Fungsi:
● Tembok penahan tanah yaitu menahan tekanan tanah aktif.
● Penahan beban struktur atas
● Struktur pembatas antara jalan dengan sungai
Penentuan Letak:
Kepala jembatan sedapat mungkin diletakkan pada:
a. Pada lereng/dinding sungai yang stabil
b. Pada alur sungai yang lurus
c. Pada bentang yang pendek
ABUTMENT (Kepala Jembatan)
Kriteria Desain Abutment:
● Tidak ditempatkan pada belokan luar sungai
● Tidak ditempatkan pada aliran air sungai
● Tidak ditempatkan di atas bidang gelincir lereng sungai
● Tidak ditempatkan pada lereng sungai jika digunakan pondasi dangkal
● Pondasi abutment diupayakan untuk ditanam sampai kedalaman pengaruh penggerusan air sungai
Pilar jembatan merupakan bagian struktur jembatan yang terletak antara 2 ujung kepala jembatan yang menjadi
penghubung antara abutmen dengan struktur atas. Pilar jembatan digunakan untuk jembatan dengan bentang
yang panjang.
Fungsi:
Penyalur gaya-gaya struktur vertikal dan horizontal dari struktur atas menuju pondasi jembatan
Penentuan Letak:
Pilar diletakan sejajar aliran sungai
PILAR JEMBATAN
Kriteria Pilar jembatan :
a. Diusahakan tidak ditempatkan ditengah DAS
b. Jika pilar ada ditengah aliran sungai dibuat sepipih mungkin dan sejajar aliran sungai
c. Khusus daerah rawan gempa disarankan tidak menggunakan pilar tunggal
d. Jika digunakan pondasi dangkal, pondasi dipasang dibawah batas gerusan air
e. Bentuk disarankan lancip atau bulat
Jembatan Cikubang
Jembatan SEI ALALAK
Wing Walls (Dinding Sayap)
Wing walls adalah suatu bagian dinding pendek yang membentuk suatu sudut pada
abutment jembatan. Bagian dinding ini didesain mempunyai panjang yang mencukupi
untuk menahan jalan sampai batas yang dibutuhkan.
Pada jembatan, lokasi wing walls dibangun dekat dengan abutment dan digunakan
sebagai dinding penahan tanah. Pada umumnya, wing walls dibangun dengan bahan
yang sama dengan abutment. Wing walls dapat dilekatkan pada abutment atau tidak.
Wing walls diletakkan pada kedua ujung abutment dengan tujuan untuk melindungi
bagian belakang abutment tidak mengalami gaya/tekanan akibat adanya tegangan
tanah. Selain itu, dapat menjaga kestabilan posisi abutment.
Wing Walls (Dinding Sayap)
Kriteria Desain
1. Disarankan tidak mengunakan pondasi langsung pada daerah dengan gerusan/scouring yang besar, jika terpaksa berikan
perlindungan pondasi terhadap scouring.
2. Hindari peletakkan pondasi pada daerah gelincir local atau gelincir global, jika kepala jembatan harus diletakkan pada lereng
Sungai
3. Hindari penyebaran gaya dari pondasi kepala jembatan jatuh ke lereng/ tebing sungai.
4. Gunakan pondasi sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala atau pilar jembatan.
5. Gunakan Faktor keamanan (Safety Factor) yang dapat memberikan keyakinan terhadap ketahan pondasi.
B. Pondasi Sumuran
Cyclops atau Pondasi Sumuran adalah jenis pondasi yang memiliki bentuk silinder semperti sumur. Rangka
pondasi tersebut terdiri dari susunan pipa beton silinder yang kemudia dicor dan diisi batu belah pada
rongga
di dalamnya.
Tipe Pondasi Dangkal
Laminated bearing merupakan salah satu jenis bantalan jembatan yang cukup mudah untuk
dipasang. Bantalan ini menggunakan karet jenis Neoprene polos yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan beban ke substruktur jembatan secara halus dan merata. Bantalan ini juga mampu
menerima rotasi dari jembatan. Karenanya, bantalan ini dapat mengatasi gerakan longitudinal dan lateral
akibat kondisi thermal.
2. Lead Rubber Bearing
Bridge bearing jenis ini mempunyai satu silinder atau lebih pada bagian tengah, terdiri
dari lapisan material karet yang lebih lunak dan tidak kaku layaknya laminated bearing pad,
sehingga memiliki kemampuan pergeseran yang besar, dan juga menggunakan material timbal
murni 99,9% sebagai material yang mendisipasi energi dari gaya pergerakan struktur atau
jembatan.
Fungsi dari inti bantalan tersebut adalah untuk meredam terjadinya goncangan dalam
skala besar. Ketika terjadi bencana alam seperti banjir, gelombang pasang, atau gempa,
bridge bearing yang satu ini juga mencegah kerusakan parah pada jembatan. Bridge bearing
ini dapat digunakan untuk jembatan dengan bentang yang lebar. Lead Rubber Bearing (LRB)
sering juga disebut Base isolation bearing merupakan jenis bantalan yang sesuai untuk
struktur bangunan anti gempa atau sering juga disebut dengan seismic building.
3. Pot Bearing
Bantalan jembatan ini merupakan jenis yang paling sesuai untuk jembatan yang tidak
mempunyai ruang besar untuk elastomer. Bantalan ini mempunyai kinerja yang bagus untuk
jembatan bertipe lengkung atau miring dan membutuhkan kontrol arah yang tinggi. Pot bearing
dirancang untuk menerima beban vertikal yang besar dengan penerapan sistem piston. Terdapat
berbagai macam pot bearing, gaya sliding dari komponen sliding plate dengan teflon dan
stainless steel sebagai sub komponennya menghasilkan kemampuan pergeseran yang besar.
BANGUNAN
PELENGKAP
JALAN PENDEKAT
(OPRIT)
Jalan Pendekat (Oprit) adalah segmen
jalan yang menghubungkan antara
konstruksi perkerasan jalan raya
dengan kepala jembatan (abutment).
Tipikal 1
Tipikal 1 ini memberikan gambaran bahwa jembatan terletak pada alinyemen horizontal
jalan yang lurus, dengan demikian oprit jembatan otomatis juga berada pada alinyemen
yang lurus. Ini adalah kondisi yang ideal.
Alinyemen Horizontal Oprit Jembatan
Tipikal 2
Tipikal 2 ini menempatkan jembatan pada tikungan gabungan searah, dengan batasan bentang jembatan ≥ 20
meter. Alinyemen di kiri-kanan jembatan yang merupakan bagian dari oprit disebut tikungan. Ada 3 (tiga) bentuk
tikungan yang ditentukan dalam tata cara perencanaan geometrik jalan yaitu : spiral-circle-spiral, full-circle atau
spiral-spiral.
Alinyemen Horizontal Oprit Jembatan
Tipikal 3
Tipikal 3 ini menempatkan jembatan pada tikungan gabungan balik, dengan batasan bentang jembatan
≥ 20 meter. Sama seperti pada tikungan gabungan searah, persyaratan geometrik untuk tikungan
gabungan balik mengharuskan ada bagian lurus ≥ 20 meter untuk menghubungkan kedua tikungan
tersebut.
PERENCANAAN PERKERASAN OPRIT
JEMBATAN
Perencanaan perkerasan oprit jembatan sama halnya dengan perencanaan
perkerasan untuk jalan raya pada umumnya, dapat dipilih tipe perkerasan lentur
(flexible pavement) atau perkerasan kaku (rigid pavement). Pemilihan tipe
perkerasan tergantung kebijakan teknis yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan.
JENIS TIMBUNAN UNTUK OPRIT
JEMBATAN
Timbunan Biasa Timbunan Pilihan
b. Butt Joint
Pengertian butt joint adalah besi siku yang berguna sebagai pelindung bagian tepi beton. Dengan adanya butt
joint, kerusakan pada jembatan dapat diminimalisir secara efektif. Umumnya, jenis ini lebih ideal untuk
jembatan small movement dengan gap 25 mm. Pemasangan butt joint biasa menggunakan baut. Sayangnya,
jenis joint terbuka ini kurang bagus dalam menahan air sehingga lebih sering digunakan pada jembatan
berukuran pendek.
Expansion Joint
F. Kategori Expansion Joint Tertutup
a. New Cut Off Joint
Jenis new cut off joint merupakan siar muai yang memiliki seal dari bahan karet. Pada konstruksi jembatan,
elemen seal diletakkan di antara celah yang bertujuan untuk menahan movement dengan baik.
b. Asphaltic Plug Joint
Ciri khas dari asphaltic plug joint adalah menggunakan penutup sambungan yang terbuat dari campuran bahan
agregat, angkur, binder dan pelat baja. Agregat harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 2000
menggunakan alat khusus. Jenis expansion joint tertutup ini memerlukan aspal bitumen sebagai penutup.
c. Modular Joint
Selanjutnya, modular joint adalah jenis siar muai yang tersusun dari beberapa strip seal. Banyaknya jumlah
strip seal bertujuan untuk mengakomodasi movement 150 mm sampai 600 mm. Wajar apabila modular joint
sering digunakan pada jembatan berukuran panjang. Expansion joint ini memiliki 3 bagian utama yang
meliputi sealer, separator beam dan support bar. Ketiga bagian tersebut merupakan kesatuan yang menyambung
secara tertutup.
d. Strip Seal Joint
Jenis sambungan tertutup lain adalah strip seal joint yang menggunakan elastomer sebagai bahan bakunya.
Elastomer tersebut dimasukkan ke bagian dalam besi yang ditanam pada pelat beton. Movement yang mampu
ditangani oleh strip seal joint antara 100 mm hingga 125 mm.
Expansion Joint
Gambar Kategori Expansion Joint Tertutup
a. New Cut Off Joint c. Modular Joint
Keterangan:
* arus pejalan kaki > 33 orang/menit/meter, atau dapat berupa daerah pasar atau terminal 7 dari 36
**arus pejalan kaki 16-33 orang/menit/meter, atau dapat berupa daerah perbelanjaan bukan pasar
***arus pejalan kaki < 16 orang/menit/meter, atau dapat berupa daerah lainnya
Sandaran
Berfungsi untuk membatasi lebar dari suatu jembatan agar membuat rasa aman bagi
lalu lintas kendaraan maupun orang yang melewatinya. Tiang sandaran dengan trotoar terbuat
dari beton bertulang dan untuk sandarannya dari pipa galvanis.
Konstruksi sandaran umumnya terdiri dari Tiang sandaran Rail Post, biasanya dibuat dari
konstruksi beton bertulang untuk jembatan dengan balok girder beton, sedangkan untuk jembatan
rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka utama
Krib
Krib adalah bangunan yang dibuat melintang terhadap arus aliran
sungai yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengurangi hantaman air
pada sayap dan pangkal yang terletak di belokan sungai. Krib akan
mempunyai efek positif yang besar jika dibangun dengan baik. Tetapi,
krib yang kurang kualitasnya akan mengakibatkan kerusakan pada tebing
sungai.
Tujuan - Tujuan Pembangunan Krib
1. Mengatur arah arus sungai,
2. Mengurangi kecepatan arus sungai sepanjang tebing sungai
sehingga mengurangi beban hantaman arus air terhadap jembatan,
3. Mempercepat sedimentasi,
4. Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan,
5. Mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai,
6. Mengkonsentrasikan arus sungai dan memudahkan penyadapan.
Klasifikasi Krib
1. Krib permeable disebut juga dengan krib lolos air. Krib lolos air adalah krib yang diantara bagian-
bagian konstruksinya dapat dilewati aliran, sehingga kecepatannya akan berkurang karena terjadinya
gesekan dengan bagian konstruksi krib tersebut dan memungkinkan adanya endapan angkutan muatan
di tempat ini.
2. Krib impermeable disebut juga krib padat atau krib tidak lolos air, sebab air sungai tidak dapat
mengalir melalui tubuh krib. Bangunan ini digunakan untuk membelokkan arah arus sungai dan
karenanya sering terjadi gerusan yang cukup dalam di depan ujung krib atau bagian sungai di sebelah
hilirnya.
3. Krib semi permeable ini berfungsi ganda yaitu sebagai krib permeable dan krib padat. Krib semi
permeable disebut juga dengan Krib semi lulus air adalah krib yang dibentuk oleh susunan pasangan
batu kosong sehingga rembesan air masih dapat terjadi antara batu-batu kosong.
4. Krib yang formasinya tegak lurus sungai dapat merintangi arus dinamakan krib melintang. Sedangkan
krib yang formasinya sejajar arah arus sungai di sebut krib memanjang.
Rambu
Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang, huruf, angka,
kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan,
perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Rambu diatas biasa ditemukan Rambu diatas memberi larangan Rambu diatas memberikan
pada jembatan dengan konstruksi bagi kendaraan dengan ketinggian petunjuk untuk masuk ke jalur
lama, rambu tersebut memberi lebih dari nilai tertulis. Rambu ini atau lajur kiri. Rambu tersebut
larangan bagi kendaraan dengan biasa ditemukan pada jembatan biasa ditemukan pada jembatan
berat diatas 30 ton untuk melalui dengan tinggi yang rendah dengan 2 jalur searah
jembatan
Marka
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang
lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka
Marka Membujur Garis Utuh Marka Membujur Garis Putus-Putus Marka Garis Pada Kerb
Marka tersebut disediakan Marka membujur garis putus-putus Marka berupa garis utuh
untuk memisahkan arus lalu ditempatkan sepanjang arah lalu berwarna kuning pada bingkai
lintas ke arah yang sama dan lintas di permukaan perkerasan jalan (kerb) , menyatakan
tidak boleh dilalui oleh lalu jalan, Marka tersebut disediakan dilarang berhenti pada daerah
lintas kendaraan untuk untuk memisahkan arus lalu lintas tersebut, seperti ditunjukkan
berpindah lajur/jalur. Warna ke arah yang sama, tetapi masih pada gambar diatas
dominan dari marka dibolehkan untuk dilalui kendaraan
tersebut, adalah putih. (pindah lajur). Warna yang dominan
adalah putih.