Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam
belajar dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan sesudah
kemerdekaaan?
Jawab :
Sebelum Kemerdekaan:
Penting untuk dicatat bahwa pandangan mengenai sejauh mana praktik-praktik ini
"membelenggu" kemerdekaan peserta didik dapat bervariasi. Beberapa dari praktik ini
mungkin telah mengalami perubahan seiring waktu atau dapat diatasi melalui reformasi
pendidikan. Evaluasi lebih lanjut dan diskusi mendalam dengan para pendidik, peserta didik,
dan pemangku kepentingan lainnya dapat memberikan wawasan yang lebih baik mengenai
tantangan dan peluang dalam sistem pendidikan Indonesia
2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’ yang
belum memerdekakan peserta didik?
Jawab :
Terdapat berbagai model pendidikan saat ini yang dikembangkan atau diadopsi di berbagai
wilayah, dan beberapa di antaranya dirancang untuk melepaskan 'belenggu' atau pembatasan
yang mungkin membatasi kemerdekaan peserta didik dalam belajar. Beberapa model tersebut
mencoba untuk merespons tantangan dan perubahan dalam kebutuhan pendidikan,
memberikan lebih banyak kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
mereka. Beberapa contoh model pendidikan yang dapat membebaskan peserta didik dari
pembatasan tradisional melibatkan:
3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan
memerdekakan peserta didik?
Jawab :
Sebagai alternatif dalam merancang pendidikan yang dapat membebaskan peserta didik dari
kendala tradisional, saya ingin menyoroti Pembelajaran Berpusat pada Siswa (Student-
Centered Learning):
Deskripsi:
Model ini menempatkan peserta didik sebagai fokus utama pembelajaran. Siswa
memiliki peran yang aktif dalam menentukan arah pembelajaran, memilih topik
yang menarik bagi mereka, dan mengelola cara mereka belajar.
Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing, memberikan dukungan dan
sumber daya yang diperlukan untuk mendukung eksplorasi dan perkembangan
peserta didik.
Kelebihan dan Manfaat:
Mendorong Kemandirian: Siswa belajar untuk mengatur waktu dan tanggung
jawab mereka sendiri.
Menghargai Keragaman: Mengakui dan menghargai perbedaan individual
dalam gaya belajar dan minat.
Merangsang Kreativitas: Memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi, karena
siswa dapat mengeksplorasi topik yang mereka temui menarik.
Meningkatkan Pemahaman Mendalam: Berfokus pada pemahaman yang lebih
dalam dan penerapan konsep, bukan sekadar menghafal.
Penggagas Teori:
Carl Rogers, seorang psikolog humanistik, berkontribusi pada gagasan tentang
pembelajaran berpusat pada siswa. Ia menekankan pentingnya kemandirian siswa
dan kebebasan dalam proses pembelajaran.
Implementasi Praktis:
Proyek Pembelajaran Pribadi: Siswa dapat memilih topik atau proyek yang menarik
bagi mereka, melibatkan penyelidikan, penelitian, dan presentasi hasil kepada kelas.
Portofolio Pembelajaran: Mendorong siswa untuk membuat portofolio yang
mencerminkan perjalanan belajar mereka, termasuk pencapaian, refleksi pribadi, dan
hasil karya.
Pembelajaran berpusat pada siswa menciptakan lingkungan di mana peserta didik merasa
dihargai dan terlibat secara mendalam dalam proses pembelajaran mereka. Ini membantu
mengatasi kendala dari pendekatan tradisional dan membuka peluang bagi perkembangan
holistik peserta didik. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap model pendidikan
memerlukan adaptasi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan unik dari setiap konteks dan
kelompok siswa
.