Anda di halaman 1dari 18

KURANGNYA MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH :

LENY INDRIANY (C1C119012)

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan dengan

judul “Kurangnya Minat Baca Siswa Sekolah Dasar”.

Terimakasih Saya haturkan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan

makalah ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan dengan

Dosen Pengampu JUSMAWATI S.Pd.,M.Pd Tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak

maka makalah ini tidak dapat mencapai proses akhir penulisan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhoi segala usaha kita. Amin.

Makassar, 16 Juli 2021

Leny Indriany

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Hakikat Minat Baca ............................................................................................................. 4
B. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Siswa ......................................................... 4
C. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Rendahnya Minat Baca pada Siswa ............................ 6
D. Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa ................................ 9
E. Strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah : ................ 9
F. Metode dan Model untuk meningkatkan minat baca siswa berikut empat metode yang
kami gunakan: ........................................................................................................................... 11
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut observasi yang saya lakukan di SDN 006 RAMBUSARATU Kab

Mamasa, Minat baca mempunyai pengaruh yang besar terhadap kebiasan membaca.

Karena apabila siswa membaca tanpa mempunyai minat baca yang tinggi maka siswa

tersebut tidak akan membaca dengan sepenuh hati. Apabila siswa tersebut membaca atas

kemauan atau kehendaknya sendiri maka siswa tersebut akan membaca dengan sepenuh

hati. Apabila siswa sudah terbiasa dengan membaca, kebiasaan tersebut akan dilakukan

secara terus-menerus. Selain itu. kegemaran membaca memberikan dampak yang positif

untuk siswa tersebut. Karena minat baca yang sangat tinggi menjadikan minat

belajarnyapun juga tinggi. Siswa yang senang membaca akan mempunyai pengetahuan

yang luas dari buku yang dibacanya. Sangat disayangkan, apabila siswa tidak suka

membaca atau mempunyai minat membaca yang rendah karena pengetahuan siswa akan

sempit.

Seperti sekarang ini, minat baca siswa yang rendah membuat mutu pendidikan

juga semakin menurun. Karena minat baca siswa berpengaruh terhadap mutu pendidikan.

Rendahnya minat baca menyebabkan merosotnya kualitas lulusan siswa karena siswa

tersebut malas membaca atau mempunyai minat baca yang rendah sehingga siswa

tersebut juga malas untuk belajar. Padahal dengan membaca siswa menjadi tahu apa yang

sebelumnya belum diketahui. Dan secara umum untuk meningkatkan

pengertian,pemahaman dan pengetahuan tentang pelajaran dalam menguasai informasi

1
dan perkembangan teknologi adalah dengan kegiatan membaca. Apabila siswa tersebut

sudah malas untuk membaca maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa tersebut.

Wikpedia(2008) menyatakan sebagai berikut : Rendahnya minat baca para siswa

menyebabkan perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah akan jarang dimanfaaatkan

secara optimal oleh siswa. Demikian pula dengan perpustakaan umum yang ada disetiap

kota atau kabupaten juga akan jarang dikunjungi para siswa,karena siswa tersebut tidak

mempunyai minat baca yang tinggi.

Apabila minat baca tinggi maka mutu pendidikan juga tinggi. Sehingga kualitas

sumber daya manusia juga meningkat. Untuk itu, membaca sebaiknya ditumbuhkan pada

diri siswa sejak dini karena semakin siswa tersebut di latih membaca secara terus-

menerus yang akan berdampak yang positif pada siswa tersebut.

Upaya untuk melakukan peningkatan minat baca pun juga telah dilakukan.

Tinggal bagaimana siswa tersebut menanggapi betapa pentingnya menumbuhkan minat

baca pada dirinya. Karena dengan membiasakan membaca bisa meningkatkan prestasi

belajar yang semula menurun tetapi dengan mempunyai minat baca yang tinggi

menyebabkan siswa tersebut belajar dari buku yang dia baca,maka membuat prestasi

siswa tersebut menjadi meningkat. Selain itu, juga membuka wawasan mereka semakin

luas dan juga pengetahuan siswa juga akan semakin bertambah pula dengan membaca.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah:

1. Apakah faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca pada siswa?

2. Apakah dampak yang ditimbulkan akibat rendahnya minat baca pada siswa?

2
3. Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat baca pada siswa?\

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca pada siswa.

2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat rendahnya minat baca pada

siswa.

3. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan minat baca pada siswa

3
BAB II

PENDAHULUAN

A. Hakikat Minat Baca

Minat membaca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk menganalisa
dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan
pengalaman belajar menggembirakan dan akan Minat Baca mempengaruhi bentuk serta
intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal
tersebut juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah
sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir.
Membaca adalah berpikir. Berpikir merupakan suatu proses untuk
mengenali,memahami, dan kemudian menginterpretasikanlambang-lambang yang bisa
mempunyai arti. Di sinibanyak terlibat unsur-unsur psikologis sepertikemampuan dan
atau kapasitas kecerdasan, minat,bakat, sensasi, persepsi, motivasi, retensi, ingatan,dan
lupa, bahkan ada lagi yaitu kemampuanmentransfer dan berpikir kognitif .

B. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Siswa

Rendahnya minat baca pada siswa sekolah dasar sangat berpengaruh besar
terhadap mutu pendidikan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi rendahnya minat
baca siswa khusunya siswa SDN 006 RAMBUSARATU Kab Mamasa yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa
tersebut, seperti kemauan dan kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor
dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga
maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini juga sangat berpengaruh besar terhadap
diri siswa tersebut, yaitu mempengaruhi motivasi, kemauan dan cenderung untuk selalu
membaca
Rendahnya minat baca selain disebabkan oleh factor diatas, juga disebabkan
factor lain, yaitu masih rendahnya kemahiran membaca siswa di sekolah. Hasil penelitian
yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan
Penelitian dan Pengembangan Depdiknas (2003) menyatakan bahwa “kemahiran
membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan.Sekitar 37,6 persen
4
hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8 persen hanya bisa
mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan”.
Minat Baca para siswa di Indonesia sangat rendah dilihat dari data. Muchlas
(2000) menyatakan bahwa “Minat baca para siswa betul-betul jeblok yaitu siswa SD
menduduki urutan ke 38 dan siswa SLTP urutan ke 34 dari 39 negara”. Rendahnya minat
baca siswa disebabkan oleh banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV
yang mengalihkan perhatian siswa dari buku. Dengan adanya hiburan, permainan dan
tayangan TV menyebabkan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk membaca habis
digunakan untuk bermain dan menonton TV.
Faktor-faktor penyebab lainya yaitu ramainya pengunjung di warnet sampai larut
malam bahkan juga ada yang samapai pagi hari. Dapat dilihat, siswa tersebut tidak
mencari bahan rujukan untuk menyelesaikan tugas dari sekolah tetapi sebagian besar
hanya bermain-main dengan games-games yang membuat mereka asyik sampai lupa
waktu. Kedua, banyaknya tempat hiburan yang menghabiskan waktu seperti taman
rekreasi,tempat karaoke, mall, supermarket,dan play station. Bahkan sebagaian besar
waktu mereka habiskan untuk menonton sinetron. Tidak heran jika semakin lama
pengunjung perpustakaan akan semakin sedikit karena mereka lebih memilih untuk ke
mall ataupun menonton film dari pada menggunakan waktu mereka untuk membaca.
Padahal sebenarnya lebih bermanfaat membaca daripada menghabiskan waktu untuk
menonton dan pergi ke mall.
Ketiga, budaya membaca belum menjadi budaya nenek moyang kita. Dulu kita
terbiasa mendengar dan belajar dari dongeng atau cerita yang diceritakan oleh orang tua
kita. Keempat, sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan masih sangat atau
taman bacaan masih dianggap sangat langka dan aneh. Kelima, harga buku yang masih
sangat mahal tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. Mahalnya harga buku
menyebabkan buku tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Maka makin sedikit buku
yang ada di perpustakaan sehingga pengunjung yang dating ke perpustakaan semakin
berkurang. Duta Baca Nasional (2006) menyatakan bahwa “masyarakat tidak bisa
disalahkan karena rendahnya minat baca.Kondisi perpustakaan tidak mendukung dan
jumlah koleksi buku juga terbatas”.

5
Peran serta masyarakat dalam mengembangkan perpustakaan dan memberikan
pemotongan pajak untuk buku pelajaran sehingga harga buku dapat di jangkau oleh
masyarakat luas merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan minat baca siswa .
Menumbuhkan minat baca para siswa memerlukan waktu yang lama karena
membutuhkan proses membentuk minat baca seseorang.

C. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Rendahnya Minat Baca pada Siswa

Dampak yang ditimbulkan akibat rendahnya minat baca yang sangat besar. Jika
dibandingkan dengan Negara-negara lain Indonesia mempunyai minat baca yang rendah.
Hamijaya (2008) menyatakan bahwa “ fakta dan hasil penelitian menunjukkan rendahnya
minat baca masyarakat kita merupakan dampak dari kebijakan nasional pembangunan
politik pendidikan (budaya) yang tidak memberi ruang kreatif bahkan membelenggu
berkembangnya minat baca masyarakat”.
Penyebab lain rendahnya minat baca khusunya siswa SDN 006
RAMBUSARATU Kab Mamasa, yaitu kurang lengkapnya sarana pembelajaran dan
budaya membaca. Untuk membaca buku saja siswa harus membeli buku karena kurang
lengkapnya koleksi buku-buku di perpustakaan sekolah-sekolah yang begitu minimnya.
BPS (2008) menyatakan bahwa “fakta menunjukkan Indonesia belum menjadikan

membaca sebagai informasi mereka lebih memilih TV dan mendengarkan radio yang

kenaikan hampir 211,1 persen”. BPS (2006) menyatakan bahwa “masyarakat Indonesia

yang memilih membaca untuk mendapatkan informasi baru 23,5 persen dari total

penduduk, sedangkan yang memilih menonton TV untuk mendapatkan informasi

sebanyak 85,9 % dan radio 40,3 %”.

Dari data di atas, sangat disayangkan karena sedikitnya antusias masyarakat

Indonesia untuk membaca dan lebih memilih dengan menggunakan media lain untuk

mengetahui informasi. Hal tersebut menyebabkan dampak yang kurang baik bagi mutu

pendidikan di Indonesia, padahal membaca merupakan kunci seseorang untuk menuju

kesuksesan di kemudian hari. Seperti halnya siswa, jika siswa tersebut tidak menyukai
6
kebiasaan membaca atau sangat rendah minat bacanya maka akan memyebabkan prestasi

siswa tersebut juga kurang baik. Apabila para siswa tidak suka membaca maka

pengetahuan mereka juga akan sempit dan tidak akan pernah bisa berkembang, yang

mereka ketahui hanya terbatas (sedikit). Hal inilah yang menyebabkan prestasi siswa

menjadi kurang baik .

Dengan membaca, siswa bisa mendapatkan informasi-informasi yang juga belum

mereka ketahui dan buku adalah sumber atau gudangnya segala ilmu. Apabila semakin

lama kita memupuk minat baca yang kurang maka akan mengakibatkan dampak yang

sangat besar. Seperti, menurunnya prestasi para siswa dan berpengaruh pada menurunya

kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan yang seharusnya membaik

tetapi malah menurun disebabkan oleh rendahnya minat baca siswa. Dalam hal ini guru

sangat berperan penting untuk meningkatkan minat baca siswa.

Jusmawati (2019:117) dalam bukunya menjelaskan bahwa setiap guru harusnya

dapat mengajar di depan kelas. Bahkan mengajar itu dapat dilakukan pula pada

sekelompok siswa diluar kelas atau dimana saja. Mengajar merupakan salah satu

komponen dari kompetensi-kompetensi guru. Dan setiap guru harus menguasainya secara

terampil melaksanakan kegiatan mengajar itu.

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks

pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah

yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung

berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan sekaligus

mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Tidak hanya itu

7
didalam proses belajar mengajar gurupun dituntut agar ia mampu mengelola kelas dengan

baik.

Jusmawati (2019 :2) dalam bukunya menjelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah

usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta

melaksanakan pengawasan atau super visi terhadap program dan kegiatan yang ada di

kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan

efisien, sehingga segala potensi peserta didik dapat dioptimalkan.

Namun realita yang ada sekarang banyak kita jumpai siswa yang mengeluh

tentang kesulitan belajar dalam mengikuti pembelajaran matematika. Kesulitan ini sering

kita jumpai pada saat proses belajar mengajar berlangsung, rendahnya hasil belajar siswa

karena kurangnya semangat belajar siswa. Dalam satu kelas hanya ada beberapa siswa

yang merespon, menyerap dan bahkan mengerjakan soal-soal latihan. Salah satu

penyebabnya adalah cara pengelolaan kelasnya atau penyajian belajar dan suasana

pembelajaran kurang menarikdan menyenangkan.

Jusmawati(2019 :95) dalam bukunya menjelaskan bahwa pembelajaran yang

menyenangkan perlu dipahami secara luas, bukan hanya berarti selalu diselingi dengan

lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang

menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman,

aman, dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengandung unsur innermotivation, yaitu

dorongan keingintahuan yang disertai mencari tahu sesuatu.

Menurut Observasi di SDN 006 RAMBUSARATU Kab Mamasa Guru kurang

kreatif dalam menyampaikan motivasi untuk meningkatkan minat baca pada siswa,

8
dimana guru masih menggunakan model yang lama , sehingga siswa merasa bosan dan

jenuh.

D. Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Minat Baca pada Siswa

Menuut oabservasi yang saya lakukan di SDN 006 RAMBUSARATU Ada beberapa

peranan guru yang dapat meningkatkan minat baca Siswa adalah sebagai:

1. motivator, guru menjadi seseorang yang selalu mendorong dan memotivasi anak

untuk mewujudkan minat baca yang tinggi.

2. dinamisator, guru mengatur dan mengelola semua kegiatan membaca anak dengan

mendinamiskan seluruh sumber baca yang ada.

3. supervisor, guru mengawasi proses membaca anak, baikdalam jarak dekat maupun

jarak jauh agar anak merasa selalu ada yang mengawasinya;

4. konselor, guru memberikan petunjuk-petunjuk untukmenciptakan susana psikologis

yang kondusif demi terwujudnyajiwa, semangat, dan motivasi dalam membaca yang

optimal dan,

5. evaluator, guru memberikan respons terhadap seluruhkegiatan membaca anak dan

menilai hasil bacaan anak denganmemberikan kesempatan untuk menyampaikan

hasilpemahaman terhadap yang dibacanya.

E. Strategi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat baca siswa adalah :

1. Proses pembelajaran mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku

2. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak.

4. Menumbuhkan minat baca sejak dini.

9
5. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-batkan

penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-

sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.

Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya

meningkatkan minat bacanya, dengan cara :

1) Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yangterbaik untuk dapat bersaing di era

global.

2) memiliki niat yang tulus untuk membaca.

3) library visit, sering mendatangi perpustakaan setiap ada waktu luang.

4) menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebihuntuk membeli buku, minimal

satu buku setiap bulannya,bukan membeli pulsa

5) memulai membaca sebuah buku dengan membaca daftarisinya terlebih dahulu.

6) mencatat setiap ada informasi penting dari buku yangAnda baca, dan having funs

with book, bersenang-senang dengan buku,dan

7) Book talks, atau menceritakan atau menyampaikaninformasi yang telah diperoleh

setelah membaca bukukepada teman, begitu juga sebaliknya

Orang tua juga harus turun meningkatkan dan dalammenumbuhkan minat baca dengan

cara :

a. Menyediakan waktu luang untuk membacakan buku untukanak anda setiap hari\

b. Mengelilingi anak-anak anda dengan berbagai buku bacaan

c. Membuat waktu membaca bersama keluarga

d. Memberika dukungan pada berbagai aktivitas membaca mereka.

e. Membiasakan pergi ke perpustakaan.

10
f. Terus mengikuti perkembangan membaca anak anda

g. Lebih perhatian pada anak, apakah mereka dapat membaca dengan lancar atau

tidak

h. Mencari pertolongan secepatnya jika ada masalah dalam membaca

i. Memakai cara yang bervariasi untuk membantu anak anda

j. Memperlihatkan antusias kita saat anak membaca buku bacaannya

F. Metode dan Model untuk meningkatkan minat baca siswa berikut empat metode yang

kami gunakan:

1. Metode SSR (Sustained Silent Reading)

Sustained Silent Reading atau Membaca Diam (dalam hati) Berkelanjutan adalah

cara yang sangat efektif untuk meningkatkan minat baca. Anak-anak membawa buku

cerita setiap hari dan membacanya pada saat mata pelajaran bahasa Inggris dan

bahasa Indonesia. Sebelum proses belajar-mengajar dimulai, anak-anak diberikan

waktu selama 15-20 menit untuk membaca buku. Kemudian, mereka menulis laporan

membaca yang berisi judul buku dan jumlah halaman yang dibaca selama waktu yang

diberikan. Lalu, guru memeriksa atau memberikan paraf. Setelah selesai membaca

satu buku, siswa-siswa menulis reading log atau ringkasan buku berisi tokoh-tokoh,

alur, latar tempat dan waktu serta ulasan singkat sesuai buku yang dibaca. Hal ini

diberikan untuk memastikan apakah anak tersebut benar-benar membaca buku yang

dibawa saat SSR.

2. Metode Home Reading

Home reading atau membaca di rumah adalah suatu kegiatan membaca yang

dilakukan di rumah. Caranya bisa dua. Pertama, anak-anak membaca buku yang

11
ditugaskan, kemudian orang tua harus mengawasi di rumah dan memberikan laporan

kepada guru. Kedua, anak-anak ditugaskan untuk membaca buku cerita singkat

kepada orang tuanya. Kemudian, orang tua juga melaporkan kepada guru apakah

tugas membaca yang diberikan terlaksana dengan baik. Tentu saja, cara ini tak hanya

meningkatkan minat baca pada anak-anak saja, tetapi orang tua juga.

3. Metode Reading Challenge

Metode reading challenge atau tantangan membaca sedang saya terapkan dalam

kelas saat ini dan sedang berjalan. Caranya adalah siswa-siswi ditantang untuk

membaca 15 buku selama satu semester (Juli-Desember) dan membuat laporan atau

reading log. Tiga murid pertama yang berhasil membaca 15 buku akan mendapat

hadiah buku bacaan dari gurunya. Sementara, murid yang berhasil membaca 15 buku

di urutan selanjutnya akan mendapat hadiah lain seperti alat tulis atau pembatas buku.

Ya, metode ini harus sedikit rela berkorban untuk membeli hadiah-hadiahnya.

Namun, untuk Indonesia yang lebih maju, saya tertantang melakukannya. Nah,

sebagai guru, saya tidak hanya menyuruh murid. Saya juga ikut tantangan membaca

15 buku dalam satu semester ini. Nah, cara ini sangat efektif untuk meningkatkan

minat baca siswa dan guru.

4. Metode Book Week atau Pekan Buku

Metode yang terakhir ini adalah kegiatan tahunan. Tetapi, menurut saya, cara ini

juga ampuh untuk mendorong anak-anak untuk membaca buku lebih banyak lagi. Di

salah satu sekolah yang saya lihat, setiap bulan Februari-Maret diadakan Pekan Buku

untuk bahasa Indonesia dan Book Week untuk bahasa Inggris. Mereka melakukan

acara ini berselang-seling, misalnya dua tahun lalu tentang bahasa Indonesia. Tahun

12
lalu, bahasa Inggris. Saat Pekan Buku dua tahun lalu, Mereka membuat pekan buku

tentang Gajah Mada khususnya pada Sumpah Palapa dan kerajaan Majapahit. Selama

kegiatan ini, anak-anak diberikan waktu 3 x 15 menit untuk membaca setiap harinya

selama sepekan dengan tanda (bell) unik yang dibunyikan untuk memulai dan

mengakhiri kegiatan membaca.

Tentu saja buku yang dibaca berkaitan dengan bahasa Indonesia dan juga cerita

rakyat. Tahun lalu, kami memilih tema Sports untuk tema Book Week, kpun

mengupas tokoh pesepak bola dunia, Ricardo Kaka. Dan, selama acara ini

berlangsung, anak-anak harus membaca buku dalam bahasa Inggris 3 x 15 menit per

harinya selama sepekan. Uniknya, semua orang yang bekerja di sekolah Mereka harus

mengikuti kegiatan ini. Pada saat bel baca dibunyikan, maka Mereka harus berhenti

bekerja dan membaca selama waktu yang ditentukan. Kelas yang paling banyak

membaca buku akan diberikan hadiah. Untuk guru dan karyawan yang paling banyak

membaca buku juga mendapat hadiah.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Minat baca masyarakat Indonesia kususnya siswa sangat rendah . Karena mereka

lebih senang mencari hiburan pada acara TV , bermain , pergi ke mall atau pergi ke

tempat hibutran lainya, dibandingka denngan membaca di perpustakaan. Dampak

rendahnya minat baca siswa adalah menurunnya mutu pendidikan dan menurunnya

prestasisiswa. Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar yang

membangun pemahaman baik dari teks yang tertulis maupun dari lingkungan belajar

siswa.

Hal ini berarti kegiatan membaca berkaiatan erat dengan bahan-bahan bacaan,

fasilitas dan lingkungan belajar siswa. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa terdapat

hubungan positif antara lingkungan belajar dengan minat baca siswa. Untuk

meningkatkan minat baca, siswa membutuhkan dorongan , rangsangan , dan motivasi.

Dengan adanya motivasi membaca pada siswa akan memberikan dampak positif yaitu

membuat siswa terdorong untuk membaca lagi secara berulang-ulang. Sehingga dapat

disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi membaca dengan minat baca pada siswa.

B. Saran

Kita sebagai mahasiswa dan calon guru perlu memahami betul apa yang mampu

memabuat minat baca siswa meningkat serta tau faktor penyeabab kuarangnya minat

baca siswa.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hotgantina S. 2016. “4 Cara Sekolah Meningkatkan Budaya Membaca”.


https://www.kompasiana.com/bsa_tina/57e15e3d5f23bd0b18a9364d/4-cara-sekolah-
meningkatkan-budaya-membaca. Diakses pada 27 Juli 2021 waktu 20:04 WIB.

JusmawatiDkk,2019.ManajemenKelas.Banten:CV.AA.Rizky

Leny indriany.2021. “Makalah Kurangnya Minat Baca Siswa”. Hasil observasi : 16 Juli 2021,
SDN 006 Rambusaratu

Saktah Heksa Putri. 2013. Rendahnya Minat Baca Siswa.


http://saktaheksaputri.blogspot.com/2013/12/rendahnya-minat-baca-sisa.html. Diakses pada 16
Juli 2021 waktu 19:44 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai