Anda di halaman 1dari 11

T E K N O L O G I K O N S T R U K S I M I N I AT U R J E M B ATA N

Konstruksi adalah proses pembentukan hubungan antara dua jenis bahan atau lebih
menjadi satu kesatuan yang utuh dan kokoh.

Salah satu karya terpenting dan tertua dalam dunia konstruksi adalah jembatan.

Konstruksi jembatan mengalami perkembangan dari masa ke masa seiring perkembangan


peradaban maupun teknologi. Perkembangan teknologi konstruksi jembatan dapat dilihat
dari segi bahan utama dalam pembuatan jembatan, yaitu besi dan baja.
1. S E J A R A H P E R K E M B A N G A N J E M B ATA N

• Jembatan merupakan sebuah sarana dengan struktur tertentu yang dibangun untuk
menghubungkan dua atau lebih rentang hambatan fisik seperti sungai, jurang, teluk,
lembah, dan jalan sehingga dapat melintas dengan lancar dan aman.
• Orang zaman dahulu membuat jembatan hanya menggunakan teknik potong dan
coba
• Jembatan pertama kali dibangun dengan sangat sederhana dan alami tanpa campur
tangan manusia seperti kayu besar atau batu besar yang melintang di atas sungai.
• a. Jembatan Zaman Purba
• Pada zaman ini jembatan belum diakui sebagai hasil karya konstruksi karena pada zaman ini
manusia purba menggunakan batang kayu tumbang untuk menyebrang sungai.
• Manusia zaman purba melintasi sungai dengan memasang pilar-pilar batu, kayu gelondongan, atau
pohon yang tumbang dengan bentang yang sangat pendek.
• mereka manfaatkan akar- akar atau ranting-ranting pohon sebagai jembatan gantung untuk
bergelantungan melompati pohon satu ke pohon yang lain
• pada zaman purba biasanya berbentuk jembatan balok sederhana, dan digunakan hanya untuk
bentangan yang pendek.
• b. Periode Romawi Kuno
• Ini jembatan yang dibangun telah menggunakan kayu, batu, dan beton.
• Namun, untuk jembatan batu dan beton, bentuknya sama seperti pada periode jembatan purba
yang berbentuk lengkung
• Pada zaman ini mereka membuat konstruksi jembatan yang dibangun di atas pilar yang berada di
bawah air dan melindunginya dari bahaya banjir.
• c. Periode Zaman Pertengahan
• Zaman pertengahan di Eropa berlangsung dari abad ke-11 sampai dengan abad ke-16 sesudah
runtuhnya Romawi.
• Bentuk jembatan lengkung dan pilar-pilar batu masih sering digunakan pada jembatan periode ini.
• Beberapa ahli mengatakan bahwa Jembatan Rialto yang dibangun pada abad ke-16 di atas Grand
Canal, Venice adalah jembatan terbaik di zaman pertengahan dalam segi pengembangan teknik
jembatan dan estétika.
• raya menghubungkan dua ruas kawasan perdagangan yang mempunyai jalan masuk menuju jalur
pejalan kaki (footwalks) yang dibangun di bagian tepi dalam satu kesatuan konstruksi.
• d. Teknologi Jembatan Zaman Besi dan Baja
• Pada periode ini jembatan besi dibangun dengan menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung,
terutama untuk jembatan jalan raya
• pada era ini menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja deck, girder,
rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel.
1. B A G I A N - B A G I A N K O N S T R U K S I J E M B ATA N

• Konstruksi jembatan terdiri atas dua bagian, antara lain bagian atas (superstructure) dan bagian bawah (substructure).
• a. Bagian Atas (superstructure)
• 1) Trotoar, yaitu jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari jalan untuk menjaga
keamanan dan keselamatan pejalan kaki. Bagian trotoar meliputi: a) Bagian sandaran dan tiang sandaran,
• b) Bagian peninggi trotoar, dan c) Bagian konstruksi trotoar.
• 2) Lantai kendaraan
• 3) Balok diafragma
• 4) Balok gelagar
• 5) Ikatan pengaku (ikatan angina, ikatan rem, ikatan tumbukan)
• 6) Perletakan (rol dan sendi)
• b. Bagian Bawah (substructure)
• Fungsi bagian bawah jembatan untuk menerima beban-beban yang diberikan bagian atas dan menyalurkannya ke
pondasi, yang akhirnya disalurkan ke tanah. Konstruksi bagian bawah meliputi:
• 1) Pangkal jembatan
• 2) Pilar
2. K O N S T R U K S I J E M B ATA N YA N G A D A D I D U N I A

• a. Beam Bridge
• Terdiri dari balok jalan horizontal serta ditumpu oleh balok batu yang menahan jalanan horizontal
tersebut.
• Balok penumpu disimpan ini menahan atau melawan gaya berat ke bawah dari badan jalan serta
beban yang berada di atasnya.
• Balok penumpu yang digunakan biasanya terbuat dari beton
• b. Truss Bridge
• kerangka yang umumnya berbentuk tringular dapat menahan beban lebih baik.
• Bagian paling atas dari balok mendapatkan kompresi yang lebih tinggi, dan bagian paling bawah dari
balok mengalami tegangan tertinggi.
• Penambahan Truss akan meminimalisir kompresi dan tegangan. Sedangkan desain truss biasanya
varian dari segitiga, menciptakan kedua struktur yang sangat kaku dan salah satu fungsinya
mentransfer beban dari satu titik ke daerah yang jauh lebih luas sehingga tidak bertumpu pada satu
titik.
• c. Arch Bridge
• memiliki desain melengkung setengah lingkaran layaknya sebuah panahan atau bentuk
parabola.
• desain ini lebih rumit namun dalam pembuatannya lebih sedikit memerlukan material bangunan
dibandingkan model Beam Bridge.
• Karena bentuknya parabola atau melengkung, maka kompresi terletak pada dua arah yakni
horizontal dan vertikal.
• Kompresi disebarkan merata melalui seluruh bentuk lengkungan dan mengalihkan berat pada dua
abutment komponen jembatan yang langsung menahan tekanan.
• Kurva alami dari lengkungan dan kemampuannya untuk mengusir kekuatan luar sangat
mengurangi efek tegangan pada bagian bawah lengkungan.
• Model Arch bridge sudah diterapkan ribuan tahun silam, namun seiring perkembangan jaman, yang
diawal penemuannya menggunakan balok batu bata, kini banyak dibuat dari beton dan baja
• d. Suspension Bridge
• merupakan jembatan paling populer dan cenderung sangat mahal, namun dengan hasil yang indah dan mengagumkan,
dikarenakan dibangun diatas perairan luas
• Jembatan suspensi atau bisa disebut jembatan gantung ini terdiri dari menara dan tali/kabel/ rantai serta jangkar yang
menjadi sebuah sitem dalam mengurangi tegangan dan kompresi.
• jembatan ini menahan jalan dengan kabel, tali atau rantai dari dua menara tinggi.
• e. Cantilever Bridge
• umumnya dibuat dengan tiga bentang, yaitu bentang luar keduanya berlabuh turun di pantai dan Cantilever di atas
saluran yang akan menyeberang.
• Rentang tengah bersandar pada lengan Cantilever yang membentang dari rentang luar yang berfungsi membawa beban
vertikal seperti pada jembatan Truss.
• f. Cable-Stayed Bridge
• Sekilas desain jembatan Cable-stayed mirip dengan jembatan gantung (suspension bridge) karena sama-sama memiliki
jalan yang menggantung serta dua menara.
• Perbedaannya terletak pada bagaimana kabel terhubung ke menara. Pada jembatan suspensi, kabel naik bebas
melintasi menara, transmisi beban dengan pengangkeran di kedua ujung. Dalam jembatan Cable-stayed, kabel yang
melekat pada menara dan menanggung sendiri beban.
• Jembatan kabel tetap adalah pilihan populer karena mereka menawarkan semua keuntungan dari jembatan gantung
tetapi dengan biaya yang lebih rendah dan pengerjaan yang lebih cepat.
• g. The Living Bridge
• Living Bridge bermakna bahwa jembatan ini merupakan jembatan alami yang terbuat dari pepohonan
yang merambat
• jembatan alami tersebut dapat terbentuk dengan sedikit kreativitas dari warganya untuk
menghubungkan tanaman merambat hingga terbentuk jembatan seperti gambar berikut ini:
• namun jembatan ini memiliki usia yang tidak selamanya, karena perubahan iklim, pelapukan komponen
jembatan hingga faktor alamiah seperti angin, gempa.

Cable stayed bridge Cantilever Suspension Bridge Arch Bridge


Bridge
Truss

Beam Bridge
• Fungsi Sosial Jembatan
• menghubungkan dua wilayah yang berbeda
• dengan adanya jembatan dapat menimbulkan berbagai macam kemajuan di kedua wilayah
tersebut, baik di bidang transportasi, ekonomi, budaya, dan bidang-bidang lainya.
• Selain berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah, jembatan berfungsi untuk mengatasi rintangan
baik berupa air atau kemacetan.
• Fungsi lainnya adalah dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata. Keindahan konstruksi sebuah
jembatan dapat menarik perhatian para wisatawan. Apalagi jika jembatan tersebut dikelola dengan
baik dan didukung dengan keindahan alam di sekitarnya.
• Jenis-Jenis Jembatan
• a. Jembatan Kayu
• b. Jembatan Pasangan Batu dan Batu Bata
• c. Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Beton Pratekan
• d. Jembatan Baja
• e. Jembatan Komposit

Anda mungkin juga menyukai