Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA


DENGAN
DOKTER UMUM PURNA WAKTU
Nomor : .../.../DIR-RSJHM/X/2016
Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Lima April 2016 telah ditandatangani
perjanjian kerja sama antara Para Pihak di bawah ini :
Nama

: dr. Nurdin

Jabatan

: Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika

Alamat

: Jl. Raden Gilap No. 8 Palimanan Cirebon

dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan SK Direktur Utama
PT Hasna Medika Bakti Cirebon No. 007/SK/DIR/HMBC/XI/2015 Tanggal 9
November 2015 bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama

: dr. Giovanno Rachmanda Maulana

Jabatan

: Dokter Umum Purna Waktu

Alamat

: Puri Bintaro PB.8/32 RT.001/009 Sawah Baru Ciputat,


Tangerang Selatan.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.


PIHAK PERTAMA setuju menerima bekerja PIHAK KEDUA sebagai Dokter di
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika dengan tugas dan tanggung jawab
memberikan pelayanan medis umum untuk pasien yang membutuhkan pelayanan
dokter umum di Rumah sakit Jantung Hasna Medika sebagaimana PIHAK KEDUA
setuju menerima tugas dan tanggung jawab tersebut dari PIHAK PERTAMA sebagai
dokter umum PURNA WAKTU.
Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

Dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
4. Peraturan Perusahaan PT. Hasna Medika Bakti Cirebon Tahun 2016
5. Akta Notaris Inue Arida Basuki, SH No. 156 tertanggal 28 Maret 2012 tentang
Pendirian PT. Hasna Medika Bakti Cirebon
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Pihak sepakat untuk mengadakan
perjanjian kerja bersama dalam hal pelayanan medis fungsional di Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Umum
1. Rumah Sakit Jantung Hasna Medika adalah perusahaan dengan status swasta
murni yang bergerak di bidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus
jantung.
2. Dokter Umum Purna Waktu adalah dokter yang memiliki keterikatan kerja penuh
waktu dengan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika dalam bentuk jadwal
kedinasan, pembagian insentif dan keanggotaan organisasi fungsional intern
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
3. Prosedur Tetap pelayanan medis adalah tata cara yang diberlakukan dalam hal
pemberian pelayanan medis dan penunjang medis di Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika.
4. Hak Klinis Khusus adalah kewenangan yang diberikan oleh direktur rumah sakit
atas usulan komite medik untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit bagi
dokter, dokter spesialis, dokter spesialis konsultan serta dokter gigi dan dokter
gigi spesialis.

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

5. Imbal jasa penghasilan yang diterima atas dilakukannya tindakan medis oleh
pihak kedua di mana besarannya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku.
6. Tarif adalah tarif yang diberlakukan dan telah menjadi ketetapan Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika tidak diperkenankan untuk menentukan tarif lain selain
dari tarif yang sudah menjadi ketentuan Rumah sakit Jantung Hasna Medika.
7. Hubungan rumah sakit dengan dokter umum tetap adalah hubungan antara dua
pihak independen yang mengadakan kerja sama saling menguntungkan dengan
dibatasi hak, kewajiban dan wewenang masing-masing dan berkoordinasi dalam
pelayanan medis.
8. Pasien adalah Pihak yang dengan kesadarannya meminta pertolongan
pengobatan atas kehendak sendiri dan setelahnya menunaikan kewajiban
pembayaran baik secara tunai maupun kredit.
9. Jadwal dinas adalah penetapan hari dan jam kerja sesuai dengan kesepakatan
dengan pihak pertama.
10. Jadwal dinas luar kota adalah jadwal dinas yang diberikan kepada PIHAK
KEDUA dari PIHAK PERTAMA sebagai dokter umum.
11. Praktek luar adalah tempat praktek di luar Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
yang potensial memberikan kontribusi aktif secara langsung untuk Para Pihak.
12. Tempat Praktek luar akan dibantu penentuannya oleh PIHAK PERTAMA dengan
mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya serta kebutuhan masyarakat
setempat.
13. PIHAK KEDUA selama perjanjian ini berlaku diperkenankan untuk berpraktek di
tempat-tempat yang dimaksud oleh ayat 11 dengan persetujuan Direktur.

BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN dan RUANG LINGKUP
Pasal 2
Asas

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

Rumah sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila, dan didasarkan kepada nilainilai kemanusiaan, etika dan profesionalisme, manfaat, keadilan, persamaan hak,
perlindungan dan keselamatan pasien.
Pasal 3
Maksud dan Tujuan
1. Maksud dan tujuan perjanjian ini adalah sebagai dasar pelaksanaan kerja
sama dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien yang berobat ke
Ruimah Sakit jantung Hasna Medika.
2. PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA
menerima penunjukan PIHAK PERTAMA untuk bertindak sebagai dokter
umum purna waktu sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam perjanjian kerja sama ini.
Pasal 4
Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup pelayanan kesehatan kepada pasien oleh PIHAK KEDUA
meliputi pelayanan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ruang Intensive
Care Unit (ICU), Ruang rawat Inap, Poliklinik Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika dan unit luar yang dimiliki oleh Rumah Sakit jantung Hasna Medika.
2. Dalam memberikan pelayanan medis tidak terlepas dari prosedur tetap
pelayanan medis Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
3. PIHAK KEDUA adalah bagian dari staf medis fungsional di dalam komite
medik dengan tugas turut serta secara aktif dalam kegiatan peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit.
BAB III
HAK dan KEWAJIBAN
Pasal 5
Kewajiban PIHAK KEDUA

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

PIHAK KEDUA berkewajiban :


a. Mendukung pencapaiannya visi dan misi Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika serta mengikuti tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika;
b. Menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah dokter serta
harus senantiasa melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi
yang tertinggi.
c. Melayani sesuai dengan standar mutu yang bisa diterapkan kepada
penderita dengan memperhatikan keselamatan pasien;
d. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan di
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika sebagai dokter umum purna waktu
maupun di luar Rumah Sakit Jantung Hasna Medika yang ditugaskan PIHAK
PERTAMA berdasarkan kesepakatan Para Pihak sebagai dokter umum
secara konsisten dan tepat waktu;
e. Memberikan pelayanan struktural sebagai staf yang akan/telah ditetapkan di
f.

dalam SK Direktur Rumah sakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
Selalu memberikan inform concern kepada pasien/keluarga pasien terhadap

kondisi dan tindakan medis yang akan dilakukan;


g. Menjalin kerja sama dan hubungan baik terhadap seluruh komponen di
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika;
h. Menghormati perjanjian kerja sama yang telah disepakati oleh PIHAK
PERTAMA dan rekanannya.

Pasal 6
Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pihak pertama berkewajiban :

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

a. Menyediakan sarana dan prasarana serta kelengkapan bagi pelayanan


medis sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika;
b. Menyerahkan Jasa Medis kepada PIHAK KEDUA sebagai imbalan jasa
terhadap tugas pelayanan yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
c. Menjamin pengurusan sampai diterbitkannya Surat Izin Praktek (SIP) pihak
kedua Rumah sakit Jantung Hasna Medika oleh Dinas Kesehatan setempat;
d. Membuat pengaturan jadwal dinas yang dibuat dengan telah mendapat
persetujuan PIHAK KEDUA sebelum diterbitkan.
Pasal 7
Hak PIHAK KEDUA
1. Untuk memperoleh rasa nyaman dan aman dari PIHAK PERTAMA dalam
menjalankan tugasnya di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
2. Menggunakan fasilitas dan peralatan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan di bidangnya di Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika.
Pasal 8
Hak PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berhak untuk memperoleh hasil kerja yang baik dari PIHAK
KEDUA.

BAB IV
PELAYANAN MEDIS
Pasal 9
Pelayanan Medis

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

PIHAK KEDUA melakukan tugas pelayanan sesuai ketentuan sebagai berikut :


a. Mengikuti Jadwal dinas yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika;
b. Jam Kerja PIHAK KEDUA adalah setiap hari sesuai dengan jadwal dokter
jaga yang telah ditetapkan di antara dokter jaga itu sendiri.
Pasal 10
Hak Klinik Khusus
Dlam hal PIHAK KEDUA berhalangan menjalankan tugasnya di Rumah Sakit
jantung Hasna Medika karena suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
sedangkan PIHAK KEDUA terikat dan bertanggung jawab menjalankan perawatan
dan pengobatan kepada pasien rawat inap dan atau pasien rawat jalan tertentu,
maka PIHAK KEDUA meminta Dokter lain dengan kompetensi yang sama di Rumah
sakit Jantung Hasna Medika untuk menjalankan tugas sebagai dokter pengganti
yang menggantikan kedudukannya untuk sementara waktu selama PIHAK KEDUA
berhalangan.
Pasal 11
Imbal Jasa dan Fasilitas
Imbal Jasa yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah sebagai
berikut :
A. Gaji tetap yang dibayarkan setiap bulan sesuai dengan Ketentuan
Penggajian yang berlaku di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
B. Jaminan Sosial Kesehatan dengan diikutsertakan dalam program BPJS
Kesehatan.
C. Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dengan diikutsertakan dalam program
BPJS Ketenagakerjaan.
D. PIHAK KEDUA berhak menggunakan fasilitas internal Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika untuk rawat jalan dan rawat inap, pelayanan penunjang medis
internal yang dimiliki dapat dipergunakan dengan Cuma-Cuma bila
diperlukan atas persetujuan Direktur Rumah Sakit.
Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

E. PIHAK KEDUA berhak atas tunjangan makan siang berupa lunch box atau
setara dengan itu sesuai dengan peraturan perusahaan.
F. Untuk pelayanan yang diberikan PIHAK KEDUA kepada pasien umum
maupun pasien dengan Penjaminan Biaya maka akan diberikan imbal Jasa
tertentu sesuai dengan Peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika.
Pasal 12
Hak Cuti
1. Hak cuti tahunan diberikan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja setelah
melewati masa kerja 12 (dua belas) bulan bertutur-turut dan hanya dapat
diambil secara bertahap dengan maksimal lama cuti 3 (tiga) hari.
2. Hak Cuti Khusus diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 13
POTONGAN PAJAK
Potongan pajak akan diatur kemudian sesuai dengan undang-undang perpajakan
dari imbal jasa PIHAK KEDUA yang akan dikelola oleh Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika.

Pasal 14
Penggunaan Obat-obatan
1. Pelayanan Obat dan alat kesehatan dilaksnakan atas resep yang ditulis
secara baik dan benar oleh dokter.
2. Penggunaan obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien Pihak ke-3
Tunai/Umum, Rumah Sakit Jantung Hasna Medika memberikan daftar
standar obat untuk pelayanan kepada PIHAK KEDUA untuk mempergunakan
Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

obat-obatan yang ada dalam standar tersebut yang rasional dan terjangkau
menurut keadaan pasien nya sesuai dengat penyakit yang dideritanya.
3. Penggunaan obat-obatan di luar dari daftar standar harus seizing PIHAK
PERTAMA.
4. Apabila resep obat mencantumkan nama obat paten dan alat kesehatan tidak
tersedia, obat sejenis dengan nama generic yang sama dapat diberikan
sebagai pengganti dengan sepengetahuan dokter penulis resep.
5. Instalasi farmasi tidak menerima/menjual obat titipan.
6. Tidak diperkenankan untuk menyediakan obat dan alkes secara langsung
kepada pasien.
7. Pengelolaan atas obat dan alkes sepenuhnya dilaksanakan oleh instalasi
farmasi rumah sakit.
BAB V
LARANGAN, PERSELISIHAN DAN TUNTUTAAN HUKUM
Padal 15
Larangan
1. Dokter tidak dibenarkan membawa/memberikan obat sendiri kepada pasien.
2. Dokter di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika tidak diperkenankan menulis
resep yang ditujukan untuk apotek/instalasi farmasi di luar Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika.
3. Dokter Rumah Sakit

Jantung

Hasna

Medika

tidak

diperkenankan

mengalihkan pengobatan pasien rumah sakit lain selama Rumah Sakit


Jantung Hasna Medika dapat menangani pasien tersebut sesuai dengan
standar pelayanan yang benar dan mematuhi etika kedokteran.
Pasal 16
Perselisihan
1. Jika terjadi perbedaan pendapat baik antara dokter dengan Manajemen
Rumah Sakit ataupun antara tenaga medis atau profesi lainnya dalam rumah
sakit, pelayanan kepada pasien harus tetap diutamakan.

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

2. Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan perjanjian ini, maka Para


Pihak akan menyelesaikan secara musyawarah mufakat, tanpa mengganggu
kelancaran pelayanan kepada pasien.
3. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah,
Para Pihak dapat mengakhiri kerjasama tanpa adanya kewajiban Satu pihak
untuk memberikan kompensasi apapun kepada pihak lainnya.
4. Tindakan yang merugikan pihak pasien dapat diperhitungkan sebagai
pelanggaran etika.
Pasal 17
Tuntutan Hukum
1. Dalam hal terjadinya tuntutan hokum, Para Pihak memikul tanggung jawab
terhadap segala resiko yang ditibulkannya sesuai dengan Peraturan
Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Prosedur yang dimaksud dalam Ayat 1 adalah bahwa proses penyelesaian
internal melibatkan organisasi fungsional dan komite medik Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika.

BAB VI
ADDENDUM
1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja sama ini dapat diselesaikan
secara musyawarah oleh kedua belah pihak.
2. Hasil musyawarah yang disetujui oleh kedua belah pihak secara tertulis
merupakan ketentuan-ketentuan tambahan atau perubahan yang akan
dituangkan dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian yang
mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

Pasal 19
1. Perjanjian ini akan berakhir dengan selesainya jangka waktu perjanjian atau
atas kesepakatan Para Pihak, tanpa adanya ikatan bagi PIHAK PERTAMA
untuk memberikan pesangon maupun penggantian dalam bentuk lainnya.
2. Perjanjian ini dapat berakhir sebelum selesainya jangka waktu perjanjian
dengan pengunduran diri PIHAK KEDUA. Dalam hal Pengunduran diri
PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis 1
(satu) bulan sebelum pemutusan hubungan kerja kepada PIHAK PERTAMA.
3. Perjanjian ini dapat diakhiri secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA, sebelum
selesainya jangka waktu perjanjian, dengan Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap PIHAK KEDUA, tanpa adanya kewajiban bagi PIHAK PERTAMA
untuk memberikan penggantian sebesar upah sampai berakhirnya Perjanjian
ini maupun penggantian dalam bentuk lainnya, antara lain apabila :
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran tata tertib dan atau peraturan
lainnya yang berlaku di Perusahaan dan atau perbuatan melanggar
hukum lainnya dan atau perbuatan yang diduga merugikan PIHAK
PERTAMA;
b. Pihak Kedua

menolak

melaksanakan

tugas/pekerjaan

dan

atau

melalaikan tugas/pekerjaan yang diberikan pihak pertama;


c. Keadaan PIHAK PERTAMA yang memaksa terjadinya pemutusan
hubungan kerja;
d. Surat Izin Praktek atas nama PIHAK KEDUA dan/atau Surat Izin
Penunjukan atas nama PIHAK KEDUA menjadi tidak berlaku karena telah
dicabut atau ditarik atau dibatalkan atau dikembalikan kepada instansi
yang berwenang;
4. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan dituangkan lebih lanjut
dalam addendum yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Surat Perjanjian
ini.
5. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani, dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA

dr. Nurdin

PIHAK KEDUA

dr. Giovanno Rachmanda Maulana


Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

Pihak Pertama
:

Pihak Kedua :

Anda mungkin juga menyukai