Ujian mata kuliah Ilmu Ukur Tanah 1 pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil
OLEH :
2017
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
LEMBAR PENGESAHAN
NRP : 112016059
Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
Asisten
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum
kimia ini dapat lebih baik lagi.
Palembang, 2017
Penyusun
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................... i
Lampiran ...................................................................................................................
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
BAB 1 iv
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
sudut digunakan alat theodolit. Semua jenis pengukuran ini digunakan untuk
berbagai macam keperluan, yaitu:
1
1.3. BATASAN MASALAH
1. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yang lain.
2. Menentukan elevasi titik-titik yang diukur dari titik tetap yang telah
diketahui ketinggiannya (BM).
3. Menghitung kesalahan yang diijinkan dalam pengukuran waterpass
memanjang cara pergi-pulang.
4. Menentukan kesalahan yang diijinkan dalam pengukuran sudut.
5. Mencari besarnya sudut dalam, koreksi sudut, azimuth, koreksi arah
sumbu X dan Y, kemudian mencari koordinat titik-titik yang diukur.
Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur
tanah. Bumi pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan
adanya pegunungan dan jurang- jurang. Ilmu ukur tanah dibagi dua pengukuran:
b) Metode trigonometris
c) Metode barometris
a. Metode collins
b. Metode cassini
BAB 2 3
PERCOBAAN WATERPASS
2.1 PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu geodesi dimana dalam ilmu
ukur ini pemetaannya hanya terbatas pada daerah yang di petakan dan di
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
1. Pengumpulan (pengukuran)
2. Pengelola data (perhitungan)
3. Pengujian data (pengambaran)
4
2.2 ALAT YANG DIGUNAKAN
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Waterpass
Rambu Ukur
5
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Payung
Unting-unting
Meteran
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Terdiri dari :
3. Rambu Ukur
4. Payung
5. Start part
Langkah kerja
1. Tempatkan pokok-pokok yang cukup kuat (misalnya patok kayu
gelam) pada setiap titikseksi (A,B,C dan seterusnya)
2. Tempatkan alat water pass, atur menurut ketentuan.
3. Usahakan setiap seksi mempunyai slag yang genap, hal ini untuk
mengiliminir kesalahan nol rambu
4. Usahakan penetapan alat setiap slag menpunyai jarak yang sama (Db-
Dm) hal ini untuk mengiliminir kesalahan garis bidik
5. Bidikkan teropong alat ke rambu belakang baca benang tengah, bawah,
kemudian kerambu muka seterusnya.
6. Rambu sytem loncat yang artinya setelah selesai pembacaan kedua
rambu tersebut dalam satu stag dan perpindahan alat ke stag
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
BAB 3 9
PERCOBAAN THEODOLITE
3.1 PENDAHULUAN
10
3.2 ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Theodolite
Untuk menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan perencanaan pondasi.
2. Rambu ukur
Berfungsi sebagai menunjukkan angka-angka yang di lihat dari alat
theodolite tersebut untuk menentukan BA(benang atas), BT(benang
tengah), BB(benang bawah.
3. Payung
Untuk melindungi alat beserta orang-nya dari teriknya sinar matahari
4. Kaki Statif Tiga
Berfungsi sebagai tempat kedudukan alat theodolite.
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap,
2. Theodolite Repitisi
12
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
mengisi tabel isian. 15. lakukan langkah langkah pada no. 3 – 14 pada
setiap titik (titik 1- 4).
BAB 4
13
PERHITUNGAN DATA
4.1 WATERPASS
4.1.1 Lokasi Praktikum
15
13,48+11,92
Ab = = 12,70
2
P1
13,44+11,22
Bm = = 12,32
2
13,45+11,99
Bb = = 12,72
2
P2
12,82+11,80
Cm = = 12,31
2
12,95+11,57
Cb = = 12,26
2
P3
12,75+10,45
Dm = = 11,60
2
11,45+9,81
Db = = 10,63
2
P4
13,19+11,19
Em = = 12,19
2
16
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PERHITUNGAN JARAK
P1
P2
P3
P4
17
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
RUMUS ( D = dB + dM )
P1 = dAb + dBm
= 158 + 222
= 380 cm
P2 = dBb + dCm
= 146 + 102
= 248 cm
P3 = dCb + dDm
= 138 + 230
= 368 cm
P4 = dDb + dEm
= 164 + 200
= 364 cm
∑D = P1 + P2 + P3 + P4
= 380 + 248 + 368 + 364
= 1360 cm
18
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
P1 = Bt Ab - Bt Bm
= 12,70 - 12,32
= 0,38
P2 = Bt Bb - Bt Cm
= 12,72 - 12,31
= 0,41
P3 = Bt Cb - Bt Dm
= 12,26 - 11,60
= 0,66
P4 = Bt Db - Bt Em
= 10,63 – 12,19
= - 1,56
ᴧ
∑ H = P1 + P2 + P3 – P4
= 0,38 + 0,41 + 0,66 – 1,56
= - 0,11
19
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
PERHITUNGAN KOREKSI
𝐷1
P1 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷
380
= 𝑥 0,11
1360
= 0,03
𝐷2
P2 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷
248
= 𝑥 0,11
1360
= 0,02
𝐷3
P3 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷
368
= 𝑥 0,11
1360
= 0,03
𝐷4
P4 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷
364
= 𝑥 0,11
1360
= 0,03
∑koreksi = P1 + P2 + P3 + P4
= 0,03 + 0,02 + 0,03 + 0,03
= 0,11
20
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
21
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
22
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
23
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
4.2 THEODOLITE
24
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi alat P0
Jarak d1
D1 = 28 M
25
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi Alat P1
Jarak d1
D1 = 23,6 M
26
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi Alat P2
Jarak d1
D1 = 33,2 M
27
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi Alat P3
Jarak d1
D1 = 19,3 M
28
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi Alat P4
Jarak d1
D1 = 25,6 M
29
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Posisi Alat P5
Jarak d1
D1 = 19,3 M
30
31
4.2.2 Perhitungan Data Di Tabel
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
1) Sudut Horizontal
P0 = 12o30’20”
P1 = 249o11’50”
P2 = 256o41’20”
P3 = 294o02’30”
P4 = 184o15’00”
P5 = 282o46’30”
P0 = 178o19’40”
2) Jarak Optis
P0 – P1 = 28 M
P1 – P2 = 23,6 M
P2 – P3 = 33,2 M
P3 – P4 = 19,3 M
P4 – P5 = 25,6 M
P5 – P0 = 28 M
32
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Catatan :
- Dikarenakan (P0) adalah azimuth maka (P0) tidak ditambahkan sudut
horizontal sebelum koreksi
4) Mencari Sudut Horizontal
(∑αH - ∑V / Jumlah titik pengukuran)
(1445o16’50” – 1445o0’0” / 6)
0o16’50” / 6 = 0o2’48” => 5 Titik
0o2’50” => 1 Titik
33
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Catatan :
( ± 180o – 540o ) jika hasil lebih dari 180o maka dikurangi dengan sudut 180o
dan jika hasil lebih dari 540o maka dikurangi dengan 540o karena azimuth
awal dan akhir harus sama.
7) Mencari Absis
( Jarak optis x sin α azimuth )
P1 = 28 x sin 12o30’20” = 6,062
P2 = 23,6 x sin 81o39’22” = 3,551
P3 = 3,2 x sin 325o50’22” = - 18642
P4 = 19,3 x sin 10o41’2” = 3,578
P5 = 25,6 x sin 298o14’42” = - 22,551
P0 = 28 x sin 286o58’42” = - 26,779
∑absis = - 54,781/6 = - 9,130 => 5 Titik
= - 9,131 => 1 Titik
34
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
9) Mencari Koordinat X
( Koordinat awal + absis – koreksi absis )
Koordinat awal P0 = 0
P1 = 0 + 6,062 – ( - 9,130) = 15,192
P2 = 15,192 + 3,551 – ( - 9,130) = 27,873
P3 = 27,873 + ( - 18,642) – ( - 9,130) = 18,361
P4 = 18,361 + 3,578 – ( - 9,130) = 31,069
P5 = 31,069 + ( - 22,551) – ( - 9,130) = 17,648
P0 = 17,648 + ( - 26,779) – ( - 9,131) = 0
35
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
36
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
37
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
38
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
39
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
40
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Waterpass :
Theodolite :
1. Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
2. Data pemetaan yang dilakukan berupa orientasi lapangan, pengukuran,
pemetaan kerangka peta dan pengukuran titik detail.
3. Faktor yang mempengaruhi korelasi perhitungan adalah ketidak akuratan
dalam pengamatan serta ketinggian tempat pada saat digitasi letak lokasi
pengukuran.
4. Sebelum pengukuran dilakukan (menembak target), theodolit harus di
centering terlebih dahulu.
41
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
5.2 SARAN
Waterpass :
Theodolite :
42
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Operator’s Manual Elektronic Digital Theodolit. Shokkisha CO. Ltd.
Shibuya, Tokyo. diakses Tanggal 3 Juni 2010 pukul 16.00 WIB.
Anonim. 2009. Pengukuran Bidang Tanah. http://guidepost.blogspot/pengukuran-
bidang-tanah.html/. Diakses tanggal 2 Juni 2010 pukul 18.00 WIB.
Anonim. 2010. Penuntun Praktikum Pengukuran Bidang Ilmu Ukur Tanah.
http://sundana.wordpress.co.id/blogspot.bidangukur-tanah.html. diakses Tanggal 3
Juni 2010 pukul 16.00 WIB.
Ban Botak. 2010. Alat Pengukuran Tanah. http://banbotak6.blogspot.com/21-3-
2010/alat-pengukuran-tanah.html. Diakses tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.55 WIB.
Darfis, Irwan. 1995. Penuntun Praktikum Ilmu Ukur Tanah. Faperta Universitas
Andalas. Padang.
Farringto. 1997. Metode Pengukuran. http://kuliah6/IUT/membaca peta/htm. Diakses
tanggal 3 Juni 2010 pukul 16.00 WIB.
Farringto. 1998. Pengukuran Tanah. http://kuliah6/IUT/membaca peta/htm. Diakses
tanggal 3 Juni 2010 pukul 16.00 WIB.
Gabungan Asisten Survey. 2006. Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
I. Fakultas Teknik Universitas Andalas. Padang.
Pinardimoelja, 1987. Kartografi. http://parkhahelu/materi_GIS/html. Diakses tanggal
2 Juni 2010 pukul 18.00 WIB.
Wongsotjitro, Soetomo. 1967. Ilmu Ukur Tanah. Penerbit Swada. Jakarta.
43