Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN:


HARGA DIRI RENDAH

Oleh: Ns.Dian Pitaloka P.,M.Kep


PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah tidak berharga, tidak berarti,
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. (Keliat,
2006)
Harga diri dapat terjadi secara situasional(trauma) atau
kronis (kritik diri yang telah berlangsung lama) dapat
diekspresikan secara langsung atau tidak langsung
(stuart & sundeen, 2006)
KONSEP TERJADINYA
ETIOLOGI
Faktor predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
1. Perkembangan individu yang meliputi :
Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak dicintai
kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal pula
untuk mencintai orang lain.
Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang – orang tuanya atau
orang tua yang penting/ dekat dengan individu yang bersangkutan.
Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau
orang terdekat sering mengkritik serta merevidasikan individu.
Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah
diri.
2) Ideal diri
Individu selalu dituntut untuk berhasil.
Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah
Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
FAKTOR PREPOSDISI
HARGA DIRI RENDAH
BIOLOGIS PSIKOLOGIS SOSISAL BUDAYA
PADA PASIEN YANG MENGALAMI HARGA
PENGARUH FAKTOR BIOLOGIS ▪ PENGARUH SOSIAL BUDAYA
DIRI RENDAH, DAPAT DITEMUKAN ADANYA
MELIPUTI ADANYA FAKTOR MELIPUTI PENILAIAN NEGATIF
PENGALAMAN MASA LALU YANG TIDAK
DARI LINGKUNGAN TERHADAP
HEREDITER ANGGOTA MENYENANGKAN, SEPERTI PENOLAKAN
PASIEN YANG MEMPENGARUHI
DAN HARAPAN ORANG TUA YANG TIDAK
KELUARGA YANG MENGALAMI PENILAIAN PASIEN, SOSIAL
REALISITIS, KEGAGALAN BERULANG,
GANGGUAN JIWA, RIWAYAT KURANG MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB EKONOMI RENDAH, RIWAYAT
PENYAAKIT ATAU TRAUMA PERSONAL, KETERGANTUNGAN PADA PENOLAKAN LINGKUNGAN PADA
KEPALA. POLTEKKES ORANG LAIN, PENILAIAN NEGATIF PASIEN TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK,
TERHADAP GAMBARAN DIRI, KRISIS DAN TINGKAT PENDIDIKAN
KEMENKES PADANG IDENTITAS, PERAN YANG TERGANGGU, RENDAH.
IDEAL DIRI YANG TIDAK REALISITIS, DAN
PENGARUH PENILAIAN INTERNAL
INDIVIDU.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga
merasa malu dan rendah diri.
Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan, aniaya
fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon terhadap
trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan
kopingnya adalah represi dan denial.
TANDA DAN GEJALA
1. Mengkritik diri sendiri dan orang lain
2. Penurunan produktivitas
3. Destruktif yang diarahkan pada orang lain
4. Gangguan dalam berhubungan
5. Rasa diri penting yang berlebihan
6. Perasaan tidak mampu dan rasa bersalah
7. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
8. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
9. Ketegangan peran yang dirasakan
10. Pandangan hidup yang pesimis dan bertentangan
LANJUTAN
11. Keluhan fisik dan khawatir
12. Penolakan terhadap kemampuan personal
13. Destruktif terhadap diri sendiri dan pengurangan diri
14. Menarik diri secara sosial dan dari realitas
15. Penyalahgunaan zat
PROSES TERJADINYA MASALAH
Individu yang kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup akan gagal menerima
tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain
stressor yang mempengaruhi harga diri rendah dan ideal diri adalah penolakan dan
kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak
tepat
Harga diri rendah dapat terjadi karena adanya kegagalan atau berduka disfungsional
dan individu yang mengalami gangguan ini mempunyai koping yang tidak konstruktif
atau kopingnya maladaptive.
Resiko yang dapat terjadi pada individu dengan gangguan harga diri rendah adalah
isolasi sosial: menarik diri karena adanya perasaan malu kalau kekurangannya
diketahui oleh orang lain. ( Stuart dan Sundeen, 1991 )
PROSES TERJADINYA HARGA DIRI
RENDAH:KRONIS
HARGA DIRI RENDAH KRONIS TERJADI MERUPAKAN PROSES KELANJUTAN DARI
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL YANG TIDAK TERSELESAIKAN. ATAU DAPAT JUGA
TERJADI KARENA INDIVIDU TIDAK PERNAH MENDAPAT FEED BACK DARI
LINGKUNGAN TENTANG PRILAKU KLIEN SEBELUMNYA BAHKAN KECENDRUNGAN
LINGKUNGAN YANG SELALU MEMBERI RESPON NEGATIF MENDORONG INDIVIDU
MENJADI HARGA DIRI RENDAH. HARGA DIRI RENDAH KRONIS TERJADI DISEBABKAN
BANYAK FAKTOR. AWALNYA INDIVIDU BERADA PADA SUATU SITUASI YANG PENUH
DENGAN STRESSOR (KRISIS), INDIVIDU BERUSAHA MENYELESAIKAN KRISIS TETAPI
TIDAK MAMPU ATAU MERASA GAGAL MENJALANKAN FUNGSI DAN PERAN.
PENILAIAN INDIVIDU TERHADAP DIRI SENDIRI KARENA KEGAGALAN MENJALANKAN
FUNGSI DAN PERAN ADALAH KONDISI HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL, JIKA
LINGKUNGAN TIDAK MEMBERI DUKUNGAN POSITIF ATAU JUSTRU MENYALAHKAN
INDIVIDU DAN TERJADI SECARA TERUS MENERUS AKAN MENGAKIBATKAN INDIVIDU
MENGALAMI HARGA DIRI RENDAH KRONIS.
RENTANG RESPON
Harga diri rendah merupakan komponen Episode Depresi Mayor, dimana aktifitas
merupakan bentuk hukuman atau punishment (Stuart & Laraia, 2005). Depresi
adalah emosi normal manusia, tapi secara klinis dapat bermakna patologik apabila
mengganggu perilaku sehari-hari, menjadi pervasive dan mucul bersama penyakit
lain.
Menurut NANDA (2005) tanda dan gejala yang dimunculkan sebagai perilaku telah
dipertahankan dalam waktu yang lama atau kronik yang meliputi mengatakan hal
yang negative tentang diri sendiri dalam waktu lama dan terus menerus,
mengekspresikan sikap malu/minder/rasa bersalah, kontak mata kurang/tidak ada,
selalu mengatakan ketidakmampuan/kesulitan untuk mencoba sesuatu, bergantung
pada orang lain, tidak asertif, pasif dan hipoaktif, bimbang dan ragu-ragu serta
menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik negative mengenai
dirinya.
Mekanisme koping jangka pendek yang biasa dilakukan klien harga diri
rendah adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis,
misalnya pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus
menerus. Kegiatan mengganti identitas sementara, misalnya ikut kelompok
social, keagamaan dan politik. Kegiatan yang memberi dukungan
sementara, seperti mengikuti suatu kompetisi atau kontes popularitas.
Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara, seperti
penyalahgunaan obat-obatan.
Mekanisme koping jangka panjang, antara lain adalah menutup identitas,
dimana klien terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-
orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri
sendiri. identitas negative, dimana asumsi yang bertentangan dengan nilai
dan harapan masyarakat. disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah
berbalik pada diri sendiri dan orang lain. terjadinya gangguan konsep diri
harga diri rendah juga dipengaruhi beberapa factor predisposisi seperti
factor biologis, psikologis, social dan cultural.
Factor biologis biasanya karena ada kondisi sakit fisik secara yang dapat
mempengaruhi kerja hormon secara umum, yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun
dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi
kecenderungan harga diri rendah semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh
pikiran-pikiran negative dan tidak berdaya.
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri rendah
adalah :
1. System Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada klien dengan harga
diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa tidak
berguna atau gagal terus menerus.
2. Hipothalamus yang juga mengatur mood dan motivasi, karena melihat
kondisi klien dengan harga diri rendah yang membutuhkan lebih banyak
motivasi dan dukungan dari perawat dalam melaksanakan tindakan yang
sudah dijadwalkan bersama-sama dengan perawat padahal klien mengatakan
bahwa membutuhkan latihan yang telah dijadwalkan tersebut.
3. Thalamus, system pintu gerbang atau menyaring fungsi untuk
mengatur arus informasi sensori yang berhubungan dengan
perasaan untuk mencegah berlebihan di korteks. Kemungkinan
pada klien dengan harga diri rendah apabila ada kerusakan
pada thalamus ini maka arus informasi sensori yang masuk tidak
dapat dicegah atau dipilah sehingga menjadi berlebihan yang
mengakibatkan perasaan negative yang ada selalu mendominasi
pikiran dari klien.
4. Amigdala yang berfungsi untuk emosi.
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang dapat dikaji :
• Perasaandrai diri sendiri malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akbat
tindakan penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut menjadi botak
karena pengobatan kanker.
• Rasa bersalah terhadap diri sendiri merendahkan martabat. Misalnya : saya
memang bodoh dan tidak tahu apa2.
• Gangguan hubungan sosial. Misalnya : menarik dir, percaya diri kurang,
mencedrai diri sendiri.
• Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
INTERVENSI GENERALIS PADA PASIEN .
Tindakan keperawatan :
▪ Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, prose teradinya masalah, tanda dan
gejala dan akibat.
▪ Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif
▪ Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui kegiatan positif.
KOMPLIKASI
1. Isolasi sosial
2. Prilaku kekerasan
3. Halusinasi pendengaran dan halusinasi penglihatan
4. waham
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a. Faktor predisposisi
b. Faktor presipitasi
c. Tanda dan gejala
d. Mekanisme koping pada gangguan konsep diri
e. Sumber koping
2. Diagnosa keperawatan
• Harga diri rendah
• Isolasi sosial
• Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
• Resiko bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN SPTK)
KLIEN KELUARGA
SP 1 SP 1
Sp1:
Mengidentifikasi masalah klg dalam merawat klien HDR
Mengidentifikasi tanda gejala,penyebab dan akibat MENGIDENTIFIKASI MASALAH KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN
harga diri rendah serta mengidentifikasi Kronik dan berikan penjelasan : pengertian, tanda gejala,
ISOS, MENJELASKAN: PENGERTIAN, TANDA GEJALA, PENYEBAB
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki proses terjadinya dan akibat HDR Kronik. Menjelaskan
klien. DAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH. MELATIH KELUARGA
Melatih kemampuan pertama yg dilatih cara merawat HDR Kronik dengan memilih kegiatan
MEMBIMBING KLIEN BERKENALAN DAN BERBICARA SAAT
pertama yg akan dilatih.
SP 2 MELAKUKAN KEGIATAN HARIAN.
Sp 2:
Membantu klien memilih dan melatih kemampuan SP 2
Menjelaskan dan melatih klg cara merawat klien HDR
keduayg dipilih. Kronik
MELATIH KELUARGA MEMBIMBING KLIEN BERKENALAN DENGAN 2-
Sp 3:
SP 3 3 ORANG DAN BERBICARA SAAT MELAKUKAN KEGIATAN HARIAN
Merawat klien danmenciptakan lingkungan yang terapeutik
Membantu klien memilih dan melatih kemampuan SP 3 klien harga diri rendah kronik dengan memilih
untuk
ketiga yg dipilih kegiatan kedua yg akan dilatih.
MENJELASKAN CARA MELATIH KLIEN BERBICARA SAAT
SP 4 Sp 4:
MELAKUKAN KEGIATAN SOSIAL (BELANJA, MEMINTA SESUATU
Menjelaskan cara menciptakan lingkungan yang dapat
Membantu klien memilih dan melatih kemampuan DLL).
mencegah terjadinya HDR Kronik, tanda gejala
keempat yg dipilih.
SP 4
kekambuhan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat untuk follow
MENJELASKAN CARAup ke PKM/RSJ
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG DAPAT
sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai