan
dengan lancar dan sukses, serta terima kasih kepada Bapak/Ibu atas kerjasama yang
telah terbina dengan baik selama ini.
Untuk selanjutnya, kami akan sangat berterima kasih apabila pihak Bapak/Ibu dapat
memberitahukan kepada kami jika menemukan indikasi terjadinya pelanggaran atas
kode etik tersebut, baik melalui email: ari.qa@reliance-insurance.com. Kerahasiaan
dari informasi tersebut akan kami jaga demi kepentingan bersama. Mohon surat ini
dapat disebarluaskan kepada pihak-pihak terkait dari Bapak/Ibu.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan banyak
terimakasih.
Hormat kami,
Mardiana
Wakil Presiden Direktur