DALAM RANGKA
PELAKSANAAN APBN
Juni 2023
3 KOMITMEN
Keuangan Negara
• Pendekatan Sisi SUBYEK adalah semua hak dan
• seluruh obyek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan/atau
kewajiban negara yang
dikuasai oleh Pemerintah Pusat, PEMDA, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan
2 lain yang ada kaitannya dgn keuangan negara. dapat dinilai dengan
uang, serta segala
sesuatu baik berupa
• Pendekatan Sisi PROSES uang maupun berupa
• seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek barang yang dapat
sebagaimana tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan dijadikan milik negara
3 keputusan sampai dengan pertanggunggjawaban. berhubung dengan
pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
• Pendekatan Sisi TUJUAN
• seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam
4 rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
Asas Universalitas
Lama
Asas Tahunan
Asas Spesialitas
Asas
Keuangan akuntabilitas berorientasi
Negara pada hasil;
profesionalitas;
Baru proporsionalitas;
keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan negara;
pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri
let
Semangat yang the managers
melandasi manage
SESUDAH
REFORMASI
KUASA PA
KEPALA SATKER
(2)
PA
KPA .
Kepala Kantor
BPP
Bendahara Pengeluaran
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam
rangka pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Nonkementerian.
Bendahara Penerimaan
orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka
pelaksanaan APBN pada Kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga.
PA dapat menunjuk pejabat lain selain kepala Satker sebagai KPA dlm hal:
Satker dipimpin oleh pejabat yang bersifat komisioner;
Satker dipimpin oleh pejabat Eselon I atau setingkat Eselon I;
Satker yang dibentuk berdasarkan penugasan khusus;
Satker yang pimpinannya mempunyai tugas fungsional; atau
Satker Lembaga Negara.
Dalam hal Kepala Satker berhalangan, PA dapat menunjuk KPA dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pejabat 1 tingkat dibawah Kepala Satker yang membidangi urusan keuangan/umum/rumah
tangga/TU/kepegawaian/perlengkapan pada Satker berkenaan yang tidak menjabat PPK.
2. Pejabat 2 tingkat dibawah Kepala Satker yang membidangi urusan keuangan pada Satker berkenaan
apabila pejabat pada angka 1 diatas berhalangan atau menjabat PPK;
3. Merupakan Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Satker atau pejabat lain jika pejabat pada angka 1 dan 2
berhalangan atau menjabat sebagai PPK.
16
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 16
Tanggung Jawab, Tugas dan Wewenang KPA
Tugas dan Wewenang KPA
KPA bertanggung jawab secara
formil dan materiil kepada PA 1. menyusun DIPA
2. menetapkan PPK dan PPSPM;
atas pelaksanaan kegiatan
3. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
yang berada dalam dan anggaran;
penugasannya: 4. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan
1. Tanggung jawab formil dana;
yaitu Tanggung jawab atas 5. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
pelaksanaan tugas dan belanja negara;
wewenang KPA 6. melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban
2. Tanggung jawab materiil anggaran negara;
7. memberikan supervise, konsultasi, dan pengendalian pelaksanaan
merupakan tanggung jawab
kegiatan dan anggaran;
atas penggunaan anggaran 8. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan
dan keluaran yang dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
dihasilkan atas beban 9. menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan ketentuan
anggaran negara. peraturan perundang-undangan.
20
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 20
PEJABAT PENANDATANGAN SPM
PPSPM melaksanakan kewenangan KPA dalam melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban
anggaran negara.
a. menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan PPSPM bertanggung jawab terhadap:
dengan SPP beserta dokumen pendukung; a. kebenaran administrasi, kelengkapan
b. menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi administrasi, dan keabsahan administrasi
persyaratan untuk dibayarkan; dokumen hak tagih yang menjadi dasar
c. membebankan tagihan pada akun yang telah disediakan; penerbitan SPM;
d. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih; b. kebenaran dan keabsahan atas SPM;
e. melakukan pemantauan atas ketersediaan pagu anggaran, realisasi c. akibat yang timbul dari pengujian SPP dan/atau
belanja, dan penggunaan UP/TUP; penerbitan SPM; dan
f. memperhitungkan kewajiban penerima hak tagihan apabila penerima d. ketepatan waktu penerbitan SPM dan
hak tagihan masih memiliki kewajiban kepada negara; penyampaian SPM kepada KPPN.
g. menerbitkan dan menyampaikan SPM atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPM ke KPPN;
h. menyampaikan laporan atas pelaksanaan pengujian dan perintah
pembayaran kepada KPA secara periodik; dan
i. melaksanakan tugas clan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
Dalam hal terdapat kebutuhan organisasi dan diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan,
KPA dapat menetapkan pejabat di luar Satker berkenaan sebagai PPK dan/ atau PPSPM yang telah
memiliki sertifikat kompetensi PPK sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai
tata cara penilaian kompetensi bagi PPK dan PPSPM pada Satker pengelola APBN.
Penetapan pejabat di luar Satker berkenaan sebagai PPK dan/ atau PPSPM dilakukan setelah KPA
Satker berkenaan berkoordinasi dengan Satker tempat pegawai yang akan ditetapkan sebagai PPK
dan/ atau PPSPM berkedudukan.
KPA menyampaikan laporan penetapan pejabat di luar Satker berkenaan sebagai PPK dan/atau
PPSPM kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pelaksanaan Anggaran paling lama 5
(lima) hari kerja sejak surat keputusan penetapan ditandatangani.
Penetapan Bendahara dan Bendahara Pengeluaran Pembantu tidak terikat periode Tahun Anggaran
Dalam hal PPK dan/ atau PPSPM berhalangan melaksanakan tugasnya, KPA
dapat menetapkan PPK dan/atau PPSPM pengganti dengan surat keputusan.
Dalam hal penetapan KPA berakhir, penunjukkan PPK dan PPSPM secara otomatis berakhir.
PPK dan PPSPM yang berakhir penetapannya harus menyelesaikan seluruh administrasi keuangan yang
menjadi tanggung jawabnya pada saat menjadi PPK atau PPSPM.
NOTE :
KOMITMEN a) bukti pembelian/pembayaran;
b) kuitansi; Pengeluaran pemerintah didasarkan
c) surat Perintah Kerja (SPK); pada komitmen
KONTRAK d) surat perjanjian; Anggaran yang sudah terikat dengan
e) Surat/bukti pesanan.
komitmen tidak dapat digunakan
untuk kebutuhan lain.
2 Kuitansi
• Diterbitkan dan ditandatangani paling kurang oleh PPK dan Penyedia
• Paling sedikit memuat; Tanggal Pembelian/Pembayaran, Nama Penyedia, Uraian Barang/Jasa yang dibeli/dibayar, Kuantitas Barang/Jasa yang dibeli/dibayar,
dan jumlah pembayaran
• Diterbitkan sebagai pengganti bukti pembayaran dalam hal penyedia tidak menerbitkan Bukti Pembelian dan/atau Bukti Pembayaran tidak memenuhi
persyaratan
• Untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan nominal paling banyak Rp50.000.000,-
5 Surat/Bukti Pesanan
• Dibuat oleh PPK
• Ditujukan kepada penyedia barang/jasa dengan tujuan untuk memesan barang/jasa melalui e-purchasing sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Paling sedikit memuat; nama Pemesan, nama Penyedia, Barang/Jasa yang dipesan, spesifikasi teknis barang, dan jumlah pembayaran
• Penggunaan surat/bukti pesanan untuk pengadaan barang/jasa dapat ditindaklanjuti dengan surat perintah kerja atau surat perjanjian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pengajuan Tagihan dapat dilakukan o Telah dilakukan interkoneksi system yang digunakan dalam
proses pengajuan tagihan
secara elektronik o PPK dapat memastikan kebenaran dan keabsahan tagihan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 32
Persyaratan Lainnya Pengajuan Tagihan
a) surat tagihan penggunaan daya dan jasa yang sah untuk pembayaran
a) daftar perhitungan gaji pegawai yang ditandatangani oleh PPABP,
langganan daya dan jasa;
Bendahara Pengeluaran, dan KPA/PPK;
b) daftar perhitungan/nominatif perjalanan dinas dan dokumen
b) daftar perhitungan tunjangan kinerja untuk pembayaran tunjangan
pendukunganya untuk pembayaran perjalanan dinas;
kinerja; daftar perhitungan uang makan untuk pembayaran uang
c) jaminan dalam hal barang/jasa belum diterima;
makan;
d) pembayaran pengadaan tanah:
c) daftar perhitungan uang lembur untuk pembayaran uang lembur;
1) berita acara pelepasan hak atas tanah atau penyerahan tanah;
dan
2) surat pelepasan hak adat (apabila diperlukan);
d) persyaratan lain sebagaimana diatur dalam ketentuan pembayaran
3) pernyataan dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya
belanja pegawai.
meliputi lokasi tanah yang disengketakan bahwa pengadilan
negeri tersebut dapat menerima uang penitipan ganti
kerugian, dalam hal tanah sengketa;
4) persyaratan lainnya
e) persyaratan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan menteri
keuangan mengenai pembayaran belanja barang, belanja modal,
bantuan sosial, dan belanja lainnya.
2 Uang Persediaan
• Untuk pembayaran operasional kantor, atau
• Pengeluaran lain yang tidak dapat dilakukan dengan mekanisme Pembayaran LS
Secara
Pengujian SPM Elektronik
Meliputi: Koreksi/Ralat/Pembatalan SP2D
a) menguji kebenaran perhitungan angka atas beban APBN yang
tercantum dalam SPM, yaitu kebenaran jumlah belanja/pengeluaran
dikurangi dengan jumlah potongan/penerimaan dengan jumlah bersih hanya dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan:
dalam SPM; a) perubahan jumlah uang pada SPP, SPM, dan SP2D;
b) sisa pagu anggaran pada DIPA menjadi minus; atau
b) menguji ketersediaan dana pada DIPA dengan yang dicantumkan pada
c) perubahan kode bagian anggaran, eselon I, dan Satker.
SPM;
c) menguji kesesuaian tagihan dengan data perjanjian/kontrak atau
perubahan data pegawai yangtelah disampaikan kepada KPPN; dan
d) menguji persyaratan pencairan dana.