Ringkasan eksekutif
1
Materi-9
01-TEKNIS PENYUSUNAN APBD
I. Dasar Hukum :
1) Pasal 308 UU 2 Tahun 2015 Tentang Pemerintah Daerah;
2) Pasal 34 ayat (2) PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
3) Pasal 83 Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah dengan
Permendagri No. 21 Tahun 2011.
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI (Permendagri-RI) No. 33 Tahun 2019,
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2020.
2
Pemerintah akan terus mendorong perluasan dan kualitas pendidikan, serta
peningkatan sektor formal dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
(dalam persen).
Kartu Sembako
mendukung penguatan perlindungan masyarakat miskin akan akses pangan.
3
III. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi dalam bentuk memberikan
sumbangan nyata bagi daya saing sektor produksi.
V. Pembangunan Politik
Pembangunan politik dalam negeri merupakan satu proses konsolidasi
demokrasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja lembaga-lembaga
demokrasi.
4
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang.
Sesuai dengan Pasal 4 ayat (2) tentang petunjuk Teknis Penyusunan APBD
menyatakan bahwa Penganggaran Keuangan Daerah (PKD) dilaksanakan dalam
suatu system yang terintegrasi dan diwujudkan dalam APBD.
Lanjutan, …
No Uraian Waktu Keterangan
5. Penerbitan Surat Edaran kepala Awal bulan Agustus 8 minggu
daerah perihal Pedoman
penyusunan RKA-SKPD dan RKA-
PPKD
5
6. Penyusunan dan Awal bulan Agustus sampai
pembahasan RKA-SKPD dan RKA- dengan akhir bulan September
PPKD serta penyusunan Rancangan
APBD
7. Penyampaian Rancangan APBD Minggu pertama bulan Oktober 2 bulan
kepada DPRD
8. Pengambilan persetujuan Bersama Paling lama 1 (satu) bulan 3 hari
DPRD dan kepala daerah sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan
9. Menyampaikan Rancangan Perda 3 hari kerja setelah persetujuan 15 hari
tentang APBD dan Rancangan bersama
Perkada tentang Penjabaran APBD
kepada MDN/Gub untuk dievaluasi;
10. Hasil evaluasi Rancangan Perda Paling lama 15 hari kerja setelah
tentang APBD dan Rancangan Rancangan Perda tentang APBD
Perkada tentang Penjabaran APBD; dan Rancangan Perkada tentang
Penjabaran APBD diterima oleh
MDN/Gubernur.
11. Penyempurnaan Rancangan Perda Paling lambat 7 hari kerja (sejak 7 hari
tentang APBD sesuai hasil evaluasi diterima keputusan hasil evaluasi)
yang ditetapkan dengan keputusan
pimpinan DPRD tentang
penyempurnaan Rancangan Perda
tentang APBD
12. Penyampaian keputusan DPRD 3 hari kerja setelah keputusan 3 hari
tentang penyempurnaan Rancangan pimpinan DPRD ditetapkan
Perda tentang APBD kepada
MDN/Gubernur;
13. Penetapan Perda tentang APBD dan Paling lambat akhir Desember 31 Desember
Perkada tentang Penjabaran APBD (31 Desember)
sesuai dengan hasil evaluasi;
14. Penyampaian Perda tentang APBD Paling lambat 7 hari kerja setelah 7 hari
dan Perkada tentang Penjabaran Perda dan Perkada ditetapkan
APBD kepada MDN/Gubernur.
2) DPRD dan kepala daerah yang tidak menyetujui bersama rancangan peraturan
daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020 sebelum dimulainya Tahun Anggaran
2020, dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama 6 (enam)
bulan.
Tabel-2
Tahapan dan Jadwal Proses
Penyusunan Perubahan APBD
6
No Uraian Waktu Keterangan
1. Penyampaian Rancangan KUPA dan Paling lambat minggu I bulan Minggu-1
Rancangan PPAS Perubahan oleh Agustus Agustus
Ketua TAPD kepada DPRD
2. Kesepakatan antara kepala daerah Paling lambat minggu II bulan Minggu-2
dan DPRD atas Rancangan KUPA dan Agustus Agustus
Ranc. PPAS Perubahan
3. Penerbitan Surat Edaran kepala Paling lambat minggu I bulan Minggu-1
daerah perihal Pedoman penyusunan September September
RKA-SKPD, RKA-PPKD dan DPPA-
SKPD/PPKD serta Penyusunan
Rancangan Perda ttg Perubahan
APBD dan Ranc. Perkada tentang
Penjabaran Perubahan APBD
4. Penyampaian Rancangan Perda Paling lambat minggu II bulan Minggu-2
tentang Perubahan APBD kepada September September
DPRD
5. Pengambilan persetujuan bersama Paling lambat 3 bulan sebelum Minggu-2
DPRD dan kepala daerah terhadap tahun anggaran berakhir September
ranperda Perubahan APBD
6. Menyampaikan Rancangan Perda 3 hari kerja setelah persetuju-an 3 hari kerja
tentang Perubahan APBD dan bersama
Rancangan Perkada tentang
Penjabaran Perubahan APBD kepada
MDN/ Gubernur untuk dievaluasi.
7. Hasil evaluasi Rancangan Perda Paling lama 15 hari kerja setelah 15 hari kerja
tentang Perubahan APBD dan Rancangan Perda tentang
Rancangan Perkada tentang Perubahan APBD dan Rancangan
Penjabaran Perubahan APBD Perkada tentang Penjabaran
Perubahan APBD diterima oleh
MDN/Gubernur
Tabel-2
Tahapan dan Jadwal Proses
Penyusunan Perubahan APBD
Lanjutan, …
No Uraian Waktu Keterangan
8. Penyempurnaan Rancangan Perda Paling lambat 7 hari kerja (sejak 7 hari kerja
tentang Perubahan APBD sesuai hasil diterima keputusan hasil evaluasi)
evaluasi yang ditetapkan dengan
keputusan pimpinan DPRD tentang
penyempurnaan Rancangan Perda
tentang Perubahan APBD
9. Penyampaian keputusan DPRD 3 hari kerja setelah keputusan 3 hari kerja
tentang penyempurnaan Rancangan pimpinan DPRD ditetapkan
Perda tentang Perubahan APBD
kepada MDN/Gubernur
10. Penetapan Perda tentang Perubahan
APBD dan Perkada tentang
Penjabaran Perubahan APBD sesuai
dengan hasil evaluasi
11. Penyempurnaan Rancangan Perda Paling lambat 7 hari kerja (sejak 7 hari kerja
tentang Perubahan APBD sesuai hasil diterima keputusan hasil evaluasi)
evaluasi yang ditetapkan dengan
keputusan pimpinan DPRD tentang
7
penyempurnaan Rancangan Perda
tentang Perubahan APBD
2) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk
selaku penjabat/pelaksana tugas kepala daerah me-nyampaikan rancangan
peraturan daerah kepada DPRD, tentang : (1) APBD, dan (2) Perubahan
APBD.
2) Dalam hal kepala daerah berhalangan tetap, maka pejabat yang ditunjuk
selaku penjabat/pelaksana tugas kepala daerah menyampaikan rancangan
peraturan daerah kepada DPRD, tentang : (1) APBD, dan (2) Perubahan APBD.
3) Apabila kepala daerah dan wakil kepala daerah berhalangan sementara, maka
kepala daerah dapat mendelegasikan kewenangannya kepada Sekretaris
Daerah selaku Koordinator TAPD untuk menyampaikan ranperda kepada DPRD
tentang :
a) APBD, dan
b) Perubahan APBD.
8
Ada fenomena menarik dalam pengelolaan keuangan daerah belakangan ini,
yakni seringnya terjadi sisa anggaran (SILPA) dalam laporan realisasi anggaran
(LRA). Padahal dalam anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya (APBD)
Pemda telah menetapkan prediksi akan terjadi defisit, yakni pendapatan daerah
tidak dapat menutupi seluruh belanja daerah.
Anggaran adalah rencana keuangan, APBD adalah rencana keuangan
pemerintah daerah (Pemda), yang disepakati dan ditetapkan bersama oleh
kepala daerah dan DPRD dalam bentuk peraturan daerah (Perda). APBD disusun
melalui sebuah proses yang bersifat partisipatif dan desentralistis, yang
melibatkan konstituen dan pengguna anggaran di daerah.
Sebagai contoh :
1) SiLPA di dalam APBD 2020 adalah SILPA tahun anggaran 2019 yang belum
terpakai.
2) Sedangkan SILPA dalam APBD 2020 adalah “rencana” sisa anggaran pada
akhir tahun 2020, yang akan menjadi definitif ketika Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah ditetapkan.
3) Di beberapa daerah dibuat kebijakan (misalnya di Provinsi Jawa Tengah)
bahwa SILPA dalam APBD di Pemda kabupaten dan kota diharuskan
bernilai 0 (nol) atau nihil (tanpa nilai rupiah).
Artinya, tidak direncanakan terjadi selisih antara jumlah penerimaan dan
jumlah pengeluaran daerah.
9
Hal ini disebabkan oleh adanya komponen pembiayaan neto yang
diperhitungkan dalam penentuan angka SILPA.
2) Agency (untuk konteks pemerintahan daerah di Indonesia disebut SKPD)
bekerja berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan secara politik oleh
kepala daerah dan lembaga perwakilan daerah/ Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD).
3) TAPD menyusun rancangan anggaran daerah berdasarkan usulan SKPD
(internal participative budgeting).
.
4) Penetapan Perda APBD berarti persetujuan DPRD atas potensi varian yang
mungkin terjadi nantinya.
10