Dalam rangka pengawasan atas realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah pada setiap Tahun Anggaran berjalan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
pemerintah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Kerja
Pemerintah, perlu membentuk Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
TIM PENGARAH
Ketua: Kementerian Keuangan
Wakil Ketua: Sekretaris Kabinet
TIM PELAKSANA
TIM SEKRETARIAT Ketua : Wakil Menteri Keuangan
Ketua : Deputi I KSP Wakil I : Kepala BPKP
Wakil II : Kepala LKPP
T E P R A
BENTUK KOORDINASI TEPRA
Pengesahan/penetapan
Tahapan pencairan dana Perda.
I S U PO KO K
I S U PO KO K P E L A K SA NA A N A P B D
1. PERENCANAAN
1) Total simpanan bank pada Pemerintah Daerah Maret Tahun 2021 sebesar
Rp182,33T atau naik 2,17% dari Maret Tahun 2020. Total simpanan bank Maret
2021 terdiri dari Provinsi sebesar Rp57,02T dan Kabupaten/Kota sebesar
Rp125,32T.
2) Simpanan bank pada 5 provinsi terbesar yaitu 1) Jatim Rp24,18T; 2) Jabar
Rp18,78T; 3) Jateng Rp17,70T; Kaltim Rp10,08T dan Sumut Rp9,02T.3)
3) Simpanan bank pada 5 Kab/Kota terbesar yaitu 1) Kab Bojonegoro Rp2,70T; 2)
Kota Cimahi Rp2,01T; 3) Kab Malang Rp1,65T; Kota Surabaya Rp1,57T dan
Kab Bekasi Rp1,49T.
Sumber Data : Ditjen Bina Keuangan Daerah, Data 31 Maret 2021, Diolah 3 Mei 2021- 17.00 WIB. 13
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN APBD
31 MARET 2021 PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE JATENG
24,89
24,72
23,39
30,00
22,85
21,80
21,66
21,17
21,13
20,49
20,27
19,11
18,87
18,84
25,00
17,81
17,66
17,58
17,28
17,21
16,87
16,72
16,49
15,20
15,09
14,57
14,54
14,53
13,51
13,50
20,00
13,22
13,18
13,17
12,73
12,71
10,92
9,94
15,00
9,44
10,00
5,00
-
Sumber Data : Laporan Pemda (Data Diolah), Ditjen Bina Keuangan Daerah, 2021 – 4 Mei 2021, 18.00 WIB.
-
10,00
25,00
5,00
15,00
20,00
30,00
9,46 14,54%
15,30 24,72
12,04 9,94
11,10 17,28
10,82 20,49
10,56 17,58
10,25 21,66
10,04 23,39
9,80 20,27
9,62 21,17
9,62 21,13
9,51 13,50
9,44 21,80
9,31 16,49
9,30 13,22
9,20 22,85
8,95 17,66
8,14 15,20
7,94 18,87
7,89 18,84
PERSENTASE REALISASI BELANJA APBD
7,63 24,89
7,51 17,81
7,45 17,21
7,19 13,51
31 MARET 2021 PROVINSI & KABUPATEN/KOTA SE JATENG
6,64 15,09
6,26 19,11
6,02 14,57
5,37 13,17
PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN
4,29 10,92
3,29 12,71
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
https://sipd.kemendagri.go.id
9 Program Korsupgah KPK
DASAR HUKUM
UU 23/2014 PERPRES 54/2018 TTG STRATEGI NASIONAL
Pasal 391 PENCEGAHAN KORUPSI (STRANAS PK)
Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah
Daerah, yang dikelola dalam suatu sistem informasi Pemerintahan Daerah.
Terdapat 11 (sebelas) Aksi Pencegahan Korupsi Tahun
Pasal 395 2019-2020 yang salah satunya terkait dengan Integrasi sistem
perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik;
Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan mengelola informasi
Pemerintahan Daerah lainnya.
Jenis Informasi :
Perpres 39/2019 ttg SDI
• Informasi Pembangunan Daerah
PASAL 2
• Informasi Keuangan Daerah
Satu Data Indonesia bertujuan memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi • Informasi Pemerintahan Daerah Lainnya
Instansi Pusat dan instansi Daerah dalam rangka penyelenggaraan tata kelola Data
untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
TUJUAN DAN MANFAAT SIPD
Layanan informasi pemerintahan daerah diakses melalui situs jaringan resmi Kemendagri
dkemendagri subdit pmipd (sipd.kemendagri.go.id)
https://sipd.kemendagri
id/
URGENSI PENERAPAN SIPD
Tingginya belanja Teknologi Informasi yang belum saling terhubung (silo-silo sistem),
sehingga tidak efisien dan efektif (total belanja TIK Pusat dan daerah tahun 2014-2016 =
12,7 Triliun – Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu)
Kodefikasi program dan kegiatan di daerah yang masih memiliki banyak variasi
sehingga cukup sulit dalam proses sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan
pusat dan daerah
MUATAN FUNGSI SIPD
Fungsi SIPD Untuk Pemerintah Pusat dan Daerah
01
04 Penyatuan
Data Base Referensi
Data Base Pembangunan dan Nasional Nasional Referensi Nasional, Urusan,
Keuangan Nasional dan Daerah Bidang Urusan, Program,
Kegiatan, Sub Kegiatan, Sumber
Dana, Akun Neraca, LO,
Anggaran dan LRA
02
05 Analisa Proses Data
Data Daerah
Analisa Data Daerah Secara Proses Perencanaan dan
Daerah dan Keuangan Daerah Dilakukan
Nasional Dapat Dilakukan
Lebih Mudah Nasional Secara Sistem Elektronik
03
06 Koordinasi Evaluasi
Daerah dan Secara
Koordinasi Pemerintah Pusat Pemerintah Evaluasi Perencanaan,
Elektronik
dan Daerah dalam Hal Keuangan, Kinerja dan Produk
Pusat Hukum Dilakukan Melalui
Perencanaan dan Keuangan
Lebih Mudah Dilakukan Sistem Elektronik
Melalui Sistem Elektronik
SIPD
SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
INFORMASI
INFORMASI INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
PEMBANGUNAN DAERAH KEUANGAN DAERAH LAINNYA
KUA/PPA PENATAUSAHAA
RPJMD RKPD RAPBD AKUNTANSI PELAPORAN
S N LPPD EPPD PENGAWASAN PERDA
EVALUASI
EVALUASI
EVALUASI
RAPBD
HASIL
EVALUASI
SINKRONIS
SINKRONIS
RKPD
ASI DATA
ASI DATA
DATA
KABUPATEN/KOTA
KUA REALISA
RKPD & RAPBD APBD SPD SPP SPM SP2D
SI APBD
PPAS
PROVINSI,
MONEV
PEMBAHAS
PEMBAHAS
RENJA AN
AN
SKPD REALISASI
PEMBANGUN
AN
USULA
RESES,POK
OK
USULA N
USULAN
HIBAH
MUSRENBANG DPRD NERAC ARUS CaL RANCANGA
PIKIRAN
N DESA BANKE DAN
LRA A N PERDA
U
BANSOS KAS K
PROSEDUR PENGGUNAAN SIPD
Teknis dan Tata Urutan Penggunaan SIPD Oleh Daerah
5 6 7 APBD
1 2 3 4
6. Proses Penganggaran
2. Pengaturan di Daerah 4. Pengaturan Jadwal
Proses Penganggaran
Jadwal proses perencanaan dan
Admin Dearah melakukan dijalankan sesuai dengan
penganggaran dilakukan melalui
pengaturan referensi tahapan yang telah ditentukan
login Admin Perencana dan
Daerah dan Perangkat sampai dengan selesai
Admin Penganggaran untuk
Daerah sesuai dengan data berdasarkan jadwal dalam
menentukan waktu yang akan
yang ada di Daerah system dilanjutkan dengan
digunakan secara sistem
Evaluasi
SKEMA PENGGUNA
Koordinator Koordinator Koordinator
Penyelia Penyelia Penyelia
A Tahapan Utama
merupakan tahapan
yang tetap sesuai
Menerima dan mengolah semua masukan dan
usulan dari masyakarkat, DPRD, SKPD dan
Desa, selanjutnya diolah sesuai dengan
Menindaklanjuti
dokumen RKPD
disesuaikan kembali
Menyesuaikan
akun Belanja Per
Sub Kegiatan
Penyesuaian Hasil
Evaluasi Provinsi/
Kemendagri
dengan ketentuan prioritas Daerah dengan prioritas dan
kemampuan keuangan PENGANGGA
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Daerah PENGANGGARAN
RAN
Rangkaian
SUB TAHAPAN
aktivitas Tahapan
B Utama sesuai
dengakan
ketentuan dan
disesuaikan
kondisi
Fokus
Siapa bisa
Memahami fitur Teknis operasi melakukan apa dan
yang tersedia Fungsi sistem tidak sistem lebih banyak kapan saat
didalam sistem semata untuk SKPD tahapan dan tata menggunakan hak
dengan cara dan Daerah tetapi urutan serta login akses sehingga
membuka dan untuk Pemerintah tertentu harus terus harus sesuai aturan
mengoperasikan Pusat dipelajari main
ALTERNATIF FASILITASI SERVER
sipd@kemendagri.go.id
Permendagri
Permendagri No. 86 Tahun
No. 90 Tahun 2019 Perpres No. 95 Tahun 2018 2017
Klasifikasi, Kodefikasi Sistem Pemerintahan Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
dan Nomenklatur Berbasis Elektronik Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Perencanaan (SPBE) Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan RPJMD,
Pembangunan & Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD,
Keuangan Daerah Dan RKPD
SEKRETARIS DAERAH
(KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUDA)
KUASA BUD
PPK-SKPD PPK- UNIT SKPD
PPTK PPTK
AKTOR-AKTOR YG TERKAIT DI BIDANG PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda – Kepala Daerah
Koordinator Pengelolaan Keuda - Sekda
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) – Ka. BPKAD/BPKD/BPPKAD/BKD
Bendahara Umum Daerah (BUD) – Ka. BPKAD/BPKD/BPPKAD/BKD
Kuasa BUD - Dapat Ditunjuk Lebih dari 1 Orang Kuasa BUD
Pengguna Anggaran (PA) – Kepala SKPD
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) – Sekr./Kabag/Kabid/Ka. UPTD/Cab Dinas
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) – Kasubbid/Kasie
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) – Ka. TU/Kasub Keu.
Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD (PPK-Unit SKPD) – Kasie/JFU/Staf
Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran – JFU/Staf
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) – Sekda, Bappeda, Kepala BPKAD, Kadis
terkait
Prinsip-prinsip Penganggaran
NOTA KESEPAKATAN
KRITERIA KEGIATAN TAHUN JAMAK : Minimal Memuat:
1. Nama kegiatan
• Pekerjaan Konstruksi Atas 2. Jangka waktu pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan Yang Secara kegiatan
Teknis Merupakan Satu Kesatuan 3. Jumlah anggaran
4. Alokasi anggaran per tahun
Untuk Menghasilkan 1 (Satu)
Keluaran Yang Memerlukan Waktu ( KDH ) ( DPRD )
Penyelesaian Lebih Dari 12 (Dua
Ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan nota
Belas) Bulan; kesepakatan KUA dan PPAS pada tahun pertama rencana
pelaksanaan kegiatan tahun jamak
• Pekerjaan Atas Pelaksanaan Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak tidak
Kegiatan Yang Menurut Sifatnya melampaui akhir tahun masa jabatan kepala daerah berakhir
kecuali Kegiatan Tahun Jamak dimaksud merupakan prioritas
Harus Tetap Berlangsung Pada nasional dan/atau kepentingan strategis nasional sesuai
Pergantian Tahun Anggaran. dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Tugas:
menyusun RKA SKPD dan DPA SKPD;
mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan;
menandatangani SPM;
mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
Tugas:
mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan
Daerah;
melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan PUU menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD
yang dipimpinnya;
BERDASARKAN PERTIMBANGAN
Pertimbanga
Besaran n Objektif
Kompetensi Beban Rentang
Anggaran Lokasi Lainnya
Jabatan Kerja Kendali Yang
Kegiatan
kriterianya
PERMENDAGRI 77 TAHUN 2020
Penganggaran belanja perjalanan dinas harus memperhatikan aspek
pertanggungjawaban sesuai dengan biaya riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal
sebagai berikut:
1) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil. Komponen sewa
kendaraan tersebut hanya diberikan untuk gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati,
wali kota/wakil wali kota, pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat yang diberikan
kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat pejabat pimpinan tinggi madya.
2) Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil.
3) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil.
Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas tidak menggunakan fasilitas hotel atau tempat
penginapan lainnya, kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar 30%
(tiga puluh persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan sesuai dengan tingkatan
pelaksana perjalanan dinas dan dibayarkan secara lumpsum.
4) Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara lumpsum.
5) Biaya pemeriksaan kesehatan COVID-19 (rapid test/PCR test/swab test) sesuai dengan
biaya riil (sepanjang dalam masa pandemi COVID-19).
Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas dianggarkan sesuai dengan Perpres Nomor 33
Tahun 2020.
Selanjutnya, penyediaan alokasi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut termasuk yang
mengikutsertakan Non ASN. Ketentuan perjalanan dinas dimaksud ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah.
DIANGGARKAN
PADA SKPD
Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk
keadaan darurat termasuk keperluan mendesak serta pengembalian atas kelebihan
pembayaran atas Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya.
Keadaan darurat meliputi:
a. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial dan/atau kejadian luar biasa;
b. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan publik.
Keperluan mendesak meliputi:
a. kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan Dasar masyarakat yang anggarannya
belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;
b. Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
c. Pengeluaran Daerah yang berada diluar kendali Pemerintah Daerah dan tidak dapat
diprediksikan sebelumnya, serta amanat peraturan perundangundangan; dan/atau
d. Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar bagi Pemerintah Daerah danl atau masyarakat.
Pengaturan Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah berpedoman
pada Peraturan Pemerintah, Dalam hal belum adanya PP , Kepala Daerah dapat
memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai ASN setelah mendapat persetujuan Menteri
Ditetapkan Dengan
Pemerintah Daerah
Persetujuan Perkada Dengan
Dapat Memberikan
TPP-ASN DPRD Berpedoman Pada
Peraturan Pemerintah
Pasal 222 ayat (1) “Pemda menerapkan SPBE dalam Pasal 222 ayat (2) penerapan SPBE dpt dilakukan bertahap
pengelolaan keuangan daerah. disesuaikan kondisi dan/atau kapasitas Pemda paling lambat 3
thn stlh ditetapkan PP ini.