ADDENDUM KESATU
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT. ASURANSI RELIANCE INDONESIA
DENGAN
RUMAH SAKIT CIKARANG MEDIKA
TENTANG
“PELAYANAN KESEHATAN PESERTA INDEMNITY PREMIUM”
__________________________________________________________________________________________
NO.: 000/ADD-IP/ARI-……./…./2017
Pada hari ini Kamis, tanggal ......08..., bulan ....Juni.., tahun ...2017... (08./06,2017),
bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sebagai “PARA PIHAK” dan istilah
“PIHAK” berarti salah satu dari PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan:
C. Bahwa hal-hal mengenai perubahan ketentuan yang dipandang perlu oleh PARA
PIHAK atau yang belum diatur dan/atau tidak cukup diatur/ditentukan dalam
Perjanjian tambahan (Addendum) ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Perjanjian ini.
Berdasarkan hal–hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini telah sepakat untuk
melakukan “Addendum” sebagaimana diperuntukan bagi Peserta yang memiliki 2 (dua)
benefit Asuransi Kesehatan melalui sistem Koordinasi Manfaat (Coordination Of Benefit)
selanjutnya disebut “COB BPJS – Reliance” dan diatur dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Kecuali ditentukan lain, maka disebutkan istilah – istilah dalam perjanjian ini:
1. Rumah Sakit Provider adalah rumah sakit yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
sebagai fasilitas rujukan dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi peserta PIHAK
PERTAMA.
5. Indemnity Premium adalah program Asuransi Kesehatan milik PIHAK PERTAMA yang
berkoordinasi secara manfaat dengan BPJS Kesehatan.
9. Kartu Kepesertaan adalah Kartu Identitas Peserta yang diterbitkan PIHAK PERTAMA
dan BPJS Kesehatan yang masih aktif sebagai Kartu Berobat.
10. Kartu Co-Branding adalah Kartu Peserta Indemnity Premium yang diterbitkan oleh
PIHAK PERTAMA dimana di dalamnya tercantum Logo Badan Penyelenggara
Penjaminan Kesehatan dalam hal ini Reliance, ISOMedik dan BPJS Kesehatan, Daftar
Manfaat dan nama FasKes yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
11. Nomor Peserta adalah nomor kepesertaan BPJS Kesehatan dan Indemnity Premium
yang tertera di dalam Kartu JKN dan/atau Kartu Co-Branding yang terdaftar di BPJS
Kesehatan dan PIHAK PERTAMA yang wajib ditunjukkan ketika akan mendapatkan
Pelayanan Kesehatan.
12. Penyakit adalah kondisi fisik seseorang yang ditandai dengan penyimpangan
patologis dari keadaan normal yang sehat.
13. Emergensi adalah keadaan darurat yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan
medis segera yang apabila tidak dilakukan akan menyebabkan hal yang fatal bagi
peserta.
14. Rawat Jalan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat “RJTP’ adalah
Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi atau pada klinik
24 jam, praktek dokter dengan atau tanpa obat dan tidak sedang menjalani Rawat
Inap.
15. Rujukan adalah surat pengantar yang diberikan dari RJTP untuk
pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut ke Dokter Spesialis atau Rawat Inap di Rumah
Sakit.
16. Rawat Jalan Tingkat Lanjut yang selanjutnya disingkat “RJTL” adalah semua
Pelayanan Kesehatan yang merupakan rujukan dari RJTP yang dilaksanakan oleh
dokter Spesialis/Ahli di Rumah Sakit.
17. Rawat Inap Tingkat Lanjut yang selanjutnya disingkat “RITL” adalah pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dimana pasien menginap sedikitnya 8 (Delapan) jam
berdasarkan rekomendasi dari Dokter/Rumah Sakit lain/Keadaan Emergensi.
18. Surat Eligibilitas Peserta yang selanjutnya disingkat “SEP” adalah surat yang
diterbitkan oleh Rumah Sakit dengan menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan sebelum
memberikan pelayanan Rawat Inap sebagai dasar keabsahan peserta BPJS
Kesehatan.
19. Indonesia Case Base Groups (INA CBGs) adalah suatu sistem pembayaran
kepada penyedia pelayanan kesehatan berdasarkan pengelompokkan pernyakit
berdasarkan ciri klinis yang sama.
Pasal 2
LINGKUP PELAYANAN
2. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada Peserta Indemnity
Premium meliputi:
a. Rawat Jalan Dokter Spesialis
b. Rawat Inap dengan atau tanpa pembedahan
c. Pemeriksaan Penunjang Medis untuk kasus Rawat Inap
d. Tindakan Medis untuk kasus Rawat Inap
e. Obat–obatan
f. Kasus gawat darurat (Emergency) yang dilanjutkan Rawat Inap
3. Dalam hal pemberian pelayanan pengobatan dan perawatan kepada Peserta
Indemnity Premium ini, PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KETIGA dalam hal ini
ISOMedik dalam fungsinya sebagai manajemen pengelolaan Administrasi Kesehatan
kepada Peserta PIHAK PERTAMA yang berobat ke Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
4. Berdasarkan penunjukkan sesuai ayat (dua) pasal ini, maka PIHAK KEDUA
diharuskan untuk menjalin kerjasama dengan ISOMedik secara tersendiri sebagai
pengelola pelayanan kesehatan peserta PIHAK PERTAMA dalam hal proses
penerimaan peserta, proses tagihan, pengendalian biaya dan monitoring peserta
melalui sistem yang berbasis Wab Base melalui Internet yang disediakan oleh
ISOMedik untuk PIHAK KEDUA.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
d) PIHAK PERTAMA wajib membayar semua tagihan atas Pelayanan Kesehatan yang
telah diberikan PIHAK KEDUA kepada Peserta Indemnity Premium yang
memenuhi syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini
setelah proses klaim selesai dan disetujui oleh PIHAK ISOMedik.
e) Wajib memberikan konfirmasi kepesertaan untuk kasus Rawat Inap atas diri
Peserta dan menerbitkan Surat Jaminan Rawat Inap melalui ISOMedik kepada
PIHAK KEDUA.
i) Menagih kelebihan biaya (excess charge) langsung kepada Peserta pada saat
peserta akan meninggalkan rumah sakit jika terdapat selisih biaya yang terjadi
diluar ketentuan polis.
Pasal 4
PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
1. Peserta terdaftar sebagai peserta Indemnity Premium di PIHAK PERTAMA. Jika tidak
terdaftar, PIHAK KEDUA dapat memberlakukan Peserta sebagai pasien umum.
2. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA wajib mengikuti ketentuan
prosedur yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini.
b) Petugas PIHAK KEDUA dapat melakukan pendaftaran peserta melalui Aplikasi WEB
ISOmedik dan selanjutnya peserta menjalani pengobatan sesuai ketentuan yang
berlaku.
c) Pemberian obat-obatan harus sesuai indikasi medis dan mengacu pada daftar
obat Formularium Nasional (Fornas).
d) Apabila menurut indikasi medis peserta tidak perlu perawatan lebih lanjut untuk
di Rawat Inap, maka peserta dapat kembali ke Faskes RJTP yang ditunjuk untuk
pengobatan Rawat Jalan, Petugas PIHAK KEDUA dapat melakukan pencatatan
transaksi melalui Aplikasi WEB ISOmedik dan menagih selisih biaya kepada
peserta jika ada.
e) Apabila menurut indikasi medis Peserta perlu di Rawat Inap, maka Dokter
Spesialis (RJTL) dapat merujuk ke layanan rawat inap dengan membut Surat
Rujukan Rawat Inap dan/atau Surat Pengantar Rawat Inap.
b) Jika memerlukan Rawat Inap, RJTL membuat Surat Rujukan ke Rumah Sakit
sesuai Rujukan dalam Wilayah Regionalnya yang telah ditetapkan oleh BPJS
Kesehatan, dan Peserta menjalani Perawatan mengikuti ketentuan BPJS
Kesehatan.
4.2. Peserta Indemnity Premium dengan menggunakan Jaminan PIHAK PERTAMA (First
Payor), berlaku ketentuan:
A. Lintas Regional:
a) Jika Peserta Indemnity Premium memilih Rumah Sakit Rujukan diluar
Wilayah Regionalnya sesuai ayat (4) bagian (4.1.) huruf (b) ayat ini, maka
PIHAK KEDUA dapat menerima Rujukan Rawat Inap sesuai ketentuan dan
diatur dalam ayat ini.
d) Dalam hal Peserta tidak memilih Lintas Regional (sesuai huruf (a) ayat ini),
maka seluruh tagihan sepenuhnya dikirim dan dibayar oleh BPJS Kesehaan.
4.3. Peserta dengan penjaminan melalui 2 (Dua) Asuransi Penjamin (Reliance melalui
ISOMedik dan BPJS Kesehatan), berlaku ketentuan:
a) Peserta wajib menunjukkan Kartu JKN serta Surat Rujukan dari RJTL
jaringan BPJS Kesehatan (sesuai bagian 4.1. huruf (b) ayat ini) sebelum
mendapatkan pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
c) Peserta dapat Naik Kelas maksimal 1 (Satu) tingkat dari hak kelasnya dengan
sebelumnya PIHAK KEDUA melakukan konfirmasi kepada PIHAK PERTAMA
melalui ISOMedik sebagai Penjamin Kedua untuk Penetapan Jaminan
tambahan.
e) PIHAK KEDUA mengirim berkas tagihan selisih biaya naik kelas atas perawatan
peserta dari hasil penetapan jaminan tambahan pada huruf (c) ayat ini,
ditujukan kepada PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik.
h) PIHAK KEDUA wajib menagihkan selisih biaya yang tidak dijamin dalam
ketentuan polis kepada peserta sebagaimana disebutkan pada huruf (f) ayat
ini.
c) Jika kondisi Emergency sudah teratasi (selesai) dan masih membutuhkan Rawat
Inap (dilanjutkan Rawat Inap), maka PIHAK KEDUA harus membuat surat
keterangan / pengantar rawat inap dari dokter yang merawat dan Peserta wajib
menunjukkan Kartu BPJS (Kartu JKN).
d) Sesuai point (c) ayat ini, jika PIHAK KEDUA bukan rekanan BPJS, maka PIHAK
KEDUA harus merujuk Peserta ke RUMAH SAKIT lain yang menjadi rekanan BPJS
Kesehatan dan/atau rekanan RELIANCE-ISOMedik.
f) Keadaan emergency yang dijamin adalah diluar penggolongan 144 jenis penyakit
(diagnosa) yang telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
Pasal 4
PEMBERIAN OBAT – OBATAN
1. Pemberian obat-obatan dapat diberikan sesuai indikasi medis dan mengacu pada
Daftar Obat Formularium Nasional (FORNAS).
2. Dalam hal obat-obatan yang termasuk di dalam FORNAS tidak didapat/tidak tersedia
di Apotik PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dapat memberikan obat-obatan
setingkat Obat Generik/Generik Berlogo (mito).
3. Penulisan Resep Obat harus berdasarkan Indikasi Medis yang jelas dan secara
Rasional dengan berdasarkan asas biaya efektif dan efisien (Effectiveness and
Efficiency Cost).
4. Dalam Penulisan resep, PIHAK KEDUA harus memperhatikan Jenis Obat yang sudah
didapat dan Obat yang sedang diminum peserta.
Pasal 6
SISTEM PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dalam proses penerbitan Surat Eligibilitas Peserta
(SEP) Rawat Inap serta wajib memastikan dengan benar bahwa Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) telah sesuai.
2. Proses penginputan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) yang tepat dan benar dapat
memperlancar proses verifikasi tagihan dan pembayaran tagihan kepada PIHAK
KEDUA.
3. Dokumen tagihan atas pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh PIHAK KEDUA
kepada Peserta Indemnity Premium dapat dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA melalui
ISOMedik.
4. Dokumen tagihan sesuai ayat (3) Pasal ini dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA melalui
ISOMedik paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari Kalender dengan melampirkan
kelengkapan berkas tagihan yang sama yang dikirim kepada pihak BPJS Kesehatan,
yaitu:
a) Kuitansi asli bermaterai
b) Surat Rujukan dari FKTP BPJS Kesehatan
c) Surat Jaminan/surat persetujuan Rawat Inap
d) Copy Kartu Peserta COB BPJS – Reliance (mencantumkan nomor ID peserta
diform bukti berobat)
e) Lembar Permintaan Pemeriksaan Penunjang diagnostic oleh Dokter Penanggung
5. PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik akan melakukan proses verifikasi atas tagihan yang
dikirim oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA melalui ISOMedik sesuai prosedur
dan ketentuan Polis Indemnity Premium yang berlaku dan atas informmasi serta
persetujuan dari ISOMedik, PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran secara
langsung kepada PIHAK KEDUA paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak
tagihan lengkap diterima dan disetujui oleh ISOMedik berdasarakan ketentuan polis.
Pasal 7
LAIN-LAIN
1. Addendum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pelayanan
Kesehatan Induk.
2. Istilah-istilah yang digunakan dalam Addendum ini yang tidak diartikan lain oleh
PARA PIHAK mempunyai arti yang sama dengan istilah-istilah yang digunakan dalam
Addendum ini.
3. Perjanjian Pelayanan Kesehatan Ketentuan–ketentuan lain dalam Perjanjian
Pelayanan Kesehatan yang tidak diubah dengan Addendum ini tetap berlaku dan
mengikat PARA PIHAK.
Lampiran 1
ALUR PELAYANAN KESEHATAN PESERTA INDEMNITY PREMIUM
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
rujuk
Peserta penjaminan
konfirmasi IP Layanan
Kartu Co- RJTL
Branding
bisa naik kelas rujuk
Terbitkan Surat
Bisa langsung Rawat Inap Jaminan
rujuk ~ Terbitkan
SEP
Rawat Inap
Monitoring
Harian oleh
ISOMedik
Peserta dirawat
sesuai ketentuan
BPJSK-menggunakan
obat FORNAS RELIANCE
membayar ke
RS sesuai
Ketentuan Polis
Naik Kelas
Sesuai Kelas
Lampiran 2
DAFTAR PENGECUALIAN
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017
Kecuali jika secara khusus dimasukkan dalam Daftar Jaminan atau melalui penerbitan
Endosemen, pelayanan sistem COB ini tidak menjamin pelayanan-pelayanan, produk
atau kondisi berikut ini:
Lampiran 3
CONTOH KARTU PESERTA INDEMNITY PREMIUM
No.: 000/PKS-IP/ARI-……./…./2017